Share

Bab 1038

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-19 18:00:00
Saat dia melihat siapa yang sedang berdiri di samping tempat tidur, tubuhnya membeku. Lalu, dia berbaring kembali dan berpura-pura menjadi orang mati.

Yasmin yang sedang tidur tidak merasa ada yang aneh.

Cahaya bulan yang menyinari wajah Yasmin membuatnya tampak sangat damai dan lembut. Dia tidak tampak menyebalkan seperti pada siang hari.

Daniel berdiri di samping tempat tidur sambil menatap Yasmin. Matanya lebih gelap dari langit malam. Namun, dia jelas terlihat tidak senang dari ekspresinya.

Yasmin lebih menggemaskan ketika dia kehilangan ingatannya.

Dia tidak seperti sekarang yang selalu membuat Daniel marah.

Yasmin sudah bangun. Dia berbalik, lalu bertanya, "Sudah jam berapa?"

Perawat menghampirinya, lalu menjawab, "Nyonya Guntur, Anda sudah bangun? Sekarang baru jam tujuh."

Setelah Yasmin mendengar sekarang jam berapa, dia tahu kalau matanya belum sembuh. Maka itu, dia merasa kecewa.

"Ambilkan tongkat untukku," kata Yasmin sambil bangkit dari tempat tidur.

Perawat mengambilkan to
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1039

    Daniel mengingatkannya, "Kamu adalah Nyonya Guntur sekarang. Atau kamu juga boleh tinggal di apartemen."Apartemen Naomi? Lebih baik Yasmin tinggal di Taman Royal.Saat dia sehat pun, dia tidak bisa melawan Daniel, apalagi dia yang buta sekarang.Karena Yasmin tidak berkata apa-apa lagi, Daniel menggendongnya ke mobil, lalu menuju ke Taman Royal.Yasmin duduk di samping dan menoleh ke luar jendela. Dia tidak bisa melihat apa-apa, tapi dia terlihat normal."Bagaimana kamu jatuh ke dalam sungai?" tanya Daniel.Yasmin tercengang ketika dia mendengar pertanyaan Daniel. Dia berpikir sejenak sebelum menjawab, "Sepertinya ... aku terselip.""Yakin?"Yasmin tidak begitu mengingatnya, tapi dia merasa dia bukan terselip. Hanya saja, apa kalau bukan itu? Jadi, dia menjawab, "Yakin."Setelah menjawab Daniel, Yasmin menjadi diam.Sepertinya ada ingatan yang dia lupakan.Mungkinkah dia terlalu takut saat jatuh, jadi kemudian dia mengalami cedera otak sehingga dia melupakannya?Yasmin berpikir sedemi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1040

    Yasmin dapat keluar dari rumah sakit bukan berarti tubuhnya sudah sepenuhnya sembuh. Dia masih perlu beristirahat.Dia tidak duduk lama di aula, kemudian Daniel menggendongnya kembali ke kamar.Yasmin bersandar di kepala tempat tidur. Saat dia menyentuh bantal di sampingnya, dia tahu kalau ini adalah kamar tidur utama.Saat dia kehilangan ingatannya, dia tidur bersama Daniel."Letakkan tongkat di samping. Kadang aku ingin berdiri dan jalan-jalan," kata Yasmin.Daniel membalas, "Oke."Anak-anak berlari masuk ke kamar, kemudian mengelilingi Yasmin di atas tempat tidur.Daniel memperingati mereka, "Kalian boleh naik ke tempat tidur, tapi nggak boleh menginjak tubuh Mama.""Aku tahu!" jawab Julian dengan galak. Dia merasa itu bukan hal yang perlu diperingati.Julia berbaring di sebelah Yasmin, kemudian bertanya, "Mama, aku menyanyi untuk Mama, ya?""Suara Julia sangat merdu," kata Julian."Iya." Julius setuju.Julia pun berdiri di atas tempat tidur dan sebelah Yasmin, kemudian dia menyanyi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1041

    "Sudah, kamu nggak usah mencarinya lagi."Susan bergumam, "Nyonya, ada satu hal yang saya nggak tahu apa saya harus memberi tahu Anda atau nggak. Saya mendengarnya dari pembantu lain. Saat itu saya sangat marah, jadi saya memarahi mereka ....""Apa itu?""Mereka bilang ... akta nikah Nyonya dan Tuan Daniel palsu. Itu hanya untuk menghibur Nyonya. Bagaimana mungkin akta nikah kalian palsu?" kata Susan dengan heran. Saat dia melihat ekspresi Yasmin, raut wajah Susan tampak licik.Pikiran Yasmin langsung menjadi jernih.Inilah yang dia tidak mengerti kenapa Daniel ingin mendaftar akta nikah bersamanya.Daniel sangat membenci ibunya, tapi Daniel malah tiba-tiba menikahinya.Ternyata akta nikah mereka palsu. Hanya ini yang terdengar masuk akal ....Ekspresi Yasmin menjadi masam. Dia merasa tak berdaya dan sedih. Kecuali rasa perih yang hampir memenuhi seluruh hatinya, yang tersisa adalah amarah.Dia sangat marah sehingga dia tidak tahu bagaimana cara melampiaskan amarahnya.Susan melihat Ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1042

    Selesai mandi, Yasmin digendong ke atas tempat tidur.Pria di atas tubuhnya tidak langsung pergi.Setelah mencium Yasmin, Daniel berkata, "Aku pergi mandi dan akan segera kembali."Tempat tidur bergerak sedikit, lalu Daniel pergi ke kamar mandi.Yasmin berbaring di tempat tidur dan bergeming. Dia mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.Dia ingin cepat tidur. Dengan begitu, dia tidak perlu merasakan ketidaknyamanan seranjang dengan Daniel.Akan tetapi, Yasmin makin terbangun ketika benaknya makin gelisah. Setelah Daniel selesai mandi, Yasmin belum tidur.Sebelahnya tenggelam sedikit, lalu ada tubuh yang hangat mendekat.Sebuah tangan memeluk Yasmin.Yasmin mengulurkan tangannya untuk mendorong dada Daniel. Kulit yang padat itu terasa panas.Yasmin menolak, "Daniel, nggak usah tidur seperti ini."Melihat Yasmin bersikeras, Daniel pun tidak memaksanya.Setelah Daniel melepaskan tangannya, Yasmin berbaring membelakanginya."Daniel, setelah mataku sembuh, aku tetap akan pergi."Raut

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1043

    Wajah Yasmin yang awalnya menghadap ke televisi menoleh ke arah suara Susan. Dia merasa kecewa dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu?""Saya mendengarnya tadi. Tuan Daniel berjalan ke ruang kerja," jawab Susan.Yasmin diam saja, lalu dia lanjut menghadap ke suara televisi. Dia tidak menunjukkan ekspresi apa-apa."Nyonya, seharusnya itu hanya telepon biasa. Tuan Daniel paling peduli pada Anda," kata Susan."Aku nggak peduli. Kamu keluar saja."Susan merasa reaksi Yasmin aneh, tapi seharusnya itu hanya topeng. Dalam hati, Yasmin pasti sedih.Wanita mana pun tidak bisa menerima suaminya mempunyai wanita lain di luar. Selain itu, wanita ini adalah mantan tunangan Daniel.Itu sangat sensitif.Yasmin mendengar suara langkah kaki yang ringan itu berdiri di depan pintu kamar tidur utama. Dia memalingkan mukanya dari televisi, lalu melihat ke arah balkon.Matahari di luar sangat terik, tapi itu tidak ada kaitannya dengannya ....Apa dia hanya cocok dengan kegelapan?Yasmin tidak ingin mengaku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1044

    Susan memberikan Yasmin tongkatnya.Yasmin mengingat di mana letak kamar mandi, jadi dia berjalan ke sana dengan bantuan tongkatnya.Lalu, dia memasuki kamar mandi.Susan berdiri di samping sarang burung. Dia berpikir kalau dari awal dia mengetahuinya, dia tidak perlu menaruh obat ketika dia menaiki tangga.Membuatnya panik saja.Sekarang hanya ada dia dan Yasmin. Walaupun Susan menaruh obat di depan muka Yasmin, Yasmin juga tidak bisa melihat.Dia sudah lebih berpengalaman selanjutnya."Nyonya, apa Anda sudah selesai? Sarang burungnya sudah dingin," kata Susan.Yasmin membuka pintu kamar mandi. Dia mengulurkan tongkatnya sebelum dia berjalan keluar dari kamar mandi.Dia sedang memegang handuk mandi.Susan berkata, "Nyonya, Anda sedang memegang handuk mandi. Apa tisu yang Anda cari?""Nggak, aku tahu ini handuk mandi."Susan tidak tahu untuk apa Yasmin memerlukan handuk mandi, tapi dia tidak begitu memikirkannya. Setelah Yasmin duduk, Susan memberinya sarang burung dan berkata, "Nyonya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1045

    "Apa kamu nggak minum sarang burung?""Ada," bohong Yasmin dengan ekspresi datar."Apa kamu mengangkat telepon sendiri?" tanya Daniel."Iya," jawab Yasmin. "Aku nggak apa-apa. Kamu sibuk saja."Kalau Daniel bisa kembali, dia tidak akan menelepon dan langsung muncul di depannya."Dilarang menutup telepon," kata Daniel dengan tegas."Ada apa lagi?" tanya Yasmin."Nggak ada.""Aku mau makan." Yasmin langsung mematikan telepon.Saat ini Daniel sedang berada di ruangan istirahat di sebelah ruang konferensi yang terpisah oleh kaca. Hanya di dalam ruangan istirahat bisa melihat situasi di ruang konferensi, sedangkan ruang konferensi tidak dapat melihat ke dalam ruangan istirahat. Kedap suaranya juga sangat bagus.Para eksekutif senior melihat Daniel kembali duduk dengan ekspresi masam. Hal itu membuat mereka takut untuk bernapas.Yasmin baru saja meletakkan ponselnya ketika anak-anak datang. "Mama!""Mama!""Mama!"Mereka melompat ke pelukan Yasmin. Mereka memanjat sofa, lalu memanjat punggun

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1046

    Mereka menuntun Yasmin berjalan-jalan di luar Taman Royal.Julius melihat ada batu kecil di depan, jadi dia buru-buru mengambil batu tersebut, lalu membuangnya ke semak-semak di sebelah.Julian menunjuk pembantu sambil berkata dengan galak, "Woi! Bagaimana kalian? Kenapa bisa ada batu di jalan? Bagaimana kalau Mama tersandung? Apa kalian sudah nggak mau bekerja?!""Maaf, Tuan Muda Julian. Lain kali kami akan lebih hati-hati." Pembantu itu membungkuk ketakutan. Dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya.Yasmin mengusap kepala Julian. "Nggak apa-apa. Ayo lanjut jalan."Anak-anak lanjut membawa Yasmin jalan-jalan. Mereka melindungi Yasmin dan melihat jalan dengan hati-hati.Seulas senyuman lembut tersungging di bibir Yasmin. Walaupun mereka hanya berusia dua tahun, dia tetap merasa aman bersama mereka.Mereka seperti tiga ekor anjing yang menggonggong dengan menggemaskan.Tony datang dengan tergesa-gesa. "Nyonya, jalan di depan sudah kami bersihkan. Maafkan kami karena sudah mengabaika

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1139

    Setelah Yasmin kembali ke kantor, dia membaca berbagai komentar di internet.Akademi Pinokio, rumah sakit, tidak ada yang selamat. Mereka semua dikutuk dengan kasar dan dicap sebagai "pengusaha berhati busuk".Apa dia perlu menelepon Raymond untuk bertanya bagaimana situasinya?Setelah Yasmin memikirkannya sejenak, dia mengurungkan niat.Walaupun dia menelepon Raymond, bantuan apa yang bisa diberikannya?Kalau nanti dia ketahuan oleh Daniel, itu hanya akan makin kacau.Sore hari, Yasmin akan pergi ke rumah sakit bersama manajer penjualan untuk mendiskusikan kerja sama dan kontrak.Saat perjalanan pulang, kebetulan mereka melewati rumah sakit yang terkena masalah itu."Ayo pergi ke rumah sakit itu untuk melihat-lihat," kata Yasmin."Sekarang? Menurutku, mereka sedang nggak niat." Manajer penjualan mempertimbangkannya sejenak. "Selain itu, kalau kita terlihat oleh orang lain, itu akan merugikan perusahaan.""Kita nggak boleh mundur karena sesuatu terjadi pada orang lain. Mari kita mencar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1138

    Beberapa menit kemudian, Yasmin turun. Dia melihat mobil Rolls Royce sedang parkir di alun-alun.Sebenarnya dilarang memarkir mobil di alun-alun.Namun, Daniel bersikeras ingin menghentikan mobil di sana.Maka itu, siapa pun yang masuk atau keluar gedung akan memperhatikan mobil Rolls Royce itu yang mewakili kekuatan.Yasmin merasa dia seperti orang jahat ketika dia naik mobil.Setelah Yasmin masuk ke dalam mobil, dia memprotes, "Bisakah kamu nggak menghentikan mobil di sini? Semua orang jadi tahu kamu datang untuk menjemputku."Aura berat langsung memenuhi ruang dalam mobil.Ekspresi Yasmin pun menjadi tegang, terutama saat matanya bertemu dengan mata gelap Daniel, dia mengira dia sudah salah bicara."Kamu takut siapa yang melihatmu?"Yasmin segera berpikir, lalu membalas, "Nggak, aku takut orang cemburu padaku."Tatapan mata Daniel menggelap sedikit. "Kemari."Tangan Yasmin ditarik, lalu dia langsung duduk di atas pangkuan Daniel. Yasmin merasa sedikit tertekan karena jaraknya dengan

DMCA.com Protection Status