Share

86. Pancake

Fany

Cahaya hangat matahari menerpa wajahku. Aroma sedap pancake membuatku perlahan membuka mata. Aku terlentang di kasur kamar Alfred sendiri, tanpa ada yang lain.

Perlahan aku bangkit mengoreksi pakaian yang menutup badan. Masih sama, masih aman, tidak ada yang jahil kepadaku  siapa kira-kira yang membawaku ke ranjang? 

Aku melangkah ke luar, duduk di sofa tempatku mulai terlelap tadi malam, menghidupkan tv sambil memandang ke dapur.

Pakaian tadi malam membalut badan Adrian yang sedang memasak. So sweet, kadang dia bisa diandalkan.

Mungkin suara tv membuatnya menoleh menyapa dengan senyumnya. 

"Sudah bangun Putri Tidur?" 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status