Share

88. Keselamatan Fany

Fany

Aku tidak mau lepas dari Adrian, duduk di sebelahnya sambil memeluk erat lengan pacarku.

Seperti korban yang ditolong pahlawan, Ayah memuji-muji Alex. "Kamu benar-benar hebat, lihat, tembakanmu tepat sasaran."

Alex mengangguk terkekeh sambil menonton pelukanku pada Adrian. "Yang penting Fany baik-baik saja, itu cukup bagiku."

Ayah mengintip jam di dinding sebelum menepuk pahanya. Dia berdiri, membuat Alex dan Ibu ikut berdiri. Mau tidak mau aku dan Adrian turut berdiri.

"Baiklah, yang penting semua baik-baik saja. Fany, Ayah pamit dulu. Adrian, jaga baik-baik anakku." Dia memelukku dan Adrian bergantian, lalu menjabat tangan Alex sambil meremas lengannya. "Terima kasih untukmu, sampaikan salamku pada Ayahmu." <

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status