Share

91. Pengakuan Alex

Fany

Siluet sosok pria duduk di sofa dalam remang, memangku satu kaki. Bukan Adrian, dia tidak punya jalan masuk ke sini kecuali jika dia bisa terbang dan menembus dinding.

"Jangan keluar, aku hanya ingin bicara."

Ya Tuhan, suaranya begitu dalam. Aku kenal pemilik suara itu, tapi ... "Siapa kamu?" 

Aku mengambil mug untuk senjata, menyalakan lampu kamar. 

Benar dugaanku. "Alex? Kenapa kamu bisa masuk kemari? Keluar! Atau aku teriak!"

Alex berdiri menghampiriku, menangkap mug yang kupegang. "Tenang, aku tidak ada niat buruk. Yang aku inginkan hanya bicara denganmu sekarang."

"Kamu---"

Dia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status