Share

No way home

“Jika kita gak bisa menggenggam dunia,

maka dunia yang akan menggenggam kita sampai remuk tak bersisa."

“Kalian gak mau udahan dramanya?”

Kedatangan Arkaf membawa angin sejuk bagi Levin. Raut wajah anak itu lega, disisipi erangan manja.

“Pengawal guaaa, kenapa lu telat banget!?” cerocosnya.

Namun, Levin dibuat menganga sebab dikacangi.

Arkaf cuma melewatinya seraya menggeleng dan mesem-mesem. Dia menghampiri 4 kunti Mockqueens dan menggantungkan handuk ke punggung mereka tanpa sepatah kata.

Arkaf kemudian beralih ke Jena, mengangkat pergelangan tangan gadis itu dan menyisipkan satu-satunya handuk basah. Hangat menyesap ke sela-sela jemari Jena.

“Kompres tangan lo. Perih juga kan abis tampar orang?” kata Arkaf. Jelas dia enggak sedang bertanya sungguhan, jadi gak perlu menunggu jawaban.

Arkaf menoleh ke Aika. “Kamu gak apa-apa? Tolong maklumi Jena, ya?”

“Siapa yang nyuruh lo bilang kayak gitu?” sengak Jena.

“Jenandrian! Bukannya lo harus minta maaf sama Aika?” Levin makin kesal denga
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status