Share

ASK-189

Indah melihat ke arah jendela yang tirainya masih tertutup. Arsya benar. Hari masih sangat pagi. Akhirnya ia menerima tawaran menyenangkan itu. Suaminya cukup kaya untuk bisa membayar asisten rumah tangga hingga ia tidak perlu terburu-buru bangun menyiapkan sarapan. Ia bisa memeluk Arsya dan memejamkan mata dengan tenang tanpa khawatir akan terlewat tukang sayur langganan.

Dibantu dengan Arsya, Indah kembali melilitkan jubah tidurnya dan berjalan santai dalam dekapan Arsya menuju kamar mereka. Untungnya ruang kerja dan kamar tidur mereka terletak dalam satu garis lurus.

“Mari kita baring sama-sama dan menikmati pagi ini dengan berdua-duaan. Mungkin besok-besok Abang akan lebih sibuk. Kita tidur sebentar dan setelah sarapan nanti Abang mau menjelaskan hal sederhana ke Indah.” Arsya melepas pakaian yang sudah hampir semalaman melekat di tubuhnya dan mencampakkannya ke sebuah keranjang besar tinggi di depan pintu kaca kamar mandi.

“Menjelaskan apa?” tanya Indah, bangkit dari ranjan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Luar biasa yah bang hihih
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
mudah mudahan setelah yg manis² gak dikasih yg pahit ya sama kak njus ......
goodnovel comment avatar
kristin suliktyoni
memang Indah cepat belajar dan membaca situasi wkwkwkkk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status