Share

ASK-195

Mungkin hari itu konsentrasinya sedang tidak baik untuk berurusan dengan dua komisaris. Arsya bukan anak kemarin sore yang mau duduk mendengarkan dua pria paruh baya memaksakan mimpi-mimpi mereka padanya.

“Pak Arsya, Pak Arsya …. Kita sudah datang jauh-jauh dan meluangkan waktu menemui Anda. Bukan cuma Anda yang sibuk.” Pak Binsar berdiri dan nyaris mengejar Arsya ke pintu. Namun, langkah Sarah lebih gesit. Ia berdiri di ambang pintu dengan senyum yang berarti perintah tak terbantah.

“Maaf, Pak. Silakan duduk kembali. Mari kita jadwalkan pertemuan dengan Pak Arsya yang berikutnya.” Sarah mengibaskan tangan menunjuk meja. Pak Binsar terlihat kesal namun menghentikan langkahnya.

“Apa dia nggak tahu kalau kami ini komisaris? Apa dia nggak tahu apa wewenang kami? Kenapa terlihat sepele sekali? Etikanya ke orang tua pun nggak ada.” Pak Binsar berjalan kembali ke kursinya.

Sarah mengikuti langkah kembali ke kursi. Ia duduk tenang membuka tablet dan mengecek jadwal Arsya. “Seperti yang b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (25)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ada om Roy dan Sahara hihi .... bisa jadi ini akan jadi peluang bisnis nanti utk bang Arsya .... Karena banyak orang yg munafik macam si Jefry dan Binsar jadi kudu dipilih2 yg terbaik utk Abang
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
bu Sarah emang paling tau semuanya keren
goodnovel comment avatar
~kho~
wow....om Roy, Rara dan anak" mereka, so sweet
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status