Share

ASK-092

“Belum lama …. Abang ikutan ngantuk.” Arsya meletakkan dagu di atas kepala Indah. Matanya terpejam. Ia memang sangat lelah hari itu. Bukan lelah bekerja, tapi berdebat dengan Riri. Wanita itu selalu mampu menguras emosinya. Membuatnya benar-benar yakin kalau Riri adalah kembaran Fanny.

“Belum ganti baju,” kata Indah, mengusap lengan Arsya yang masih terbungkus kemeja.

“Abang mau tidur di sini. Galih pulang ke rumah buat ambil pakaian Abang. Udah malam … harusnya kamu makan, bukannya tidur.” Arsya bicara dengan mata tertutup. Lengannya masih nyaman melingkar di perut Indah.

“Ya, udah. Ayo kita makan.” Indah belum bisa melihat wajah Arsya dengan jelas. Ia hanya bisa mencium aroma parfum dan merasakan tubuhnya sedikit berat karena pelukan Arsya.

“Sebentar lagi boleh nggak? Kenapa tiduran begini jadinya nyaman banget, ya?” Arsya bergerak, tapi tidak bangkit. Ia hanya memindahkan kepalanya. Kini ia mencium bagian belakang kepala Indah. “Pakai sampo apa? Wangi banget. Tadi keramas, ya? Mand
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (47)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
harusnya Indah gak usah nemuin Panca lagi, percuma Panca gak akan peduli
goodnovel comment avatar
ᴸᵃ𝐒𝐞𝐧𝐨𝐫𝐢𝐭𝐚
katanya wanita itu suka php in suaminya mancing2 giliran di minta jatah alasan capek, wkwkwk 🫰🫰🫰
goodnovel comment avatar
juskelapa
Btw, coba deh kamu Googling soal Ricardo Gelael lajang kaya yg menikahi Rini S Bono janda tiga anak. Menurut kamu apa alasan pemilik lisensi KFC mau sama janda? Pikiranmu jgn sempit kayak gang tempat tinggalmu.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status