Share

BAB 73

Langit di luar mulai terlihat terang, dan jam dinding di kamar menunjukkan pukul setengah enam pagi. Layla masih tertidur lelap berbalut selimut di pelukan Aldimas. Sedangkan pria itu sudah terbangun sedari tadi, sibuk memandangi wajah istrinya sambil sesekali menciumi pipi wanita itu.

Aldimas menggenggam tangan Layla dan memainkan jari-jarinya. Rambut ikal wanita itu membingkai pipinya yang sedikit berisi itu. Matanya yang bulat, dengan bulu mata yang tidak begitu lentik. Layla memang tidak mancung, tapi hidungnya terlihat manis. Dan bibirnya... yang selalu ingin Aldimas kecup setiap kali mengoceh panjang lebar. Pasti rasanya menyenangkan jika melihat semua kecantikan Layla dalam bentuk mini.

Ia kembali teringat dengan pikirannya tadi malam saat melihat Layla dalam keadaan polos di bawah kuasanya.

Anak.

Haruskah ia mengatakannya itu sekarang?

Tapi... bagaimana kalau Layla terlibat bahaya gara-gara keinginan bodohnya ini?

Atau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status