Share

Keping 60b

Dia kumat, dan pipiku memerah, "Kenapa kau ke sini lagi? Kangen? Atau mau menyerahkan diri secara baik-baik?"

Dia menurunkanku di sofa panjang. Aku melesak ke atas sofa, seolah-olah terhisap busa dan kainnya. Aku meraih bantal sofa, memeluknya dengan erat lalu berguling.

"Jadi, apa jawabanmu?" ia bertanya lagi.

"Apa Mas nggak lapar?" aku pandai sekali mengalihkan percakapan yang kurang menguntungkan posisiku sebagai perempuan. Ia mengelus perutnya. Ia masih memakai kaos olahraga yang besar.

Ia membungkuk, melepas kaos sweater, ia mengenakan kaos tanpa lengan di baliknya. Aku menatap bahu dan punggung terlatih itu dengan air liur menetes. Aku sungguh menyedihkan.

"Kenapa badanmu bagus?"

"Aku suka ke gym, kan sudah kubilang dulu."

"Tidak. Apa nggak terlalu sibuk?"

"Aku pengangguran Jani, jadi kalau aku bosan aku ke gym."

"Enak sekali punya hobi olahraga."

"Nanti akan kau akan kuajak ke gym."

"Gym pribadi?" mataku mendelik, "aku memakai hijab, kalau di gym umum gerah."

"Boleh."

Ia sepert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status