Share

Keping 59b

Aku tahu, aku sedang berperilaku tidak wajar. Aku berdehem untuk memahami semua.

Aku kembali memijit nomor Biru, jangan sampai ia mengabaikan panggilanku lagi sekarang.

Tapi, tiba-tiba rasa malu membuatku memutuskan lagi sambungan itu. Aku melemparkan gawai di ranjang. Mirip seperti melempar granat. Harusnya aku sedikit menjaga citra diri dong. Harusnya begitu lah.

Sedikit jaim dong, Jani. Jangan malu-maluin lagi.

Gawaiku berdering dan nama Biru melayang-layang di monitornya. Aku tersengat.

"Ya, Mas?" aku berkata dengan nada tenang yang penuh kepura-puraan. Aku menekan panggal tangan ke pelipis. Rasa-rasanya aku tidak punya martabat.

"Tadi, ada panggilan masuk. Masih ada ya, musim miscalled di era pesan instan begini?" ia menyindirku, itu sudah pasti. Di belakangnya, musik berdentum-dentum dengan kerasnya. Di mana dia sekarang? Aku tiba-tiba curiga dia turun ke lantai diskotik, dan meliuk-liuk dengan belasan model berbaju cantik, ketat, dan seksi.

"Di mana sih ini Mas?" loh kok aku ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status