Share

Keping 39a

Aku terbangun karena hawa panas dan suara-suara pujian dari dusun terdengar begitu saja. Lagi pula, aku tidak bisa tidur. Nyamuk-nyamuk ini kok ya tahu kalau sekarang ini malam yang penting, walaupun sudah diberi obat nyamuk bakar, tetap saja mendengung dengan begitu genit.

Aku ingin tahu, bagaimana Biru merasakan situasi seperti ini. Apakah ia bisa betah berada di rumahku yang sangat terbatas dan aneh begini. Namun, sejauh yang kutahu, ia malah sering tertawa-tawa. Begitulah Biru sekarang. Entah kenapa aku melihat wajahnya begitu ceria.

Apa ia begitu senang sudah menikahiku?

Duh, jadi kepedean. Harusnya, aku dong yang berteriak histeris ke sekeliling kampungku yang berdebu, panas, dan ndeso ini. Mengumumkan pada orang-orang yang seringkali mengghibahiku mengenai statusku dulu, dan menyayangkan kalau aku menggugat Argo.

Well, bagiku perselingkuhan itu tidak ada ampun, sama dengan KDRT. Perempuan walaupun seabsurd dan seaneh diriku ini, setidaknya punya sedikit batasanlah kalau dizalim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status