Share

Keping 41b

"Iya, Mbak?"

"Kau tidak apa-apa kan? Kau seharian murung lho. Tumben sekali," ia tersenyum manis. Senyum Tina Toon.

Aku tertawa kecil, sedikit pahit. "Nggak apa kok Mbak. Biasa baru pulang dari kampung jadi bawaannya ingat rumah."

"Gitu ya?"

Aku mengangguk. Tanganku melambai ke tempat sampah yang berada di sisi kanan ruangan.

"Jangan dibuang, An."

"Aku nggak suka Aster Mbak." Itu seperti berkata, 'Aku nggak suka Argo.'

Begitu.

"Tadi, yang mengantar sekretaris Pak Langit. Entah aku lupa namanya siapa? Biasa perempuan-perempuan cantik di sekeliling CEO ganteng. Klise sekali kan, An?"

Apa?

Wajahku terasa pucat pasi, dan jemariku gemetar. Rasa-rasanya badanku akan terhuyung.

"Kenapa, An?"

"Belum makan, Mbak."

Duh, aku jadi klise juga. Tapi sepertinya Mbak Tina percaya.

"Pak Langit itu banyak skandalnya, An. Jadi, kamu harus hati-hati ya. Sepertinya dia sering mandangin kamu kalau lagi berkunjung ke divisi ini." Ia mewanti-wanti dengan penuh ketulusan, seolah Biru adalah monster naga yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status