Share

Keping 43b

Wajahku kentara sekali menghangat dan panas. Pastinya memerah sekarang.

"Bukan—bukan itu. Baju tidur. Baju santai, Mas." Kataku tajam.

"Oh, begitu. Aku lupa." Ia terkekeh, "Pakai saja bajuku. Banyak."

Ya, Tuhan.

"Aku mau ke toilet," kataku lagi.

"Yang mana, yang di kamar utama, atau yang dekat dapur?"

Aku berpikir, kalau di kamar utama, bisa-bisa dia nanti menyergapku di sana. Duh, aku jadi suudzon.

"Dekat dapur saja, aku haus."

Ia berjalan di sisiku, tergelak. Ia melepas jasnya. Matanya bersinar-sinar menunggu reaksiku, "Duh, panas sekali. Iya nggak sih?" ia juga membuka kemeja kremnya, sekalian saja deh semuanya Mas.

Aku ingin memalingkan wajah, atau memejamkan mata. Tapi sungguh sulit.

Ia hanya memakai kaos putih pendek, dan tampaknya ia begitu nyaman. Oke, tadi aku salah menyangka kalau Biru mau menari di sini. Menari gemulai dengan pakaian minim. Wajahku menjadi hangat lagi. Aku sedikit tertawa.

"Apa yang lucu?" ia mendekatiku.

Aku kembali mengirup aroma tubuhnya, aku mengendusny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mince Hermawan
ditunggu ya thor... jangan lama...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status