Share

91. Menyelamatkan Jenar

“Aruna putraku....” lirih Jenar dengan gerakan yang terbatas.

“Lepaskan dia, Pangeran Aruna! Atau Gusti Sri Maharani aku habisi!” ancam pria itu. Ia merupakan salah satu dari tujuh pengawal raja pilihan Danapati.

“Pengkhianat kau, Paman Suhita! Apa orang ini begitu penting bagi kalian hingga harus menggunakan ibundaku?” hardik Aruna mulai merasakan amarah. Hal yang sudah lama ia hindari dan tekan dalam-dalam.

“Prabu Warasena ... kau rupanya,” lirih Jenar mendapati seorang yang tengah tertusuk sinar merah dari tangan putranya.

“Huh! Pertemuan ibu dan anak yang menggelikan. Sayang sekali yang datang ke sini bukan anak pandai besi itu. Aku ingin sekali meremukkan tulangnya!” oceh Warasena. Padahal ia sudah tak bisa bergerak dengan luka di dada kanan.

“Jadi kau yang merebut Candrapurwa ya? Bagaimana mungkin Paman Danapati bersekutu dengan orang yang membantai keluarganya?” tanya Aruna tak bisa mengerti.

Warasena tertawa lirih. Entah bagaimana caranya menjelaskan pada pemuda di hadapannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status