Emely, dengan tubuh kecilnya, ia mendongak ketika menatap wajah sang beta yang sedang berpikir keras. "Luna, pack dilanda kehancuran sekarang, aku meminta pendapatmu akan hal yang menimpa pack kita."
Emely menghirup napas begitu dalam, dan mengembuskan secara perlahan, lalu menjawab, "Maaf, pikiranku kosong, tak ada yang bisa kukatakan selain ini beta, kamu pasti tahu jika diriku hanyalah luna yang lemah, apalagi tanpa seorang mate di sisinya, jadi ... aku telah memutuskan untuk pergi dari Red Moon Pack, dan menyerahkan status alpha di kerajaan ini."
"Luna, jangan bercanda! Kita dalam kondisi yang tidak baik-baik saja."
"Siapa yang bercanda beta? Keputusanku sudah bulat, dan jangan mencegahku! Aku akan pergi dari pack ini, untuk mencari kehidupan baru di tempat lain, karena semakin lama aku berada di sini, aku semakin terluka ketika mengingat mate-ku yang mengembuskan napas tanpa aku di sisinya," balas Emely menaikkan nadanya, sang beta menundukkan pandangan kemudian mengucapkan maaf, karena merasa lancang telah membentak luna di pack ini.
"Lu-luna, kami membutuhk-"
"Tidak, kehadiranku terus membuat kalian khawatir dan cemas memikirkan keselamatanku, maka dari itu ... aku menurunkan tahta itu kepadamu, tolong sampaikan ke rakyat ketika kau telah pulang setelah mengantarku ke perbatasan, mengerti?"
"Ta-"
"Ini perintah!"
Sang beta tak dapat berbuat apa-apa, ia mengangguk pasrah kemudian mengantar lunanya ke perbatasan. Sampai di sana, Emely tersenyum, ia akan bebas dari rasa sakit yang telah ditanggung begitu lama, bayangan-bayangan itu akan jarang menghantuinya lagi.
"Aku percayakan pack kepadamu, beta. Jika aku kembali, kuharap kehadiranku diterima," ucap Emely sebagai salam perpisahan. Beta the red moon pack mengangguk, kemudian menundukkan badannya sebagai hormat dan rasa terima kasih karena telah mengabdi kepada wanita malang tersebut.
Beta pun berbalik, ketika ia melangkah, samar-samar dirinya mendengar ucapan yang keluar dari bibir lunanya, yaitu, "Terima kasih, pack baik-baik saja ketika berada dalam arahanmu."
Emely mulai menjauhi area red moon pack, dirinya berjalan menyusuri lebatnya pohon yang minim pencahayaan, dirinya terus melangkah dan mencari sebuah tempat yang dapat dijadikan kehidupan baru untuk memulai kebahagiaan di sana.
THE ARROGANT MATE
"Aralt Canavaro, berhati-hatilah Nak, di luar sangat berbahaya," tegur sang bibi yang telah merawat Aralt sedari kecil hingga pria tersebut kini menjadi alpha yang kuat dan gagah.
"Bibi, aku sudah besar, jangan khawatirkan diriku lagi. Tentu para monster jelek akan ketakutan ketika menghadapiku, aku berharap ... di luar sana aku menemukan gadis cantik agar dapat menenangkan sisi nakalku," balasnya dengan gurauan yang jahil.
Fasha tertawa kecil, melambaikan tangan ketika sang alpha menuju hutan untuk berburu, dia pun merasakan bahwa anak yang ia gendong bertahun-tahun lalu, kini menjadi seseorang yang kuat dan berkharisma tajam.
Aralt memiliki cara berburu yang unik, berbeda dari kalangan serigala lainnya yang mengandalkan cakar dan gigitan luar biasa mereka untuk menerkam mangsa. Namun, Aralt memiliki cara tersendiri, dirinya berburu dengan menggunakan busur panah untuk membunuh mangsanya secara diam-diam, dan menurutnya, itu lebih keren karena terlihat fokus tapi tidak menguras energi yang banyak.
Di pertengahan hutan, ia mendengar gesekan dedaunan dari arah barat, dia segera bersembunyi, berharap bahwa langkah tersebut mengarah padanya sehingga dia dengan mudah mengetahui, siapa yang lewat dan akankah makhluk itu menjadi sasarannya atau tidak.
Di sisi lain, Emely sedikit lelah karena telah berjalan begitu jauh, saking capeknya, ia menjatuhkan diri begitu saja dengan kaki dan tangan yang direntangkan. "Heuft, gelap dan menyeramkan, apalagi suara jangkrik dan burung hantu yang amat mengganggu malamku, sehingga aku sedikit takut sekarang," gumamnya, lalu bangkit untuk duduk, kemudian membuka kain yang ia jadikan sebagai wadah untuk makanan dan tempat minuman, karena sekarang ini, Emely merasa lapar.
Ketika menyantap makanan, sesuatu melesat begitu cepatnya, menggores lengan Emely dan membuatnya terluka dan terdengarlah ringisan dan tetesan darah yang semakin merembes keluar.
"Aw!" Emely semakin meringis kala ia menyentuh luka dan menyium sesuatu yang anyir.
"Berdarah?" Ia langsung panik dan berteriak kencang, sementara di seberang sana ... Aralt terkesiap mendengar suara tersebut.
"Siapa itu? Apakah anak panahku mengenainya?" Aral menggaruk kepala, padahal ia memanah asal-asalan karena merasa bosan ketika terus menunggu yang ternyata tidak pasti. Dia pun melangkah dan menuju asal suara itu dan ketika dirinya mendekati Emely, Emely langsung kabur begitu saja, membuat si alpha tersebut langsung mengejarnya.
"Hei, berhenti!"
"Pemburu?! Aku harus berlari cepat," panik Emely, walau dengan lengannya yang sakit, ia harus kuat untuk pergi sejauh mungkin sebelum ia tertangkap dan berakhir buruk nantinya. Namun sayang, ketika ia berhenti sejenak, Aralt sudah berada di depannya.
"Seorang wanita, kenapa kau berada di sini?"
"Hah?"
Emely mendorong Aralt dengan keras, alhasil ... ia langsung meringis ketika lukanya sedikit tersentak dan darahnya pun semakin berlomba untuk keluar.
"Dirimu berdarah." Aralt ingin menyentuhnya, tapi tangan Emely menyentak kasar tangannya, sehingga ia terkejut dan refleks mengatakan, "Aku tidak akan menyakitimu, kau bisa memercayaiku!"
"Tidak menjamin, aku takkan tenggelam dalam ucapanmu, pria asing!" tajamnya ke pria tersebut, membuatnya sedikit terkejut karena wanita di hadapannya begitu galak.
"Kau tidak malu? Seorang wanita, identik dengan kelembutan, tapi dirimu benar-benar berbeda, cantik ... tapi berduri," balas Aralt.
Emely bercih, memangnya dia bunga? Sekalian pria itu mengatakan bahwa dia menarik tapi busuk. Sejenak kemudian, Aralt bertanya kembali, "Dari mana asalmu? Kau bukan canavaro."
"Canavaro? Identik dengan seorang pria, maaf ... jaga mulutmu, walau kecil, tapi bisa saja menyinggung perasaan orang lain," sinis Emely.
"Terlalu terbawa perasaan, yang kumaksud adalah, dirimu bukan bagian dari Canavaro Pack, dan perkenalkan, aku Aralt Canavaro, seorang alpha yang kuat dan gagah," balasnya, membanggakan diri dengan nada yang terdengar agak berkharisma dan berat.
Emely tersenyum, mimpi apa dia? Bertemu dengan seorang alpha di tengah hutan dan pada larut malam, konyol sekali. Namun, ini sebuah kenyataan, tapi kebetulan.
"Hei, kenapa diam saja? Hargai orang yang mengajakmu berbicara, aku sudah mengajakmu untuk berkenalan dengan baik, tapi kau? Menatapku saja, sepertinya enggan sekali." Aralt membuat ekspresinya sesedih mungkin, walau sengaja, ia yakin bahwa wanita di depannya, tetap akan terpesona padanya.
"Emely Hazel, aku dari The Red Moon Pack, seorang luna yang kini jatuh tahta karena pergi dari tempat itu," balasnya, yang membuat Aralt terkejut berkali-kali lipat.
"Be-benarkah?"
"Hm, memangnya kenapa? Kau nampak terkejut." Emely menatapnya malas.
"Tentu, karena diriku pun kecewa, jika wanita cantik sepertimu telah memiliki mate, sehingga kecil kemungkinan aku dapat memilikimu."
Emely terkikik geli, kemudian berkata, "Tenang, aku janda."
Kilatan mata dari wujud serigalanya, menyilau begitu saja ketika mendengar balasan tersebut, dengan wajah yang nakal dan menggoda, Aralt langsung menyosor bibir Emely dengan kecupan yang lembut. "Aku sangat bahagia, diriku menghirup wangi sweet alyssum dan yakin jika dirimu adalah mate-ku. Namun, aku sempat kecewa ketika mendengar perkataanmu yang mengucapkan luna, tapi ternyata ... kau seorang janda," girangnya, dengan ujaran yang begitu panjang. Emely termenung, bagaimana mungkin Aralt merasakan itu, sementara ia tidak menemukan setitik tanda darinya?
"Ada yang salah, kenapa aku tak merasakan jika kau adalah mate-ku?"
Aralt menunjukkan peringaian sedih. "Benarkah? Aku merasa kecewa, walaupun engkau seorang janda dan beranak 12, aku tetap mencintaimu, Emely."
"Ma-maaf, candaanku tidak lucu sepertinya."
Aralt menghela napas lega, kemudian menggendong Emely tiba-tiba, tapi tetap berhati-hati agar tangannya dan mengenai luka di lengan wanita itu.
Sampai di Canavaro Pack. Aralt memanggil bibinya lalu berteriak, "Bibi, aku mendapatkan wanita cantik. Dia janda, tapi menggoda!" Sudah tak asing mendengar alpha mereka yang sering berteriak, Fasha yang melihat itu, langsung menghampiri pria yang ia anggap sebagai anaknya.
"Aralt, siapa yang kau culik, Nak?" tanya Fasha.
"Aku tidak menyulik dia, Bi, tapi aku menemukannya, dan dia harus diobati karena lukanya akan infeksi nanti," jawab Aralt.
"Bawa dia ke tabib secepatnya."
Emely diam dalam gendongan pria sombong itu, sembari menahan ringisannya ketika luka yang semakin menyakitkan ini. Dirinya enteng saja dibawa oleh Aralt karena ia tidak perlu repot menuju tabib yang ia dengar kalau tidak salah."Wangimu semakin menjadi mate, aku menyukainya." Alpha itu semakin girang, apalagi wanita yang dia gendong tidak memberontak."Aralt, kenapa aku tak merasakan jika dirimu adalah mate-ku?" tanya Emely, masih heran dengan apa yang melandanya. Bertemu dengan pria konyol dan dibawa ke pack-nya sendiri, bukannya ini yang dia harapkan? Yah ... Emely senang akan kehidupan baru di Canavaro, juga bersama orang-orang baru yang semoga saja menerima kehadirannya.Tak lama, Emely dibawa suatu ruangan yang begitu mewah, padahal dia tahu jika ruangan ini hanyalah tempat berobat, dan dia berpikir bahwa Aralt kemungkinan orang yang tidak pilih-pilih untuk memikirkan sebuah desain, baik siapa pun ora
Pintu ia buka dengan pelan-pelan dan melihat keadaan di luar yang ternyata tidak ada siapa pun."Hanya perasaanku saja." Saat ia ingin menutup pintu, pintu terbuka begitu saja dan ia terkejut seketika. "Kenapa ini? Pintu berasa ditarik keras, ada orang?" tanyanya dengan gumaman."Hm." Tengkuknya terasa dingin, samar-samar ia mendengar bisikan tersebut, saat dia berbalik, tak ada siapa pun, Emely merinding jadinya."Apakah hantu? Tapi ... masa hantu ada di sini?"Emely menggeleng berulangkali, menghapus segala pikiran buruknya atau ia tidak dapat mandi hangat malam ini.Badannya terasa bersih tak lengket, serta segar dengan pikiran yang rileks. Dirinya berganti pakaian kemudian berbaring di ranjang yang begitu luas, Emely perkirakan, empat orang pun muat dengan bebas untuk bergerak di sini."Kamar ini jauh lebih megah daripada kamarku di Red Moon Pack," ucapnya kemudian
"Maaf, bukan peraturan aneh, tapi pack kami memang terkenal akan rasa penyayangnya, jadi ... tidak ada ego saat memandang kasta, baik siapa pun itu, selama rasa hormat masih dijunjung," balas Emely, tak terima jika peraturan pack-nya direndahkan."Apa posisimu di pack itu, hm?""Aku seorang luna, tapi tidak lagi setelah meninggalkannya karena aku menyerahkan status alpha ke beta-ku," jawab Emely, raut wajahnya berubah sedih karena mengingat Glourius harus menanggung beban seorang diri.Maafkan aku, kumohon ... jika aku kembali di pack, tolong terima diriku dengan baik.Aralt seketika berpikir, menimbang-nimbang peraturan pack milik Emely yang terbilang menarik, sementara Reinard, dia cukup terkejut ketika mengetahui orang asing ini merupakan luna di pack-nya, tapi itu tiada arti ketika dia telah melepasnya."Luna atau apa pun itu, aku tak peduli, aneh tetap aneh."
Aralt Canavaro, pria yang telah kesepian ketika ia masih kecil-berumur tiga tahun-Fasha, wanita itu dipercaya oleh orang tua Aralt untuk menjaganya karena mereka harus pergi suatu tempat. Seiring tumbuh kembangnya anak tersebut, Fashalah yang memberinya kasih sayang dan terus menunggu kepulangan alpha dan lunanya. Namun, sampai sekarang, tak ada kabar baik maupun buruk yang diterima, bahkan orang-orang telah menganggap orang tua Aralt telah meninggal, sementara Fasha, terus mengatakan tidak dan memberitahu pria itu bahwa mereka akan kembali.Sewaktu Aralt berumur 17 tahun, pria itu dinobatkan sebagai alpha, bukan apanya ... walau terbilang begitu muda, Canavaro jelas membutuhkan alpha, maka terpaksalah Aralt menjadi pemimpin di pack tersebut. Dia tahu diri bahwa di umurnya seperti ini, ia belum cukup kuat ketika terjadi peperangan, tetapi Aralt terus bersyukur jika pack-nya sampai saat ini sudah tenang dan menjadi salah satu pack terkuat. Di umurnya yan
"Terima kasih, Bi. Aku menyayangimu." Ia memeluk Fasha dan wanita tua yang dipeluknya juga membalas dengan lembut.Emely pun keluar dari istana, mencari keberadaan Aralt yang tak ada di rumah tersebut. Ketika ia mencari-cari, banyak pasang mata yang memandanginya begitu lekat, ia sendiri menggaruk kepala karena terheran, apakah ada sesuatu yang salah dalam dirinya? Ataukah penampilannya aneh setelah memakai pakaian Bibi Fasha? Tidak dan tidak sama sekali! Karena pakaian Bibi Fasha adalah pakaian yang paling nyaman dipakainya dari semua pakaian yang ia coba, dan juga, pakaian Bibi Fasha seperti daster yang memiliki kain dingin.Yang membuatnya menjadi pusat perhatian adalah, pakaian yang ia pakai membuatnya terlihat imut, sekaligus seksi dikarenakan area di atas dadanya, terekspos begitu saja, apalagi dengan kulit putih dan mulus itu."Permisi, Nona. Apa Anda melihat Alpha Aralt di sekitaran sini? Atau Anda pernah meliha
"Pegang yang erat.""Eum, apakah tidak sakit kalau aku menarik bulumu ini?""Tidak, mate." Emely mengangguk mendengarnya kemudian berpegang erat, tak menarik bulu Jason, melainkan memeluk leher serigala tersebut sembari menikmati sisiran bulunya yang hangat.Sesampainya di Canavaro Pack, Jason memilih masuk ke kamarnya dulu karena tentu dia akan telanjang jika berganti shift di hadapan Emely, sebenarnya tidak masalah juga di depan mate-nya, hanya saja ... dia tidak ingin orang lain menikmati kegagahan tubuhnya selain Emely seorang.Fasha, dia memeluk Emely dengan erat dan terus bertanya mengenai keadaan wanita tersebut. "Astaga, Nak. Kamu buat Bibi khawatir, dari mana aja? Dan kamu gak apa-apa, kan?""Aku baik-baik saja, Bi. Walau sempat diriku ketakutan ketika tersesat di tengah hutan, untunglah Aralt segera datang dengan wujud serigalanya."Fasha
Iblis dalam dunia immortal, sering disebut demon, kekuatan mereka sangat besar dan beruntung Aralt dapat mengalahkannya ketika musuh tersebut sedang lengah karena menyombongkan diri."Kenapa kalian bisa bertarung?""Aku sedang berburu, dan dia menginginkan buruanku, tentu aku tidak mau, kebetulan pula dia bersama dengan temannya yang merupakan penyihir dan aku pun beruntung jika Reinard pun menemaniku di saat itu, lalu ... terjadilah sebuah pertengkaran yang hampir berakibat fatal pada diriku dan juga Reinard," jawab Aralt.Emely pun mengangguk, tangannya yang masih setia meraba perut Aralt, kini beralih ke dagu pria tersebut sembari mengusap-usapnya. "Hm, di dagumu ada sedikit rambut, ini menggelikan, tapi aku suka," kikiknya kemudian. Aralt terkekeh pelan, memejamkan mata sambil menikmati usapan mate-nya yang sangat lembut."Aralt, aku ingin tidur bersamamu," ucap Emely. Mata Aral
"Baiklah, cukup pembicaraannya Alpha Aralt dan King Sean. Silakan duduk."Setelah keduanya duduk. Hadley pun mengumumkan, "Kerja sama antara kedua pack dengan wilyah red blood dari kerajaan vampire, telah diresmikan."Berbagai jamuan telah disiapkan secara khusus, terutama kepada King Hadley bersama anggotanya yang disediakan darah sebagai pelega mereka."Bagaimana King Sean?""Terima kasih, Alpha Hadley, darah ini sangat segar, kami menyukainya," jawab pria itu, menjilat sisa-sisa darah yang masih melekat pada bibirnya. Reinard yang melihat moment tersebut, berusaha menahan kerutan dari keningnya agar kaum mereka tidak tersinggung.Berbicara mengenai perbincangan mereka, semuanya membahas mengenai belahan jiwa, tentu Aralt hanya terkekeh saja apalagi mengingat mate-nya yang begitu menggemaskan di pack."Bagaimana dengan Anda Alpha Aralt? Anda sudah menemukan
Para anak-anak kini beranjak menjadi dewasa setelah melewati beberapa tahun yang menyenangkan sedari anak-anak ke remaja, dan meranjak ke usia yang sebenarnya.Xavier Canavaro kini berada di red moon pack, dirinya menjadi alpha di sana, sementara sang kakak, jelas memimpin di canavaro pack. Para pendahulunya telah pensiun, di mana Aralt dan Emely, serta Reinard dan Lisa tinggal menikmati masa tua mereka, walau di umur yang tua, mereka tetap awet muda, terutama Emely yang masih cantik seperti tahun-tahun sebelumnya, yang membuat Aralt maupun Jason, semakin hari pula, semakin mencintai sang mate."Sayang, kenapa waktu begitu tidak terasa? Anak yang kita gendong belasan tahun yang lalu, sudah beranjak dewasa, terutama Xavier, padahal ... aku masih menganggap kakak-beradik itu anak-anak," ujar Aralt. Emely mengangguk setuju atas apa yang mate-nya katakan, ia merasa bahwa kemarin dirinya menggendong Xavier, tapi kini, ia telah menjadi alpha di
Seorang anak berusia 8 tahun sedang memandang sang adik yang tengah menangis dalam gendongan sang ayah, bunga sweet alyssum berada pada genggamannya untuk memberikan hadiah kepada ibu karena telah memberinya adik baru."Mamah, bunga untukmu, kuharap kau menyukainya."Emely menatap sang putra dengan polosnya memberi setangkai bunga yang paling ia sukai."Ini bunga kesukaan Mamah, di mana kamu mendapatkannya?""Di taman, aku menyabutnya bersama Naori."Naori adalah anak dari Reinard dan Lisa, yah ... pria itu telah menemukan mate dan dianugerahi seorang anak kecil yang cantik, selalu mengikuti Fredo di mana pun ia pergi."Terima kasih sayang, lalu ... di mana Naori?" tanya Emely, mencari keberadaan anak cantik itu."Ada di luar, Mah. Dia menungguku, tapi aku tak bisa keluar dengan cepat karena aku masih ingin melihat adik kecil," jawabnya. Emely tersenyum, mengu
Reinard dan Aralt menyusul, mereka mendapati empat musuh yang ternyata berhasil melewati mereka dengan keadaan yang telah mengembuskan napas terakhir, dan itu disebabkan oleh Ace yang sedang santai menjaga mate dan putranya."Semuanya telah dibereskan, tak ada yang perlu dikhawatirkan, selain 34 cylops di depan sana. Ck, aku pikir telah berakhir. Namun, musuh semakin banyak," ujar Ace. Sementara Freeze langsung berada di barisan depan dengan wajah yang tersenyum, lalu mengeluarkan kekuatannya dan membuat para monster mata satu itu membeku lalu perlahan hancur beserta daging yang terlepas dari tulang-tulang mereka."Begitu mudah untuk dihancurkan, akan tetapi ... musuh selalu datang dari mana saja. Ace, urus yang di sebelah selatan, sementara diriku mengurus di sebelah utara, mengerti?""Tentu, serahkan padaku."Sekarang, hanya ada Reinard, Aralt, dan beberapa warrior tingkat S yang menjaga Emely dan Fre
Sungguh malang nasib Aralt yang telah dimarahi oleh Emely lantaran membuat Fredo menangis kencang. Tak ingin mendapatkan kemarahan yang berlanjut, Aralt langsung berganti posisi dengan Jason. Kau pasti bisa mengurus mate kita.Sialan kau, di saat Emely marah, kau baru mengingatku?Tak usah banyak bicara, lakukan saja.Ck."Ish, lihatlah ... Fredo terus menangis karenamu." Jason ditatap tajam oleh mate-nya, beberapa menit kemudian, Emely memerhatikan warna mata Aralt yang kini berbeda. Di saat itu, dirinya mengembuskan napas. "Jason?""Iyah, mate."
"Emely, berbaliklah."Ketika Emely ingin berbalik, kepalanya ditahan pelan. Emely heran, apakah Fasha yang melakukan itu? Nyatanya tidak, melainkan seseorang yang amat ia rindukan."Emerald?!"Emerald tersenyum. Mulutnya berbicara, tapi tidak bersuara. Untungnya dewi bulan memberikan kesempatan agar ia bertemu dengan wanita kesayangannya, untuk terakhir kali, dan dia amat bersyukur dan bahagia ketika mate-nya telah mendapatkan kebahagiaan yang baru.Dewi bulan, kumohon ... izinkanlah Emely-mateku-untuk mendengar lirihan suaraku~pinta Emerald~Emerald pun berbicara, dan permintaannya terkabulkan oleh sang dewi bulan yang sedang tersenyum saat ini, memandang moment mengharukan tersebut."Mate, aku selalu memaafkanmu, dan aku telah tenang bersama dewi bulan di sana. Aku selalu merindukanmu, dan teruslah merindukanku, sebagai hadiah ... tanda diriku yang berada di le
"Dia adik iparku, Bi. Adik dari mantan mate-ku, Emerald. Dia begitu menyayangi kakaknya yang telah meninggal, kemungkinan ... penyerangan ini terjadi disebabkan oleh rasa dendamnya kepadaku, yah ... ini semua karenaku, karena mate-ku tak melihatku ketika ia mengembuskan napas terakhir," jawab Emely, dan tangisnya pun pecah dan terus menyalahkan diri, ia amat egois karena terus merengek ke Glourius untuk ikut berburu, sementara Emerald sangat membutuhkannya. Ia tak berguna, bahkan tanda yang telah diberikan oleh Emerald masih berada pada dalam dirinya, ketika dirinya bercermin, ia selalu memandang tanda tersebut dan terus merindukan Emerald."Nak, jangan salahkan dirimu, yang berlalu merupakan takdir dari dewi bulan, kita hanya dapat menjalani. Jangan menangis dan terus merasa bersalah, karena kau sedang mengandung saat ini, ingat anakmu, juga anak Aralt dan Jason, mengerti?"Emely berusaha mengontrol diri, dirinya menghirup udara kemudian mengembusk
Di umur 27 tahun, Emerald menemui mate-nya yang bernama Emely, lalu hidup bahagia tapi sayangnya, Emerald belum melakukan sesi penyatuan karena ia telah meninggal ketika terkena racun. Namun, beruntung karena pada awalnya, Emerald telah menandai mate-nya terlebih dahulu. Konflik pun terjadi ketika Emerald sedang sakit dan Emely memilih ikut untuk berburu dengan Glourius, Emerald mengizinkan, padahal dirinya sudah tahu bahwa ia tidak akan bertahan lebih lama lagi. Itu semua dia lakukan agar mate-nya merasa senang, hingga pria itu benar-benar mengembuskan napas terakhir tanpa ada seorang mate di sampingnya, melainkan Castiel yang berteriak pilu ketika sang kakak meninggal dunia.Sekarang, Castiel tak ingin menunggu lebih lama lagi untuk menyerang canavaro pack. Para pengikut yang ia kumpulkan, berasal dari para makhluk liar yang tidak memiliki sebuah pack atau kerajaan, mereka buntu dan tidak tahu ingin ke mana, sehingga Castiel menemukan mereka di hutan
"Bersabarlah, jangan bertanya berapa lama atau pun kapan, karena kau akan semakin tidak sabar dan selalu merasa, bahwa waktu begitu lambat berjalan."Beberapa bulan kemudian, masa puasa seorang Aralt mau pun Jason telah usai, dan di canavaro pack tepatnya di kamar mereka, pasangan tersebut saling menyalurkan gelora kerinduan mereka. Ketika gelora tersebut telah usai, Aralt mengusap perut mate-nya yang telah membesar dan ia harus kembali bersabar dalam beberapa waktu dekat ini karena masa persalinan Emely yang tidak diketahui kapan tibanya.Emely dijaga begitu ketat, baik dari Aralt, mau pun yang lainnya, termasuk beta, warrior, omega, bahkan para rakyat pun turut membantu. Emely tidak lagi berada di red moon pack untuk sementara waktu karena dirinya tengah hamil besar dan besar pula kemungkinan resiko yang didapatkan ketika ia menuju sana, walau wanita itu terus merengek, Aralt tak mengizinkana atau menuruti kemauan pasangannya, lebih-l
Sampainya di pack, hasil buruan diberikan kepada warrior dan para rakyat lainnya, sementara kelinci itu sudah duduk di pangkuan Emely. Aralt sedikit tercengang, pada saat kelinci itu bersamanya, ia pasti terus memberontak dan berusaha untuk kabur, akan tetapi, jika bersama mate-nya, kelinci itu malah merasa senang, bahkan berbaring di pangkuannya. Dan lihatlah sekarang, mate-nya sedang memangku dan menganggap kelinci itu sebagai anaknya."Tidurlah, malang sekali nasibmu, apakah kau sedang lapar?" tanya Emely, yang tentunya tidak akan dijawab oleh kelinci itu. Namun, Emely rasa bahwa hewan lucu ini sedang membutuhkan makanan. Ia pun beranjak dari kursi dan tetap menggendong hewan tersebut lalu menuju pintu untuk keluar, tapi, langkahnya harus terhenti ketika sang pasangan sedang menghalang dengan berupa pertanyaan pula."Ingin ke mana, sayangku?""Aku membutuhkan sayur berupa wortel atau pun kol untuk memberi kesayangank