"Baiklah, cukup pembicaraannya Alpha Aralt dan King Sean. Silakan duduk."
Setelah keduanya duduk. Hadley pun mengumumkan, "Kerja sama antara kedua pack dengan wilyah red blood dari kerajaan vampire, telah diresmikan."
Berbagai jamuan telah disiapkan secara khusus, terutama kepada King Hadley bersama anggotanya yang disediakan darah sebagai pelega mereka.
"Bagaimana King Sean?"
"Terima kasih, Alpha Hadley, darah ini sangat segar, kami menyukainya," jawab pria itu, menjilat sisa-sisa darah yang masih melekat pada bibirnya. Reinard yang melihat moment tersebut, berusaha menahan kerutan dari keningnya agar kaum mereka tidak tersinggung.
Berbicara mengenai perbincangan mereka, semuanya membahas mengenai belahan jiwa, tentu Aralt hanya terkekeh saja apalagi mengingat mate-nya yang begitu menggemaskan di pack.
"Bagaimana dengan Anda Alpha Aralt? Anda sudah menemukan mate?" tanya Sean.
"Tentu, King."
"Selamat, pasti kau telah menandainya bukan?" tanya Sean dengan tatapan yang jahil, kini ... mereka beralih ke zona asmara para pasangan ketika melakukan penyatuan yang biasa disebut sebagai menandai.
"Belum, King. Aku akan melakukannya, ketika mate-ku telah siap, karena, dirinya bukan serigala atau pun makhluk immortal lainnya, melainkan dia seorang manusia yang membuatku harus berpikir dua kali untuk menandai belahan jiwaku," jawab Aralt, membuat Hadley dan Sean terkejut. Mendapatkan mate seorang manusia, sangatlah langka dan sulit untuk dicari, karena ... apakah ada seorang manusia yang berada di dunia immortal? Jika iya, para makhluk seperti mereka akan yakin jika manusia itu kebetulan masuk di dunia yang sering dianggap fantasi oleh mereka sendiri.
"Bagaimana mungkin kau menemukannya?"
"Di hutan, saat aku berburu dan kebetulan pula anak panahku tak saja mengenainya ketika membusur ke sembarang arah, beruntung dia hanya tergores."
"Aku terpukau mendengar kisahmu. Namun aku harus memberitahumu bahwa nyawa mate-mu akan terancam jika kau tak melindunginya," balas Sean.
"Kau harus menjaganya, jangan sampai dia keluar pack tanpa ada pengawasan, kalau pun ada, itu bukan jaminan dan tetap beresiko Alpha Aralt," sambung Hadley.
"Yah, benar. Dan kemarin aku hampir kehilangan dirinya saat dia mencariku dan berakhir keluar dari hutan kemudian tersesat di sana. Aku pun bersyukur telah menemukannya ketika ia hampir diculik oleh seorang demon. Jika aku terlambat, maka aku kehilangan dirinya," ujar Aralt, sangat bersyukur jika ia tidak terlambat kemarin. Hadley dan Sean menghela napas, untunglah mate pria itu berhasil diselamatkan, karena berurusan dengan demon sangatlah merepotkan dan sulit pula untuk dikalahkan.
"Terima kasih. Lalu, bagaimana dengan Anda King? Sudah menemukan belahan jiwa?" tanya Aralt. Sean tersenyum, meneguk minumannya dulu lalu menjawab pertanyaan, "Heuft ... sampai sekarang aku belum menemukannya, jikalau pun ada, kemungkinan ia akan kabur karena melihat gigiku yang runcing, ha ha," jawabnya, memberikan kesan yang hangat dan mengisi pembicaraannya agar tidak terlalu kaku.
"Sayang sekali, padahal Anda tampan, kemungkinan hal itu yang menyebabkan mate Anda takut untuk muncul," canda Hadley dan Sean membenarkan.
"Kemungkinan besar dan aku yakin itu, hanya saja ... aku tetap bersabar untuk menantinya, kapan dia akan datang dan menyambutku dengan tulus, tanpa memandang diriku bahwa aku seorang raja vampire yang kejam," jawabnya.
"Kejam?"
Sean mengangguk, wajahnya menampilkan rasa penyesalan karena sifatnya yang egois dan diktator sehingga para pengikutnya perlahan menghilang karena menyerah menghapi sifat itu.
"Aku bersyukur jika dua pengikut di belakangku ini, masih setia dan selalu sabar, karena merekalah, aku menjadi sadar dan mengubah seluruh sifat burukku menjadi seseorang yang menghangatkan, dan ini benar-benar berefek baik karena aku tak lagi kesepian, dengan pelan ... orang-orang kembali padaku, bahkan menemukan orang baru seperti kalian. Aku sangat berterima kasih, walau berbeda kaum, kalian menerimaku dengan baik dan apa adanya, a-aku tidak tahu harus berkata apa lagi," ujar pria tersebut, seorang vampire yang terkenal menyeramkan, kini menitikkan air kata ketika mengingat keburukannya dan masih ada orang yang sabar menghadapi sifat itu.
"Sebesar apa pun dosamu, bukan berarti kau tak berhak mendapat kebahagiaan King, selama dirimu ingin berubah dan tak kembali ke sifat yang buruk itu, aku jamin kau akan mendapatkan kedamaian," balas Hadley, sangat simpati kepada pria itu, begitupun dengan Aralt yang terharu kepada pengikut King Sean yang sangat setia.
Pertemuan antara ketiga pemimpin besar benar-benar lancar dan berlangsung baik, serta mengeratkan kedekatan mereka untuk semakin menjalin kerja sama dan saling melindungi. Setelah acara jamuan itu, Aralt pun pamit, begitupun dengan King bersama pengikutnya.
"Alpha, saya tidak menyangka jika kita menjalin hubungan baik dengan kaum berdarah dingin itu," ujar Reinard saat mereka dalam perjalanan pulang. Aralt mengangguk, ia pun tak menyangka.
"Bagaimana awal pertemuan Anda dengan Alpha Hadley?"
"Dia mantan mate Bibi Fasha," jawab Aralt. Dan ini sesuatu yang mengejutkan untuk Reinard, kenapa ia tidak tahu berita ini? Sementara dirinya pun sangat dekat dengan Bibi Fasha, walau tak sedekat alphanya dengan wanita tua itu.
"Alpha Hadley me-reject Bibi Fasha ketika dia tahu bahwa Bibi merupakan mate-nya dan juga lebih tua darinya, dan Alpha Hadley tidak suka jika ia memiliki pasangan yang lebih tua. Mungkin kau bertanya, mengapa Alpha Hadley tak membahas belahan jiwanya, karena dia tidak ingin mengingat kesalahan terbesarnya, dan kau tahu pasti, apa maksud kesalahan terbesar," jawab Aralt, tak melanjutkan ucapannya karena dia ingin Reinard sendiri yang menebak.
"Alpha Hadley menyesal?"
"Seperti itulah, walau Bibi Fasha telah tua, dia tetap awet muda dan cantik bukan? Bahkan aku sering mendengar para warrior yang ingin menjadi mate Bibi, bahkan mereka ingin menikahinya, walau Bibi bukan pasangan mereka."
Reinard membenarkan hal itu, sampai sekarang, Bibi Fasha tetap cantik dan awet muda, bahkan tangannya tetap mulus. Hanya, Bibi Fasha tidak malu untuk mengakui dirinya yang sudah tua, karena ia tidak ingin membohongi orang lain, juga dia selalu menerapkan hal itu kepada dirinya dengan Aralt bahwa; "Nak, jangan pernah berbohong, jika kalian ketahuan ... Bibi akan menyubit kalian sampai menangis, mengerti?" Perkataan itu, sampai sekarang masih diingat oleh Reinard dan Aralt, dan keduanya tak pernah berbohong karena takut kepada Fasha.
"Aku terkejut, dan apakah Bibi Fasha marah kepada Hadley?"
"Aku selalu mengagumi Bibi karena sifatnya yang pemaaf dan penyayang, dia tak pernah marah, walau rasa kecewanya besar, tapi sebisa mungkin, ia akan meredam amarahnya agar tak terpercik akan dendam dalam dirinya. Tapi, aku penasaran jika Alpha Hadley dengan Bibi Fasha bertemu," ujarnya penasaran dan Reinard pun sama.
Sampai di pack, Aralt mencari Emely hingga menemukan mate-nya yang sedang menonton para warrior ketika latihan. Ia melangkah dengan pelan agar dapat mengejutkannya. Namun, Emely berbalik dan menangkap basah pria itu. "Hm, kau ingin mengejutkanku, kan?"
"Benar, tapi sayang, kau berbalik sayang."
Emely tertawa, kemudian menarik tangan Aralt lalu membawanya ke kursi menonton dan duduk bersama. "Aku daritadi menunggumu, sempat ingin kucari tapi aku mengingat perkataanmu bahwa jangan mencari dan tunggu dirimu sampai pulang. Akan tetapi," Emely menghela napas, kemudian melanjutkan ucapannya, "aku selalu bosan setelah membantu para omega untuk bekerja."
Aralt tertawa, mengunci mate-nya agar berbaring di pahanya kemudian menatapnya dengan lekat, "Maaf, pertemuannya agak lama dan aku tidak bisa pulang karena merasa tidak enak. Jadi, selalulah bersabar untuk menanti kepulangan mate-mu yang tampan ini."
"Mulai lagi," sebal Emely dan Aralt terkekeh. Sedetik kemudian, Aralt baru sadar jika pakaian yang selalu dipakai wanitanya akhir-akhir ini, memancing tatapan para pria untuk memandang kemolekan tubuh mate-nya.
"Sayang, walaupun pakaian ini longgar, dirimu tetap seksi dengan bagian atasmu yang terbuka, dan kau harus tahu bahwa aku sedang cemburu sekarang," ujar Aralt.
"Cemburu? Apa yang membuatmu cemburu?"
Aralt mendengus sebal, kemudian berkata, "Coba kau pandang di sekelilingmu."
Emely pun bangkit dari bantalan paha Aralt, kemudian memerhatikan orang-orang di sekitarnya, dan ... ia mendapatkan beberapa orang yang sedang memandangnya.
"Eum, kenapa mereka terus melihatku?""Kau tak sadar jika pakaianmu mengundang tatapan mereka yang siap menjelajahi keseksianmu sayang, lain kali, tidak usah memakai pakaian Bibi Fasha karena aku sendiri yang akan membelikanmu pakaian dan memasanginya.""Hei, enak saja. Lakukan jika kau ingin sesuatu yang buruk terjadi.""Sesuatu yang buruk? Ayolah sayang, jangan terlalu jahat kepada pria tampanmu ini, karena aku tak ingin tahu bahwa dirimu harus ke istana sekarang dan mengganti pakaian, mengerti?""Aralt, aku nyaman dengan pakaian ini, aku bebas bergerak dan selalu merasa dingin," balas Emely."Pakai saja jika kau berada di kamarku, tapi untuk keluar, aku jelas melarangmu sayang.""Ish, pokoknya tidak mau!""Harus, kalau tidak maka aku akan mengganti pakaianmu langsung, mau?""Tentu tidak.""Maka dari itu, menurutlah."
Di sisi lain, Emely menemui mate-nya yang sedang berbicara dengan Reinard di taman pack, mereka nampak santai dengan minuman hangat yang menemani percakapan kedua pria itu.Kehadiran Emely disadari oleh sang beta, lalu mengode sang alpha untuk melihat, siapa di belakangnya."Emely?""Eum, aku hanya ingin memberitahu, bahwa omega yang baru tiba itu ternyata mengasyikkan juga, aku baru saja berbincang dengannya, serta membantunya membereskan beberapa piring yang telah dicuci," jawab Emely, mengutarakan kesan pengalamannya terhadap Aralt."Sayang, bukannya aku melarangmu, akan tetapi ... biarkan mereka yang bekerja, jika seperti ini terus, kau sama saja dengan seorang omega, lebih baik dirimu selalu berada di sampingku, bagaimana?" tawar Aralt tapi Emely menolak permintaan pasangannya karena Emely rasa, perkataan Aralt sungguh berlebihan."Tidak, kau selalu menggodaku, jadi ... aku
"Apa maksudmu? Asupan vitamin apa?"Emely melototkan matanya, kemudian menggerutu pelan, "Ish ... tentu dengan para warrior yang latihan, menunjukkan otot tubuh mereka yang benar-benar menawan, dan aw, sangat seksi, jadi setiap hari aku tak boleh melewatkan sesi latihan ini," ujarnya kemudian tersenyam senyum, membuat Aralt melongo juga semakin cemburu karena wanitanya tergoda oleh para warrior yang sedang latihan."Mate, kau membuatku cemburu!""Kenapa harus cemburu, kan aku hanya melihat mereka tanpa berkeinginan untuk menyentuh otot-otot yang perkasa itu, kecuali kau mengizinkanku untuk menyentuhnya dan aku akan sangat berterima kasih Araltku sayang," balas Emely sembari menyentuh rahang mate-nya dengan lembut."Baiklah, sayangku. Aku takkan menahannya lagi, sekarang kita ke istana, dan kalian semua!" Tunjuknya kepada warrior. "Aku harus mengurusi mate-ku terlebih dahulu, baru ka
"Kalau begitu, sampai jumpa Fall, aku ingin kembali ke mate-ku, nikmati malammu dengan pandangan yang begitu menakjubkan di sana," pamit Emely, meninggalkan Fall yang memutar bola matanya, dan tidak peduli dengan perkataan wanita itu.Aralt memandang Emely yang kini duduk di samping dan bersandar di bahunya. "Dari mana?""Menghampiri Fall, ternyata dia menonton juga di tempat ini.""Fall?""Yah, omega yang bekerja di sini."Wanita itu menjadi perbincangannya bersama Reinard di siang tadi dan ia harus mempercayai perkataan betanya dengan cara, tidak mendekatkan Emely dengan Fall, beserta dirinya yang akan bertanya langsung ke omega itu, apakah dia benar-benar menyukai dirinya atau tidak.Latihan warrior pun telah selesai, beberapa omega lainnya dipanggil oleh Aralt untuk menemani Emely sampai di istana, karena ia ada sesuatu yang harus diselesaikan, sesuai perkata
Tak lama kemudian, Emely pun menyusul dengan memakai pakaian Fasha sembari menunggu mate-nya yang sedang mandi. Aralt pun selesai dan mendapati Emely yang sedang menatap arah luar melalui jendela kamar, ia memeluk mate-nya kemudian bertanya, "Apa yang kau perhatikan di luar sana?""Hanya memandangi orang-orang yang tengah bekerja, rasanya damai sekali di sini dan membuatku dengan pack-ku yang dulu. Oh iya, aku ingin kembali ke sana, menyampaikan hal ini kepara Glourius karena aku telah mendapatkan kebahagiaanku," jawabnya membuat Aralt mengerutkan kening dan sedikit takut jika mate-nya ini ingin pergi."Benarkah kau ingin kembali ke sana?""Benar, Aralt. Aku mendapatkan kebahagiaanku, dan aku telah berjanji pula dengan Glourius jika aku akan kembali," jawabnya lagi."Siapa itu Glourious?""Dia alpha di red moon pack yang sebelumnya seorang beta karena telah kuangkat
"Glourius, terima kasih telah mengurus pack ini, aku akan tinggal dalam beberapa waktu lama. Namun, aku pun harus kembali pula di sana, karena diriku telah memiliki mate, jadi ... otomatis aku selalu mengikutinya pula.""Saya mengerti, Luna. Namun, jika luna tak memercayakan pack ini kepada saya, saya tidak akan pernah tahu bahwa saya biss mencapai hal ini, terima kasih, terima kasih banyak," balas Glourius menunduk hormat."Sama-sama, Glourius."Glourious atau pun Glourius tentu berbeda, tapi, Glourious memilih yang simple saja jadi dirinya menyuruh orang-orang untuk memanggilnya dengan nama kedua, dan lunanya pun seperti itu, karena dialah yang merekomendasikan nama Glourius, dan satu hal yang ingin ia katakan. Saya suka nama itu.Memandang Emely, Glourius sedikit terpana dengan kecantikan lunanya yang begitu natural, apalagi dengan pakaian yang ia pakai sekarang, menampakkan kemolekan t
"Ampun, Bi!" Aralt pun berlari menuju kamarnya, banyak orang yang mengetahui ini. Tapi, tak banyak pula yang tidak tahu jika Jason pun takut kepada bibinya itu.Jika Fasha sudah membentak, dia akan menghukum Aralt mau pun Jason menjadi melayang di udara dan takkan mau menurunkannya sebelum mereka menyerah atau mengakui kesalahan. Mengapa Fasha dapat melakukan hal tersebut? Karena dia merupakan blasteran dari werewolf dan wizard, yang kekuatannya tidak diketahui orang-orang kecuali Aralt seorang.Dan kapan itu terjadi? Ketika Aralt berani berbohong kepada bibinya karena telah mencuri makanan sewaktu kecil, sehingga Aralt mau pun wolf-nya tidak akan berani berbohong dan sangat benci jika menemukan orang yang suka berbohong. Bukan Aralt saja yang takut, tapi Reinard pun juga, karena pria sering dicubit oleh Fasha yang cubitannya sangat sakit ketika Reinard remaja dan melakukan kenakalan saat ia membuat anak kecil mena
Salah satu omega tiba bersama warrior yang dikerahkan oleh Aralt untuk melakukan tugasnya agar menemani Fall ke perbatasan pack. "Cepatlah, kau merepotkanku saja," ucap warrior, dia merupakan laki-laki yang menikmatinya semalam dan Fall menatapnya sinis. "Dasar bajingan, kau tak menghargaiku sama sekali."Warrior itu pun lebih menyiniskan matanya dan membalas, "Kau siapa? Dari seluruh omega, kaulah yang paling rendahan, terima kenyataan itu," ledeknya dan Fall menitikkan air mata ketika harga dirinya sudah tak ada lagi di hadapan warrior dan salah satu teman seperjuangannya di pack canavaro."Fall, sudah kubilang bukan? Jangan berperilaku yang membuatmu rugi di sini, karena ... heuft, percuma kujelaskan, kau keras kepala, dan ini barang-barangmu, aku hanya ingin menyampaikan pesan omega lain yang mereka titipkan padaku, bahwa; jaga dirimu baik-baik, selamat tinggal," ujarnya, kemudian meninggalkan Fall yang berteriak menyesal. Namun dia tak
Para anak-anak kini beranjak menjadi dewasa setelah melewati beberapa tahun yang menyenangkan sedari anak-anak ke remaja, dan meranjak ke usia yang sebenarnya.Xavier Canavaro kini berada di red moon pack, dirinya menjadi alpha di sana, sementara sang kakak, jelas memimpin di canavaro pack. Para pendahulunya telah pensiun, di mana Aralt dan Emely, serta Reinard dan Lisa tinggal menikmati masa tua mereka, walau di umur yang tua, mereka tetap awet muda, terutama Emely yang masih cantik seperti tahun-tahun sebelumnya, yang membuat Aralt maupun Jason, semakin hari pula, semakin mencintai sang mate."Sayang, kenapa waktu begitu tidak terasa? Anak yang kita gendong belasan tahun yang lalu, sudah beranjak dewasa, terutama Xavier, padahal ... aku masih menganggap kakak-beradik itu anak-anak," ujar Aralt. Emely mengangguk setuju atas apa yang mate-nya katakan, ia merasa bahwa kemarin dirinya menggendong Xavier, tapi kini, ia telah menjadi alpha di
Seorang anak berusia 8 tahun sedang memandang sang adik yang tengah menangis dalam gendongan sang ayah, bunga sweet alyssum berada pada genggamannya untuk memberikan hadiah kepada ibu karena telah memberinya adik baru."Mamah, bunga untukmu, kuharap kau menyukainya."Emely menatap sang putra dengan polosnya memberi setangkai bunga yang paling ia sukai."Ini bunga kesukaan Mamah, di mana kamu mendapatkannya?""Di taman, aku menyabutnya bersama Naori."Naori adalah anak dari Reinard dan Lisa, yah ... pria itu telah menemukan mate dan dianugerahi seorang anak kecil yang cantik, selalu mengikuti Fredo di mana pun ia pergi."Terima kasih sayang, lalu ... di mana Naori?" tanya Emely, mencari keberadaan anak cantik itu."Ada di luar, Mah. Dia menungguku, tapi aku tak bisa keluar dengan cepat karena aku masih ingin melihat adik kecil," jawabnya. Emely tersenyum, mengu
Reinard dan Aralt menyusul, mereka mendapati empat musuh yang ternyata berhasil melewati mereka dengan keadaan yang telah mengembuskan napas terakhir, dan itu disebabkan oleh Ace yang sedang santai menjaga mate dan putranya."Semuanya telah dibereskan, tak ada yang perlu dikhawatirkan, selain 34 cylops di depan sana. Ck, aku pikir telah berakhir. Namun, musuh semakin banyak," ujar Ace. Sementara Freeze langsung berada di barisan depan dengan wajah yang tersenyum, lalu mengeluarkan kekuatannya dan membuat para monster mata satu itu membeku lalu perlahan hancur beserta daging yang terlepas dari tulang-tulang mereka."Begitu mudah untuk dihancurkan, akan tetapi ... musuh selalu datang dari mana saja. Ace, urus yang di sebelah selatan, sementara diriku mengurus di sebelah utara, mengerti?""Tentu, serahkan padaku."Sekarang, hanya ada Reinard, Aralt, dan beberapa warrior tingkat S yang menjaga Emely dan Fre
Sungguh malang nasib Aralt yang telah dimarahi oleh Emely lantaran membuat Fredo menangis kencang. Tak ingin mendapatkan kemarahan yang berlanjut, Aralt langsung berganti posisi dengan Jason. Kau pasti bisa mengurus mate kita.Sialan kau, di saat Emely marah, kau baru mengingatku?Tak usah banyak bicara, lakukan saja.Ck."Ish, lihatlah ... Fredo terus menangis karenamu." Jason ditatap tajam oleh mate-nya, beberapa menit kemudian, Emely memerhatikan warna mata Aralt yang kini berbeda. Di saat itu, dirinya mengembuskan napas. "Jason?""Iyah, mate."
"Emely, berbaliklah."Ketika Emely ingin berbalik, kepalanya ditahan pelan. Emely heran, apakah Fasha yang melakukan itu? Nyatanya tidak, melainkan seseorang yang amat ia rindukan."Emerald?!"Emerald tersenyum. Mulutnya berbicara, tapi tidak bersuara. Untungnya dewi bulan memberikan kesempatan agar ia bertemu dengan wanita kesayangannya, untuk terakhir kali, dan dia amat bersyukur dan bahagia ketika mate-nya telah mendapatkan kebahagiaan yang baru.Dewi bulan, kumohon ... izinkanlah Emely-mateku-untuk mendengar lirihan suaraku~pinta Emerald~Emerald pun berbicara, dan permintaannya terkabulkan oleh sang dewi bulan yang sedang tersenyum saat ini, memandang moment mengharukan tersebut."Mate, aku selalu memaafkanmu, dan aku telah tenang bersama dewi bulan di sana. Aku selalu merindukanmu, dan teruslah merindukanku, sebagai hadiah ... tanda diriku yang berada di le
"Dia adik iparku, Bi. Adik dari mantan mate-ku, Emerald. Dia begitu menyayangi kakaknya yang telah meninggal, kemungkinan ... penyerangan ini terjadi disebabkan oleh rasa dendamnya kepadaku, yah ... ini semua karenaku, karena mate-ku tak melihatku ketika ia mengembuskan napas terakhir," jawab Emely, dan tangisnya pun pecah dan terus menyalahkan diri, ia amat egois karena terus merengek ke Glourius untuk ikut berburu, sementara Emerald sangat membutuhkannya. Ia tak berguna, bahkan tanda yang telah diberikan oleh Emerald masih berada pada dalam dirinya, ketika dirinya bercermin, ia selalu memandang tanda tersebut dan terus merindukan Emerald."Nak, jangan salahkan dirimu, yang berlalu merupakan takdir dari dewi bulan, kita hanya dapat menjalani. Jangan menangis dan terus merasa bersalah, karena kau sedang mengandung saat ini, ingat anakmu, juga anak Aralt dan Jason, mengerti?"Emely berusaha mengontrol diri, dirinya menghirup udara kemudian mengembusk
Di umur 27 tahun, Emerald menemui mate-nya yang bernama Emely, lalu hidup bahagia tapi sayangnya, Emerald belum melakukan sesi penyatuan karena ia telah meninggal ketika terkena racun. Namun, beruntung karena pada awalnya, Emerald telah menandai mate-nya terlebih dahulu. Konflik pun terjadi ketika Emerald sedang sakit dan Emely memilih ikut untuk berburu dengan Glourius, Emerald mengizinkan, padahal dirinya sudah tahu bahwa ia tidak akan bertahan lebih lama lagi. Itu semua dia lakukan agar mate-nya merasa senang, hingga pria itu benar-benar mengembuskan napas terakhir tanpa ada seorang mate di sampingnya, melainkan Castiel yang berteriak pilu ketika sang kakak meninggal dunia.Sekarang, Castiel tak ingin menunggu lebih lama lagi untuk menyerang canavaro pack. Para pengikut yang ia kumpulkan, berasal dari para makhluk liar yang tidak memiliki sebuah pack atau kerajaan, mereka buntu dan tidak tahu ingin ke mana, sehingga Castiel menemukan mereka di hutan
"Bersabarlah, jangan bertanya berapa lama atau pun kapan, karena kau akan semakin tidak sabar dan selalu merasa, bahwa waktu begitu lambat berjalan."Beberapa bulan kemudian, masa puasa seorang Aralt mau pun Jason telah usai, dan di canavaro pack tepatnya di kamar mereka, pasangan tersebut saling menyalurkan gelora kerinduan mereka. Ketika gelora tersebut telah usai, Aralt mengusap perut mate-nya yang telah membesar dan ia harus kembali bersabar dalam beberapa waktu dekat ini karena masa persalinan Emely yang tidak diketahui kapan tibanya.Emely dijaga begitu ketat, baik dari Aralt, mau pun yang lainnya, termasuk beta, warrior, omega, bahkan para rakyat pun turut membantu. Emely tidak lagi berada di red moon pack untuk sementara waktu karena dirinya tengah hamil besar dan besar pula kemungkinan resiko yang didapatkan ketika ia menuju sana, walau wanita itu terus merengek, Aralt tak mengizinkana atau menuruti kemauan pasangannya, lebih-l
Sampainya di pack, hasil buruan diberikan kepada warrior dan para rakyat lainnya, sementara kelinci itu sudah duduk di pangkuan Emely. Aralt sedikit tercengang, pada saat kelinci itu bersamanya, ia pasti terus memberontak dan berusaha untuk kabur, akan tetapi, jika bersama mate-nya, kelinci itu malah merasa senang, bahkan berbaring di pangkuannya. Dan lihatlah sekarang, mate-nya sedang memangku dan menganggap kelinci itu sebagai anaknya."Tidurlah, malang sekali nasibmu, apakah kau sedang lapar?" tanya Emely, yang tentunya tidak akan dijawab oleh kelinci itu. Namun, Emely rasa bahwa hewan lucu ini sedang membutuhkan makanan. Ia pun beranjak dari kursi dan tetap menggendong hewan tersebut lalu menuju pintu untuk keluar, tapi, langkahnya harus terhenti ketika sang pasangan sedang menghalang dengan berupa pertanyaan pula."Ingin ke mana, sayangku?""Aku membutuhkan sayur berupa wortel atau pun kol untuk memberi kesayangank