Iblis dalam dunia immortal, sering disebut demon, kekuatan mereka sangat besar dan beruntung Aralt dapat mengalahkannya ketika musuh tersebut sedang lengah karena menyombongkan diri.
"Kenapa kalian bisa bertarung?"
"Aku sedang berburu, dan dia menginginkan buruanku, tentu aku tidak mau, kebetulan pula dia bersama dengan temannya yang merupakan penyihir dan aku pun beruntung jika Reinard pun menemaniku di saat itu, lalu ... terjadilah sebuah pertengkaran yang hampir berakibat fatal pada diriku dan juga Reinard," jawab Aralt.
Emely pun mengangguk, tangannya yang masih setia meraba perut Aralt, kini beralih ke dagu pria tersebut sembari mengusap-usapnya. "Hm, di dagumu ada sedikit rambut, ini menggelikan, tapi aku suka," kikiknya kemudian. Aralt terkekeh pelan, memejamkan mata sambil menikmati usapan mate-nya yang sangat lembut.
"Aralt, aku ingin tidur bersamamu," ucap Emely. Mata Aralt terbuka dan menatap wanitanya dengan lekat. "Benarkah?"
"Benar, kalau kau tidak mau, ya sudahlah, aku kembali ke kamarku," jawab Emely dan dirinya langsung ditahan oleh pria tersebut dan didekap erat agar ia tidak berpindah kamar.
"Tidurlah di kamarku, aku mengharapkan ini, semenjak dirimu kubawa ke pack."
Emely mengangguk, kemudian terbenam dalam dekapan Aralt yang begitu nyaman dan menghangatkan.
Ke esokan harinya, Emely terbangun lebih dahulu, ia membangunkan Aralt dengan mengguncangkan sedikit lengan pria tersebut.
"Sebentar saja, mataku terasa berat, Bibi, lagipula masih pagi sekali," ucapnya, kemudian menguap sebentar lalu melanjutkan tidur. Emely hanya menggelengkan diri saja, dia menuju kamar mandi dan membersihkan badannya lalu menuju kamar untuk mengganti pakaian, yang telah diberikan oleh Fasha.
Aralt, ia membuka matanya dan tak mendapatkan Emely yang berada di sampingnya, segera ia beranjak dari ranjang lalu membasuh muka kemudian mencari keberadaan mate-nya, tanpa peduli dengan dia yang tidak memakai baju.
"Emely?" Aralt membuka pintu kamarnya, tanpa mengetuk terlebih dahulu, sehingga ia melihat Emely yang sedang berganti pakaian.
Sial, Jason bangunlah! Kau tidak lihat, apa yang aku lihat sekarang?
Jason pun terbangun, melihat apa yang Aralt lihat. Kemudian, serigala itu mengumpati Aralt.
Brengsek kau, dia Emely bukan? Jangan pancing diriku untuk mengambil alih tubuhmu Aralt!
Ck, aku langsung menyesal memberitahumu.
Emely, merasa ada yang aneh di belakangnya, tetap dengan pakaian atasnya yang terbuka, ia langsung berbalik dan ... "Aralt, keluar!" pekik Emely dengan kencang, membuat Aralt terdiam di tempat dengan sesuatu yang bangkit di bawah sana, dan Emely begitu malu karena melihat benda itu yang sedang tegak di balik celana.
"Aralt, kalau kau tidak keluar, aku akan menendangmu dan takkan mau tidur denganmu lagi!"
"Ma-maaf, aku segera keluar sayang."
Pikiran Aralt liar sekarang, terutama Jason yang memaki-maki pria itu karena tidak sengaja melihat gundukan kembar yang begitu menggoda mereka, walau Emely sempat menutupnya tadi.
"Sabar Aralt, belum waktunya. Tenangkan dirimu, dan buat ia kembali ke wujud semulanya, dengan lemasan secara perlahan."
Jantung Emely hampir copot, wanita tersebut benar-benar kaget ketika Aralt berada di belakangnya, yang menatap kemolekan tubuh Emely. Ia pun merasa lega karena kedua gundukan miliknya tak dilihat oleh pria itu.
Emely cepat-cepat berpakaian, lalu keluar dari kamar dan mencari Aralt. Saat ia menemukan pria tersebut, ia memicingkan mata dan menatap Aralt dengan garang. "Aralt, kenapa kau masuk tanpa mengetuk pintu?"
"Maafkan aku, aku lupa," balas Aralt santai.
"Lain kali, jika kau mengulanginya, takkan kumaafkan!"
Alpha tersebut mengangguk pelan, sementara omega yang sedang bekerja di ruang tamu, agak terpukau melihat alpha mereka sedang tertunduk tidak berdaya di hadapan Emely yang notabennya seorang wanita baru di pack ini.
Selanjutnya, Aralt langsung bertanya ke Emely. "Berapa umurmu?"
"Eum, 22 tahun, memangnya kenapa?"
"Aku 24 tahun, yang artinya, kita berbeda dua tahun saja," jawab Aralt, dan Emely mengangguk saja, kemudian menatap para omega yang sedang bekerja.
Memandang aktifitas mereka, mengundang keinginan Emely untuk turut membantu.
"Hei, boleh aku membantu?" tanya Emely pada salah satu omega yang bekerja, omega itu langsung menolak keinginannya, membuat Emely sedikit kecewa. Namun, tak lama kemudian, sebuah perintah melayang dari bibir Aralt agar omega itu tak menolak bantuan mate-nya.
"Aku tak suka jika kau menolak bantuannya."
"Ma-maaf alpha, saya tidak ingin membuat Nona Emely repot dan harus mengerjakan tugas omega, karena ka-"
"Turuti saja!"
Emely menepuk pundak omega itu, kemudian mengatakan, "Maaf, karena aku, kau dimarahi oleh pria itu. Aku hanya ingin membantu dan tak merasakan repot sama sekali, karena aku senang melakukan banyak pekerjaan," ujarnya dan omega itu mengangguk tersenyum.
"Tidak perlu meminta maaf, Nona. Terima kasih."
"Sama-sama." Sebelum melakukan pekerjaan, Emely menatap Aralt yang juga menatapnya, pria yang ditatap menaikkan alis sebelah kemudian bertanya, "Ada apa mate?"
"Kau terlalu kasar kepada mereka, walau dalam bentuk perkataan, aku pun akan takut jika diriku berada di posisi mereka, tidakkah kau memikirkan perasaannya? Bukan berarti dia seorang omega, dia wajar mendapatkan perlakuan itu, Aralt," tegurnya.
"Aku tidak kasar sayang, tapi tegas. Ada kalanya diriku harus tegas karena pernah suatu hari, mereka bermalas-malasan dan itu membuatku langsung marah, agar tidak terjadi hal yang kedua kalinya, aku menerapkan ketegasan ini, seharunya kau bisa lihat, betapa baiknya aku ini," balas Aralt dan Emely mendengus sebal ketika dirinya dipeluk oleh pria yang kini mengecup lehernya dengan lembut.
"Aralt, hentikan, aku harus bekerja."
"Baiklah. Tapi, Mate, aku akan bekerja setelah ini, jadi ... jangan mencariku seperti kemarin, karena aku akan sangat khawatir, mengerti?"
"Memangnya, pekerjaanmu itu seperti apa?" tanyanya.
"Canavaro Pack, bekerja sama dengan Blue Moon Pack, bukan hanya itu, sebagian besar makhluk immortal seperti vampire juga turut bekerja sama dengan kami, jadi ... kami sepakat hari ini untuk mengadakan pertemuan besar-besaran di Blue Moon Pack."
"Berhati-hatilah, sekuat apa pun dirimu, jika kau lengah sedikit pun, akan tembus juga pertahananmu, Aralt."
"Aku mengerti, sayang. Sampai jumpa, aku selalu merindukanmu."
"Aku pun."
Omega yang melihat itu, sangat iri dengan Emely yang merupakan mate alpha mereka ternyata.
"Hei, kenapa melamun? Mari aku bantu, sepertinya pekerjaan di istana sedikit berat karena ruangan ini saja begitu luas, apalagi banyak benda yang harus dibersihkan," ujar Emely, menegur omega tersebut yang sedang berpikir.
"Tentu Nona, dan inilah yang kami kerjakan setiap hari."
Sedikit rasa kasihan terdapat di hati Emely ketika mendengar balasan tersebut. Namun apa yang bisa mereka lakukan? Menuntut? Tidak mungkin, mereka telah ditakdirkan menjadi seorang omega, bahkan ... banyak yang mengatakan, jika omega memiliki mate, dia sangat beruntung, karena hal itu terjadi berada pada kisaran 10% yang sangat mengandalkan keberuntungan.
Aralt ditemani oleh beta dan beberapa warrior lainnya, sudah siap berangkat ke Blue Moon Pack. Ketika mereka sampai di sana, sambutan begitu meriah, terutama para rakyat yang bersorak gembira atas kedatangan orang-orang Canavaro Pack.
"Alpha Aralt, selamat datang di Blue Moon Pack, kami senang Anda tiba di sini, silakan masuk dan nikmati jamuan dari kami," ucap Hadley, yang merupakan alpha di pack itu. Sementara Aralt menyambut uluran tangan pria itu kemudian mengikuti langkahnya masuk ke istananya.
Ketika dirinya masuk di sana, ternyata kaum berdarah dingin itu telah datang terlebih dahulu sebelum mereka. Sang raja vampire pun tersenyum hangat dan itu merupakan kejadian langka karena kaum vampire rata-rata sulit tersenyum. Namun, pria yang bernama Sean sangat berbeda, mungkin hal inilah yang membuat para kaum serigala menerimanya menjalin suatu hubungan, yaitu teman kerja sama, sekaligus sekutu dalam peperangan.
"Halo Alpha Canavaro, aku begitu penasaran denganmu, mari berkenalan. Sean Octopetra."
"Aralt Canavaro."
"Menarik sekali, berarti, nama pack-mu berasal dari namamu sendiri, alpha?"
"Tentu King, sebenarnya Canavaro merupakan marga keluarga saya, dan nama ini merupakan kiblat dari pack yang saya pimpin," jawab Aralt ramah.
Tangan mereka saling bertautan, nampak jelas keduanya merasakan perbedaan yang menyolok, Aralt merasakan dingin membeku, sementara Sean merasakan hangat menenangkan.
"Baiklah, cukup pembicaraannya Alpha Aralt dan King Sean. Silakan duduk."Setelah keduanya duduk. Hadley pun mengumumkan, "Kerja sama antara kedua pack dengan wilyah red blood dari kerajaan vampire, telah diresmikan."Berbagai jamuan telah disiapkan secara khusus, terutama kepada King Hadley bersama anggotanya yang disediakan darah sebagai pelega mereka."Bagaimana King Sean?""Terima kasih, Alpha Hadley, darah ini sangat segar, kami menyukainya," jawab pria itu, menjilat sisa-sisa darah yang masih melekat pada bibirnya. Reinard yang melihat moment tersebut, berusaha menahan kerutan dari keningnya agar kaum mereka tidak tersinggung.Berbicara mengenai perbincangan mereka, semuanya membahas mengenai belahan jiwa, tentu Aralt hanya terkekeh saja apalagi mengingat mate-nya yang begitu menggemaskan di pack."Bagaimana dengan Anda Alpha Aralt? Anda sudah menemukan
"Eum, kenapa mereka terus melihatku?""Kau tak sadar jika pakaianmu mengundang tatapan mereka yang siap menjelajahi keseksianmu sayang, lain kali, tidak usah memakai pakaian Bibi Fasha karena aku sendiri yang akan membelikanmu pakaian dan memasanginya.""Hei, enak saja. Lakukan jika kau ingin sesuatu yang buruk terjadi.""Sesuatu yang buruk? Ayolah sayang, jangan terlalu jahat kepada pria tampanmu ini, karena aku tak ingin tahu bahwa dirimu harus ke istana sekarang dan mengganti pakaian, mengerti?""Aralt, aku nyaman dengan pakaian ini, aku bebas bergerak dan selalu merasa dingin," balas Emely."Pakai saja jika kau berada di kamarku, tapi untuk keluar, aku jelas melarangmu sayang.""Ish, pokoknya tidak mau!""Harus, kalau tidak maka aku akan mengganti pakaianmu langsung, mau?""Tentu tidak.""Maka dari itu, menurutlah."
Di sisi lain, Emely menemui mate-nya yang sedang berbicara dengan Reinard di taman pack, mereka nampak santai dengan minuman hangat yang menemani percakapan kedua pria itu.Kehadiran Emely disadari oleh sang beta, lalu mengode sang alpha untuk melihat, siapa di belakangnya."Emely?""Eum, aku hanya ingin memberitahu, bahwa omega yang baru tiba itu ternyata mengasyikkan juga, aku baru saja berbincang dengannya, serta membantunya membereskan beberapa piring yang telah dicuci," jawab Emely, mengutarakan kesan pengalamannya terhadap Aralt."Sayang, bukannya aku melarangmu, akan tetapi ... biarkan mereka yang bekerja, jika seperti ini terus, kau sama saja dengan seorang omega, lebih baik dirimu selalu berada di sampingku, bagaimana?" tawar Aralt tapi Emely menolak permintaan pasangannya karena Emely rasa, perkataan Aralt sungguh berlebihan."Tidak, kau selalu menggodaku, jadi ... aku
"Apa maksudmu? Asupan vitamin apa?"Emely melototkan matanya, kemudian menggerutu pelan, "Ish ... tentu dengan para warrior yang latihan, menunjukkan otot tubuh mereka yang benar-benar menawan, dan aw, sangat seksi, jadi setiap hari aku tak boleh melewatkan sesi latihan ini," ujarnya kemudian tersenyam senyum, membuat Aralt melongo juga semakin cemburu karena wanitanya tergoda oleh para warrior yang sedang latihan."Mate, kau membuatku cemburu!""Kenapa harus cemburu, kan aku hanya melihat mereka tanpa berkeinginan untuk menyentuh otot-otot yang perkasa itu, kecuali kau mengizinkanku untuk menyentuhnya dan aku akan sangat berterima kasih Araltku sayang," balas Emely sembari menyentuh rahang mate-nya dengan lembut."Baiklah, sayangku. Aku takkan menahannya lagi, sekarang kita ke istana, dan kalian semua!" Tunjuknya kepada warrior. "Aku harus mengurusi mate-ku terlebih dahulu, baru ka
"Kalau begitu, sampai jumpa Fall, aku ingin kembali ke mate-ku, nikmati malammu dengan pandangan yang begitu menakjubkan di sana," pamit Emely, meninggalkan Fall yang memutar bola matanya, dan tidak peduli dengan perkataan wanita itu.Aralt memandang Emely yang kini duduk di samping dan bersandar di bahunya. "Dari mana?""Menghampiri Fall, ternyata dia menonton juga di tempat ini.""Fall?""Yah, omega yang bekerja di sini."Wanita itu menjadi perbincangannya bersama Reinard di siang tadi dan ia harus mempercayai perkataan betanya dengan cara, tidak mendekatkan Emely dengan Fall, beserta dirinya yang akan bertanya langsung ke omega itu, apakah dia benar-benar menyukai dirinya atau tidak.Latihan warrior pun telah selesai, beberapa omega lainnya dipanggil oleh Aralt untuk menemani Emely sampai di istana, karena ia ada sesuatu yang harus diselesaikan, sesuai perkata
Tak lama kemudian, Emely pun menyusul dengan memakai pakaian Fasha sembari menunggu mate-nya yang sedang mandi. Aralt pun selesai dan mendapati Emely yang sedang menatap arah luar melalui jendela kamar, ia memeluk mate-nya kemudian bertanya, "Apa yang kau perhatikan di luar sana?""Hanya memandangi orang-orang yang tengah bekerja, rasanya damai sekali di sini dan membuatku dengan pack-ku yang dulu. Oh iya, aku ingin kembali ke sana, menyampaikan hal ini kepara Glourius karena aku telah mendapatkan kebahagiaanku," jawabnya membuat Aralt mengerutkan kening dan sedikit takut jika mate-nya ini ingin pergi."Benarkah kau ingin kembali ke sana?""Benar, Aralt. Aku mendapatkan kebahagiaanku, dan aku telah berjanji pula dengan Glourius jika aku akan kembali," jawabnya lagi."Siapa itu Glourious?""Dia alpha di red moon pack yang sebelumnya seorang beta karena telah kuangkat
"Glourius, terima kasih telah mengurus pack ini, aku akan tinggal dalam beberapa waktu lama. Namun, aku pun harus kembali pula di sana, karena diriku telah memiliki mate, jadi ... otomatis aku selalu mengikutinya pula.""Saya mengerti, Luna. Namun, jika luna tak memercayakan pack ini kepada saya, saya tidak akan pernah tahu bahwa saya biss mencapai hal ini, terima kasih, terima kasih banyak," balas Glourius menunduk hormat."Sama-sama, Glourius."Glourious atau pun Glourius tentu berbeda, tapi, Glourious memilih yang simple saja jadi dirinya menyuruh orang-orang untuk memanggilnya dengan nama kedua, dan lunanya pun seperti itu, karena dialah yang merekomendasikan nama Glourius, dan satu hal yang ingin ia katakan. Saya suka nama itu.Memandang Emely, Glourius sedikit terpana dengan kecantikan lunanya yang begitu natural, apalagi dengan pakaian yang ia pakai sekarang, menampakkan kemolekan t
"Ampun, Bi!" Aralt pun berlari menuju kamarnya, banyak orang yang mengetahui ini. Tapi, tak banyak pula yang tidak tahu jika Jason pun takut kepada bibinya itu.Jika Fasha sudah membentak, dia akan menghukum Aralt mau pun Jason menjadi melayang di udara dan takkan mau menurunkannya sebelum mereka menyerah atau mengakui kesalahan. Mengapa Fasha dapat melakukan hal tersebut? Karena dia merupakan blasteran dari werewolf dan wizard, yang kekuatannya tidak diketahui orang-orang kecuali Aralt seorang.Dan kapan itu terjadi? Ketika Aralt berani berbohong kepada bibinya karena telah mencuri makanan sewaktu kecil, sehingga Aralt mau pun wolf-nya tidak akan berani berbohong dan sangat benci jika menemukan orang yang suka berbohong. Bukan Aralt saja yang takut, tapi Reinard pun juga, karena pria sering dicubit oleh Fasha yang cubitannya sangat sakit ketika Reinard remaja dan melakukan kenakalan saat ia membuat anak kecil mena
Para anak-anak kini beranjak menjadi dewasa setelah melewati beberapa tahun yang menyenangkan sedari anak-anak ke remaja, dan meranjak ke usia yang sebenarnya.Xavier Canavaro kini berada di red moon pack, dirinya menjadi alpha di sana, sementara sang kakak, jelas memimpin di canavaro pack. Para pendahulunya telah pensiun, di mana Aralt dan Emely, serta Reinard dan Lisa tinggal menikmati masa tua mereka, walau di umur yang tua, mereka tetap awet muda, terutama Emely yang masih cantik seperti tahun-tahun sebelumnya, yang membuat Aralt maupun Jason, semakin hari pula, semakin mencintai sang mate."Sayang, kenapa waktu begitu tidak terasa? Anak yang kita gendong belasan tahun yang lalu, sudah beranjak dewasa, terutama Xavier, padahal ... aku masih menganggap kakak-beradik itu anak-anak," ujar Aralt. Emely mengangguk setuju atas apa yang mate-nya katakan, ia merasa bahwa kemarin dirinya menggendong Xavier, tapi kini, ia telah menjadi alpha di
Seorang anak berusia 8 tahun sedang memandang sang adik yang tengah menangis dalam gendongan sang ayah, bunga sweet alyssum berada pada genggamannya untuk memberikan hadiah kepada ibu karena telah memberinya adik baru."Mamah, bunga untukmu, kuharap kau menyukainya."Emely menatap sang putra dengan polosnya memberi setangkai bunga yang paling ia sukai."Ini bunga kesukaan Mamah, di mana kamu mendapatkannya?""Di taman, aku menyabutnya bersama Naori."Naori adalah anak dari Reinard dan Lisa, yah ... pria itu telah menemukan mate dan dianugerahi seorang anak kecil yang cantik, selalu mengikuti Fredo di mana pun ia pergi."Terima kasih sayang, lalu ... di mana Naori?" tanya Emely, mencari keberadaan anak cantik itu."Ada di luar, Mah. Dia menungguku, tapi aku tak bisa keluar dengan cepat karena aku masih ingin melihat adik kecil," jawabnya. Emely tersenyum, mengu
Reinard dan Aralt menyusul, mereka mendapati empat musuh yang ternyata berhasil melewati mereka dengan keadaan yang telah mengembuskan napas terakhir, dan itu disebabkan oleh Ace yang sedang santai menjaga mate dan putranya."Semuanya telah dibereskan, tak ada yang perlu dikhawatirkan, selain 34 cylops di depan sana. Ck, aku pikir telah berakhir. Namun, musuh semakin banyak," ujar Ace. Sementara Freeze langsung berada di barisan depan dengan wajah yang tersenyum, lalu mengeluarkan kekuatannya dan membuat para monster mata satu itu membeku lalu perlahan hancur beserta daging yang terlepas dari tulang-tulang mereka."Begitu mudah untuk dihancurkan, akan tetapi ... musuh selalu datang dari mana saja. Ace, urus yang di sebelah selatan, sementara diriku mengurus di sebelah utara, mengerti?""Tentu, serahkan padaku."Sekarang, hanya ada Reinard, Aralt, dan beberapa warrior tingkat S yang menjaga Emely dan Fre
Sungguh malang nasib Aralt yang telah dimarahi oleh Emely lantaran membuat Fredo menangis kencang. Tak ingin mendapatkan kemarahan yang berlanjut, Aralt langsung berganti posisi dengan Jason. Kau pasti bisa mengurus mate kita.Sialan kau, di saat Emely marah, kau baru mengingatku?Tak usah banyak bicara, lakukan saja.Ck."Ish, lihatlah ... Fredo terus menangis karenamu." Jason ditatap tajam oleh mate-nya, beberapa menit kemudian, Emely memerhatikan warna mata Aralt yang kini berbeda. Di saat itu, dirinya mengembuskan napas. "Jason?""Iyah, mate."
"Emely, berbaliklah."Ketika Emely ingin berbalik, kepalanya ditahan pelan. Emely heran, apakah Fasha yang melakukan itu? Nyatanya tidak, melainkan seseorang yang amat ia rindukan."Emerald?!"Emerald tersenyum. Mulutnya berbicara, tapi tidak bersuara. Untungnya dewi bulan memberikan kesempatan agar ia bertemu dengan wanita kesayangannya, untuk terakhir kali, dan dia amat bersyukur dan bahagia ketika mate-nya telah mendapatkan kebahagiaan yang baru.Dewi bulan, kumohon ... izinkanlah Emely-mateku-untuk mendengar lirihan suaraku~pinta Emerald~Emerald pun berbicara, dan permintaannya terkabulkan oleh sang dewi bulan yang sedang tersenyum saat ini, memandang moment mengharukan tersebut."Mate, aku selalu memaafkanmu, dan aku telah tenang bersama dewi bulan di sana. Aku selalu merindukanmu, dan teruslah merindukanku, sebagai hadiah ... tanda diriku yang berada di le
"Dia adik iparku, Bi. Adik dari mantan mate-ku, Emerald. Dia begitu menyayangi kakaknya yang telah meninggal, kemungkinan ... penyerangan ini terjadi disebabkan oleh rasa dendamnya kepadaku, yah ... ini semua karenaku, karena mate-ku tak melihatku ketika ia mengembuskan napas terakhir," jawab Emely, dan tangisnya pun pecah dan terus menyalahkan diri, ia amat egois karena terus merengek ke Glourius untuk ikut berburu, sementara Emerald sangat membutuhkannya. Ia tak berguna, bahkan tanda yang telah diberikan oleh Emerald masih berada pada dalam dirinya, ketika dirinya bercermin, ia selalu memandang tanda tersebut dan terus merindukan Emerald."Nak, jangan salahkan dirimu, yang berlalu merupakan takdir dari dewi bulan, kita hanya dapat menjalani. Jangan menangis dan terus merasa bersalah, karena kau sedang mengandung saat ini, ingat anakmu, juga anak Aralt dan Jason, mengerti?"Emely berusaha mengontrol diri, dirinya menghirup udara kemudian mengembusk
Di umur 27 tahun, Emerald menemui mate-nya yang bernama Emely, lalu hidup bahagia tapi sayangnya, Emerald belum melakukan sesi penyatuan karena ia telah meninggal ketika terkena racun. Namun, beruntung karena pada awalnya, Emerald telah menandai mate-nya terlebih dahulu. Konflik pun terjadi ketika Emerald sedang sakit dan Emely memilih ikut untuk berburu dengan Glourius, Emerald mengizinkan, padahal dirinya sudah tahu bahwa ia tidak akan bertahan lebih lama lagi. Itu semua dia lakukan agar mate-nya merasa senang, hingga pria itu benar-benar mengembuskan napas terakhir tanpa ada seorang mate di sampingnya, melainkan Castiel yang berteriak pilu ketika sang kakak meninggal dunia.Sekarang, Castiel tak ingin menunggu lebih lama lagi untuk menyerang canavaro pack. Para pengikut yang ia kumpulkan, berasal dari para makhluk liar yang tidak memiliki sebuah pack atau kerajaan, mereka buntu dan tidak tahu ingin ke mana, sehingga Castiel menemukan mereka di hutan
"Bersabarlah, jangan bertanya berapa lama atau pun kapan, karena kau akan semakin tidak sabar dan selalu merasa, bahwa waktu begitu lambat berjalan."Beberapa bulan kemudian, masa puasa seorang Aralt mau pun Jason telah usai, dan di canavaro pack tepatnya di kamar mereka, pasangan tersebut saling menyalurkan gelora kerinduan mereka. Ketika gelora tersebut telah usai, Aralt mengusap perut mate-nya yang telah membesar dan ia harus kembali bersabar dalam beberapa waktu dekat ini karena masa persalinan Emely yang tidak diketahui kapan tibanya.Emely dijaga begitu ketat, baik dari Aralt, mau pun yang lainnya, termasuk beta, warrior, omega, bahkan para rakyat pun turut membantu. Emely tidak lagi berada di red moon pack untuk sementara waktu karena dirinya tengah hamil besar dan besar pula kemungkinan resiko yang didapatkan ketika ia menuju sana, walau wanita itu terus merengek, Aralt tak mengizinkana atau menuruti kemauan pasangannya, lebih-l
Sampainya di pack, hasil buruan diberikan kepada warrior dan para rakyat lainnya, sementara kelinci itu sudah duduk di pangkuan Emely. Aralt sedikit tercengang, pada saat kelinci itu bersamanya, ia pasti terus memberontak dan berusaha untuk kabur, akan tetapi, jika bersama mate-nya, kelinci itu malah merasa senang, bahkan berbaring di pangkuannya. Dan lihatlah sekarang, mate-nya sedang memangku dan menganggap kelinci itu sebagai anaknya."Tidurlah, malang sekali nasibmu, apakah kau sedang lapar?" tanya Emely, yang tentunya tidak akan dijawab oleh kelinci itu. Namun, Emely rasa bahwa hewan lucu ini sedang membutuhkan makanan. Ia pun beranjak dari kursi dan tetap menggendong hewan tersebut lalu menuju pintu untuk keluar, tapi, langkahnya harus terhenti ketika sang pasangan sedang menghalang dengan berupa pertanyaan pula."Ingin ke mana, sayangku?""Aku membutuhkan sayur berupa wortel atau pun kol untuk memberi kesayangank