Saat melihat darah segar di gang, firasat buruk menghampiri Harvey, dari kejauhan terlihat beberapa mayat tergeletak di dalam gang.Penglihatannya yang menjadi gelap membuatnya hampir jatuh.Apa Selena mati? Dia tidak pernah berani memikirkan hal ini terjadi.Dengan segera, Yosef menghampiri, "Tenang saja, di sini nggak ada istrimu," ujarnya setelah memastikan korban.Mengetahuinya, Harvey pun merasa lega dan tubuhnya kembali berdaya, kemudian dia memeriksa mayat, "Barusan meninggal" ucapnya.Seorang pengawal mengenalinya, "Pria inilah yang membawa Nona Selena. Saat kami segera mengejarnya, kekacauan yang mereka buat di bar membuat kami terjebak dan tidak bisa melarikan diri," jelasnya.Selena menghilang hanya dalam waktu sesingkat ini, tetapi pria itu meninggal.Apakah Selena yang melakukan ini semua?Dia tidak pernah memberikan pistol pada Selena, mana mungkin Selena memiliki senjata?"Kayaknya agak mustahil. Orang-orang ini mati hanya dengan satu tembakan, membutuhkan orang yang ben
Ketika hendak menanyakan apa yang terjadi pada George saat itu, ponsel di saku Selena bergetar.Sandy menelepon, Selena pun menerima panggilannya, "Halo.""Nona, sekarang kamu di mana?" tanya Sandy yang terdengar agak cemas.Sebelum mengirim anaknya ke pulau, Selena sudah membayar gaji Sandy, mengapa dia bisa menghubunginya pada saat genting seperti ini?"Kenapa?""Terjadi sesuatu dengan Kak Gio, cepat datang temui dia."Sebelum sempat memahami mengapa Harvey muncul di bar, kini Selena khawatir saat mendengar terjadi sesuatu dengan Gio."Dia kenapa?""Beberapa hari lalu Kak Gio memang sudah sakit, tadi malam dia minum bir banyak sekali, akhirnya dia keracunan alkohol sampai-sampai aku harus membawanya ke rumah sakit. Dia terus mengatakan kalau ingin bertemu denganmu. Nona, kamu di mana? Bisa nggak kemari menemuinya?"Selena saja tidak tahu keberadaannya sekarang, sekalipun dia tahu, dia juga tidak mungkin memberitahukannya ke sembarang orang."Aku nggak bisa ke sana, sekarang keadaanny
Sandy membuka pengeras suara, jadi tentu Harvey mendengarnya. Suara Selena ketika menerima panggilan terdengar normal dan penuh kewaspadaan, bahkan dia enggan memberi tahu Sandy tentang keberadaannya."Dalam waktu sesingkat itu dia pergi ke pinggiran barat kota, ini jelas ada seseorang yang membawanya ke sana. Di telepon dia juga nggak minta tolong, itu artinya orang ini nggak membahayakannya, bahkan membantunya membunuh para pembunuh itu."Alex tampak bingung, "Kalau dilihat dari luka-luka mereka yang terbunuh hanya dengan satu tembakan, dan dia melawan tiga orang sekaligus, kemampuan menembak orang ini pasti sangat bagus. Sejak kapan Nyonya mengenal orang yang begitu hebat sepertinya?" ucapnya."Cuma ada satu orang yang bisa menembak dengan akurat, membunuh orang dengan cepat, dan nggak berbahaya buat Seli."Dalam benak Harvey, terpikirkan seseorang yang ditemuinya di kapal belum lama ini."George!"Hanya demi bertemu George, Selena kembali ke Kota Arama. Setelah sekian hari berlalu,
Malam berlalu begitu cepat, ruangan terasa dingin, satu selimut saja tentu tidak akan cukup untuk menghangatkannya.Awalnya Selena mengira dia tidak akan bisa tidur, tetapi anehnya, dia merasa begitu tenang ketika memeluk anaknya. Tak lama, dia pun tertidur.Ravi sudah seperti penghangat yang menempel dalam pelukannya, yang tanpa henti memberikan kehangatan.Selena bermimpi, dia bermimpi berada di padang rumput yang luas sambil menggandeng kedua anaknya berlarian dengan bebas.Sementara Harvey berdiri di ujung jalan, lalu mengulurkan tangannya ke arah mereka, "Seli ... "Tiba-tiba, mata Selena pun terbuka, langit sudah cerah, dan George sudah tidak ada di dalam kamar.Jendela tanpa gorden membuatnya bisa langsung melihat ke luar, hujan turun sepanjang malam, hanya ada pemandangan dari dedaunan yang berserakan di mana-mana.Diam-diam Selena meninggalkan Ravi dan turun dari tempat tidur, membuka pintu, dan udara dingin menyambutnya.Walaupun sudah banyak pemandangan dedaunan yang dilihat
George berkata dengan tenang, "Lihatlah ke depan, apa yang kamu lihat?"Selena melangkah beberapa langkah ke depan dan tiba di tepi jurang. Dia melihat hutan dan gunung-gunung yang menjulang di kejauhan terlihat megah dengan rangkaian pegunungan yang tak berujung."Kebebasan.""Ya. Setelah melewati jurang ini dan sampai di depan, yang menunggumu adalah kebebasan."Namun, setelah dihentikan oleh Harvey berkali-kali, Selena sudah tidak punya keberanian lagi sekarang.Dia takut, takut terjebak dalam kegelapan yang tak berujung setelah ditangkap lagi."Apa kamu nggak bisa melupakannya?"Selena menggeleng. "Bukan, aku ... Takut.""Takut apa?""Takut kalau gagal akan membawa malapetaka padamu dan takut nggak tahu gimana masa depan akan berubah. Aku bisa membayangkan kematian Lian hanya dengan menutup mata."George berkata dengan lembut, "Nggak ada yang menakutkan. Kamu sudah melewati masa-masa yang paling sulit. Manusia nggak boleh berhenti di masa sekarang, kecuali kalau kamu masih ingin hi
Harvey berdiri dengan kedua tangan di belakang punggung dan wajahnya penuh dengan kegelisahan. "Mungkin dia nggak cuma mau membawa Luna, tapi juga Seli. Seli selalu mencari kesempatan untuk meninggalkanku, ini adalah kesempatan terbaik."“Jadi apa yang harus kita lakukan? Apa kita harus menghentikannya sekarang? Kalau tidak, dengan kemampuannya, dia benar-benar akan membawa nyonya pergi dan kita akan kesulitan mencarinya.”George adalah orang yang hidup dalam kegelapan. Dia punya banyak cara yang tidak terlihat untuk menghilang tanpa jejak.Mana mungkin Harvey tidak tahu hal ini. Dia merasa bingung.Dia memberikan trauma yang terlalu besar pada Selena sehingga Selena membutuhkan waktu seumur hidup untuk menyembuhkannya.Kalau dia memaksa Selena untuk kembali, itu hanya akan memperburuk traumanya dan memperburuk hubungan mereka yang sudah buruk.Namun, melepaskannya sudah menjadi batas maksimumnya Harvey.Tidak bisa melihat Selena dan tidak tahu bagaimana keadaannya sudah membuat hatiny
Olga memandang Harvey dengan wajah yang penuh kebingungan. "Apa yang sebenarnya kamu rencanakan?"Harvey langsung berkata, "Seli ingin meninggalkanku.""Aku juga pasti akan lari jauh-jauh dari iblis sepertimu.""Aku nggak menyangkal kalau aku sudah melakukan banyak hal buruk di masa lalu. Sekarang aku hanya ingin melindunginya, bukan untuk memilikinya. Seli punya musuh yang sangat kuat di luar.""Seberapa kuat?"Harvey mengepal erat tangannya. "Aku belum menemukan identitasnya sampai sekarang. Dia sudah beberapa kali membayar pembunuh untuk mencelakai Seli. Orang itu mengirim ratusan pembunuh dua tahun yang lalu waktu Seli melahirkan prematur dan Seli hampir mati di malam hujan itu."Selena pernah menceritakan secara singkat, tetapi Olga tidak tahu detailnya.Dia terkejut saat mendengar kebenarannya dari Harvey. Setelah mereka putus kontak selama dua tahun, Selena mengalami banyak bahaya."Aku tahu kalau Selena pura-pura mati. Saat itu aku sangat bingung. Aku ingin membawanya kembali,
Selama George pergi, Selena dan Ravi bermain dengan gembira. Perkembangan bahasa Ravi jauh lebih baik daripada Luna. Dia bisa mengungkapkan satu atau dua kalimat.Keduanya hidup dengan harmonis. Saat Selena melihat senyuman polos anak itu, dia mulai berharap pada masa depan.Pada saat itu, Olga meneleponnya dan Selena segera mengangkat telepon.Suara cemas Olga terdengar. "Selena, tolong aku.""Olga, kamu kenapa?" Hati Selena langsung berdebar."Ini sangat rumit, aku akan memberitahumu setelah kita bertemu.""Tapi ... "Olga segera bertanya, "Ada apa? Apa kamu lagi sibuk? Saat ini tubuhku sangat lemah, aku butuh seseorang untuk membantuku ... "Selena mendengar suara Olga yang menyedihkan. Dia mengenal keluarga Olga lebih baik daripada siapa pun.Tidak ada sanak saudaranya di sekitarnya dan teman-teman juga sangat sedikit. Tubuhnya sangat lemah setelah baru saja mengalami keguguran.Begitu Selena teringat adegan saat Olga merawatnya di masa lalu, dia langsung memberikan jawaban setelah