Share

Bab 12

Author: Jus Alpukat
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Kedua wanita yang baru saja putus cinta itu berjalan masuk ke salon bersama-sama. Olga mencari dua penata rambut yang berpenampilan keren. Mata penata rambut langsung berbinar-binar saat melihat Selena yang begitu cantik. Dia langsung merekomendasikan model rambut yang sedang tren sekarang.

Selena langsung menolak dan berkata, "Potong pendek saja. Makin pendek makin bagus."

"Nona, meskipun sekarang sedang tren gaya yang ringkas dan cuek, aku pribadi merasa rambut yang terlalu pendek akan membatasi gayamu. Bagaimana kalau kita biarkan rambutmu sampai sebahu? Rambut sebahu tidak hanya membuatmu terlihat lebih muda, tetapi juga cocok untuk berbagai acara."

"Tidak perlu," kata Selena.

"Rambut Nona hitam dan panjang, pasti sudah dirawat bertahun-tahun, sayang sekali jika dipotong semua," ujar penata rambut sambil menggelengkan kepalanya dengan rasa prihatin.

Selena memandang dirinya di cermin. Meskipun wajahnya pucat akibat kurang tidur dalam beberapa waktu terakhir, tetap tidak dapat menyembunyikan kecantikannya yang memukau. Rambut hitamnya yang sudah lama tidak dirawat, terurai begitu saja, tetap membuatnya terlihat menawan dan anggun.

Harvey menyukai rambut panjangnya yang sudah beberapa tahun tidak dipotong. Saat melihat penata rambut ini tidak tega, Selena pun mengambil gunting di sampingnya dan tersenyum tipis sambil berkata, "Kalau begitu, aku akan melakukannya sendiri."

Tangannya yang memegang gunting pun sudah bertindak tanpa keraguan sedikit pun. Akhirnya rambut hitamnya berjatuhan dan berserakan di lantai, bagaikan masa mudanya yang polos dan indah, yang akhirnya meninggalkan dirinya.

"Oke, sisanya terserah mau kamu apakan," ujar Selena sambil menyerahkan gunting kepada si penata rambut. Dia memberikan kebebasan kepada si penata rambut untuk menata rambutnya.

Olga yang kini berambut merah muda pun keluar dan melihat gaya rambut baru Selena. Pada pandangan pertama, dia terkejut. Pada pandangan kedua, dia menjadi terpesona.

"Aku akhirnya mengerti. Orang yang memang pada dasarnya menarik, mengenakan karung goni pun tetap akan tampak menarik. Selena, kamu benar-benar keren!"

Olga buru-buru menyeret Selena menuju ke mal untuk membelikan beberapa pakaian bergaya netral untuk menyesuaikan dengan gaya rambut belah tengah ala Korea miliknya. Saat mereka berjalan di jalanan, banyak orang menoleh ke arah mereka.

Saat malam tiba, Olga mengajak Selena berswafoto di luar etalase toko, lalu foto itu dibagikan di Instagram.

Tampak keterangan pada foto itu tertulis, "Hidup baru."

Selena menemani Olga makan steik besar yang dulu dia tidak rela untuk memakannya. Olga tertawa sangat berbahagia sambil berkata, "Selena, kamu lihat, bukankah kita seperti saat di SMA kelas satu dulu? Usia masih belasan tahun, seolah-olah masalah yang paling sulit dipecahkan di dunia ini hanyalah persamaan fungsi. Sekarang, jika kita pikirkan kembali, persamaan fungsi dapat diselesaikan asalkan memasukkan rumus. Tidak seperti pria, kita sudah mengorbankan hati dan bahkan segalanya, tetapi masih berakhir dengan penuh luka."

Selena sudah lama tidak menyentuh minuman beralkohol. Malam ini dia ingin mengizinkan dirinya sendiri untuk bersantai terakhir kalinya. Dia menyesap sedikit minuman beralkohol, lalu berkata, "Itu karena kamu bodoh. Aku tidak pernah merasa persamaan fungsi itu begitu menyedihkan."

"Ya, ya, siapa yang bisa dibandingkan denganmu, si genius? Ketika kamu lompat kelas ke SMA, kamu baru berusia 13 tahun. Aku pikir kamu adalah adik kelas SMP yang salah masuk, ternyata kamu adalah seorang genius."

Olga menuangkan segelas besar lagi untuk Selena dan mengangkatnya tinggi-tinggi sambil berkata, "Genius atau bodoh sama saja. Mari kita bersulang untuk diri kita yang lajang. Selamat menjadi lajang. Tanpa pria bajingan itu, kelak aku bisa membeli apa pun yang kumau ... "

Olga menangis lagi saat mengatakan hal itu. "Selena, tahukah kamu? Dulu aku sering membeli steik daging sapi campuran diskon seharga 40 ribu di supermarket. Aku hidup hemat untuk membiayai studinya. Aku berusaha keras untuk masa depan kami. Aku baru berusia 24 tahun dan aku belum pernah membeli gaun yang bagus. Kenapa dia bisa memperlakukanku seperti itu?" ujar Olga.

Setiap keluarga memiliki masalahnya masing-masing. Selena bahkan belum selesai membereskan masalah rumah tangganya sendiri. Dia pun hanya bisa dengan lembut membujuk Olga untuk terus melihat ke arah masa depan.

Awalnya Olga ingin mengantar Selena pulang. Namun, Olga merasa mumpung dirinya mabuk, dia pun bersikeras mengajak Selena pergi ke Klub Pegasus.

Selena menghela napas. Dia tahu Olga hanya ingin mencari tempat untuk melampiaskan diri.

Bagaimanapun, Selena memiliki waktu satu tahun untuk menenangkan diri dan memulihkan keadaan. Sedangkan Olga menyelesaikan semua masalahnya ini dengan begitu cepat, dan dengan segera dia sudah pulang dari luar negeri. Namun, dengan begitu, bukan berarti Olga telah bisa melupakan masalahnya dengan pria itu.

Walaupun dirinya tidak akan mati setelah menjalani kemoterapi, tetapi Selena mungkin tidak akan bisa menemani Olga bermain-main dan bersenang-senang lagi di kemudian hari. Saat memikirkan hal ini, Selena pun tidak menolak ajakan Olga.

Ini adalah pertama kalinya Selena datang ke tempat seperti ini. Olga tampak sangat bersemangat, dia menepuk tangan Selena dan berkata, "Lihatlah pemuda penerima tamu ini, bukankah dia ganteng?"

Selena tidak memperhatikannya. Dia hanya memperhatikan lukisan kuda hitam yang terlihat tangguh di aula tempat itu. Namun, karena melihat sahabatnya itu sudah menyukai pemuda itu, Selena pun hanya bisa mengiakan, "Ya."

"Nanti jangan sungkan padaku. Aku memang menafkahinya, tetapi orang lain juga menafkahinya. Lebih baik menafkahi orang tampan yang bermulut manis. Menurutmu, bukankah itu lebih masuk akal?"

"Ya."

Olga yang biasanya bahkan tidak rela untuk naik taksi, sekarang seperti wanita yang mendadak menjadi kaya dalam semalam. Dia mengajak Selena ke ruang VIP besar dan memesan sepuluh botol Armand de Brignac.

Selena tidak bisa menghentikannya. Manajer tempat itu dengan sopan membawa sepuluh orang model pria kelas atas untuk masuk. Tipenya bermacam-macam, dari yang imut hingga yang berpenampilan keren, semuanya ada.

Olga berkata dengan suara lantang, "Pilih sendiri yang kamu suka."

Sepuluh pria itu mengedipkan mata untuk menggoda, lalu memamerkan otot perut mereka. Selena tidak tahu harus memandang ke arah mana, sehingga dia pun menolak dengan berkata, "Tidak perlu. Aku temani kamu minum saja."

Olga pun memesan dua orang secara acak, lalu mengeluarkan setumpuk uang dari tasnya dan melemparkannya ke atas meja. Dengan penuh percaya diri, dia berkata, "Kalian kemari, buat dia senang malam ini."

Kedua pria itu memiliki gaya yang manis dan anggun, sangat berbeda dengan gaya Harvey.

Keduanya masing-masing duduk di samping Selena. Yang satu ingin menyuapinya dengan buah anggur dan yang satunya lagi ingin menuangkannya minuman. Hal ini membuat Selena duduk dengan gelisah dan ingin segera pergi dari sana.

Olga mengulurkan tangan dan menepuk paha Selena sambil berkata, "Kenapa? Kamu masih ingin menjaga kesucian dirimu demi dirinya? Apakah dia memikirkanmu saat main wanita? Kamu sudah bercerai, apa yang kamu takutkan? Malam ini kamu bebas bermain dengan sepuasnya! Aku punya uang."

Semua orang tahu bahwa komisi agen properti memang tinggi, apalagi yang Olga jual adalah vila. Biasanya, dia bisa mendapatkan komisi 200 juta hingga 400 juta untuk penjualan satu buah vila dengan mengandalkan usianya yang masih muda, cantik, dan pandai berbicara. Gaji tahunan Olga juga cukup besar. Jika bukan karena harus membeli rumah untuk pacarnya, Olga juga bisa dianggap sebagai seorang wanita yang cukup kaya. Sesekali, dia bisa dengan mudah menghabiskan uang untuk membeli barang-barang mewah.

Olga memutuskan untuk benar-benar menghabiskan malam ini dengan bersenang-senang.

Di Perumahan Kenali.

Setelah dokter bekerja keras selama sepanjang hari, akhirnya demam anak itu turun. Harvey pun akhirnya bisa menghela napas lega.

Harvey menyelimuti anak itu dengan selimut, lalu diam-diam keluar dari kamar.

Agatha menyambutnya dengan senyuman lembut di wajahnya sambil berkata, "Harvey, hari sudah malam, apa kamu mau menginap di Perumahan Kenali malam ini? Aku khawatir anak kita akan bangun lagi malam ini. Kamu juga tahu, dia akan menangis kalau kamu tidak ada di dekatnya."

Harvey mengusap pelipisnya sambil menjawab dengan rasa lelah, "Aku masih ada janji dengan orang. Dokter Albert tidak akan pergi, cari saja dia jika ada masalah."

Agatha ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia sadar bahwa dirinya tidak bisa menahan Harvey. Dia mengira pada saat dirinya menelepon Harvey pukul 10.30 tadi pagi, Harvey sudah bercerai. Namun, ternyata proses perceraian itu kembali tertunda.

Agatha tidak bisa bertindak gegabah, sehingga dia pun dengan sopan menjawab, "Baiklah, hati-hati di perjalanan pulang."

Harvey mengangguk, lalu pergi. Ketika dia baru saja naik ke mobil, Alex menyerahkan kunci padanya dan berkata, "Tuan Harvey, Nyonya mengantarkan kunci vila."

Harvey menyipitkan matanya dan menyindir, "Begitu uang sudah diterima, dia langsung pindah."

Alex sebenarnya tidak ingin banyak bicara. Namun, setelah melihat postingan Olga di Instagram baru-baru ini, Alex akhirnya menyampaikan, "Tuan Harvey, sepertinya ... Nyonya benar-benar sudah melupakan dirimu."

Related chapters

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 13

    Harvey menatap Chandra dengan dingin, lalu Chandra pun segera berusaha untuk menjelaskan, "Pak Harvey, istri Bapak sedang bersama dengan Olga sekarang."Olga adalah sahabat baik Selena, jadi wajar saja jika keduanya sedang bersama. Bahkan dulu, demi mengetahui setiap gerak-gerik Selena, Harvey telah meminta Chandra untuk menyimpan nomor ponsel Olga.Sambil berbicara, Chandra membuka ponselnya dan memeriksa daftar teman yang dimiliki oleh Olga di akun Instagram-nya. Olga sering memamerkan rambutnya yang berwarna merah muda terang dan sangat mencolok itu, tetapi di sisi lain, tatapan Harvey hanya tertuju kepada sosok Selena.Gaya Selena sangat jauh berbeda dengan yang biasanya. Rambutnya yang dahulu sepanjang pinggang telah dipotong hingga hanya sepanjang daun telinga. Selain itu, sosoknya yang dahulu terlihat jauh lebih periang, sedangkan sekarang justru tampak lebih melankolis.Pada foto yang dilihatnya itu, Selena mengenakan sebuah kaus bergaya netral yang memperlihatkan tulang selang

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 14

    Olga sama sekali tidak tahan minum minuman beralkohol.Jika bukan karena Selena yang menghentikannya, Olga pasti sudah terlibat masalah dengan orang dan membuat keributan besar di ruang VIP itu. Lagi pula, Selena tidak pernah melihat Olga merangkul pria sambil berkata bahwa dirinya sedang kesepian.Saat melihat bahwa Olga sudah mabuk berat, Selena terpaksa membawanya kembali ke apartemen yang baru disewanya itu.Beberapa waktu yang lalu, salah seorang temannya memperkenalkan apartemen milik kerabatnya kepada Selena. Selena berpikir bahwa dengan cara ini, dia dapat menghemat biaya agen. Dengan temannya sebagai penjamin dirinya, proses menyewa apartemen itu menjadi jauh lebih mudah.Pemilik apartemen itu sedang berada di luar negeri dan tidak akan kembali dalam waktu dekat, sehingga surat kontrak sewanya belum ditandatangani. Setelah mengobrol lewat pesan singkat selama beberapa waktu, Selena berhasil membuat pemilik apartemen itu setuju, sehingga Selena pun bisa mulai membersihkan tempa

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 15

    Selena menatap Lewis dengan penuh rasa terima kasih. Lewis pun mengangguk kepadanya, lalu membantunya mengurusi semua administrasi yang ada.Si Perawat berusaha menjelaskan semuanya dengan sabar kepada Selena, "Bu Selena, Ibu akan menjalani perawatan untuk jangka waktu yang cukup lama. Semua obat kemoterapi yang akan digunakan adalah obat suntik. Setiap kali Ibu diinfus, kami pasti harus menancapkan jarum di pembuluh darah Ibu. Hal ini bertujuan agar pembuluh darah dapat menahan efek samping dari obat kemoterapi. Pada kasus yang parah, dapat terjadi kebocoran pada obat yang digunakan. Kebanyakan obat kemoterapi dapat berisiko, jadi untuk mencegah masalah ini, kami menyarankan agar Ibu bersedia untuk memasang chemoport di lengan Ibu terlebih dahulu.""Untuk memastikan bahwa obat yang dipakai dapat masuk ke pembuluh darah dan seluruh organ dengan lancar, kami akan memasang kateter pada pembuluh darah Ibu terlebih dahulu. Kateter ini dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama, jad

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 16

    Selena sengaja merias wajahnya untuk membuat dirinya terlihat lebih segar.Saat melihat hujan deras terus turun di luar, Selena segera membungkus dirinya dengan pakaian yang tebal.Setelah menjalani kemoterapi, fungsi tubuhnya telah menurun. Kondisi fisiknya begitu lemas bagaikan boneka kain. Daya tahan tubuhnya pun kini jauh lebih buruk daripada orang biasa.Setiap dua hari, dia harus memeriksakan darah rutin untuk mengetahui rasio sel darah merah dan putih. Jika hasilnya lebih rendah daripada nilai tertentu, maka perlu dilakukan intervensi dengan obat-obatan.Jika tidak, dengan sistem kekebalan tubuh serendah itu, demam biasa pun akan mengancam nyawanya. Selena tidak berani mengabaikan hal itu, sehingga dia lebih mengutamakan pakaian yang dapat menjaga kehangatan tubuhnya daripada penampilan.Dia meraba rambut di bagian belakang kepalanya yang jauh lebih tipis daripada bagian kepalanya yang lain. Dengan berhati-hati, dia mengenakan sebuah topi wol hitam.Lewis tentu saja menentang re

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 17

    Selena mengangkat kepalanya, lalu dia tersenyum sinis dan berkata, "Tuan Harvey, pertanyaanmu sangat bagus, tapi bukankah Anda yang terlebih dahulu mengajukan gugatan cerai?"Setelah Harvey mendengarkan perkataan Selena, Harvey bukan hanya tidak mengacuhkan, malahan dia berjalan ke arah Selena dengan sikap dingin dan berkata, "Jadi, selama beberapa hari ini kamu terus bersama dengan dia?"Dari jarak sedekat ini, Selena bisa melihat dengan jelas tatapan dan raut wajah Harvey yang menahan amarah.Melihat kejadian ini, Selena bergegas membantah dengan nada tegas, "Bukan, beberapa hari ini memang jarang ada taksi yang lewat. Kebetulan hari ini Kak Lewis ada lewat daerah sini jadi dia menawarkanku untuk ikut mobilnya."Setelah Selena selesai berkata, Harvey tersenyum sinis dan berkata, "Selena, apa kamu sadar ketika kamu sedang berbohong matamu suka melihat ke atas? Kamu belum mengubah kebiasaan ini sampai sekarang. Kamu sudah bertahan sampai satu tahun, tapi sekarang kamu malah menyerah da

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 18

    Alex sempat menahan Selena sebelum Selena jatuh ke lantai.Namun, orang yang menahannya itu bukan Harvey, melainkan Alex. Begitu Selena menengahkan kepalanya, dia melihat Harvey berdiri tidak jauh darinya dan menatap kejadian ini dengan tatapan dingin dan acuh tak acuh.Benar juga, saat ini, Harvey pasti menganggap dia sedang berpura-pura, karena bagaimana mungkin seseorang bisa berjatuh di tanah datar.Kini, hubungan mereka hanya tersisa benci. Jadi, tidak mungkin Harvey akan perhatian kepadanya.Malahan Alex bertanya dengan nada khawatir, "Nyonya, apa Anda baik-baik saja?""Aku baik-baik saja. Aku hanya mengalami hipoglikemia," ujar Selena sambil menertawakan dirinya sendiri dan mengikuti Harvey di belakangnya.Saat ini, seluruh halaman rumah mereka tertutup salju. Para pelayan tidak tahu menghilang ke mana, karena tidak ada seorang pun yang membersihkan tumpukan salju ini. Hal ini membuat napas Selena terengah-engah karena dia mengalami kesulitan berjalan di atas tumpukan salju.Ket

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 19

    Di tangan Harvey, pergelangan kaki Selena yang ramping itu bagai sayap kupu-kupu yang rapuh, yang dapat dihancurkan dengan mudah.Sambil membungkuk, Harvey pun perlahan mendekatinya.Wajah kecil wanita yang ketakutan itu terpancar dari mata Harvey, dan penolakan dari wanita itu membuat Harvey marah.Dengan deg-degan, Selena berteriak dengan ketakutan sekaligus marah, "Jangan sentuh aku dengan tanganmu yang pernah menyentuh orang lain, singkirkan tanganmu yang kotor itu!"Segera setelah itu, Harvey membungkam mulutnya, menghentikannya berbicara.Sementara Selena menggeleng dengan gigih sembari melotot dan berusaha melepaskan diri.Akan tetapi, tangan pria itu melewati lehernya, menopang belakang kepalanya dengan kuat, lalu memaksanya untuk mengangkat lehernya dan ciuman yang menghukum ini terpaksa diterimanya.Napas yang dingin dan kasar terus menerus masuk ke dalam mulut Selena. Namun mengingat bahwa bibir pria itu mungkin pernah mencium Agatha, Selena merasa sangat jijik.Entah dari m

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 20

    Selena bertaruh dengan dirinya sendiri.Jika Harvey masih mencintainya, kematiannya akan menjadi balas dendam terbesarnya.Meski dia benar-benar mati, dia juga ingin membuat hidup Harvey tidak tenang selamanya!Akan tetapi, jika Harvey tidak mencintainya setelah dirinya memberi tahu tentang penyakitnya, tentu saja itu hanya akan mempermalukan dirinya sendiri dan hanya akan membuat Agatha menertawakannya.Saat keluar kamar, Benita menyiapkan berbagai macam masakan yang dulu disukainya.Selena mengajak Benita untuk makan bersama. Benita pun mengelap tangannya di celemeknya, lalu duduk di sebelah Selena dan menuangkan sup untuk Selena, "Sup ayam dengan biji teratai dan gingko yang saya panaskan ini buatan Tuan Muda sendiri. Sudah saya bilang, Tuan Muda mencintai Anda," jelasnya.Masakan di atas meja sangat berminyak dan pedas, aroma cabai serta lada pun memenuhi ruangan.Selena menyukai masakan Manado, sementara Harvey menyukai masakan Cina, jadi dulu selalu ada berbagai macam masakan di

Latest chapter

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1674

    Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1673

    Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1672

    "Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1671

    Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1670

    Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1669

    Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1668

    Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1667

    Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1666

    Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah

DMCA.com Protection Status