Share

Bab 11

Penulis: Jus Alpukat
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Untuk mencegah penyakit Selena agar tidak semakin memburuk, Lewis menetapkan waktu kemoterapi tahap pertama pada dua hari kemudian.

Efek samping kemoterapi sangat banyak. Dua minggu pertama setelah kemoterapi, tubuh Selena akan sangat lemah dan rambut akan rontok. Oleh karena itu, Selena harus menyelesaikan urusannya terlebih dahulu.

Arya belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Untunglah Selena tidak perlu khawatir lagi dengan biaya medisnya. Setelah memperpanjang deposit untuk biaya pengobatan ayahnya, dia kembali ke rumah.

Rumah itu pada awalnya adalah rumah pernikahan milik dirinya dan Harvey. Dia berpikir tidak lama lagi dirinya juga akan pindah dari sini, dia takut tubuhnya tidak akan kuat setelah kemoterapi, sehingga dia menghubungi perusahaan layanan pindah rumah lebih awal.

Yang datang termasuk sahabatnya yang paling baik, Olga Christopher. Olga mengenakan setelan formal yang lengkap, membawa sebuah tas, memakai sepatu hak tinggi, dan membawa dua buah ubi bakar. Dia datang dengan terburu-buru.

Dari jauh sudah terdengar suara Olga yang keras, "Selena, akhirnya kamu akan keluar dari neraka! Aku baru saja menerima komisi penjualan rumah bulan lalu, malam ini aku akan mengajakmu bersenang-senang di Klub Pegasus. Jangan takut kehilangan seorang pria, masih ada banyak pria yang lebih baik."

Selena menghilang selama seminggu ini, dan Olga kebetulan pergi ke luar negeri untuk menemui pacarnya. Olga tidak tahu tentang penyakit Selena, dia hanya berpikir bahwa Selena akhirnya memutuskan untuk bercerai.

Selena tersenyum dan berkata, "Tidak bisa. Aku takut pacarmu itu akan langsung naik pesawat kemari dan membuat perhitungan denganku kalau tahu kamu pergi ke Klub Pegasus."

"Sudahlah, aku tidak akan pernah percaya lagi dengan adanya cinta sejati di luar negeri sana. Aku tadinya ingin memberikan kejutan untuknya, tetapi kamu tahu apa yang terjadi? Dia menggunakan uang hasil komisiku yang aku dapatkan dengan kerja keras untuk menafkahi wanita lain di sana."

Olga pun berteriak memaki-maki, air mata kesedihannya tak bisa disembunyikan. Cinta tujuh tahun mereka akhirnya berakhir karena jarak.

Selena ingin menghiburnya dengan beberapa kata, tetapi dia teringat dengan pernikahannya sendiri yang berantakan dan penuh kekacauan. Dia sendiri adalah seorang pendosa, jadi bagaimana dia bisa menyelamatkan orang lain?

"Dengan temperamenmu yang seperti itu, bukankah kamu justru akan membuat kekacauan yang lebih parah lagi?" ujar Selena kepada dirinya sendiri dalam hati.

Olga menarik Selena duduk di taman bunga di halaman, lalu memberikannya satu ubi bakar yang ada di tangannya. Dia sendiri pun mulai memakannya seakan dirinya tidak sedang memiliki masalah apa pun.

"Mungkin karena jarak yang memisahkan selama bertahun-tahun, bahkan temperamen yang paling buruk pun bisa menjadi lembut. Mungkin karena sudah memiliki firasat, seseorang bisa menemukan ribuan alasan untuk mencintaimu, tetapi hanya butuh satu alasan untuk tidak mencintaimu."

Olga menatap langit yang berkabut sambil melanjutkan, "Dulu dia bisa mengambil cuti beberapa hari untuk menyeberangi lautan, hanya untuk melewati Hari Valentine bersamaku. Dia sudah tiga tahun tidak kembali."

Dulu dia akan menyapaku dengan selamat pagi di bawah sinar bulan, tetapi dalam dua tahun terakhir dia makin jarang mengobrol denganku. Awalnya, aku hanya menganggap dia sibuk setelah menyelesaikan studi doktornya, demi dia bisa hidup lebih baik di sana. Aku masih belum lulus kuliah, tetapi sudah mulai bekerja paruh waktu sebagai agen properti. Aku menemani orang makan, tertawa, dan bahkan hampir menemani orang tidur. Aku membelikan dia rumah di sana dengan uang komisi yang kuperoleh dengan susah payah."

"Selena, tahukah kamu? Ini seperti adegan sinetron yang penuh intrik. Aku pikir aku akan gila. Tapi ketika aku melihat dia masih mengenakan celana dalam merah yang aku kirimkan dari sini, aku tiba-tiba merasa sangat lucu."

Olga tertawa, tetapi air matanya terus mengalir di atas ubi panggang di tangannya. "Aku bahkan tidak rela membeli secangkir kopi Starbucks di sini. Aku seorang mahasiswa kedokteran dari universitas ternama, setiap hari bekerja keras, tetapi malah menghidupi seorang pria tidak tahu diri. Mungkin saja kartu kreditku telah digunakan oleh mereka berdua," kata Olga.

Selena memeluknya dengan erat sambil berkata, "Jangan menangis, dia tidak pantas untukmu."

"Aku juga berpikir begitu, kamu tidak tahu betapa kerennya aku. Aku tidak marah-marah. Aku duduk, menyalakan sebatang rokok, dan mulai menghitung uang yang kudapatkan selama bertahun-tahun bersamanya. Untunglah rumah itu dibeli atas namaku. Malam itu aku menyuruh dia dan selingkuhannya untuk angkat kaki dari rumahku itu."

Selena agak terkejut, dia tidak menyangka Olga akan setegas itu. "Lalu dia setuju?" tanya Selena.

"Tentu saja tidak. Dia langsung berlutut meminta maaf begitu mendengar bahwa aku bukan hanya ingin mengambil kembali rumah itu, tetapi juga ingin dia mengembalikan uang yang telah kuberikan untuknya selama bertahun-tahun. Saat aku melihat dia menangis sambil berteriak-teriak, aku pun memikirkan, kenapa aku dulu bisa menjadi buta dan menyukai orang seperti itu? Aku tinggal di sana selama beberapa hari, lalu menjual rumah itu dan memutuskan hubungan dengannya sepenuhnya sebelum pulang."

Olga segera menghapus air mata di wajahnya, lalu berkata, "Selena, kita sudah melewati masa-masa cinta monyet. Antara cinta dan materi, kamu harus memilih salah satu. Setahun lalu aku membujukmu untuk bercerai, tetapi kamu tidak mau. Sekarang kamu sudah sadar, aku pun sangat bahagia. Harvey, si duda kaya raya itu, kekayaannya pasti cukup untuk memenuhi kebutuhanmu dalam hal makan, minum, dan bersenang-senang hingga sepuluh generasi."

Saat menghabiskan ubi bakarnya, wajah Olga mulai tersenyum. "Coba kamu pikir, meskipun kamu telah kehilangan pria, kamu bisa menggunakan uang yang dia peroleh untuk menghidupi delapan hingga sepuluh pria tampan, berkulit putih, dan bertubuh tinggi, bukankah itu sangat keren?"

Selena tertawa dengan canggung dan berkata, "Ehem. Anu … aku hanya dapat uang kompensasi 20 miliar."

"Apa? Pria berengsek itu berselingkuh saat masih dalam status menikah, dia punya muka untuk memberimu 20 miliar?" tanya Olga dengan ekspresi tidak percaya.

"Bukankah bajingan itu memperlakukanmu dengan sangat baik sebelumnya? Kenapa sekarang dia begitu pelit? Dia tidak kekurangan uang."

Selena tidak menjelaskan lebih lanjut, "Saat seorang pria mencintaimu, kamu dianggap seperti bintang di langit, dia bahkan takut kamu akan terbang walau kamu sudah berada dalam genggamannya. Saat dia tidak mencintaimu, kamu bahkan dianggap tidak sebanding dengan rumput liar di atas tanah. Jangan bicarakan dia lagi. Aku memanggilmu untuk membantuku memindahkan barang-barang."

"Oke, setelah memindahkan barang, aku akan mentraktirmu hari ini. Ayo kita makan enak malam ini."

Selena tersenyum dan menjawab, "Baik."

Semua yang ada di dalam rumah adalah milik Harvey, jadi Selena tidak membawa apa pun. Meskipun dia bilang pindah, dia hanya mengambil beberapa barang penting miliknya.

Selena melihat foto pernikahan yang tergantung di dinding. Dirinya tersenyum manis di setiap foto. Harvey yang biasanya tidak banyak bicara pun tersenyum tipis sambil merangkul pinggangnya.

Saat melihat pria bajingan itu, Olga menjadi marah. "Bagaimana kamu akan membereskan foto pernikahan ini? Sebaiknya kamu jual saja sebagai barang bekas, mungkin kamu bisa beli dua ubi bakar dengan uang itu. Kalau tidak, bakar saja."

Selena menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak perlu, karena sudah akan bercerai, foto itu dibagi dua saja masing-masing setengah."

Selena menyuruh orang mengeluarkan semua foto dan memotong bagian-bagian foto yang terdapat dirinya, lalu digantung kembali.

Satu-satunya hal yang Selena tidak rela lepaskan adalah kamar bayi yang dirancangnya sendiri dan didekorasi oleh Harvey. Dia tidak ingin anak Agatha tinggal di sana di kemudian hari.

Kamar itu sudah menemani Selena selama satu tahun. Selena hanya memindahkan tempat tidur bayi, lalu menyuruh orang untuk membongkar semua perabotan.

Sesuatu yang membutuhkan waktu lama untuk dibangun, dapat dihancurkan dalam waktu singkat.

Sambil berdiri di depan pintu vila, Selena teringat kegembiraannya saat pertama kali datang ke sini. Betapa manisnya tawanya dulu, sedangkan sekarang air matanya terasa begitu asin.

Dirinya yang dulu pasti tidak pernah menyangka suatu hari nanti hubungannya dengan Harvey akan berakhir seperti ini.

Selena melirik ke pintu rumah untuk terakhir kalinya, seolah mengucapkan selamat tinggal pada dirinya yang ada di masa lalu. Tanpa menoleh lagi, dia pun pergi dengan tenang.

Selena berjalan ke depan Olga dan berkata, "Olga, tolong temani aku ke salon."

Olga menepuk bahu Selena dengan penuh semangat dan berkata, "Baik! Gaya rambut baru, awal yang baru. Lupakan saja pria bajingan itu! Aku akan mengecat rambutku dengan warna merah muda. Selena, bagaimana denganmu?"

Selena langsung menjawab dengan tegas, "Aku mau potong pendek."

"Selena, meskipun kamu tampak cantik dengan rambut panjang maupun pendek, tapi menurutku sebaiknya jangan terlalu pendek. Nanti kamu akan menyesal."

Olga tidak tahu bahwa Selena ingin memiliki rambut panjang atau pendek bukan untuk terlihat cantik, melainkan hanya karena takut rambutnya akan rontok terlalu parah setelah menjalani kemoterapi.

Selena tersenyum lembut sambil berkata, "Aku tidak akan menyesal."
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Murniyati Mommy
sedih banget thor kok salena mati ya fdk patutlh thor masa heroin nya mati ditunggu lanjutan nya thor..jngan dimatiin salenanya...
goodnovel comment avatar
Faz Nasution
sedih banget jd selena......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 12

    Kedua wanita yang baru saja putus cinta itu berjalan masuk ke salon bersama-sama. Olga mencari dua penata rambut yang berpenampilan keren. Mata penata rambut langsung berbinar-binar saat melihat Selena yang begitu cantik. Dia langsung merekomendasikan model rambut yang sedang tren sekarang.Selena langsung menolak dan berkata, "Potong pendek saja. Makin pendek makin bagus.""Nona, meskipun sekarang sedang tren gaya yang ringkas dan cuek, aku pribadi merasa rambut yang terlalu pendek akan membatasi gayamu. Bagaimana kalau kita biarkan rambutmu sampai sebahu? Rambut sebahu tidak hanya membuatmu terlihat lebih muda, tetapi juga cocok untuk berbagai acara.""Tidak perlu," kata Selena."Rambut Nona hitam dan panjang, pasti sudah dirawat bertahun-tahun, sayang sekali jika dipotong semua," ujar penata rambut sambil menggelengkan kepalanya dengan rasa prihatin.Selena memandang dirinya di cermin. Meskipun wajahnya pucat akibat kurang tidur dalam beberapa waktu terakhir, tetap tidak dapat menye

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 13

    Harvey menatap Chandra dengan dingin, lalu Chandra pun segera berusaha untuk menjelaskan, "Pak Harvey, istri Bapak sedang bersama dengan Olga sekarang."Olga adalah sahabat baik Selena, jadi wajar saja jika keduanya sedang bersama. Bahkan dulu, demi mengetahui setiap gerak-gerik Selena, Harvey telah meminta Chandra untuk menyimpan nomor ponsel Olga.Sambil berbicara, Chandra membuka ponselnya dan memeriksa daftar teman yang dimiliki oleh Olga di akun Instagram-nya. Olga sering memamerkan rambutnya yang berwarna merah muda terang dan sangat mencolok itu, tetapi di sisi lain, tatapan Harvey hanya tertuju kepada sosok Selena.Gaya Selena sangat jauh berbeda dengan yang biasanya. Rambutnya yang dahulu sepanjang pinggang telah dipotong hingga hanya sepanjang daun telinga. Selain itu, sosoknya yang dahulu terlihat jauh lebih periang, sedangkan sekarang justru tampak lebih melankolis.Pada foto yang dilihatnya itu, Selena mengenakan sebuah kaus bergaya netral yang memperlihatkan tulang selang

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 14

    Olga sama sekali tidak tahan minum minuman beralkohol.Jika bukan karena Selena yang menghentikannya, Olga pasti sudah terlibat masalah dengan orang dan membuat keributan besar di ruang VIP itu. Lagi pula, Selena tidak pernah melihat Olga merangkul pria sambil berkata bahwa dirinya sedang kesepian.Saat melihat bahwa Olga sudah mabuk berat, Selena terpaksa membawanya kembali ke apartemen yang baru disewanya itu.Beberapa waktu yang lalu, salah seorang temannya memperkenalkan apartemen milik kerabatnya kepada Selena. Selena berpikir bahwa dengan cara ini, dia dapat menghemat biaya agen. Dengan temannya sebagai penjamin dirinya, proses menyewa apartemen itu menjadi jauh lebih mudah.Pemilik apartemen itu sedang berada di luar negeri dan tidak akan kembali dalam waktu dekat, sehingga surat kontrak sewanya belum ditandatangani. Setelah mengobrol lewat pesan singkat selama beberapa waktu, Selena berhasil membuat pemilik apartemen itu setuju, sehingga Selena pun bisa mulai membersihkan tempa

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 15

    Selena menatap Lewis dengan penuh rasa terima kasih. Lewis pun mengangguk kepadanya, lalu membantunya mengurusi semua administrasi yang ada.Si Perawat berusaha menjelaskan semuanya dengan sabar kepada Selena, "Bu Selena, Ibu akan menjalani perawatan untuk jangka waktu yang cukup lama. Semua obat kemoterapi yang akan digunakan adalah obat suntik. Setiap kali Ibu diinfus, kami pasti harus menancapkan jarum di pembuluh darah Ibu. Hal ini bertujuan agar pembuluh darah dapat menahan efek samping dari obat kemoterapi. Pada kasus yang parah, dapat terjadi kebocoran pada obat yang digunakan. Kebanyakan obat kemoterapi dapat berisiko, jadi untuk mencegah masalah ini, kami menyarankan agar Ibu bersedia untuk memasang chemoport di lengan Ibu terlebih dahulu.""Untuk memastikan bahwa obat yang dipakai dapat masuk ke pembuluh darah dan seluruh organ dengan lancar, kami akan memasang kateter pada pembuluh darah Ibu terlebih dahulu. Kateter ini dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama, jad

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 16

    Selena sengaja merias wajahnya untuk membuat dirinya terlihat lebih segar.Saat melihat hujan deras terus turun di luar, Selena segera membungkus dirinya dengan pakaian yang tebal.Setelah menjalani kemoterapi, fungsi tubuhnya telah menurun. Kondisi fisiknya begitu lemas bagaikan boneka kain. Daya tahan tubuhnya pun kini jauh lebih buruk daripada orang biasa.Setiap dua hari, dia harus memeriksakan darah rutin untuk mengetahui rasio sel darah merah dan putih. Jika hasilnya lebih rendah daripada nilai tertentu, maka perlu dilakukan intervensi dengan obat-obatan.Jika tidak, dengan sistem kekebalan tubuh serendah itu, demam biasa pun akan mengancam nyawanya. Selena tidak berani mengabaikan hal itu, sehingga dia lebih mengutamakan pakaian yang dapat menjaga kehangatan tubuhnya daripada penampilan.Dia meraba rambut di bagian belakang kepalanya yang jauh lebih tipis daripada bagian kepalanya yang lain. Dengan berhati-hati, dia mengenakan sebuah topi wol hitam.Lewis tentu saja menentang re

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 17

    Selena mengangkat kepalanya, lalu dia tersenyum sinis dan berkata, "Tuan Harvey, pertanyaanmu sangat bagus, tapi bukankah Anda yang terlebih dahulu mengajukan gugatan cerai?"Setelah Harvey mendengarkan perkataan Selena, Harvey bukan hanya tidak mengacuhkan, malahan dia berjalan ke arah Selena dengan sikap dingin dan berkata, "Jadi, selama beberapa hari ini kamu terus bersama dengan dia?"Dari jarak sedekat ini, Selena bisa melihat dengan jelas tatapan dan raut wajah Harvey yang menahan amarah.Melihat kejadian ini, Selena bergegas membantah dengan nada tegas, "Bukan, beberapa hari ini memang jarang ada taksi yang lewat. Kebetulan hari ini Kak Lewis ada lewat daerah sini jadi dia menawarkanku untuk ikut mobilnya."Setelah Selena selesai berkata, Harvey tersenyum sinis dan berkata, "Selena, apa kamu sadar ketika kamu sedang berbohong matamu suka melihat ke atas? Kamu belum mengubah kebiasaan ini sampai sekarang. Kamu sudah bertahan sampai satu tahun, tapi sekarang kamu malah menyerah da

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 18

    Alex sempat menahan Selena sebelum Selena jatuh ke lantai.Namun, orang yang menahannya itu bukan Harvey, melainkan Alex. Begitu Selena menengahkan kepalanya, dia melihat Harvey berdiri tidak jauh darinya dan menatap kejadian ini dengan tatapan dingin dan acuh tak acuh.Benar juga, saat ini, Harvey pasti menganggap dia sedang berpura-pura, karena bagaimana mungkin seseorang bisa berjatuh di tanah datar.Kini, hubungan mereka hanya tersisa benci. Jadi, tidak mungkin Harvey akan perhatian kepadanya.Malahan Alex bertanya dengan nada khawatir, "Nyonya, apa Anda baik-baik saja?""Aku baik-baik saja. Aku hanya mengalami hipoglikemia," ujar Selena sambil menertawakan dirinya sendiri dan mengikuti Harvey di belakangnya.Saat ini, seluruh halaman rumah mereka tertutup salju. Para pelayan tidak tahu menghilang ke mana, karena tidak ada seorang pun yang membersihkan tumpukan salju ini. Hal ini membuat napas Selena terengah-engah karena dia mengalami kesulitan berjalan di atas tumpukan salju.Ket

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 19

    Di tangan Harvey, pergelangan kaki Selena yang ramping itu bagai sayap kupu-kupu yang rapuh, yang dapat dihancurkan dengan mudah.Sambil membungkuk, Harvey pun perlahan mendekatinya.Wajah kecil wanita yang ketakutan itu terpancar dari mata Harvey, dan penolakan dari wanita itu membuat Harvey marah.Dengan deg-degan, Selena berteriak dengan ketakutan sekaligus marah, "Jangan sentuh aku dengan tanganmu yang pernah menyentuh orang lain, singkirkan tanganmu yang kotor itu!"Segera setelah itu, Harvey membungkam mulutnya, menghentikannya berbicara.Sementara Selena menggeleng dengan gigih sembari melotot dan berusaha melepaskan diri.Akan tetapi, tangan pria itu melewati lehernya, menopang belakang kepalanya dengan kuat, lalu memaksanya untuk mengangkat lehernya dan ciuman yang menghukum ini terpaksa diterimanya.Napas yang dingin dan kasar terus menerus masuk ke dalam mulut Selena. Namun mengingat bahwa bibir pria itu mungkin pernah mencium Agatha, Selena merasa sangat jijik.Entah dari m

Bab terbaru

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1674

    Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1673

    Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1672

    "Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1671

    Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1670

    Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1669

    Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1668

    Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1667

    Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1666

    Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah

DMCA.com Protection Status