Share

New Life

Author: Yani
last update Last Updated: 2021-11-13 22:09:57

Alex memandang Mulan yang sejak tadi banyak diam. Sejak masuk ke dalam mobil, wanita itu tidak membuka suara sama sekali. Alex jadi ketar-ketir sendiri dengan keadaan wanita itu. Dia hanya tidak ingin Mulan terlalu bersedih dan berefek pada kandungannya.

“Kamu nggak apa-apa?” tanya Alex hati-hati. Dia melirik sekilas sebelum kembali fokus pada kemudinya.

Mulan menoleh dengan senyum sangat tipis. “Aku baik. Kenapa bertanya begitu?”

“Tidak apa. Hanya saja wajahmu terlihat murung. Aku kira kamu menyesal karena menolak ajakan Kriss,” jawab Alex mengutarakan pemikirannya.

Mulan terkekeh kecil. “Mana mungkin aku menyesal. Sudah aku bilang, aku tidak sudi tinggal dengan mereka.”

“T

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Antara Dendam dan Cinta   Keputusan Juan

    Juan membuka pintu kamar dengan pelan, berusaha agar tidak menimbulkan bunyi sedikit pun agar si empunya kamar tidak terbangun. Dengan pelan pula kakinya melangkah menghampiri ranjang dan duduk di sisi kosong. Tatapannya lekat pada wajah wanita yang tampak lelap dalam tidurnya. Sangat damai, seakan tidak ada beban yang ditanggung.Juan merapikan helai rambut yang menutupi wajah cantik itu. Mengamati setiap inci kecantikan yang terpampang di depannya.Bila ditelisik lebih dalam, meski Maya dan Mulan kembar, keduanya memiliki aura yang berbeda. Mulan lebih beraura kuat, sedangkan Maya lebih menenangkan. Juan merasa gila karena berpikir pernah bertemu Mulan sebelumnya. Aura wanita itu terasa tidak asing. Ada rasa nyaman yang tiba-tiba melingkupi hatinya.Namun Juan lekas menepis pikiran gilanya. Itu jelas hal mustahil. Dia tidak per

    Last Updated : 2021-11-14
  • Antara Dendam dan Cinta   Meminta Restu

    Keesokan paginya, seperti yang Juan katakan. Hari ini lelaki itu akan meminta restu keluarga untuk hubungan mereka. Maya bisa sedikit lega karena kedua kakaknya yang lain sudah tahu kondisi sebenarnya dan sudah jauh hari merestui hubungan mereka. Namun kali ini Maya akan berhadapan dengan sang ayah. Jujur saja dia tidak sanggup harus melihat sorot kecewa sang ayah nantinya. Dia sudah gagal menjadi seorang anak yang membanggakan.“Bersikaplah biasa,” bisik Juan yang melangkah berdampingan dengannya. Lelaki itu bahkan membantu Maya turun dari tangga dengan hati-hati. Seakan takut hal buruk terjadi pada kandungannya.Tiba di meja makan, Maya menatap penuh kerinduan pada lelaki paruh baya di depannya. Dia segera berlari, menghiraukan teguran ketiga kakaknya. Maya hanya ingin memeluk sang ayah dan meluapkan perasaannya..&

    Last Updated : 2021-11-14
  • Antara Dendam dan Cinta   Deep Talks

    Saat Kriss masuk ke ruang kerjanya, di sana sudah ada Bruce yang tengah menunggunya. Lelaki itu berdiri tegak membelakangi pintu, tapi meski demikian telinganya yang tajam dapat menangkap suara sekecil apa pun. Menyadari seseorang yang ditunggunya sudah datang, Bruce membalikkan badan hingga tatapannya yang tajam bertemu dengan tatapan datar milik Kriss.“Bagaimana?” tanya Bruce tanpa basa-basi. Dia jelas sudah mendengar semua pembicaraan di ruang tengah. Bruce memiliki akses mengamati semua CCTV ruangan dari ponsel canggihnya.Kriss menarik napas panjang. Dia menghampiri Bruce dan berdiri di samping lelaki itu. “Kamu pasti sudah tahu jawabannya.”Bruce mengangguk singkat. “Sekarang di mana Maya?”“Sementara waktu saya hukum dia berdiam diri di kamarnya. Dia harus merenungkan kesalahan yang sudah dibuatnya.”Bruce mendengkus, tampak tak suka mendengar kekasih hatinya mendapatkan hukuman. “Lalu d

    Last Updated : 2021-11-15
  • Antara Dendam dan Cinta   Bertemu Robin

    Siang ini Mulan tidak memiliki pekerjaan apa pun. Memangnya apa yang bisa dikerjakannya di sini? Dirinya sudah bak seorang ratu yang terus dilayani. Bila menginginkan sesuatu, tinggal meminta pada pelayan. Bahkan untuk mengerjakan pekerjaan hal kecil pun dilarang keras oleh Alex. Lelaki itu terlalu takut terjadi hal buruk pada kandungannya.Mulan menggelengkan kepala pelan. Merasa lucu dengan perhatian berlebihan yang Alex berikan. Meski dalam hati, dia tak berhenti bersyukur. Kepedulian Alex membuat hatinya menghangat. Mulan merasa keberadaan lelaki itu sangat penting di masa sulitnya ini.“Mulan, kamu sudah bersiap?”Alex datang dan langsung duduk di sampingnya. Lelaki itu melonggarkan dasinya yang terasa mencekik, kemudian menggulung lengannya sampai siku.“

    Last Updated : 2021-11-16
  • Antara Dendam dan Cinta   Syarat

    “Kandungannya sehat. Sejauh ini janin berkembang dengan baik, tapi tetap saja Nyonya Mulan harus menjaga asupan makanan dan banyak beristirahat. Jangan terlalu banyak melakukan kegiatan berat agar tidak mudah lelah,” jelas sang dokter kandungan dengan suara ramahnya.Mulan mengangguk paham. Dia berkali-kali melirik Alex yang berada di sampingnya. Lelaki itu tidak sedikit pun meninggalkannya. Ikut melihat ke arah yang sama di mana satu titik tertera jelas di layar monitor.“Ini?” Alex menggantungkan kalimatnya. Dia tidak tahu harus berbicara apa. Yang jelas, dia merasakan perasaan hangat kala dokter menjelaskan itu adalah janin yang berkembang. Tatapan Alex kemudian berpaling pada Mulan, tatapannya tampak rumit.“Dia sehat,” beritahunya dengan suara serak.Mulan mengangguk, dengan rasa haru yang juga merayapi hatinya. “Dia akan selalu sehat dan tumbuh dengan baik,” balas Mulan dengan perasaan yang sulit

    Last Updated : 2021-11-16
  • Antara Dendam dan Cinta   Keresahan Maya

    Setelah perbincangannya dengan Kriss, Juan memilih menghampiri Maya di kamarnya. Dia sudah mendapatkan izin dari sang ayah. Juan hanya ingin memastikan keadan wanita itu baik-baik saja. Tiba di depan kamar sang wanita, Juan langsung membuka pintu dengan hati-hati. Langkah kakinya masuk dengan pelan, hingga tatapannya menangkap Maya yang sedang duduk di depan meja riasnya.Sepertinya Maya sedang melamun karena wanita itu tidak menyadari kedatangannya. Maya baru sadar saat merasakan sebuah pelukan dari belakang. Dari pantulan cermin dia bisa melihat ternyata Juanlah pelakunya.Maya tersenyum lebar. Dia mengusap lengan lelaki itu dengan mesra. Rasanya dia senang bisa melihat Juan saat ini.“Bagaimana kabarmu?” tanya Juan, dengan kepala yang berada di ceruk leher sang kekasih. Menghirup dalam aroma sang wanita yang terasa menenangkan. Sesekali memberikan kecupan singkat di sana.Maya sebenarnya merasa geli, tapi dia membiarkan saja tingkah lelaki

    Last Updated : 2021-11-16
  • Antara Dendam dan Cinta   Perasaan Alex

    Sejak tadi Alex mencari keberadaan Mulan hampir di setiap tempat, tapi wanita hamil itu belum juga kelihatan batang hidungnya. Alex hampir berteriak frutasi menyuruh para pelayan untuk ikut mencari, sebelum netranya menangkap sosok wanita yang duduk di gazebo dengan posisi membelakanginya.Tanpa sadar Alex menarik napas panjang, merasa kelegaan membajiri hatinya. Dia segara menghampiri wanita itu, berusaha tidak menimbulkan suara dan langsung duduk di sampingnya.Mulan yang merasakan kehadiran seseorang menoleh dengan ekspresi kagetnya. Bibirnya sampai terbuka sedikit dengan mata membola. “Alex?” pekiknya dengan nada tertahan. Alex malah memberikan senyum manis, tampak tak bersalah sudah membuat wanita itu hampir jantungan. “Sedang apa? Aku mencarimu sejak tadi.”“Untuk apa mencariku? Ada masalah?” Mulan malah bertanya balik dengan ekspresi bingungnya.Alex menggeleng pelan, “Hanya ingin saja.”

    Last Updated : 2021-11-17
  • Antara Dendam dan Cinta   Rencana Julian

    Julian melangkah lebar, mencari keberadaan Juan yang katanya berada di ruang kerja. Dengan sekali dorong, pintu terbuka kasar yang mengagetkan orang di dalam sana. Julian tidak perduli. Dia menghampiri Juan menggebrak meja dengan kasar. Tatapannya tampak membara pada sang kakak.Brak.“Apa-apaan kamu!” bentak Juan dengan tatapan nyalang pada adiknya itu. Dia berdiri dan saling berhadapan dengan sang adik.“Aku yang harusnya berkata demikian! Apa maksud kamu menyuruh orang untuk mencari Mulan, hah?”Juan mengerutkan keningnya dengan ekspresi bingung. “Kenapa kamu semarah ini hanya karena aku mencari Mulan?” tanyanya tak mengerti.“Jelas aku marah, sialan! Kamu tidak memikirkan perasaan Maya? Dia pasti sedih karena kamu mencari wanita lain, apalagi ini Mulan. Maya akan merasa tersisihkan karena keberadaan wanita itu.” Julian mengutakan semua pemikirannya dalam satu tarikan n

    Last Updated : 2021-11-17

Latest chapter

  • Antara Dendam dan Cinta   Pergi

    Maya menatap minumannya dengan tatapan kosong. Tangannya menari di sekitar pinggiran gelas yang masih penuh. Baru seteguk, dan dia sudah merasa tidak berselera.Lagi, Maya beralih menatap sekitar, melihat hilir mudik orang-orang dengan koper besarnya. Suara mendayu resepsionis yang memberitahukan penerbangan menjadi pengisi suasana malam ini. Dirinya hanya duduk dan menikmati semua yang tertangkap matanya.Ya, Maya sudah membulatkan tekadnya untuk mengikuti Bruce ke Inggris. Selain untuk memulai hidup baru, tidak salahnya juga dia bersama pria itu. Sudah terbukti, hanya Bruce yang bisa menjaganya dan memberi rasa aman. Pria itu seakan menjamin sesuatu yang Maya cari; tempat berpulang.Keluarganya pun tidak ada yang melarang. Mereka seakan memasrahkan dirinya pada Bruce. Bahkan ayahnya berharap dirinya mau membuka hati segera. Kriss selalu menegaskan bahwa apa yang Bruce lakukan sejak dulu adalah ketulusan, bukti kesungguhan pria itu padanya. Maya hanya menjawab dengan senyuman kaku.D

  • Antara Dendam dan Cinta   Bisakah Berbaikan?

    Sedangkan di kamarnya, Mulan juga tak kalah sedih. Meski awalnya dia berusaha kuat, berpura-pura tidak peduli. Nyatanya dia sangat terpukul dengan kepergian Maya. Ada semacam beban di hatinya yang tidak terangkat, dan malah membuatnya terluka dari dalam. Bahkan mereka belum berbaikan. Mereka masih terlibat banyak masalah dan belum diselesaikan. Keduanya memiliki ego yang sama-sama tinggi tanpa ada satupun yang berniat mengalah."Sayang, jangan terlalu bersedih. Ingat anak kita," bujuk Juan yang mulai cemas dengan keadaan Mulan. Apalagi perempuan itu sampai terisak keras, bahunya bahkan bergetar hebat. Juan mulai khawatir berlebihan. Dia bukannya tidak ingin memahami kesedihan Mulan, tapi dia tidak ingin kesedihan wanita itu malah berakibat fatal pada calon buah hati mereka. "Aku hanya merasa bersalah pada Maya. Bagaimanapun secara tidak langsung aku yang sudah membuat hidupnya hancur. Andai dulu kami tidak pernah bertemu, mungkin Maya masih hidup bahagia. Maya tidak akan mengalami k

  • Antara Dendam dan Cinta   Pergilah, Sayang

    Saat mendengar Kriss sudah pulang, Bruce segera menemui lelaki itu di ruang kerjanya. Setibanya di sana ternyata sudah ada Juan yang tengah berbincang dengan Kriss."Ada apa?" Kriss langsung bertanya dengan sebelah alis yang dinaikkan.Bruce menatap Juan sekilas sebelum memusatkan pandangannya pada Kriss. "Saya akan membawa Maya segera," katanya mantap.Kriss dan Juan yang mendengarnya menampilkan ekspresi berbeda. Mereka menatap Bruce yang tampaknya tak masalah dengan pandangan mereka."Kenapa cepat sekali?" tanya Kriss yang masih belum rela jika Maya pergi. Padahal baru beberapa waktu mereka berkumpul, dan sekarang sudah ada yang harus pergi lagi."Ini demi kesehatan Maya juga. Dia membutuhkan tempat dan suasana baru untuk kesehatannya. Di sini dia selalu merasa tertekan dan itu tidak baik untuk kesehatan bayinya.""Tunggu! Apa yang kamu bicarak

  • Antara Dendam dan Cinta   Mari Bersama

    Dengan telaten, Bruce menguapi Maya. Bubur yang awalnya ditolak mentah kini sudah habis tanpa sisa. Lelaki itu tersenyum tipis, merasa bangga karena berhasil membujuk wanita itu. Setelah selesai, beberapa pelayan masuk dan mengambil piring kotor. Sementara Bruce membantu Maya minum."Sudah?" tanyanya dengan suara yang berusaha lembut. Meski Bruce merasa geli sendiri. Dia tidak terbiasa bersikap demikian, tapi demi Maya, dia akan belajar.Maya mengangguk pelan. Dia membetulkan posisi bersandarnya yang langsung dibantu oleh Bruce. Lelaki itu sangat sigap dan teliti pada hal kecil yang Maya butuhkan."Sudah nyaman, kan?""Iya."Setelah itu kepada hening. Maya hanya diam dengan tatapan lurus ke arah tembok. Suasana yang terlalu hening membuat keduanya mendengar deru napas masing-masing. Maya tidak berani menoleh saat merasakan tatapan intens dari sampingnya. D

  • Antara Dendam dan Cinta   Kegalauan Maya

    Dengan sekali dobrak, Bruce berhasil masuk. Dia langsung berlari ke dalam dan mencari keberadaan Maya. Ranjang dalam keadaan kosong, langkah kakinya makin terburu. Kali ini dia masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa permisi membukanya dan menemukan Maya yang tergeletak di sana. Bruce melotot kaget.“Maya!” serunya dan segera berjongkok di dekat wanita itu. Wajah wanita itu pucat dengan penampilan yang basah kuyub. Entah berapa lama wanita itu berada dalam keadaan tersebut.Maya masih setengah sadar. Dia menatap Bruce dengan sayu dan tak bertenaga. “Bruce?” panggilnya dengn suara lirih.“Maya, kamu bisa mendengar saya?”Maya mengangguk lemah. Bruce segera membopong wanita itu keluar dari sana. Dia membawa Maya ke ranjang dan meletakkannya dengan hati-hati. Setelah itu dia mencari baju hangat untuk wanita itu dan memakaikannya tanppa malu. Beruntung Maya tidak melakukan pemberontakan. Mungkin karena tenaganya sudah sangat lema

  • Antara Dendam dan Cinta   Kecemasan Semua Orang

    Maya mengurung diri. Sejak pertengkarannya dengan Juan, wanita itu menolak orang yang ingin menjenguknya. Bahkan dengan sengaja mengunci pintu dan menutup semua akses masuk ke kamarnya. Makannya bahkan tidak teratur, Maya seakan tidak memikirkan kandungannya. Semua orang khawatir, tidak terkecuali Mulan dan Juan. Keduanya cemas dan merasa bersalah. “Jadi, bagaimana ini?” Mulan bergerak gelisah. Dia terus menatap ke arah kamar yang masih tertutup rapat. Juan segera merengkuh Mulan dan memeluknya dengan erat. “Jangan berdiri terus. Tidak baik pada baby kita,” tegurnya dan menggiring Mulan agar kembali duduk di sofa panjang bersama yang lain. Julian dan Joe pun hanya bisa diam tanpa tahu harus melakukan apa. Mereka sudah bergantian membujuk Maya, meminta wanita itu membuka pintu dan menyelesaikan masalah baik-baik. Namun bukannya menurut, Maya malah berteriak dan marah pada mereka. Empat orang di ruang tengah itu duduk dengan pikiran masing-masi

  • Antara Dendam dan Cinta   Nasehat Joe

    “Ada apa?” tanya Juan tak mau basa-basi.Kini mereka berada di ruang pribadi Joe. Ruangan yang berada di paling ujung dan tersendiri. Tempat yang biasanya digunakan hanya untuk sekadar berdiam dan menenangkan pikiran. Tidak banyak yang menginjakkan kaki di sini, karena sejak awal pun, Joe sudah memberi larangan keras.“Setelah kamu tahu semuanya, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Joe dengan tatapan lurus pada sang kakak. Dia mengamati bagaimana setiap eskpresi lelaki itu yang tampak bingung dan frutasi sendiri. Kurang lebihnya, dia tahu apa yang dirasakan lelaki di depannya ini.Juan menarik napas panjangnya sebelum menjawab. “Yang jelas aku harus bertanggung jawab pada Mulan. Karena bayi dalam kandungannya adalah milikku,” jawabnya tegas.“Lalu Maya?”Kali ini Juan membalas tatapan Joe dengan lebih rumit. Tentang Maya, jelas dia belum berpikir lebih.“Kamu tahu kan dia juga sedang menga

  • Antara Dendam dan Cinta   Wanita Sebenarnya

    Kali ini Juan bangun lebih dulu. Dia merasakan sebuah beban di dadanya. Sata dia menoleh, seulas senyum terbit di pagi ini melihat siapa yang tengah memeluknya dengan erat, tak lupa kepala yang bersandar di dadanya.Jika kemarin dia sempat kecolongan, saat ini dia sengaja terbangun lebih dulu. Sekadar memastikan bahwa wanita itu tidak pergi seperti sebelumnya. Masih di sisinya, masih berada dalam pelukannya. Juan tidak akan membiarkannya lepas meski hanya sedetik pun. Mengingat dari pengalaman, wanita-wanita di sekitarnya terlalu cerdik membuat bualan yang membuatnya bingung sendiri.Saat ini Juan sudah tidak lagi bimbang. Dia sudah mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya kemarin. Tentang perasaannya yang dipermainkan sedemikian rupa. Semalam adalah buktinya. Rasa wanita itu tidak pernah berubah. Masih sama, nikmat dan panas secara bersamaan.Juan merubah posisinya menjadi serong, agar makin leluasa menatap Mulan yang masih tertidur. Dia menyingkap anak rambu

  • Antara Dendam dan Cinta   I Got You, Again (21+)

    Mulan yang ingin masuk ke dalam kamar, terpaksa menghentikan langkahnya. Dia menatap Juan yang tiba-tiba berdiri di samping pintu tanpa disadarinya. Entah sejak kapan pria itu di sana. Mungkin Mulan terlalu asyik melamun sampai tak menyadari hal tersebut. “Bisa bicara?” Mendengar pertanyaan pria itu, Mulan mengangguk. Kembali melanjutkan langkah dan membuka pintu kamar. “Di dalam saja,” katanya, sekaligus mempersilahkan Juan masuk. Juan mengikuti Mulan ke dalam. Duduk di single sofa panjang yang membawa mereka dalam kebisuan. Belum ada yang angkat bicara. Juan masih mengamati seluruh ruangan, menghapal setiap sisi kamar wanita itu dalam kepalanya. Sedangkan Mulan memilih diam dan menunggu apa yang akan pria itu katakan. Jujur saja dia masih sedikit canggung berdua dengan Juan. Sisi jalangnya selalu meronta, apalagi dengan hormon sialan ini. Rasanya Mulan ingin mengulang kejadian terakhir mereka. Saling menyentuh, saling memuaskan. Buru-buru Mulan meng

DMCA.com Protection Status