"Oleh karena itu Myesha, kamu tidak diizinkan untuk mengajukan protes karena ini sudah menjadi aturan keluarga kita selama turun-temurun."
Myesha melirik ibu yang sudah melahirkannya dengan mata yang jelas-jelas menunjukkan reaksi perlawanan, tetapi akibat didikan keras keluarganya, tidak ada satupun emosi yang terlihat di wajahnya yang tegas dan penuh kharisma. Dia menegakkan punggung dan memperbaiki posisi duduknya, berusaha menghilangkan lonjakan emosi berlebih yang membuatnya terlihat kurang elegan sebagai kandidat pewaris,
"Saya terlalu muda untuk menikah."
Tatapannya sedingin salju yang perlahan-lahan jatuh dan membekukan, menatap wanita yang sudah melahirkannya ke dunia dengan tegas, menunjukkan dominasi bahwa dia bukan tipe yang akan secara sukarela menuruti perintah. Ibunya membalas mata itu dengan sama dinginnya, dua wanita beda generasi ini sama-sama memiliki darah aristokrat, memiliki kepala batu hanyalah satu dari sekian banyak karakter khas mereka.
Jika mereka tidak berpendirian kuat dan memiliki kepribadian yang teguh tak tergoyahkan, mana mungkin keluarga mereka bisa menjadi raksasa bisnis? Dunia tidak akan melunak hanya dengan air mata dan doa, kau harus berjuang dan mau mengorbankan apa saja demi mengabulkan keinginanmu, tentu saja dengan catatan tanpa melukai orang lain dalam proses pertarungan itu.
Keluarga mereka memang tidak kekurangan apa-apa, bukannya sombong atau tinggi hati, tapi mereka sudah cukup puas dengan memiliki empat perusahaan. Ini bukan buku dimana kalian akan membaca si cantik lemah yang jatuh cinta dengan sang raja penguasa, bukan kisah tentang warga biasa yang bisa bersama dengan CEO kaya raya tanpa perlu melakukan apa-apa. Lagipula mana mungkin orang besar akan menatap kalian saat kalian sama sekali tidak menonjol diantara lautan manusia penuh prestasi yang mengejar mereka?
Hahaha ... Mimpi!
Myesha memikirkan banyak alasan mengapa dia diharuskan untuk menikah, dia masih muda dan belum kepala tiga. Kehidupannya masih panjang dan dia sangat kuat dengan banyak prestasi cemerlang, jadi kenapa dia harus merendahkan diri menjadi tukang masak dan pembantu seorang pria? Dia tidak ingin perjuangannya saat sekolah tinggi-tinggi terbuang percuma, membiarkan ijazahnya dimakan rayap dan mengubur paksa keahliannya hanya untuk memuaskan tuntutan pria yang menginginkan perempuan bodoh.
Sang ibu seolah bisa membaca pikiran anaknya, dia kali ini mengucapkan sebuah alasan yang cukup masuk akal
"Syarat untuk menjalankan perusahaan secara mutlak dan menduduki kursi CEO, adalah dengan memiliki status sudah menikah. Bukan ibu dan ayah yang membuat peraturan ini, jadi kalau kau mau mengajukan protes maka berlututlah di aula leluhur dan bicaralah disana."Myesha menyela ibunya
"... Ibu, kakek sudah meninggal."Sang ibu mengangguk penuh penyesalan
"Itulah masalahnya, orangtua cerewet itu sudah mati.""Saya juga sudah menduduki posisi CEO selama tiga tahun." Wanita itu menyemburkan fakta,
"Dan kau terus menerus disodori berbagai macam jenis laki-laki dari keluarga cabang, mulai dari yang sesuci pemuka agama hingga yang seliar berandalan." Bantah ibunya dengan wajah yang terlihat lelah,
"Saya tidak suka menuruti perintah orang yang lebih lemah daripada saya." Myesha kembali mengeluarkan bantahan, terlihat sangat keberatan dengan tujuan pembicaraan ini,
"Karena itulah kau butuh pernikahan untuk memperkuat posisimu sekaligus untuk menyingkirkan lalat-lalat pelamarmu itu, Myesha." Final sang ibu dengan mutlak tanpa memberikan tempat untuk bantahan,
Myesha memainkan jari kaki yang terbalut sepatu kulit yang sehitam langit malam, memikirkan usulan ibunya matang-matang dan memuntahkan sebuah alasan untuk meloloskan diri
"Saya tidak suka pria."Ibunya menaikkan sebelah alisnya, wajahnya masih terlihat tenang
"Kau lesbian? Kalau begitu menikah saja di Milan, keluarga kita tidak menerapkan standar tinggi maupun memiliki pemikiran sempit mengenai calon pasangan. Kau hanya diharuskan untuk memiliki kemampuan dan sudah menikah untuk sepenuhnya menduduki tahta, itu saja.""... Ibu, pemikiran anda benar-benar mengejutkan saya."
Sang ibu menyilangkan kakinya yang terbalut celana abu-abu panjang, dia menatap puteri bungsunya dengan tatapan seolah anak ini hidup di zaman purba
"Kita tidak kekurangan pria berkualitas di keluarga cabang yang mampu mendonorkan sperma jika kau sungguh menyukai wanita, bukan masalah.""Saya juga tidak menyukai wanita."
Kali ini ibunya menghela nafas panjang, kehilangan lima belas poin elegan miliknya
"Kau aseksual?"Myesha menggeleng dengan anggun sebanyak dua kali
"Tidak juga, tapi saya tidak mau diikat oleh mahluk sok tahu, sok berkuasa, menuntut untuk selalu disembah dan berotak mesum seperti pria. Saya juga tidak mau ditempeli selama dua puluh empat jam penuh, sembari mendengar rengekan manja seorang wanita yang hanya bisa mengemis meminta perhatian tanpa mau menaikkan nilai dirinya."Sang Ibu mengetuk jari-jarinya di pegangan kursi CEO
"Bagaimana kalau kau mencari pria yang seperti wanita? Pria yang tidak mengetahui apapun tentang bisnis dan hanya fokus mencari uang dan eksposur, bukan keturunan dari keluarga aristokrat lain, tapi tetap memiliki reputasi yang baik dan penurut."Myesha tanpa sadar memajukan tubuhnya, mulai tertarik dengan topik pembicaraan yang menggelitik minatnya
"Seperti seorang penghibur?"Sang ibu menjentikkan jarinya, matanya terlihat bersinar sekalipun wajahnya masih tanpa ekspresi
"Benar, seseorang dari industri hiburan! Mereka memiliki wajah yang bagus, citra yang baik, dan terbiasa melakukan sandiwara demi rating. Mereka adalah kandidat yang cocok untukmu, kau hanya perlu mengikat tali kekang dileher mereka dan menjanjikan sesuatu sebagai imbalan."Myesha mengangguk setuju dan mulai memikirkan siapa kandidat yang cocok untuk hiasan di rumahnya, lebih bagus kalau wajahnya lembut, hitung-hitung sebagai penyeimbang wajahnya yang terlalu tegas sebagai wanita. Tapi masalahnya adalah, pengetahuan Myesha akan lingkaran hiburan benar-benar nol besar
"Ibu, saya serahkan kepada anda."Sang ibu melotot dan menolak mentah-mentah permintaan itu
"Eh? Tidak mau, kau adalah pihak yang akan menikah, tentu saja kau harus mencarinya sendiri. Kita memiliki standar estetika yang berbeda, jangan menambah pekerjaan ibu."Myesha mengerutkan keningnya, menurunkan kadar elegannya sebanyak sepuluh poin
"Ibu, anda adalah seorang panatua dan pemilik perusahaan surat kabar yang juga meliput ranah lingkaran hiburan, anda lebih tau dibandingkan saya.""Myesha, kau juga seorang CEO agensi entertainment kalau kau lupa. Pilih saja salah satu artis di agensimu dan pelihara dia."
"Ibu, bukankah anda meminta saya untuk mencari suami dan bukannya sugar baby?"
"Apa bedanya? Kau punya uang, kekuasaan, jabatan dan juga fisik yang menawan. Selain untuk memenuhi kebutuhan biologis, memangnya kau kekurangan apa?"
Myesha merenung sejenak dan membenarkan perkataan ibunya, dia memang tidak pernah kekurangan apa-apa. Dia adalah keturunan langsung dari keluarga biasa yang melonjak menjadi keluarga aristokrat berkat kerja keras, keluarga Abigail yang merupakan raksasa bisnis. Kakeknya memiliki agensi entertainment elit yang mencetak banyak seniman berbakat, Sonder entertainment yang kini diwariskan padanya. Sementara neneknya dulu merupakan desainer jenius yang memiliki brand-nya sendiri, Phosphene yang juga diwariskan padanya.
Ayahnya yang murni keturunan keluarga Abigail sendiri tidak menyukai bisnis, oleh karena itu beliau fokus dengan kaligrafi dan sangat sukses. Ibunya dulu merupakan wanita yang suka sekali dengan rumor dan gosip, motivasi yang benar-benar konyol untuk membangun perusahaan surat kabar. Tapi segala berita yang disampaikan selalu benar tanpa perlu hiperbola atau memihak salah satu pihak, oleh karena itu perusahaan ibunya sangat sukses karena menomorsatukan kejujuran dan orisinalitas yang sudah langka.
Myesha memikirkan satu dan lain hal sekaligus menyaring ingatannya tentang setiap orang yang pernah dia temui di perusahaan, sebelum ingatannya tiba-tiba sampai pada salah seorang aktor yang empat tahun lebih muda darinya
"Kalau begitu ... Menurut ibu bagaimana dengan Kylie Elijah?"Ibunya tampak berusaha mengingat-ingat sebelum mengangguk penuh apresiasi
"Pria keturunan Indo-Russia itu? Dia cantik, bagus untukmu."Myesha mengangguk dan berusaha mengingat-ingat kembali detail samar tentang sosok Kylie Elijah, tanpa ragu memuntahkan segala hal yang diingatnya dari pertemuan sekilas mereka saat pria itu baru debut sebagai aktor, bertujuan untuk meminta pendapat ibunya
"Seingat saya Tuan Elijah lebih pendek beberapa senti daripada saya, tubuhnya cukup kecil karena dia kurus dan ramping, matanya hijau dan jernih, garis rahangnya lembut dan dia sering menundukkan kepala, terlihat seperti tipe pemalu dengan penampilan menggoda untuk pria-pria gay diluar sana."Ibunya mengangguk penuh apresiasi
"Dia pria cantik yang baik, ibu dengar dia menyumbang 60% penghasilannya untuk beberapa panti asuhan dan modal usaha beberapa orang dengan usia non-produktif. Ibu cukup menyukainya."Myesha menyipitkan mata dan menaikkan dagunya, memberi ibunya tatapan mata yang menusuk
"Ibu mau memeliharanya? Jangan coba-coba atau akan saya laporkan ke ayah."Ibunya mengibaskan tangannya dengan tatapan jijik
"Mana mungkin? Ibu memang sudah tidak terlalu mencintai ayahmu, tapi selingkuh adalah perbuatan yang sangat tidak bermoral. Ibu tidak mau merendahkan derajat dan kehilangan martabat hanya demi racun berbau madu seperti itu, bodoh sekali."Myesha mengangguk setuju dan merapikan jasnya, bersiap untuk undur diri dan kembali menekuni pekerjaannya. Waktu adalah uang, setiap sen sangat berharga untuknya. Wanita itu berdiri dan mengambil langkah untuk mendekati ibunya, dia lantas sedikit membungkuk untuk memberi pihak lain kecupan di pipi
"Kalau begitu ibu, saya pamit."Sang ibu balas mengecup kening anaknya, menyelipkan beberapa helai rambut panjang pihak lain yang dengan lembut jatuh dan membentuk bayangan hitam ke telinga
"Pulang nanti jangan lupa ukur jari Kyle, belikan cincin untuknya."Myesha mengangguk setuju dan kembali menegakkan punggung, berbalik dengan anggun dan melangkah pergi meninggalkan kantor ibunya. Langkahnya tegas namun tidak terburu-buru, seluruh tubuhnya memancarkan aura cantik dari ujung kepala sampai ujung kaki. Wajahnya memang tidak tergolong seperti kecantikan yang tidak bisa disangkal, tapi wajahnya memiliki pesona unik yang membuat orang betah menatapnya lama-lama.
Sayangnya mereka hanya bisa menatap kecantikan dingin ini dari jauh, sadar diri karena tidak ingin merusak pemandangan. Para wanita akan merasa berdebar dan memberinya tatapan panas karena penampilan dan bakatnya, sementara para pria akan merasa rendah diri dan membencinya karena Myesha terlalu kuat sebagai wanita.
Myesha Abigail adalah seorang wanita, tapi dia terlihat cantik, tampan, kuat dan manis disaat bersamaan. Jika ini adalah dunia ABO, bisa dipastikan bahwa wanita ini adalah seorang alpha dominan yang memimpin sebuah pack. Benar-benar wanita yang berkharisma dan mempesona, sayang sekali didikan keluarganya membuat wajah mempesona itu sangat minim dengan ekspresi. Membuatnya seolah menjadi sesosok Maharani atau kaisar wanita, kuat tapi sangat beracun.
Bersambung
Kalian pasti pernah mendengar ungkapan 'Dibalik suksesnya seorang pria, ada sosok wanita yang mendukungnya saat berjuang' bukan?Tentu saja semua orang menyukai uang dan kekuatan yang bisa didapatkan dengan pengaruh uang, memang ironis tapi saat ini memang zaman dimana uang yang berbicara dan menjadi penyelesaian masalah. Karena itulah mahluk dengan harga diri tinggi dan ego seperti pria, memilih untuk berjuang mati-matian dari nol untuk membahagiakan keluarga serta pasangannya. Mereka akan melakukan pekerjaan apa saja demi uang, bahkan pekerjaan kasar dan sangat berat seperti kuli bangunan.Tapi tentu saja setelah cukup mendapatkan harta, manusia tidak akan dengan mudah berpuas diri dan mulai menginginkan lebih. Mereka akan mencoba untuk lebih menjamin eksistensi harta itu dengan sebuah kedudukan, perlahan tapi pasti merangkak ke posisi puncak. Lagipula memangnya siapa juga yang mau hidup kaya tapi terus merasa was-was bahwa harta itu bisa
Kyle menekan kuat-kuat emosinya yang melonjak secara signifikan, dia tidak terima bahwa kualifikasinya dimata wanita ini hanya sebatas kecocokan dan dorongan pribadi. Tapi Myesha Abigail memang tipe orang yang seperti ini, jujur dan lugas. Meskipun Myesha mengenal eksistensinya hanya sebatas rekan kerja, tapi Kylie sudah mengenal wanita ini sejak lama sekali.Dia membuka dan menutup mulutnya beberapa kali, tapi tak ada sepatah katapun yang keluar dari sana. Sedangkan Myesha masih menunggu keputusan Kylie dengan tenang tanpa paksaan, menghormati keputusan pihak lain. Untungnya jam kerja keduanya sudah berakhir, jadi menghabiskan waktu tanpa melakukan apapun seperti ini tidak akan merugikan siapa-siapa, hanya saja waktu istirahat mereka akan berkurang dibandingkan biasanya.Kylie ingin menolak permintaan yang terdengar seperti pernikahan kontrak ini, tapi dia tidak akan bisa menahan diri jika suatu saat melihat pengumuman pernikahan Myesha den
Myesha Abigail,Dalam kantor catatan sipil adalah calon istrinya, meskipun hubungan ini terlihat seperti transaksi bisnis dan tidak dilandasi oleh cinta, Kylie sudah cukup bersyukur dia bisa berpikir jernih malam itu dan menerima lamaran bosnya.Agak aneh memang menerima lamaran pernikahan dari seorang wanita, tapi aneh dalam artian yang baik. Awalnya Kylie tidak pernah berpikir sampai kesana mengingat penampilan tangguh pihak lain, dia bahkan sempat berasumsi bahwa Myesha akan melajang seumur hidupnya atau menikahi wanita.Karena di negeri merah putih ini, wanita kuat kebanyakan akan dikecam oleh stereotip masyarakat. Sangat sedikit laki-laki yang bisa menerima bahwa pasangan mereka lebih stabil secara finansial dan emosional, karena itulah banyak dari mereka yang berakhir dengan perceraian.Kylie sendiri tidak mengerti kenapa kebanyakan laki-laki membenci wanita karir yang tangguh dan lebih dominan, bukankah bagus jika pasangan mereka tidak merengek man
Kylie Elijah adalah aktor papan atas,Di dalam hati masyarakat merah putih, dia adalah lelaki sempurna bagi para patriarki. Bagi wanita alim, dia adalah imam ideal yang tidak akan mudah tergoda oleh wanita lain akibat sifat dinginnya. Bagi para kaum materialistis, dia adalah dompet berjalan terbaik yang tidak hanya menang di kuantitas tapi juga kualitas. Dia bagus di segala aspek, bahkan saking populernya Kylie, tak jarang dia menarik perhatian kaum gay dengan pesonanya yang harmonis tapi bertolak belakang.Dia tidak tersentuh akibat sikap dinginnya, tapi di satu sisi dia juga bisa menjadi sangat ramah. Lesbian mengaku bisa lurus jika itu adalah Kylie mengingat wajah cantik pria itu, dan pria lurus bilang mereka bisa menjadi bengkok untuknya karena dia sangat kuat dan berkharisma. Intinya, dia populer dan didambakan oleh semua orang. Itulah kenapa Kylie rentan diserang oleh penguntit dan juga dilecehkan, dan jika dia membalas maka publik akan berbalik menuduhnya sebaga
Kylie melotot terkejut dan refleks berdiri dari posisi duduknya, menimbulkan bunyi yang sangat keras dan mengganggu suasana bilik restoran yang sangat berkelas. Dia sudah mendengar banyak rumor tentang kisah kasih calon istrinya, tapi dia tidak pernah mengira bahwa akan menjadi saksi dari salah satu kisah cinta Myesha yang paling populer.Kisah antara Myesha dengan rekan bisnisnya yang paling akrab, Ivy Hemlock.Karena masyarakat sudah lebih open-minded belakangan ini, maka kisah dua wanita itu menjadi perbincangan dan isu besar selama beberapa waktu. Dua orang yang sama-sama memiliki darah bangsawan, menjalankan perusahaan mereka sendiri, tapi dengan pesona yang kontras. Myesha yang dingin dan dewasa, serta Ivy yang cerah dan menggoda. Ditambah keduanya memiliki paras yang luar biasa cantik, tentu saja akan sangat menyenangkan melihat dua wanita ini bersama.Andai saja sosok yang dengan lancang mencium calon istrinya ad
Kylie tercengang, benar-benar terpaku ditempatnya.Dia awalnya sudah menduga hal semacam ini akan terjadi, dia hanya tidak berharap bahwa mendapati peristiwa secara nyata sungguh-sungguh sulit diterima baik oleh hati dan otaknya. Myesha benar-benar sangat mempesona, pesona itu bahkan terlalu kuat dan bisa menarik perhatian dari kedua gender.Andai saja Myesha benar-benar bengkok, bisa dipastikan bahwa yang akan menangis meraung-raung adalah dirinya. Melihat sosok angkuh dan sangat sempurna seperti Ivy Hemlock, justru jatuh cinta pada Myesha yang juga sesama wanita. Kisah keduanya terlampau tragis, Kylie dan Ivy bahkan sama sekali tidak layak untuk dibandingkan. Keunggulan Kylie hanyalah fungsi fisiologis mendasar sebagai seorang pria, juga bakat seni yang sayangnya tidak bisa membantu bisnis Myesha yang lebih seperti politik.Sementara Ivy tak hanya memiliki wajah sekaligus tubuh sempurna, dia juga memiliki perusahaan hiburan sendiri, yang berarti dia sama jeniu
Myesha tidak bisa tidak memikirkan eksperimen atau tindakan gila apa yang akan dilakukan Kylie di apartemennya, mungkinkah pria itu akan mengajaknya berdiskusi untuk memecahkan beberapa teori konspirasi? Area 51, pizza planet, the bloop, asgardia, atau justru kehidupan di planet mars? Mungkin bisa juga pria itu berniat mengungkapkan hal-hal tak terkatakan seperti mantan pacar, hutang, atau yang lebih mencengangkan ... Anak diluar nikah.Myesha tertegun untuk yang kesekian kalinya hari ini, lalu menggelengkan kepalanya beberapa kali. Pemikiran tidak pantas macam apa itu? Dia sudah menyelidiki informasi tentang Kylie Elijah, dan tidak ada satupun yang terlewat. Jadi bagaimana bisa dia berasumsi yang bukan-bukan tentang pria malang itu? Lagipula ekspresi Kylie yang merona saat dia memintanya pindah ke apartemennya juga tidak terlihat dibuat-buat, pria itu sungguh gugup memikirkan harus tinggal bersama di apartemennya.Ah tunggu, sekarang sudah bukan apartemen'nya' melaink
Kylie tertegun menatap wajah dingin Myesha yang bersarang di punggungnya, entah ini dikarenakan filter mata akibat rasa sukanya pada Myesha atau tidak. Tapi wajah beku wanita yang lebih tua empat tahun darinya yang jarang memiliki riak ekspresi, entah kenapa terlihat cukup ... Menggemaskan?Tunggu, bagaimana harus mendeskripsikannya ...Mata Myesha tajam dan berwarna amber, jernih menusuk seperti seekor serigala. Dia juga memiliki mulut kejam yang tidak tau apa itu basa-basi, seringkali mengutarakan pelecehan verbal pada saingan bisnisnya secara sadar atau tidak. Mirip seperti taring yang tajam dan sangat terlatih, bisa menusuk mati lawan tanpa harus menyebarkan darah kemana-mana. Kata-katanya tidak beracun, tapi mematikan dan selalu tepat sasaran dalam menyerang titik sakit orang.Hidungnya ramping, sedikit mancung dan kecil. Sempurna dalam memisahkan kedua manik tajamnya, tapi juga menambah nilainya sebagai tokoh antiwirawan di hati kebanyakan masyarakat kita
"Tidak bisa memuaskanku, huh?" Myesha terkikik geli dengan kepala yang bersandar di pundak Kylie.Pria itu mengutuk Sofia di dalam hatinya dengan wajah merona yang langka, dia berdehem canggung dan menyesuaikan imej didepan calonnya"Maaf, anak itu memang agak 4D.""4D?"Pria itu berhenti menatap Myesha, tidak menyangka bahwa akan ada sesuatu yang tidak diketahui oleh orang ini. Jadi dia berinisiatif menjelaskan"4D itu semacam tipe karakter orang yang agak diluar nalar, tapi masih dalam konteks yang humoris.""Begitu?"Kylie merasakan panas dingin di tubuh dan bertanya"Pekerjaanmu sudah selesai?"Wanita tersebut mengangguk"Ya, jadi aku ingin mampir."Kylie menatap huru-hara di tempat kerjanya dan merasa tidak enak"Masih tersisa satu set pemotretan, tidak apa-apa menungguku?"Lagi-lagi Myesha hanya mengangguk"Mn. Tidak apa-apa."Kylie menatap kedua tangan mereka yang berdekatan dan nyaris menempel, menahan diri untuk tidak menggenggam tangan pihak lain. Tapi matanya yang terus mel
"Maksudnya?" Kylie kebingungan.Membuat kakak Myesha membenci wanita?Kakak laki-laki Myesha Abigail, Reno Abigail? Pria idaman sejuta umat yang pesonanya bisa mengalahkan boygroup asal negeri tirai bambu?Kakak iparnya itu membenci wanita? Benarkah?Setiap perubahan mimik wajah Kylie tidak lepas dari pengamatan Myesha, tapi wanita itu tidak berminat untuk mengatakan sesuatu lebih dari ini. Lagipula mereka baru bertunangan secara tidak resmi dan baru mencoba untuk tinggal bersama, masih terlalu dini bagi Kylie untuk mengetahui semuanya.Pria itu sendiri terlihat paham bahwa Myesha tidak mau membicarakan persoalan yang menyakitkan bagi satu-satunya saudara sedarah itu, jadi dia dengan agak peka berkata"Jadi kenapa dia menelponmu? Jangan bilang ..."Myesha mengangguk, membenarkan asumsi apapun itu di otak tunangannya. Bibirnya membentuk garis lurus, dan mencibir"Wanita satu itu memang sangat tidak tau malu."Ah, Kirana Hasan pasti sedang mencoba jadi malaikat dengan menanyakan kabar R
Telepon Myesha berdering pada pagi hari itu, begitu si pemilik menatap nama yang tercantum disana, sorot matanya mendingin dengan benci yang menggumpal. Kebencian yang sekental darah dan sedalam nadi, tidak akan berlebihan saat orang mengatakan bahwa Myesha kemungkinan besar akan membunuh orang yang ada di seberang telepon.Kylie yang menatap wajah beku pihak lain yang lebih membekukan, dengan gerak alami mengintip nama orang bersangkutan di atas layar ponsel yang masih berdering, membuktikan betapa keras kepalanya pihak lain. Keningnya berkerut begitu dia berhasil membaca nama tersebut, yang hanya menunjukkan dua kata.Kirana HasanNama yang sangat lokal dan cukup tenar, Kylie bahkan beberapa kali berpapasan dengan penyanyi berhijab tersebut. Dia tidak akrab sebenarnya, bahkan tidak bisa disebut kenalan meskipun sama-sama berada di lingkaran hiburan. Kylie memiliki beberapa kesan hanya dari pertemuan mereka yang t
"CUT!!! Terimakasih atas kerja keras kalian!!"Teriakan sutradara yang menandakan berakhirnya proses pengambilan adegan untuk film laga, berjudul One more day yang dibintangi oleh Kylie Elijah sebagi pemeran utama pria dan Jennie Wandra sebagai pemeran utama wanita. Kylie yang dalam lakonnya sedang menangis histeris, secepat cahaya menjadi tanpa ekspresi. Seolah dia memiliki tombol on dan off untuk air mata sekaligus dalam meluapkan emosinya.Jennie yang sedang memainkan peran tertembak panah beracun dan berbaring di paha lawan mainnya, dengan pasrah menerima saat Kylie langsung menjatuhkan tubuhnya ke set yang berlumpur dengan tak berperasaan. Andai saja ini bukan film yang disponsori langsung oleh Myesha Abigail, dirinya akan menolak mentah-mentah beradu akting dengan sosok sejudes Kylie Elijah.Siapa juga yang mau dekat-dekat pria ganteng tapi bajingan sepertinya?Oh maaf, sebenarnya Kylie bukan bajingan. Pria itu hanya terlalu dingin saja, dan sering
Kylie menguap dengan sebelah tangan yang terus mengaduk sepanci kecil bubur, mengantuk karena tidak berani melanjutkan tidur setelah mimpi musim semi miliknya. Sementara sebelah tangannya mengaduk bubur, tangannya yang lain sedang memeriksa lalu lintas lingkaran hiburan yang berisik seperti biasa.Entah berita mengenai artis mana yang baru melahirkan anak, mana yang mengadakan siaran langsung selama upacara Akbar pernikahan, dan artis bau kencur mana yang sok menikah muda tapi berakhir dengan perceraian. Kylie segera mematikan layar ponselnya, tidak tertarik lagi untuk melihat tumpukan berita sampah tak bermutu seperti itu. Dia mau tidak mau jadi bertanya-tanya, sebenarnya kenapa masyarakat sini suka sekali mengulik kehidupan sehari-hari daripada memperbaiki diri?Yah lagipula bukan urusannya juga sih.Dia menuang bubur kedalam dua mangkuk berukuran sedang, memberinya irisan daging sekaligus acar sayuran, sebelum memberinya taburan da
Kylie tertegun dengan apa yang baru diucapkan Myesha, kenapa wanita seperti dia bisa dengan santai mengatakan hal-hal semacam ini pada pria seperti dirinya?Dia tidak masalah dengan perkembangan yang terlalu cepat seperti ini, karena bagaimanapun juga tubuhnya sudah lebih dari siap untuk melakukan sesuatu pada Myesha. Sayangnya dia memiliki perasaan yang cukup lembut seperti daun bawang, mengalahkan keegoisannya untuk memiliki Myesha sepenuhnya, saat ini juga.Kylie tidak merendahkan emansipasi, dia juga bukan seorang patriarki. Dia juga merasakan ekstasi dengan pemikiran bahwa Myesha akan berinisiatif untuk melunakkan hatinya, memberi kesempatan padanya untuk masuk lebih jauh dan tinggal. Tapi pertanyaan barusan benar-benar menggaruk nalurinya sebagai seorang pria, dia mau tidak mau terprovokasi dan ingin sedikit menunjukkan taringnya.Namun haruskah dia melakukannya?Myesha memang wanita yang tangguh dan tenang, tapi bukan berarti dia tidak bisa m
Kylie tertegun menatap wajah dingin Myesha yang bersarang di punggungnya, entah ini dikarenakan filter mata akibat rasa sukanya pada Myesha atau tidak. Tapi wajah beku wanita yang lebih tua empat tahun darinya yang jarang memiliki riak ekspresi, entah kenapa terlihat cukup ... Menggemaskan?Tunggu, bagaimana harus mendeskripsikannya ...Mata Myesha tajam dan berwarna amber, jernih menusuk seperti seekor serigala. Dia juga memiliki mulut kejam yang tidak tau apa itu basa-basi, seringkali mengutarakan pelecehan verbal pada saingan bisnisnya secara sadar atau tidak. Mirip seperti taring yang tajam dan sangat terlatih, bisa menusuk mati lawan tanpa harus menyebarkan darah kemana-mana. Kata-katanya tidak beracun, tapi mematikan dan selalu tepat sasaran dalam menyerang titik sakit orang.Hidungnya ramping, sedikit mancung dan kecil. Sempurna dalam memisahkan kedua manik tajamnya, tapi juga menambah nilainya sebagai tokoh antiwirawan di hati kebanyakan masyarakat kita
Myesha tidak bisa tidak memikirkan eksperimen atau tindakan gila apa yang akan dilakukan Kylie di apartemennya, mungkinkah pria itu akan mengajaknya berdiskusi untuk memecahkan beberapa teori konspirasi? Area 51, pizza planet, the bloop, asgardia, atau justru kehidupan di planet mars? Mungkin bisa juga pria itu berniat mengungkapkan hal-hal tak terkatakan seperti mantan pacar, hutang, atau yang lebih mencengangkan ... Anak diluar nikah.Myesha tertegun untuk yang kesekian kalinya hari ini, lalu menggelengkan kepalanya beberapa kali. Pemikiran tidak pantas macam apa itu? Dia sudah menyelidiki informasi tentang Kylie Elijah, dan tidak ada satupun yang terlewat. Jadi bagaimana bisa dia berasumsi yang bukan-bukan tentang pria malang itu? Lagipula ekspresi Kylie yang merona saat dia memintanya pindah ke apartemennya juga tidak terlihat dibuat-buat, pria itu sungguh gugup memikirkan harus tinggal bersama di apartemennya.Ah tunggu, sekarang sudah bukan apartemen'nya' melaink
Kylie tercengang, benar-benar terpaku ditempatnya.Dia awalnya sudah menduga hal semacam ini akan terjadi, dia hanya tidak berharap bahwa mendapati peristiwa secara nyata sungguh-sungguh sulit diterima baik oleh hati dan otaknya. Myesha benar-benar sangat mempesona, pesona itu bahkan terlalu kuat dan bisa menarik perhatian dari kedua gender.Andai saja Myesha benar-benar bengkok, bisa dipastikan bahwa yang akan menangis meraung-raung adalah dirinya. Melihat sosok angkuh dan sangat sempurna seperti Ivy Hemlock, justru jatuh cinta pada Myesha yang juga sesama wanita. Kisah keduanya terlampau tragis, Kylie dan Ivy bahkan sama sekali tidak layak untuk dibandingkan. Keunggulan Kylie hanyalah fungsi fisiologis mendasar sebagai seorang pria, juga bakat seni yang sayangnya tidak bisa membantu bisnis Myesha yang lebih seperti politik.Sementara Ivy tak hanya memiliki wajah sekaligus tubuh sempurna, dia juga memiliki perusahaan hiburan sendiri, yang berarti dia sama jeniu