Share

Bab 149

Anggraini terhenyak. Mimpi apa dia semalam? Bukan seperti ini pembalasan dendam yang dia maksud. Kenapa di saat dia tersakiti dan menginginkan orang yang menyakitinya mendapat pelajaran berharga malah sebaliknya seperti dia yang mendapat hukuman seberat ini?

Masih tidak mempercayai apa yang terjadi, Anggraini mendekati brankar itu dan menyingkap kain yang menutupi jenazah tersebut. Ia berharap ada kesalahan di sini. Tapi nyatanya memang apa yang disampaikan oleh dokter itulah yang sebenarnya terjadi.

Jenazah itu adalah jenazah Merry yang terlihat sangat pucat pasi lebih dari sebelum perempuan itu masuk ke dalam ruang operasi. Entah suhu dingin ruang operasi yang membuatnya begitu, Anggraini pun tidak tahu.

“Maaf sebelumnya, Pak, Bu. Selain mengabarkan hal ini, kami kemungkinan juga mungkin akan melaporkan kasus ini ke kepolisian. Karena meninggalnya Ibu Merry besar dugaan karena tindakan kekerasan, karena ketika dibawa ke sini pun kondisinya sudah kritis, maka agar tidak ada kesalahp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tyo Limin
gak makan nangka nya kena.getahnya ya a.ggre
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status