Share

Bab 9

Sebelum berangkat, Deon melihat dari jendela mobil. Dia tidak menangis ataupun rewel, tetapi hanya bertanya kepadaku dengan mata memerah.

"Bu, kalau aku merindukanmu, bolehkah aku meneleponmu? Kalau Ibu merasa terganggu, aku akan meneleponmu sebulan sekali."

Aku khawatir dengan anak ini, jadi aku pun mengangguk.

Ayah Lionel mungkin sedang menerima karma buruknya. Sampai sekarang, dia hanya memiliki Deon, sebagai cucu satu-satunya.

Saat kembali kali ini, Deon juga akan dilatih sebagai pewaris masa depan Keluarga Sebastian.

Akan lebih baik meninggalkan Deon di kediaman Sebastian daripada mengikutiku.

Mobil melaju makin jauh. Terakhir, bercampur dengan arus lalu lintas dan tidak kelihatan lagi.

Alisia mengangkat kepalanya. "Bu, Deon menghancurkan Lego-nya sendiri. Aku melihatnya."

Aku tertegun sejenak, lalu tersenyum lega.

"Anak ini lebih pintar dari ayahnya."

"Mungkin karena mewarisi gen-ku."

Alisia mengerutkan bibirnya tak berdaya. "Kita makan apa malam ini?"

"Mi instan."

"Ya ampun!"

Ek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status