Share

Bab 5

Saat aku bersiap pergi, terdengar suara Lionel.

"Pertimbangkanlah baik-baik. Anak seusia Deon nggak akan bisa hidup tanpa ibunya. Selain itu .... " Dia menatapku tajam, seolah-olah sedang mencari kelemahanku. "Kamu nggak tega meninggalkan Deon, 'kan?"

Aku memikirkan hal itu dengan serius. Namun, yang muncul di benakku semuanya hanya ingatan yang berhubungan dengan Alisia.

Anak itu paling suka tomat dan kentang. Dia tidak terlalu pilih-pilih makanan. Satu-satunya yang tidak dia makan hanyalah jahe. Namun tidak masalah, karena aku juga tidak suka.

Alisia suka warna biru. Sebenarnya, dia lebih suka memakai rok daripada celana pendek, tetapi anak itu terlalu gengsi untuk mengakuinya.

Saat hal-hal kecil ini bermunculan, bayangan Deon juga telah memudar.

Aku mengangkat kepalaku sambil memperlihatkan senyuman alami. "Terima kasih sudah mengingatkanku. Aku harus pulang. Putriku masih belum makan."

Kemudian, diikuti tatapan tidak percaya dari Lionel, aku membuka pintu, masuk ke dalam mobil, dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status