Share

S3| 9. Tidak Tergantikan

"Oh, lihatlah perempuan itu. Dia bukan cuma pandai berakting, tapi juga tidak tahu malu."

Sophia mengerjap mendengar gerutuan Diana. Sambil mengembalikan senyum, ia menepuk-nepuk lengan wanita tua itu.

"Nek, bagaimana kalau Nenek menunggu di ruang tengah? Kalau sarapan sudah siap, aku akan memanggil Nenek."

Diana mendengus kesal. "Baiklah. Kalau orang-orang itu mengganggumu, segera lapor kepadaku."

Sophia mengangguk. Rautnya manis seperti perempuan lugu. Namun, setelah Diana meninggalkan dapur, tatapannya kembali beku. Denyut samar terbit di sudut rahangnya.

"Kara," panggil Sophia pelan. Tampangnya kini memelas.

"Ya?" Kara menoleh. Alisnya terangkat tipis.

Sophia nyaris mendengus mendapati ketenangan itu. Bukankah Kara seharusnya marah atau setidaknya kesal?

"Begini," Sophia mulai berjalan menghampiri, "kudengar Nenek sempat berdebat denganmu. Jadi, aku terpaksa mengaku kalau masakan ini adalah buatanku. Aku takut Nenek tidak mau makan kalau tahu itu buatanmu. Dia sedang sensit
Pixie

Pagiiiii! Have a nice day!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Pixie
Kakak mau cerita menghibur yang seperti apa, Kak?
goodnovel comment avatar
D6ta
sophia sijalang jahat yg dendam karena suaminya cinta mati sama Kara
goodnovel comment avatar
Sianne Parengkuan
ini critanya smakin membosankan ada Nenek Diana lah ada Sophia lah.. bikin malas baca lanjutannya..coba penulis buat crita ya.. yg menghibur khan enak bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status