Share

S3| 103. Mata-Mata Cilik

"Apakah kau ...." Jeremy tertunduk. Suaranya agak ragu. "Baik-baik saja?"

Napas Ava sontak tertahan. Getaran aneh menggelitik hatinya. "Ya. Ada apa?"

Jeremy mengangguk kaku. "Baguslah. Kukira kau akan menangis setelah dipermalukan oleh adikmu."

Ava tersenyum kecut meski hatinya sedikit tersentuh. "Kau akan malu jika berada di posisiku?"

"Ya, tapi bukan tentang apa yang dikatakan oleh adikmu."

Ava menyipitkan mata. "Maksudmu?"

"Meskipun yang dikatakan Eva benar—kau suka berhemat, tidak mau menghamburkan uang, tidak suka berpesta—kau tidak perlu malu. Itu sikap yang wajar. Dulu aku juga begitu."

"Lalu, apakah karena barang-barang yang dibawanya?" Ava melirik tas belanjaan di atas kursi. "Kau malu jika menerima baju bekas di depan orang-orang?"

Jeremy menggeleng. "Sewaktu di panti, aku juga sering menerima pakaian bekas seperti itu. Kalau modelnya bagus, aku menjadikannya kebanggaanku. Aku bahkan berani memakainya untuk menghadiri pesta. Jadi, itu hal yang wajar."

Ava melipat tang
Pixie

Teman-Temaaan .... Maaf baru update. Ternyata tadi gak kepencet. Hari ini Pixie emang lagi sibuk sih. Kirain tadi udah set timer. Huhu .... Kaget Pixie. Semoga kalian suka bab ini yaa.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Puji Amriani
gak ada update lagi min
goodnovel comment avatar
Rini Hartini
ayo kmbar bantu in paman jeremy..
goodnovel comment avatar
Pixie
Hayoo, apa yang direncanakan Jeremy?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status