Naomi membenamkan wajahnya di dada Caden dan menggeleng sembari berujar, "Nggak mau."Caden menimpali, "Jadi, kamu mau makan apa? Kamu harus makan."Naomi membalas, "Nanti baru makan. Aku mau peluk kamu sebentar lagi."Hati Caden langsung luluh. Dia menyahut, "Oke."Naomi bersandar di pelukan Caden seraya bergumam, "Alangkah baiknya kalau dulu kita nggak berpisah. Aku bisa ikut membesarkan Rayden, kamu juga bisa temani Braden, Hayden, dan Jayden tumbuh besar."Setelah menonton video Rayden semalam, Naomi merasa menyesal karena melewatkan banyak momen pertumbuhan Rayden.Caden merangkul Naomi sembari menghibur, "Dulu, Tony menekanku dengan pernikahan. Dia mencari Cynthia yang tanggal lahirnya nggak cocok denganku. Jadi, aku nggak pernah peduli dengan pernikahan ini. Aku mengira orang yang menikah denganku itu Cynthia.""Setelah pulang dari luar negeri, hal pertama yang ingin kulakukan itu cerai. Kalau nggak ada kejadian di bandara, kita nggak mungkin berhubungan dan punya anak. Akhirnya
Tiga hari kemudian, Naomi dan Caden baru meninggalkan pulau. Mereka tinggal di pulau selama 1 minggu.Begitu sampai di rumah sakit, Caden ditelepon Andrew. Ekspresi Caden menjadi muram setelah dia mendengar ucapan Andrew. Caden berucap, "Oke, nanti kita baru bicara lagi saat bertemu."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Caden terdiam sejenak seraya mengernyit. Dia menenangkan diri terlebih dahulu sebelum kembali ke kamar.Naomi sedang berbincang dengan anak-anak. Mereka merindukan satu sama lain karena tidak bertemu selama 1 minggu.Braden yang berbaring di tempat tidur tersenyum. Rayden tetap terlihat tenang, tetapi dia memandang Naomi dengan mata berbinar-binar. Jayden bermanja-manja di pelukan Naomi. Hayden berdiri di samping Naomi sambil menceritakan hal-hal menarik selama beberapa hari ini dengan antusias.Caden menghampiri mereka dan berpesan dengan tenang, "Kalian temani Mama. Aku mau pergi ke kantor."Naomi bertanya, "Ada masalah di kantor?"Caden menyahut, "Ada kerjaan yang
Orang misterius mengatakan Caden punya putri yang telantar. Tony juga mengonfirmasi orang misterius punya seorang putri. Orang misterius dan Samuel sama-sama punya seorang putri, kenapa begitu kebetulan?Kemungkinan besar orang misterius memang Samuel. Seharusnya putrinya adalah anak Caden dan Naomi. Caden mengisap rokok, lalu bertanya, "Ada bukti yang menunjukkan pembunuhnya itu Samuel?"Andrew menjelaskan, "Nggak. Sejak kamu membakar rumah kayunya, dia nggak keluar dari rumah. Aku utus orang untuk mengawasinya selama 24 jam, tapi mereka nggak lihat Samuel keluar."Andrew menambahkan, "Hanya saja, mungkin Samuel itu dalangnya. Kalau dia itu orang misterius, bawahannya pasti banyak.""Bagaimana caranya Zafran menemukan rahasia Samuel?" tanya Caden.Andrew menyahut, "Nggak jelas. Entah Zafran pakai cara apa untuk temukan rahasia Samuel. Tapi, aku merasa ucapan Zafran bisa dipercaya."Caden tidak menanggapi perkataan Andrew. Dia hanya mengisap rokok dengan ekspresi muram. Andrew melihat
Caden yang sudah selesai mandi melihat Naomi sibuk di dapur. Rambut Naomi dikucir. Dia memakai celemek dan sandal. Naomi sedang mengaduk kuah di panci, dia terlihat seperti istri yang lembut.Hati Caden terasa hangat. Dia menyeka rambutnya dan menggantung handuknya di leher. Caden berjalan ke dapur, lalu memeluk Naomi dari belakang dan menempelkan dagunya di bahu Naomi."Kenapa kamu masak lagi malam-malam begini?" tanya Caden.Naomi menoleh dan mencium pipi Caden. Dia menghibur, "Aku masak ini untuk suamiku, tapi entah suamiku mau makan atau nggak."Hati Caden berbunga-bunga. Suasana hatinya sudah membaik. Dia mencium Naomi dan membalas, "Istriku yang masak untukku. Tentu saja aku harus makan."Naomi tersenyum dan mengambilkan semangkuk mie untuk Caden. Sementara itu, Caden takut mangkuk mie terlalu panas. Jadi, dia yang menyajikan mie di ruang makan.Keduanya duduk saling berhadapan. Caden makan mie, sedangkan Naomi memperhatikan Caden. Naomi bertanya seraya menopang dagu, "Apa isi ko
“Pria.”“Kemungkinannya semakin banyak lagi. Bisa jadi wanita itu adalah kekasihnya atau istrinya. Atau bisa jadi dia adalah orang yang diam-diam disukai pria itu. Selain itu, ada juga kemungkinan wanita itu mirip dengan mamanya ketika muda dulu.”Caden terdiam membisu.“Eh? Sepertinya dia benar-benar punya seorang anak perempuan.”Semangat Caden mulai bangkit kembali. “Dari mana kamu melihatnya?”“Coba kamu lihat lukisan ini. Lukisan ini adalah pemandangan indah di sebuah pedesaan. Di bagian sini adalah seekor kelinci berwarna merah muda. Ada juga tas kecil yang berwarna merah muda. Di bagian sini, ada juga bunga dan balon berwarna merah muda.”“Merah muda adalah warna yang disukai semua perempuan. Kelinci, tas, bunga, dan balon … semuanya berwarna merah muda. Bisa jadi semua itu sedang mengisyaratkan seorang anak perempuan. Jadi, orang yang melukis lukisan ini seharusnya memiliki seorang perempuan.”“Sepertinya pria itu sangat mencintainya. Kamu lihat saja dia melukis semua lukisan i
Setelah Caden memerintah, dia hendak merokok. Tiba-tiba Braden dan Rayden malah muncul di belakangnya.Kedua bocah cilik mengerutkan kening dengan serempak sembari menatap Caden dengan serius.“Kami masih punya adik perempuan?” tanya kedua bocah dengan bersamaan.Caden terbengong sejenak. Dia segera menyimpan rokok dan korek apinya. “Kenapa kalian berdua masih belum tidur?”Kedua bocah cilik mengangkat kepala untuk menatap Caden. Mereka sedang menunggu jawaban dari Caden!Braden dan Rayden lebih peka. Hari ini Caden dan Naomi baru pulang dari pulau. Sesuai logika, mereka berenam seharusnya berkumpul bersama.Bagaimanapun, pada malam acara itu, Caden langsung membawa Naomi pergi. Itu setara dengan setelah mereka berdua memastikan status suami istri mereka, mereka berenam masih belum pernah berkumpul bersama.Gegara masalah itu, hati kedua bocah cilik itu terasa penat. Mereka pun tidak bisa tidur.Sekitar jam 10-an malam, setelah Caden kembali, kedua bocah cilik masih belum tidur. Mereka
Berbeda dengan sekarang. Sekarang, mereka bisa melakukan penelusuran dari diri Samuel.Kening Braden kelihatan berkerut. Dia sudah tidak sabar. “Cari dengan barang di tanganku saja! Lebih cepat!”Caden memahami maksud ucapan Braden. Dia bertanya dengan kening berkerut, “Barang yang kamu dapatkan dari tangan Tony?”“Emm!”Saat baru kembali ke Kota Jawhar, demi Naomi, Braden pernah “berperang” dengan Tony. Dia meretas sistem keamanan Grup Pangestu.Tony tidak tahu identitas asli dari Braden, tetapi dia tahu kehebatan Braden. Jadi, dia ingin memanfaatkan Braden menemukan Braxton demi menghadapi Caden. Kemudian, Tony menggunakan barang itu untuk melakukan 3 transaksi dengan Braden. Salah satunya adalah menemukan kontak Braxton. Sebenarnya seberapa berharganya barang itu? Bahkan uang dan kekuasaan juga tidak bisa menukar barang itu. Braden bisa memperolehnya murni karena keberuntungan! Buktinya, bahkan Caden juga tidak memilikinya!Sebelumnya Caden pernah menghubungi Braden demi mendapatka
Keesokan paginya, saat Naomi bangun, anak-anak masih sedang tidur. Caden yang menggunakan celemek di pinggangnya sedang mempersiapkan sarapan di dapur.Braden dan Rayden baru tidur di larut malam. Mereka juga masih belum bangun.Caden tidak bisa tidur semalaman. Begitu langit terang, dia langsung menyibukkan diri di dalam dapur, mempersiapkan sarapan untuk istri dan anaknya.Naomi merasa terharu, langsung memeluk Caden dari belakang. “Kenapa bangunnya pagi sekali?”Caden berkata, “Aku mau istriku makan sarapan buatan suaminya begitu bangun tidur.”Pada akhirnya, mereka tetap merahasiakan masalah anak perempuan dari Naomi. Caden tidak boleh menunjukkan ada yang berbeda dari dirinya.Usai berbicara, Caden membalikkan tubuhnya, lalu memeluk pinggang Naomi. Dia mencium Naomi, baru bertanya, “Kenapa kamu bangunnya sepagi ini?”“Semalam aku tidurnya cepat. Apa rencanamu hari ini?”“Emm? Apa kamu ada rencana?”Naomi membalas, “Nanti aku mau pergi ke rumah Tiara. Kalau kamu nggak ada jadwal ap
Naomi langsung merinding, lalu hendak mendorong Caden. “Siapa yang mau mandi bareng kamu!”“Aku sudah mabuk, nggak bisa mandi sendiri, cuma bisa mandi bareng kamu.”Naomi tahu apa yang ingin dilakukan Caden. Dia pun membalas dengan malu, “Kalau nggak bisa mandi, kamu nggak usah mandi malam ini!”“Nggak bisa, kotor!”“Aku nggak merasa kamu kotor. Cepat pergi tidur sana!”Naomi hendak mendorong Caden, tetapi Caden malah berjalan mendekat dan menekan tubuh Naomi ke arah pintu. Tubuh mereka menempel dengan erat tanpa ada sedikit celah pun.Meskipun terhalang pakaian, Naomi bisa merasakan detak jantung Caden yang kuat dan seluruh tubuhnya yang panas. Jantung Naomi pun secara refleks berdetak makin kencang dan napasnya mulai memburu. Suasana di dalam kamar langsung berubah dan terasa sangat intim. Naomi diam-diam menelan ludah, lalu mengancam dengan suara rendah, “Caden! Cepat minggir! Kalau nggak, aku akan mulai maki orang, lho!”Naomi menolak permintaan Caden karena memiliki alasan kuat.
Caden tahu apa yang dipikirkan Joseph. Dia pun terlebih dahulu bersuara, “Aku sudah suruh orang untuk menghitung jumlah asetku. Kalau sudah selesai, aku akan mentransferkan semuanya ke nama Naomi dan memberikannya kepada Naomi di hari pernikahan kami.”Setelah mendengar ucapan Caden, Joseph pun tercengang.Caden melanjutkan dengan sikap tulus, “Aku nggak tahu harus bagaimana menunjukkan cintaku padanya. Aku mau kasih semua yang kupunya kepadanya. Baik itu orang, hati, maupun uang, semua itu adalah miliknya. Ayah, aku yang salah karena nggak adakan resepsi pernikahan untuk Naomi. Aku juga merasa sangat menyesal. Jadi, aku sebenarnya lagi persiapkan sebuah pernikahan untuk menebusnya.”Setelah tertegun sejenak, Joseph menjawab dengan terharu, “Aku tahu jelas apa yang terjadi di antara kalian. Kamu nggak salah karena nggak adakan resepsi pernikahan. Tapi, aku benar-benar terharu karena kamu punya pemikiran untuk menebusnya.”“Caden, aku cuma punya seorang putri. Dulu, dia nggak ada di sis
Joseph tersenyum dengan penuh kasih sayang dan menjawab, “Oke, oke! Sini, Kakek gendong! Kakek tentu saja harus gendong hewan peliharaan kesayangan Baby!”Joseph menggendong kelinci kecil itu, lalu mengelusnya dengan lembut. Beberapa bocah juga mengelilingi Joseph dengan penuh semangat. Adegan ini terlihat sangat hangat.“Ayah,” sapa Naomi begitu turun dari tangga.Joseph segera mendongak. Begitu melihat putri kesayangannya, matanya langsung menunjukkan kasih sayang yang tak terbendung. Namun, dia tiba-tiba mengerutkan keningnya dan bertanya dengan khawatir, “Kamu kurang istirahat belakangan ini? Kenapa kamu kurusan dan juga punya lingkar mata hitam?”Naomi menjawab sambil tersenyum, “Aku kurang bisa tidur karena khawatirkan Camila beberapa hari lalu. Tapi, semuanya sudah baik-baik saja sekarang.”Joseph sudah mengetahui masalah Camila dengan Leon dari internet. Dia berkata sambil mengernyit, “Camila sial juga karena ketemu bajingan itu! Tapi, Tuhan melihat semua perbuatan manusia. Baj
Caden menyimpan ponselnya, lalu terlebih dahulu memeluk dan mencium Naomi.“Kamu baru pulang?”“Emm. Anak-anak lagi main sama Ibu di bawah. Bibi Nancy dan Tiara tinggal di rumah Camila. Mereka nggak ikut pulang.”Caden berkata, “Kamu nggak usah khawatirkan mereka. Aku sudah aturkan orang untuk lindungi mereka, mereka nggak akan jatuh dalam bahaya.”“Aku tahu. Apa yang lagi kamu gusarkan? Coba katakan padaku.”Naomi duduk di pangkuan Caden sambil meratakan keningnya yang berkerut, sedangkan Caden memeluk pinggangnya dan terlihat memiliki beban pikiran. Leon memiliki virus dan obat penawar, juga sangat yakin bisa mendapatkan keuntungan lebih dari 20 triliun dalam kurun waktu 3 bulan. Hal ini mau tak mau membuat Caden merasa khawatir.Terlebih dahulu menyebarkan virus, lalu menjual obat penawar supaya bisa mendapatkan keuntungan besar. Ini bukan termasuk hal yang langka di luar negeri. Ada banyak perusahaan farmasi di luar negeri yang sebenarnya mengembangkan virus.Masalahnya, obat pena
Memberi investasi kepada sampah masyarakat sangat berisiko. Jika suatu hari pemerintah ingin menekannya, uang para investor akan melayang. Oleh karena itu, para bos besar yang awalnya berniat untuk berinvestasi mulai ragu. Berhubung mereka ragu, Leon juga merasa panik!Data-data di internet sudah membuktikan hubungan Leon dengan Perusahaan Farmasi Sehat. Dia tidak bisa membantah dan mau tak mau mengakuinya. Dia juga menelepon para bos besar yang tertarik untuk memberikan investasi kepadanya secara pribadi. Namun, dia malah ditolak habis-habisan.Leon merasa sangat gusar. Jika tidak bisa menarik investor, dia tidak akan bisa memperbesar skala produksi. Bagaimana dia bisa menerima orderan besar selanjutnya? Orderan itu bernilai puluhan triliun! Dia harus menerimanya! Terlebih lagi, dia juga berharap bisa sukses dengan mengandalkan orderan ini!Pada saat Leon merasa panik, asistennya tiba-tiba berkata, “Bos, Braxton hubungi kita untuk diskusikan masalah investasi.”“Braxton? Si investor g
Braden berkata, “Leon mau monopoli aset Keluarga Nandara, tapi malah gagal. Dia seharusnya akan pakai masalah putri haram untuk ancam Kakek Herbert.”“Kakek kalian itu lagi dikarantina. Leon nggak akan bisa hubungi dia,” ujar Caden.“Kalau begitu, Leon pasti akan alihkan perhatiannya. Dia akan manfaatkan waktu untuk kembangkan perusahaannya sendiri, terutama Perusahaan Farmasi Sehat.”Caden menjawab dengan nada dingin, “Kalau dia berani manfaatkan Perusahaan Farmasi Sehat, langsung beberkan saja hubungannya dengan perusahaan itu. Sekarang, reputasinya sudah hancur. Nggak akan ada yang berani investasi perusahaannya. Waktu dia butuh uang, kamu hubungi saja dia pakai identitas Braxton, lalu tandatangani perjanjian mekanisme penyesuaian penilaian.”Perjanjian mekanisme penyesuaian penilaian dapat menghancurkan Leon sepenuhnya.Braden memahami niat Caden dan menyahut, “Serahkan masalah ini padaku. Aku tahu apa yang harus kulakukan.”Caden mengangguk, lalu menatap Rayden dan bertanya, “Rayd
Camila tidak menanggapi ancaman Leon. Dia hanya berkata dengan dingin, “Daripada khawatirkan hal itu, lebih baik kamu khawatirkan dirimu sendiri. Selamat, Leon. Kamu sudah sepenuhnya terkenal.”Camila berbicara sambil mengayunkan ponselnya di hadapan Leon. Leon langsung menyadari ada yang tidak beres dan buru-buru mengeluarkan ponselnya.Beberapa percakapan Leon dengan Camila tadi sudah tersebar ke internet. Saat ini, seluruh internet dipenuhi dengan video percakapannya dengan Camila dan makian tak berujung terhadapnya.[ Ya Tuhan, orang ini berengsek banget! Ini bukan cuma berengsek, tapi sangat nggak manusiawi! ][ Apa masih ada orang yang benar-benar tulus di dunia ini? Pria yang punya citra terbaik di dunia ternyata adalah pria paling berengsek di dunia! ][ Ini seharusnya level tertinggi yang bisa dicapai seorang pria yang hidup dengan bergantung pada wanita! Sudah hidup bergantung pada wanita, dia bahkan mau monopoli semua aset orang! ][ Untung Kak Camila diberkati Tuhan! Kalau
“Camila, Caden suruh kamu simpan saja dulu obat itu, lalu kita jalankan semuanya sesuai rencana awal. Nggak usah takut dia bisa melukaimu. Kami sudah tempatkan pengawal di sekitar.”Setelah mendengar ucapan Naomi, Camila tertegun sejenak. Dia tidak terlalu paham pada cara kerja Caden. Apa Caden tidak ingin lanjut mencari tahu informasi tentang virus ini? Jika menjalankan rencana awal, Camila akan sepenuhnya bermusuhan dengan Leon. Setelah itu, bagaimana mungkin mereka masih bisa mendapatkan informasi mengenai virus itu dari Leon? Lagi pula, obat penawar ini masih belum diuji keefektifannya pada orang yang terinfeksi.Camila tidak mengerti, tetapi tahu bahwa Caden sangat hebat. Dia tahu dirinya hanya perlu melakukan segala sesuatu sesuai perintah Caden.Setelah memasukkan botol obat itu ke sakunya, Camila berkata dengan ekspresi dingin, “Negosiasi ini sudah selesai. Sekarang, kalian sudah boleh pergi!”Leon mengerutkan keningnya. “Apa katamu?”Camila menjawab dengan sombong, “Ini rumah
Pada detik selanjutnya, tatapan Camila menjadi dingin. Dia mengambil sebuah hiasan rumah dan melemparnya ke arah foto pernikahan itu.“Prang!” Bingkai itu langsung pecah dan jatuh ke lantai. Serpihan kaca yang beterbangan melukai kaki Anika. Dia pun berteriak kesakitan.Kemudian, Camila mengambil tongkat golf dan memukul foto pernikahan mereka sampai hancur. Dia tidak memukul barang lain, hanya foto pernikahan itu.Mendengar suara hantaman dalam rumah, Anika berseru, “Nak, cepat hentikan wanita jalang ini! Dia mau hancurkan rumah kita!”Leon hanya melirik Camila dengan dingin tanpa bersuara. Menurutnya, Camila bertindak seperti ini karena tidak memiliki tempat untuk meluapkan kegusarannya. Oleh karena itu, dia hanya bisa melampiaskannya pada foto pernikahan mereka.Camila membenci Leon, tetapi juga tidak bisa melakukan apa-apa terhadap Leon. Meskipun memiliki bantuan Caden dan Dylan, keselamatan Herbert ada di tangan Leon. Camila tidak mungkin berani mencari bantuan dari luar.Camila