Tiga hari kemudian, Naomi dan Caden baru meninggalkan pulau. Mereka tinggal di pulau selama 1 minggu.Begitu sampai di rumah sakit, Caden ditelepon Andrew. Ekspresi Caden menjadi muram setelah dia mendengar ucapan Andrew. Caden berucap, "Oke, nanti kita baru bicara lagi saat bertemu."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Caden terdiam sejenak seraya mengernyit. Dia menenangkan diri terlebih dahulu sebelum kembali ke kamar.Naomi sedang berbincang dengan anak-anak. Mereka merindukan satu sama lain karena tidak bertemu selama 1 minggu.Braden yang berbaring di tempat tidur tersenyum. Rayden tetap terlihat tenang, tetapi dia memandang Naomi dengan mata berbinar-binar. Jayden bermanja-manja di pelukan Naomi. Hayden berdiri di samping Naomi sambil menceritakan hal-hal menarik selama beberapa hari ini dengan antusias.Caden menghampiri mereka dan berpesan dengan tenang, "Kalian temani Mama. Aku mau pergi ke kantor."Naomi bertanya, "Ada masalah di kantor?"Caden menyahut, "Ada kerjaan yang
Orang misterius mengatakan Caden punya putri yang telantar. Tony juga mengonfirmasi orang misterius punya seorang putri. Orang misterius dan Samuel sama-sama punya seorang putri, kenapa begitu kebetulan?Kemungkinan besar orang misterius memang Samuel. Seharusnya putrinya adalah anak Caden dan Naomi. Caden mengisap rokok, lalu bertanya, "Ada bukti yang menunjukkan pembunuhnya itu Samuel?"Andrew menjelaskan, "Nggak. Sejak kamu membakar rumah kayunya, dia nggak keluar dari rumah. Aku utus orang untuk mengawasinya selama 24 jam, tapi mereka nggak lihat Samuel keluar."Andrew menambahkan, "Hanya saja, mungkin Samuel itu dalangnya. Kalau dia itu orang misterius, bawahannya pasti banyak.""Bagaimana caranya Zafran menemukan rahasia Samuel?" tanya Caden.Andrew menyahut, "Nggak jelas. Entah Zafran pakai cara apa untuk temukan rahasia Samuel. Tapi, aku merasa ucapan Zafran bisa dipercaya."Caden tidak menanggapi perkataan Andrew. Dia hanya mengisap rokok dengan ekspresi muram. Andrew melihat
Caden yang sudah selesai mandi melihat Naomi sibuk di dapur. Rambut Naomi dikucir. Dia memakai celemek dan sandal. Naomi sedang mengaduk kuah di panci, dia terlihat seperti istri yang lembut.Hati Caden terasa hangat. Dia menyeka rambutnya dan menggantung handuknya di leher. Caden berjalan ke dapur, lalu memeluk Naomi dari belakang dan menempelkan dagunya di bahu Naomi."Kenapa kamu masak lagi malam-malam begini?" tanya Caden.Naomi menoleh dan mencium pipi Caden. Dia menghibur, "Aku masak ini untuk suamiku, tapi entah suamiku mau makan atau nggak."Hati Caden berbunga-bunga. Suasana hatinya sudah membaik. Dia mencium Naomi dan membalas, "Istriku yang masak untukku. Tentu saja aku harus makan."Naomi tersenyum dan mengambilkan semangkuk mie untuk Caden. Sementara itu, Caden takut mangkuk mie terlalu panas. Jadi, dia yang menyajikan mie di ruang makan.Keduanya duduk saling berhadapan. Caden makan mie, sedangkan Naomi memperhatikan Caden. Naomi bertanya seraya menopang dagu, "Apa isi ko
“Pria.”“Kemungkinannya semakin banyak lagi. Bisa jadi wanita itu adalah kekasihnya atau istrinya. Atau bisa jadi dia adalah orang yang diam-diam disukai pria itu. Selain itu, ada juga kemungkinan wanita itu mirip dengan mamanya ketika muda dulu.”Caden terdiam membisu.“Eh? Sepertinya dia benar-benar punya seorang anak perempuan.”Semangat Caden mulai bangkit kembali. “Dari mana kamu melihatnya?”“Coba kamu lihat lukisan ini. Lukisan ini adalah pemandangan indah di sebuah pedesaan. Di bagian sini adalah seekor kelinci berwarna merah muda. Ada juga tas kecil yang berwarna merah muda. Di bagian sini, ada juga bunga dan balon berwarna merah muda.”“Merah muda adalah warna yang disukai semua perempuan. Kelinci, tas, bunga, dan balon … semuanya berwarna merah muda. Bisa jadi semua itu sedang mengisyaratkan seorang anak perempuan. Jadi, orang yang melukis lukisan ini seharusnya memiliki seorang perempuan.”“Sepertinya pria itu sangat mencintainya. Kamu lihat saja dia melukis semua lukisan i
Setelah Caden memerintah, dia hendak merokok. Tiba-tiba Braden dan Rayden malah muncul di belakangnya.Kedua bocah cilik mengerutkan kening dengan serempak sembari menatap Caden dengan serius.“Kami masih punya adik perempuan?” tanya kedua bocah dengan bersamaan.Caden terbengong sejenak. Dia segera menyimpan rokok dan korek apinya. “Kenapa kalian berdua masih belum tidur?”Kedua bocah cilik mengangkat kepala untuk menatap Caden. Mereka sedang menunggu jawaban dari Caden!Braden dan Rayden lebih peka. Hari ini Caden dan Naomi baru pulang dari pulau. Sesuai logika, mereka berenam seharusnya berkumpul bersama.Bagaimanapun, pada malam acara itu, Caden langsung membawa Naomi pergi. Itu setara dengan setelah mereka berdua memastikan status suami istri mereka, mereka berenam masih belum pernah berkumpul bersama.Gegara masalah itu, hati kedua bocah cilik itu terasa penat. Mereka pun tidak bisa tidur.Sekitar jam 10-an malam, setelah Caden kembali, kedua bocah cilik masih belum tidur. Mereka
Berbeda dengan sekarang. Sekarang, mereka bisa melakukan penelusuran dari diri Samuel.Kening Braden kelihatan berkerut. Dia sudah tidak sabar. “Cari dengan barang di tanganku saja! Lebih cepat!”Caden memahami maksud ucapan Braden. Dia bertanya dengan kening berkerut, “Barang yang kamu dapatkan dari tangan Tony?”“Emm!”Saat baru kembali ke Kota Jawhar, demi Naomi, Braden pernah “berperang” dengan Tony. Dia meretas sistem keamanan Grup Pangestu.Tony tidak tahu identitas asli dari Braden, tetapi dia tahu kehebatan Braden. Jadi, dia ingin memanfaatkan Braden menemukan Braxton demi menghadapi Caden. Kemudian, Tony menggunakan barang itu untuk melakukan 3 transaksi dengan Braden. Salah satunya adalah menemukan kontak Braxton. Sebenarnya seberapa berharganya barang itu? Bahkan uang dan kekuasaan juga tidak bisa menukar barang itu. Braden bisa memperolehnya murni karena keberuntungan! Buktinya, bahkan Caden juga tidak memilikinya!Sebelumnya Caden pernah menghubungi Braden demi mendapatka
Keesokan paginya, saat Naomi bangun, anak-anak masih sedang tidur. Caden yang menggunakan celemek di pinggangnya sedang mempersiapkan sarapan di dapur.Braden dan Rayden baru tidur di larut malam. Mereka juga masih belum bangun.Caden tidak bisa tidur semalaman. Begitu langit terang, dia langsung menyibukkan diri di dalam dapur, mempersiapkan sarapan untuk istri dan anaknya.Naomi merasa terharu, langsung memeluk Caden dari belakang. “Kenapa bangunnya pagi sekali?”Caden berkata, “Aku mau istriku makan sarapan buatan suaminya begitu bangun tidur.”Pada akhirnya, mereka tetap merahasiakan masalah anak perempuan dari Naomi. Caden tidak boleh menunjukkan ada yang berbeda dari dirinya.Usai berbicara, Caden membalikkan tubuhnya, lalu memeluk pinggang Naomi. Dia mencium Naomi, baru bertanya, “Kenapa kamu bangunnya sepagi ini?”“Semalam aku tidurnya cepat. Apa rencanamu hari ini?”“Emm? Apa kamu ada rencana?”Naomi membalas, “Nanti aku mau pergi ke rumah Tiara. Kalau kamu nggak ada jadwal ap
Situasi sekarang sudah berbeda dengan sebelumnya. Setelah masalah Naomi dan Caden adalah pasangan suami istri itu beredar di kalangan kelas atas, Naomi telah dikenal sebagai istrinya Caden! Selain memiliki kedudukan yang tinggi, ada juga mara bahaya yang menghantuinya.Ke depannya, setiap kali Naomi dan anak-anak keluar rumah, mereka akan dikawal oleh 6 pengawal.Selama beberapa hari ini, Caden juga tidak senggang. Selain memperhatikan informasi tentang sang putri, dia juga sedang sibuk mengurus resepsi pernikahan.Caden tahu Naomi tidak peduli dengan semua ini. Hanya saja, Caden memedulikannya!Setiap wanita pasti memiliki impian untuk menjadi tuan putri. Gaun pengantin dan resepsi pernikahan memiliki makna yang istimewa bagi para wanita! Caden tidak ingin wanita yang dicintainya menyesal di kemudian hari. Semua yang dimiliki wanita lain mesti dimiliki Naomi! Semua yang tidak dimiliki wanita lain juga mesti dimiliki Naomi!Jadi, Caden membelakangi Naomi untuk mempersiapkan sebuah res
“Rayden, kebahagiaan orang datang dari 2 tempat, yang satu dari luar, yang satu lagi dari dalam diri sendiri. Meski hidup Mama penuh dengan liku dan Mama juga sudah mengalami banyak kesulitan, kehidupan Mama dan saudara-saudaramu selama di gunung itu sangat gembira.”“Kehidupan di gunung memang nggak sebagus kehidupan di kota, tapi kami benar-benar bahagia. Jadi, Rayden nggak perlu merasa sedih karena merasa Mama hidup menderita.”Naomi mengelus rambut Rayden dan melanjutkan, “Tapi, Mama terharu banget karena Rayden begitu perhatian sama Mama. Sekarang, Mama sudah makin bahagia.”Bibir Rayden bergerak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Saat ini, penyakit mental Rayden sudah jauh lebih baik. Namun, dibandingkan dengan Braden, Hayden, dan Jayden, dia masih jauh lebih diam. Di antara semua anak, dia yang paling pendiam.Naomi menyentuh wajah Rayden dengan lembut, lalu memeluknya. “Mama sayang banget sama Rayden.”Rayden menepuk-nepuk punggung Naomi seperti orang dewasa yang menghibur an
Hanya saja, siapa sebenarnya kakek dan nenek itu?Menurut logika, meskipun tidak kenal, Caden seharusnya pernah mendengar tentang tokoh pemimpin berbagai industri yang masih hidup. Namun, setelah mendengar cerita Naomi, dia masih tidak dapat menebak identitas orang-orang itu.Melihat Caden yang mengerutkan kening, Naomi mengira dia merasa gugup dan menghibur, “Kamu nggak usah gugup. Nenek dan para kakek sangat bersahabat. Mereka memperlakukan aku dan anak-anak layaknya keluarga. Mereka juga pasti akan memperlakukanmu layaknya keluarga.”Caden mengesampingkan pemikirannya dan bertanya, “Emm. Apa pekerjaan mereka sebelum hidup menyendiri?”“Ya cuma rakyat biasa. Waktu kumpul bersama, topik yang paling sering mereka obrolkan itu tentang bercocok tanam. Mereka semua sangat suka bercocok tanam.”Caden tidak lagi berbicara.Tanpa terasa, Naomi sekeluarga sudah tiba di bandara. Pesawat pribadi Caden juga sudah siap untuk terbang. Dua jam kemudian, mereka tiba di Kota Hedem. Baru saja mereka t
“Putih bukan sekadar hewan peliharaan Hayden. Mereka itu lebih mirip saudara kandung. Bahkan Braden dan Jayden juga nggak menganggap Putih sebagai hewan peliharaan. Putih itu bagian dari keluarga kita,” jawab Naomi sambil tersenyum lembut.Tatapan Caden juga melembut. Pantas saja hubungan Putih dan Caden begitu dekat. Ternyata mereka itu saudara sehidup semati.“Kakek buyut kedua? Gurunya Hayden?”“Emm, aku panggil dia Kakek Kedua.”Dulu, Naomi tidak mungkin menceritakan tentang kehidupannya di gunung kepada Caden. Meskipun mereka saling mencintai, dia juga tidak akan menceritakannya. Sekarang, dia akan membawa Caden menemui kakek dan nenek. Jadi, dia tidak perlu menyembunyikannya lagi.“Sifat Braden mirip sama Kakek Pertama, jadi dia lengket sama Kakek Pertama. Sifat Hayden mirip sama Kakek Kedua, jadi dia lengket sama Kakek Kedua. Kalau sifat Jayden lebih mirip sama Kakek Ketiga, jadi dia lengket sama Kakek Ketiga. Aku lebih banyak habiskan waktu sama Nenek.”Caden bertanya, “Ada 1 n
Semua orang pun menoleh ke arah Hayden secara serentak. Sebelum Hayden sempat menjawab, Putih sudah terlebih dahulu muncul dan menjulurkan lidahnya. Kemudian, ia melompat ke bahu Naomi dan mengeluskan kepalanya ke dagu Naomi.Putih seolah-olah ingin berkata, ‘Jangan khawatir, ada aku!’Hayden menjawab dengan yakin, “Mama tenang saja. Aku dan Putih pasti bisa temukan jalan pulang.”Rayden bertanya dengan penasaran, “Di hutan kan nggak ada jalan yang jelas. Kok kamu bisa ingat jalan pulang?”“Kita nggak ingat, tapi binatang-binatang di sana ingat. Mereka itu agen intelijenku dan Putih,” jawab Hayden dengan sangat bangga.Rayden bertanya dengan terkejut, “Kamu ngerti bahasa semua binatang?”Hayden tertawa dan menjawab, “Bukan begitu. Aku cuma sudah berinteraksi lama dengan mereka, jadi aku bisa analisis apa yang mau mereka ungkapkan dari bahasa tubuh mereka. Kayak aku dan Putih. Begitu Putih kasih aku sebuah lirikan, aku bisa langsung tahu apa maksudnya! Begitu aku kasih Putih sebuah liri
“Kamu nggak punya latar belakang maupun koneksi apa pun di dunia medis. Selain aku, nggak akan ada yang bisa membantumu! Kamu seharusnya merasa terhormat karena aku memintamu meneliti virus ini bersamaku!” seru Salvia.Naomi menjawab dengan dingin, “Aku nggak butuh latar belakang dan koneksi maupun bimbinganmu, apalagi kehormatan ini! Selamat tinggal!”“Kamu .... Mengendalikan virus dan meneliti obat penawar adalah tugas setiap ilmuwan. Dengan menolak tawaranku, itu setara dengan kamu nggak punya cinta kasih, juga nggak peduli sama negara!”Salvia bukan hanya meninggikan suaranya, juga membesar-besarkan keseriusan masalah dari Naomi yang menolak untuk bergabung dengannya.Naomi malas meladeni Salvia lagi dan langsung memutuskan sambungan telepon. Mau dia memiliki cinta kasih atau tidak maupun peduli pada negara atau tidak, itu semua bukanlah sesuatu yang dapat dinilai oleh Salvia. Dia tidak akan mendengar ucapan-ucapan penuh manipulasi itu.Tidak lama kemudian, Salvia mengirim pesan ke
Melihat anak-anak yang antusias, orang dewasa juga merasa gembira.Setelah menenangkan Maria, Naomi mulai mengemasi barang-barangnya. Dia sangat ingin membawakan segala sesuatu yang dia anggap bagus untuk kakek dan nenek. Selain merupakan penyelamatnya, mereka semua juga sudah hidup bersama selama 5 tahun. Jadi, dia sudah menganggap mereka sebagai keluarga.Joseph mengingatkan Naomi, “Celine, bukannya kalian harus lewat jalan gunung? Apa kamu bisa bawa barang sebanyak itu?”Naomi baru tersadar bahwa mereka harus melewati gunung, sungai, dan hutan primer. Dia memang tidak bisa membawa terlalu banyak barang. Akhirnya, dia terpaksa mengeluarkan lagi barang-barang yang dikemasnya.Saat Hayden kembali ke Vila Maison, Naomi dan anak-anak sudah hampir selesai mengemas barang masing-masing. Hayden langsung mencari Caden dan berkata, “Papa, dia akan ikut bersama kita.”Caden memicingkan matanya. “Kalian sudah selesai diskusi?”“Emm! Dia janji akan dengar semua perintahku setelah tiba di sana. A
Kota Jawhar adalah markas utama Caden. Dia bisa menghadapi seseorang dengan mudah. Hanya saja, master memiliki hubungan yang aneh dengan Hayden. Jadi, dia tidak bisa langsung turun tangan.Master memiliki konflik dengan gurunya Hayden. Menurut logika, Hayden seharusnya adalah musuhnya. Namun, dia juga begitu melindungi Hayden ....Hayden terlihat khawatir. Setelah berpikir sejenak, dia berkata, “Aku akan bicara dengannya.”Seusai berbicara, Hayden lagi-lagi melompat keluar dari jendela. Melewati halaman belakang lebih dekat dengan gunung belakang.Caden tidak menghentikan Hayden. Ini adalah masalah di antara Hayden dengan orang aneh itu. Sebagai ayah, dia tidak akan menggantikan putranya mengambil keputusan dengan seenaknya. Dia hanya akan selalu berdiri di belakang putranya dan membantu putranya ketika putranya membutuhkan bantuannya.Di gunung belakang.Begitu melihat Hayden kembali, master pun mengamatinya dengan bingung.Hayden mengerutkan keningnya, lalu langsung bertanya, “Apa se
Caden langsung menarik selimut yang menutupi Naomi. Sebelum sempat berbicara, dia sudah melihat sosok yang ramping dan putih.Rambut panjang, pinggang ramping, kaki jenjang, lekuk tubuh yang indah, dan kulit yang halus ....Meskipun sudah pernah melihat, menyentuh, dan menggigit tubuh indah ini, Caden masih tetap tergoda. Dia menelan ludah lagi. Di benaknya, muncul sebuah adegan di mana dia menekan seseorang ke pintu kaca, lalu mengangkat sebelah kakinya dan melakukan hal itu ....Caden yang pada dasarnya belum puas pun mulai terangsang lagi. Dia sangat ingin menyiksa Naomi lagi, tetapi juga tidak berani.Naomi sudah tidak sabar untuk membawa sampel virus kembali ke gunung. Jika Caden menyiksa Naomi sampai dia tidak bisa turun dari tempat tidur, Naomi pasti murka. Masih mending jika Naomi hanya tidak menghiraukannya. Bagaimana jika Naomi tidak mengizinkannya naik ke tempat tidur setiap malam? Menghancurkan kebahagiaan masa depan demi kesenangan sesaat tidaklah menguntungkan.Caden meng
Naomi mengangkat tangannya, lalu diam-diam menyentuh Caden. Naomi menyentuh wajahnya, alisnya, hidungnya, dan bibirnya ....Jari Naomi tidak berhenti menelusuri bibit Caden. Kemudian, hatinya mulai berdebar kencang dan dia tanpa sadar menelan ludah. Sebuah adegan panas tiba-tiba melintasi benaknya. Dia pun merasa malu dan buru-buru menarik kembali tangannya.Namun, sebelum Naomi sempat menarik kembali tangannya, Caden sudah menggigit jarinya.Naomi pun membelalak karena merasa terkejut. Dia berusaha menarik tangannya, tetapi Caden tidak melepaskan gigitannya. Saat merasakan lidah Caden yang menyentuh jarinya, hatinya langsung berdebar tidak karuan. Matanya juga membelalak makin lebar.Kemudian, mata Caden yang terpejam perlahan-lahan terbuka. Naomi sontak terkejut dan berseru, “Kamu pura-pura tidur?”Mata Caden yang hitam pekat terlihat sangat mendalam. Dia menatap Naomi bagaikan serigala kelaparan yang baru bangun dari tidurnya dan langsung menemukan mangsanya ....Naomi langsung meny