Share

Bab 736

Author: Erlina
Staf dari kantor catatan sipil tiba-tiba datang. Dia tampak buru-buru. Kemarin Caden menyuruh kantor catatan sipil membuat akta nikah secepatnya saat tengah malam.

Caden juga meminta akta cerainya harus disiapkan pagi ini. Alhasil, ada sedikit masalah di kantor catatan sipil sehingga akta nikah baru selesai dibuat.

Atasan terus menunggu Caden datang untuk mengurus prosedur perceraian, tetapi Caden tidak datang. Dia takut menyinggung Caden, jadi dia mengutus bawahan untuk mengantar akta nikah.

Dengan begitu, Caden tidak bisa menyalahkan kantor catatan sipil karena tidak mendapatkan akta cerai. Caden sendiri yang tidak datang.

Staf yang datang merupakan pemuda berusia 20-an tahun. Dia terlihat sangat polos. Staf itu berucap, "Pak Caden, akta nikah sudah selesai dibuat. Coba lihat, kamu bisa cerai sesegera mungkin."

Caden masih belum menenangkan dirinya. Dia bertanya, "Nama istriku Naomi?"

Staf tersebut tertegun sejenak, apa Caden tidak tahu nama istrinya? Dia melihat akta nikah dan menya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 737

    Semua masalah sudah berlalu. Yang penting selanjutnya Caden menyayangi Naomi selamanya. Naomi sudah banyak mengalami penderitaan, jadi dia pantas menikmati kebahagiaan.Jayden yang sensitif menangis. Hayden segera menyeka air matanya dan bertanya, "Jayden, kenapa kamu menangis?"Jayden menyahut sembari terisak-isak, "Nggak tahu. Aku ... ingin menangis lihat Papa senang."Hayden menghela napas, lalu menimpali, "Kalau aku hajar dia sampai menangis, kamu senang, nggak?""Jangan pukul Papa," balas Jayden.Hayden mencebik sambil memandang Caden yang berdiri di bawah layar. Jelas-jelas dia terharu, tetapi dia tetap mengkritik, "Memalukan, dia seperti orang bodoh. Jangan bilang aku kenal dia."Dylan dan lainnya berdiri di sudut seraya merokok. Saat melihat Caden termenung tadi, mereka masih berniat bercanda dengannya. Saat melihat Caden menggila sekarang, mereka tiba-tiba terdiam.Edward menjepit rokok di jarinya seraya berkomentar, "Aku ingat terakhir kali Caden begitu senang waktu Rayden me

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 738

    Staf dari kantor catatan sipil tidak pernah melihat kejadian seperti ini. Dia juga terlalu gugup sehingga tidak bisa berpikir jernih. Melihat Caden hendak pergi, staf itu mengejarnya dan bertanya, "Pak Caden, apa kamu jadi cerai? Kita sudah mengurus semuanya, jadi kamu bisa cerai kapan saja."Mendengar ucapan staf, Dylan langsung mematikan rokoknya dan menghampiri staf itu. Dia memarahi, "Sialan, kamu bodoh, ya?"Dylan dan teman-temannya menutup mulut staf, lalu menariknya ke sudut dan mengamatinya. Staf itu bertanya dengan gugup, "Ke ... kenapa?"Dylan bertanya seraya menyipitkan matanya, "Kamu pasti baru lulus kuliah, 'kan?"Staf menjawab, "Iya. Aku baru magang 2 bulan. Bagaimana kamu bisa tahu?"Dylan tersenyum dan menyahut, "Tatapanmu menunjukkan kamu sangat bodoh."Staf tersebut kebingungan. Edward menimpali sambil tersenyum, "Dia puji kamu polos. Kamu belum pernah pacaran, ya?"Staf berucap, "Be ... belum.""Pantas saja," balas Edward."Ha?" sahut staf.Edward menambahkan, "Panta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 739

    Jayden sangat menyukai Caden. Dia juga ikut mengungkapkan pemikirannya, "Mama, Papa punya banyak uang. Papa itu milik Mama, begitu pula semua uangnya. Itu berarti sekarang Mama punya banyak uang, akhirnya mimpi Mama menjadi wanita kaya terwujud."Naomi sangat menyukai uang. Dia bermimpi jadi wanita kaya. Sekarang Naomi pasti sangat senang setelah mimpinya terwujud. Dengan begitu, seharusnya Naomi tidak akan marah karena Caden menutupi identitasnya.Naomi tersenyum, dia merasa bahagia. Sebelum Naomi sempat bicara, terdengar Steven berkata, "Bu Naomi ... eh ... Kakak Ipar, kamu dan Kak Caden nikmati liburan saja. Serahkan anak-anak padaku."Steven melanjutkan, "Sekarang aku sudah pandai menjaga anak. Aku jamin bisa mengurus mereka dengan baik. Biarpun kalian pergi selama 3 bulan, juga nggak masalah."Wajah Naomi memerah saat mendengar Steven memanggilnya "kakak ipar". Kemudian, Naomi mendengar Edward berseru, "Naomi, dengarkan nasihatku. Kamu harus bersikap tegas pada pria. Dulu sikap Ca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 740

    Caden mengendarai mobilnya ke tepi pantai yang berjarak puluhan kilometer dari kota. Naomi membuka pintu dan turun dari mobil. Angin laut berembus, tubuh mereka tidak terlalu panas lagi.Caden menghampiri Naomi dan menggandeng tangannya dengan lembut. Terdapat sederet kapal nelayan di tepi pantai dan perahu motor yang mencolok.Caden naik ke perahu untuk mengambil baju pelampung dan kacamata renang. Naomi bertanya, "Kamu mau bawa aku main di laut?"Caden tersenyum sembari menyahut, "Bukan. Aku mau bawa kamu ke suatu tempat."Naomi memandang ke laut yang luas, lalu melihat baju pelampung di tangan Caden dan bertanya lagi, "Kamu mau bawa aku ke mana?""Markas rahasiaku," jawab Caden."Ha?" sahut Naomi.Caden menjelaskan, "Hanya istriku yang berhak pergi ke tempat ini."Naomi bertanya, "Apa tempatnya di tengah laut?""Iya," kata Caden.Melihat Naomi ragu-ragu, Caden bertanya, "Kamu takut dengan laut?"Naomi tidak takut dengan laut. Hanya saja, dia pernah dimasukkan ke bak air oleh Cynthia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 741

    "Apa itu? Pulau?" tanya Naomi."Iya, punya suamimu," sahut Caden.Naomi bertanya lagi, "Kamu mau bawa aku ke sana?""Benar," jawab Caden.Saat jaraknya makin dekat, Naomi bisa melihat dengan jelas. Pulau terpencil ini memang dipenuhi dengan pepohonan, tetapi sangat sepi. Naomi yang penasaran bertanya, "Ini markas rahasiamu?""Iya," ucap Caden. Dia menghentikan perahu motor di tepi laut, lalu membantu Naomi turun dari perahu. Setelah mengikat perahunya, Caden menggandeng tangan Naomi dan berjalan ke pulau.Tak lama kemudian, tiba-tiba muncul seekor serigala dari pepohonan. Serigala itu menyeringai dan melihat mereka dengan tatapan mengintimidasi.Naomi kaget dan langsung menggenggam lengan Caden dengan erat. Caden tersenyum seraya berujar, "Jangan takut. Ini Snowy."Sebelum Naomi tersadar, Snowy melolong sambil menggoyang ekornya dan menghampiri mereka berdua. Caden memanggil Snowy, lalu Snowy langsung berhenti dan duduk di tanah.Snowy memiringkan kepalanya. Dia terus mengamati Caden d

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 742

    Caden tiba-tiba berujar, "Sudah sampai."Lamunan Naomi buyar, perhatiannya langsung teralih. Dia melihat sebuah vila bergaya minimalis. Di depan vila terdapat padang rumput yang luas. Bahkan, terdapat meja payung dan kursi rotan di padang rumput.Jika Naomi tiba-tiba mendarat di tempat ini dan tidak memahami lingkungannya, dia pasti tidak akan menyangka ada vila di pulau terpencil ini. Sekelompok serigala yang berjaga di depan vila memandangi mereka. Beberapa anak serigala yang baru lahir langsung menghampiri Caden.Caden menggendong salah satu anak serigala dan berkomentar seraya menyipitkan mata, "Baru nggak bertemu sebentar saja kamu sudah bisa berlari keluar."Naomi melihat serigala betina yang sedang memandangi mereka dengan tatapan lembut. Serigala ini pasti sangat memercayai Caden karena membiarkan Caden menggendong anaknya.Naomi tidak berani menggendong anak serigala itu. Dia hanya mengusap kepalanya dan memikirkan Hayden pasti sangat menyukai tempat ini."Aku bawa kamu masuk

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 743

    Caden sangat mencintai Naomi sampai-sampai tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Jadi, Caden membawa Naomi ke markas rahasianya dan menceritakan semua rahasianya pada Naomi. Dia juga menunjukkan barang-barang penting miliknya kepada Naomi.Semua tindakan Caden sama seperti membuka hatinya kepada Naomi. Dia ingin menunjukkan dirinya mencintai Naomi sepenuh hati dengan cara ini. Bahkan, Caden bersedia memberi tahu Naomi rahasianya yang paling dalam.Pada saat yang sama, Caden merasa sangat gugup sehingga menunjukkan antusiasme yang terlalu berlebihan. Caden sudah tidak sabar menunjukkan perasaan cintanya kepada Naomi karena tahu dia pernah menyakiti Naomi begitu dalam. Dia takut Naomi akan marah dan meninggalkannya.Naomi merasa tersentuh dan juga kasihan kepada Caden. Dia memanggil, "Caden."Ini adalah pertama kalinya Naomi memanggil nama asli Caden. Sementara itu, Caden menoleh dan bertatapan dengan Naomi. Dia mulai panik.Caden takut saat melihat Naomi bersikap serius. Dia men

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 744

    Caden sangat terharu. Perasaan bersalah dan gugup di dalam hatinya berubah menjadi perasaan cinta yang makin dalam.Air mata membuat pandangan Caden kabur. Dia tidak bisa melihat Naomi dengan jelas, tetapi dia bisa mendengar suara hatinya. Caden akan mencintai Naomi dengan sepenuh hati selamanya.Naomi jatuh ke dalam laut. Dia merasa sesak saat tubuhnya terbenam dalam air laut. Naomi tidak bisa berenang sehingga tubuhnya kehilangan kendali.Tubuh Naomi tenggelam dan dia membiarkan air laut menghanyutkannya. Naomi memejamkan matanya sehingga tidak bisa melihat pemandangan laut di sekitar. Dia hanya merasakan gelombang air laut dan tubuhnya terus tenggelam.Dulu, Naomi pasti akan ketakutan dan berusaha memberontak. Namun, hari ini dia sama sekali tidak bergerak. Naomi memejamkan mata dan membiarkan tubuhnya tenggelam ke dasar laut. Mungkin saja ada bahaya yang tidak diketahuinya.Hal ini karena Naomi tahu ada seorang pria yang akan mengerahkan segala cara untuk menyelamatkannya. Caden ya

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status