Share

Bab 705

Penulis: Erlina
Berhubung hendak membahas masalah serius dengan Caden, Naomi sengaja mengenakan pakaian yang kelihatannya cukup formal baginya.

Pakaian ini adalah pemberian Caden. Caden membelinya dari toko busana langganannya. Pakaian yang dirancang langsung itu memang tidak berlogo. Meski ada yang ingin membelinya, belum pasti bisa terbeli.

Cynthia dan kedua temannya mengira semua pakaian tanpa logo itu adalah produk jalanan. Mereka mengira kehidupan Naomi sekarang sangatlah melarat.

Naomi tidak berbicara. Hanya saja, Cynthia lanjut menyindirnya, “Kenapa kamu bisa ada di sini? Jangan-jangan kamu juga mau ikut wawancara? Hehe, kamu kira Grup Pangestu itu tempat mengolah sampah?”

“Kamu kira siapa pun bisa bekerja di sini? Ini kamu lagi di Grup Pangestu, perusahaan yang dikenal paling kaya dan paling memiliki masa depan. Orang-orang yang bisa bekerja di sini adalah para elite. Nggak mungkin mereka akan menerima kamu yang murahan itu!”

Salah seorang teman Cynthia bertanya, “Apa pendidikan terakhirnya?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 706

    Suara Caden sangat dingin. Ketiga wanita pun terkejut hingga merinding, tidak berani berbicara lagi.Naomi menatap Caden dengan kaget. “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Caden memalingkan kepalanya untuk menatap Naomi. Kali ini, tidak lagi terlihat aura membunuh di dalam tatapannya. Dia menatap Naomi dengan sangat lembut. Hanya saja, Caden tidak menjelaskan, melainkan bertanya, “Apa kamu terluka?”Dari tadi Caden terus duduk di dalam mobil. Dia melihat Naomi berbicara beberapa saat dengan sekuriti, lalu hendak meninggalkan perusahaan. Tiba-tiba ada beberapa orang wanita berjalan mendekatinya. Jarak mereka agak jauh. Dia tidak dapat mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.Hanya saja, Caden melihat wanita-wanita itu tidak berhenti berbicara, bahkan melihat Naomi telah turun tangan!Biasanya Naomi bersikap sangat lembut. Dia baru akan turun tangan jika terpaksa! Dapat diketahui bahwa Naomi benar-benar sedang marah!Tentu saja Caden tidak tega melihat Naomi marah. Kemudian, tidak disangka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 707

    Para sekuriti malah menolak permintaan wanita yang digandeng oleh bos mereka! Setelah mengusir, mereka juga sempat bergosip, “Wanita itu cantik sekali. Meski hanya membayangkan saja, sepertinya cukup menarik!”Setelah dipikir-pikir, mereka semua sungguh merasa takut!Beberapa sekuriti muda merasa syok. Mereka segera melaporkan masalah ini kepada kepala mereka. Setelah kepala sekuriti mendengar, dia juga merasa sangat kaget, segera menghubungi sekretaris Caden.Tak lama kemudian, masalah ini sudah terdengar sampai ke telinga Steven. Begitu Steven mendengar, dia spontan menggigit bibirnya, lalu melihat asisten. “Sekuriti perusahaan kita memang hebat-hebat. Mereka bahkan berani nggak perbolehkan istri bos buat masuk perusahaan. Aku saja nggak berani!”Asisten terkejut hingga sekujur tubuh gemetar. “istri bos? Bu Naomi itu istrinya bos?”Steven tidak menjawab. Asisten semakin penasaran lagi, lalu bertanya, “Bukannya selama ini Pak Caden sedang mencari ibu kandungnya Den Rayden? Kenapa dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 708

    Jangan-jangan suami Naomi benar-benar bekerja di perusahaan Caden? Naomi tidak bisa menemukan orang yang ingin digugat cerainya. Jadi, Naomi pun berencana untuk mencari bos perusahaan? Ingin memberi tekanan kepada pria berengsek itu?Caden merenung sejenak. Hanya saja, dia masih tidak mengerti dengan jalan pikiran Naomi. Dia juga tidak menghukum sekuriti, sebab mereka juga tidak tahu identitas Naomi. Sudah sepantasnya mereka tidak mengizinkan Naomi masuk.“Kamu beri tahu orang perusahaan. Ke depannya kalau Naomi mencariku lagi, langsung beri tahu aku. Nggak peduli aku ada di perusahaan atau nggak, bawa dia ke ruang tamu dulu. Jangan biarkan dia menunggu di luar!”“Oke.”“Apa kamu sudah selesai menyelidiki ketiga wanita itu?”“Emm, mereka datang untuk mengikuti wawancara hari ini. Mereka semua adalah tamatan luar negeri. Salah satunya baru saja kembali dari luar. Dua wanita lainnya sudah kembali sekitar 2-3 bulan lalu.”Raut wajah Caden tampak murung. “Ada konflik apa di antara ketiga w

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 709

    Setelah Tiara memesan minuman, Caden memesan beberapa camilan.Tiara merasa heran. “Kamu pesan makanan? Memangnya apa yang mau kamu bicarakan sama aku? Di mana Naomi?”Kali ini, Caden baru menjawab pertanyaan Tiara, “Dia lagi tidur di atas. Dia nggak berhasil bertemu dengan suaminya.”“Hah? Kenapa nggak ketemu? Sialan! Apa cowok berengsek itu nggak bersedia buat cerai sama Naomi?”Caden kembali bertanya, “Apa hubungan suaminya sama Grup Pangestu?”“Grup Pangestu? Apa hubungan cowok berengsek itu sama Grup Pangestu?”Dari jawaban Tiara, dapat diketahui bahwa dia juga tidak mengetahuinya.Caden bertanya lagi, “Apa Naomi pernah kasih tahu kamu mengenai cowok itu?”Tiara berpikir sejenak. “Pernah, suaminya suka sama cowok!”Caden merasa kaget. “Suka sama cowok?”“Emm! Aku dengar dari Naomi. Aku curiga cowok berengsek itu nggak bersedia buat cerai karena dia mau jadiin Naomi sebagai istri kamuflasenya! Dengan begitu, masalah dia suka sesama jenis baru bisa dirahasiakan.”Kening Caden berker

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 710

    Camila bukanlah tipe orang yang bisa bersabar, apalagi dia adalah tipe pembela kebenaran. Sekarang ada yang begitu arogan menindas sahabatnya. Tentu saja Camila tidak akan tinggal diam!Emosi Camila seketika membara. Dia langsung menggebuki anggota Keluarga Tandi. Selain itu, dia juga melaporkan anggota Keluarga Tandi ke kantor polisi, menggugat mereka dengan pasal pemerasan, penipuan, dan juga pemukulan.Anggota Keluarga Tandi mengalami luka yang cukup parah. Jadi, mereka pun menyangkal, mengatakan bahwa mereka sedang difitnah. Keluarga Nandara bukan tergolong keluarga konglomerat, tetapi setidaknya mereka cukup kaya. Ketika orang tua Camila melihat anaknya terluka dan pihak lawan masih tidak mengakui perbuatannya, emosi mereka langsung membara!Orang tua Camila langsung memanggil pengacara untuk membahas penyelesaian dengan anggota Keluarga Tandi. Mereka bersikeras menuntut anggota Keluarga Tandi dengan pasal pemerasan dan penipuan!Setelah anggota Keluarga Tandi menyadari mereka be

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 711

    “Bukan aku, aku nggak berbohong …. Jangan pukul aku …. Papa, kamu jangan pukul aku. Sakit! Huhuhu. Aku merasa sakit ….”Kening Caden berkerut. Dia segera berlari pergi memeluk Naomi. “Naomi!”Naomi bagai kesetrum saja. Sekujur tubuhnya gemetar dan meronta hebat. “Jangan pukul aku! Jangan pukul aku! Awas ….”Caden memeluk Naomi dengan erat. Hatinya sungguh remuk! Keluarga Tandi memang biadab!“Naomi, ini aku! Bangunlah …,” panggil Caden sembari memeluk Naomi. Dia ingin membangunkan Naomi dari mimpi buruknya.Naomi meronta beberapa saat. Pada akhirnya, dia membuka matanya. Air mata memburamkan pandangannya. Dia sungguh merasa takut. Dia mencoba mengamati sekeliling dengan penuh hati-hati. Tatapan takut itu bagai seorang anak kecil yang baru mengalami kekerasan saja.“Naomi ….” Hati Caden sungguh terasa pilu.Naomi menatap Caden beberapa saat. Sepertinya dia baru saja mengenal Caden. Air mata mulai menetes. Dia langsung masuk ke dalam pelukan Caden, lalu memeluknya dengan erat. “Aku mimpi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 712

    Setelah menangis beberapa saat di dalam pelukan Caden, Naomi baru mulai merasa tenang. Dia menarik napas dalam-dalam, kemudian berkata pada Caden, “Cewek yang tadi itu adikku. Dia itu anak kandung dari orang tua asuhku. Sudah bertahun-tahun kami nggak berjumpa, ketika bertemu tadi, aku jadi emosional. Aku … hubungan aku sama mereka nggak bagus.”Caden memeluk Naomi, lalu mencium keningnya sembari mengusap kepalanya. Dia tidak banyak bertanya dan tidak banyak berbicara.Semua yang dialami Naomi di dalam Keluarga Tandi adalah luka di hatinya. Naomi ingin mencurahkan rasa penat di hatinya. Jadi, Caden pun mendengar dengan tenang. Dia akan menjadi pendengar setia Naomi.Jika Naomi tidak ingin mengatakannya, Caden juga tidak akan sengaja membuka luka lama Naomi, nantinya malah akan membuat Naomi bersedih lagi.Dengan terisak-isak, Naomi mencurahkan isi hatinya. “Waktu aku berumur 8 tahun, aku pulang sekolah dengan memikul tas ranselku. Baru saja aku masuk ke rumah, aku pun ditampar oleh Pap

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 713

    “Setelah kita menikah, kita bisa membentuk keluarga kecil kita. Kita berusaha untuk membuat keluarga kita menjadi indah dan harmonis. Gimana menurutmu?”Jakun Caden bergerak. Hatinya terasa membara. Jantungnya berdetak dengan cepat. “Oke!”Tangan yang memeluk Naomi semakin erat lagi! Selain merasa bersalah dan juga cinta, sekarang Caden juga merasa kasihan!Naomi! Betapa inginnya Caden mengumpulkan semua rasa cinta di dunia ini untuk diberikan kepadanya!Naomi telah hidup menderita. Dia berhak untuk memiliki semua cinta di dunia ini! Dia pantas memilikinya!…Caden tidak buru-buru melampiaskan emosinya kepada anggota Keluarga Tandi. Bagi Caden, Naomi barulah yang terpenting.Caden terus menemani Naomi di hotel. Dia bernyanyi, menceritakan lelucon, lalu menceritakan masalah seru di masa kecil untuk membahagiakan Naomi. Dia bahkan mulai merencanakan masa depan mereka berdua …..Mereka makan siang di hotel. Caden turun tangan langsung untuk menyuap Naomi. Naomi tidak ingin disuap, tetapi

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status