Berhubung hendak membahas masalah serius dengan Caden, Naomi sengaja mengenakan pakaian yang kelihatannya cukup formal baginya.Pakaian ini adalah pemberian Caden. Caden membelinya dari toko busana langganannya. Pakaian yang dirancang langsung itu memang tidak berlogo. Meski ada yang ingin membelinya, belum pasti bisa terbeli.Cynthia dan kedua temannya mengira semua pakaian tanpa logo itu adalah produk jalanan. Mereka mengira kehidupan Naomi sekarang sangatlah melarat.Naomi tidak berbicara. Hanya saja, Cynthia lanjut menyindirnya, “Kenapa kamu bisa ada di sini? Jangan-jangan kamu juga mau ikut wawancara? Hehe, kamu kira Grup Pangestu itu tempat mengolah sampah?”“Kamu kira siapa pun bisa bekerja di sini? Ini kamu lagi di Grup Pangestu, perusahaan yang dikenal paling kaya dan paling memiliki masa depan. Orang-orang yang bisa bekerja di sini adalah para elite. Nggak mungkin mereka akan menerima kamu yang murahan itu!”Salah seorang teman Cynthia bertanya, “Apa pendidikan terakhirnya?”
Suara Caden sangat dingin. Ketiga wanita pun terkejut hingga merinding, tidak berani berbicara lagi.Naomi menatap Caden dengan kaget. “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Caden memalingkan kepalanya untuk menatap Naomi. Kali ini, tidak lagi terlihat aura membunuh di dalam tatapannya. Dia menatap Naomi dengan sangat lembut. Hanya saja, Caden tidak menjelaskan, melainkan bertanya, “Apa kamu terluka?”Dari tadi Caden terus duduk di dalam mobil. Dia melihat Naomi berbicara beberapa saat dengan sekuriti, lalu hendak meninggalkan perusahaan. Tiba-tiba ada beberapa orang wanita berjalan mendekatinya. Jarak mereka agak jauh. Dia tidak dapat mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.Hanya saja, Caden melihat wanita-wanita itu tidak berhenti berbicara, bahkan melihat Naomi telah turun tangan!Biasanya Naomi bersikap sangat lembut. Dia baru akan turun tangan jika terpaksa! Dapat diketahui bahwa Naomi benar-benar sedang marah!Tentu saja Caden tidak tega melihat Naomi marah. Kemudian, tidak disangka
Para sekuriti malah menolak permintaan wanita yang digandeng oleh bos mereka! Setelah mengusir, mereka juga sempat bergosip, “Wanita itu cantik sekali. Meski hanya membayangkan saja, sepertinya cukup menarik!”Setelah dipikir-pikir, mereka semua sungguh merasa takut!Beberapa sekuriti muda merasa syok. Mereka segera melaporkan masalah ini kepada kepala mereka. Setelah kepala sekuriti mendengar, dia juga merasa sangat kaget, segera menghubungi sekretaris Caden.Tak lama kemudian, masalah ini sudah terdengar sampai ke telinga Steven. Begitu Steven mendengar, dia spontan menggigit bibirnya, lalu melihat asisten. “Sekuriti perusahaan kita memang hebat-hebat. Mereka bahkan berani nggak perbolehkan istri bos buat masuk perusahaan. Aku saja nggak berani!”Asisten terkejut hingga sekujur tubuh gemetar. “istri bos? Bu Naomi itu istrinya bos?”Steven tidak menjawab. Asisten semakin penasaran lagi, lalu bertanya, “Bukannya selama ini Pak Caden sedang mencari ibu kandungnya Den Rayden? Kenapa dia
Jangan-jangan suami Naomi benar-benar bekerja di perusahaan Caden? Naomi tidak bisa menemukan orang yang ingin digugat cerainya. Jadi, Naomi pun berencana untuk mencari bos perusahaan? Ingin memberi tekanan kepada pria berengsek itu?Caden merenung sejenak. Hanya saja, dia masih tidak mengerti dengan jalan pikiran Naomi. Dia juga tidak menghukum sekuriti, sebab mereka juga tidak tahu identitas Naomi. Sudah sepantasnya mereka tidak mengizinkan Naomi masuk.“Kamu beri tahu orang perusahaan. Ke depannya kalau Naomi mencariku lagi, langsung beri tahu aku. Nggak peduli aku ada di perusahaan atau nggak, bawa dia ke ruang tamu dulu. Jangan biarkan dia menunggu di luar!”“Oke.”“Apa kamu sudah selesai menyelidiki ketiga wanita itu?”“Emm, mereka datang untuk mengikuti wawancara hari ini. Mereka semua adalah tamatan luar negeri. Salah satunya baru saja kembali dari luar. Dua wanita lainnya sudah kembali sekitar 2-3 bulan lalu.”Raut wajah Caden tampak murung. “Ada konflik apa di antara ketiga w
Setelah Tiara memesan minuman, Caden memesan beberapa camilan.Tiara merasa heran. “Kamu pesan makanan? Memangnya apa yang mau kamu bicarakan sama aku? Di mana Naomi?”Kali ini, Caden baru menjawab pertanyaan Tiara, “Dia lagi tidur di atas. Dia nggak berhasil bertemu dengan suaminya.”“Hah? Kenapa nggak ketemu? Sialan! Apa cowok berengsek itu nggak bersedia buat cerai sama Naomi?”Caden kembali bertanya, “Apa hubungan suaminya sama Grup Pangestu?”“Grup Pangestu? Apa hubungan cowok berengsek itu sama Grup Pangestu?”Dari jawaban Tiara, dapat diketahui bahwa dia juga tidak mengetahuinya.Caden bertanya lagi, “Apa Naomi pernah kasih tahu kamu mengenai cowok itu?”Tiara berpikir sejenak. “Pernah, suaminya suka sama cowok!”Caden merasa kaget. “Suka sama cowok?”“Emm! Aku dengar dari Naomi. Aku curiga cowok berengsek itu nggak bersedia buat cerai karena dia mau jadiin Naomi sebagai istri kamuflasenya! Dengan begitu, masalah dia suka sesama jenis baru bisa dirahasiakan.”Kening Caden berker
Camila bukanlah tipe orang yang bisa bersabar, apalagi dia adalah tipe pembela kebenaran. Sekarang ada yang begitu arogan menindas sahabatnya. Tentu saja Camila tidak akan tinggal diam!Emosi Camila seketika membara. Dia langsung menggebuki anggota Keluarga Tandi. Selain itu, dia juga melaporkan anggota Keluarga Tandi ke kantor polisi, menggugat mereka dengan pasal pemerasan, penipuan, dan juga pemukulan.Anggota Keluarga Tandi mengalami luka yang cukup parah. Jadi, mereka pun menyangkal, mengatakan bahwa mereka sedang difitnah. Keluarga Nandara bukan tergolong keluarga konglomerat, tetapi setidaknya mereka cukup kaya. Ketika orang tua Camila melihat anaknya terluka dan pihak lawan masih tidak mengakui perbuatannya, emosi mereka langsung membara!Orang tua Camila langsung memanggil pengacara untuk membahas penyelesaian dengan anggota Keluarga Tandi. Mereka bersikeras menuntut anggota Keluarga Tandi dengan pasal pemerasan dan penipuan!Setelah anggota Keluarga Tandi menyadari mereka be
“Bukan aku, aku nggak berbohong …. Jangan pukul aku …. Papa, kamu jangan pukul aku. Sakit! Huhuhu. Aku merasa sakit ….”Kening Caden berkerut. Dia segera berlari pergi memeluk Naomi. “Naomi!”Naomi bagai kesetrum saja. Sekujur tubuhnya gemetar dan meronta hebat. “Jangan pukul aku! Jangan pukul aku! Awas ….”Caden memeluk Naomi dengan erat. Hatinya sungguh remuk! Keluarga Tandi memang biadab!“Naomi, ini aku! Bangunlah …,” panggil Caden sembari memeluk Naomi. Dia ingin membangunkan Naomi dari mimpi buruknya.Naomi meronta beberapa saat. Pada akhirnya, dia membuka matanya. Air mata memburamkan pandangannya. Dia sungguh merasa takut. Dia mencoba mengamati sekeliling dengan penuh hati-hati. Tatapan takut itu bagai seorang anak kecil yang baru mengalami kekerasan saja.“Naomi ….” Hati Caden sungguh terasa pilu.Naomi menatap Caden beberapa saat. Sepertinya dia baru saja mengenal Caden. Air mata mulai menetes. Dia langsung masuk ke dalam pelukan Caden, lalu memeluknya dengan erat. “Aku mimpi
Setelah menangis beberapa saat di dalam pelukan Caden, Naomi baru mulai merasa tenang. Dia menarik napas dalam-dalam, kemudian berkata pada Caden, “Cewek yang tadi itu adikku. Dia itu anak kandung dari orang tua asuhku. Sudah bertahun-tahun kami nggak berjumpa, ketika bertemu tadi, aku jadi emosional. Aku … hubungan aku sama mereka nggak bagus.”Caden memeluk Naomi, lalu mencium keningnya sembari mengusap kepalanya. Dia tidak banyak bertanya dan tidak banyak berbicara.Semua yang dialami Naomi di dalam Keluarga Tandi adalah luka di hatinya. Naomi ingin mencurahkan rasa penat di hatinya. Jadi, Caden pun mendengar dengan tenang. Dia akan menjadi pendengar setia Naomi.Jika Naomi tidak ingin mengatakannya, Caden juga tidak akan sengaja membuka luka lama Naomi, nantinya malah akan membuat Naomi bersedih lagi.Dengan terisak-isak, Naomi mencurahkan isi hatinya. “Waktu aku berumur 8 tahun, aku pulang sekolah dengan memikul tas ranselku. Baru saja aku masuk ke rumah, aku pun ditampar oleh Pap
Tadinya Naomi ingin menahan air matanya. Alhasil, air mata malah tidak menuruti kemauannya.Baby merasa gugup. “Mama, kenapa kamu malah menangis?”Naomi merasa terisak-isak. “Mama … Mama lagi gembira! Baby, Mama sungguh gembira … bisa melihatmu!”Air mata itu adalah air mata gembira … dan juga air mata bersalah! Selain itu, air mata itu juga adalah air mata terharu!Putrinya baik-baik saja dan berhasil ditemukan oleh Braden. Dia sungguh merasa gembira. Naomi dan Baby telah berpisah selama beberapa tahun ini. Alhasil, anak perempuannya tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu!Naomi merasa dirinya tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu! Suara tangis Naomi semakin keras lagi. Sekujur tubuhnya gemetar. “Mama juga merindukan Baby … sangat amat merindukan Baby ….”“Mama jangan menangis. Biar Baby cium.”Baby mendekatkan bibirnya ke layar untuk mencium Naomi. Saking pengertiannya, Naomi merasa semakin sedih lagi.Kening keempat bocah cilik kelihatan berkeru
Adik perempuan mereka imut sekali. Hanya saja, mereka berempat tidak berani mengulurkan tangan mereka. Mereka takut tingkah mereka akan mengejutkan adik perempuan mereka!Naomi hanya melahirkan seorang anak perempuan saja, si Baby kesayangan mereka! Apalagi mereka sudah berpisah selama bertahun-tahun. Dengan tidak mudahnya mereka bertemu hari ini. Jadi, mereka tidak boleh mengejutkan adik mereka!Lantaran tidak berani bergerak, keempat bocah cilik hanya melebarkan matanya saja. Pandangan mereka serempak tertuju pada diri Baby. Mereka berempat yang biasanya bersikap ketus malah kelihatan sangat penuh waspada ketika berhadapan dengan adik mereka.Berhubung terlalu suka, mereka baru bersikap begitu hati-hati. Mereka takut akan mengagetkan adik perempuan mereka.Baby memeluk boneka kelinci sembari duduk manis di tengah mereka. Bola matanya dikedipkan. Dia menatap mereka dengan penuh penasaran. Dia kelihatan imut, tetapi tidak begitu pintar.Jujur saja, Baby juga merasa gembira bisa memili
“Emm!” Baby mengangguk dengan patuhnya.Hayden, Jayden, dan Rayden diam-diam menghela napas.Akhirnya hati mereka tidak terasa tegang lagi!Mereka sungguh khawatir Baby tidak bersedia untuk pergi bersama mereka. Mereka tidak tega untuk memaksa Baby pergi. Mereka takut akan mengejutkan Baby. Seandainya Baby tidak setuju untuk pergi bersama mereka, mereka juga tidak tahu harus berbuat apa lagi!Hayden, Jayden, dan Rayden melihat ke sisi Braden dengan tatapan penuh rasa kagum. Seperti biasanya, Braden selalu menjadi yang paling tenang dalam mengatasi masalah!Saat hendak membawa Baby pergi, mereka sengaja menutup mata Baby. Setelah meninggalkan rumah Samuel, mereka baru menurunkan tangan mereka.Telah terjadi pertengkaran cukup hebat di dalam ruang tamu. Bekas darah mungkin akan mengejutkan Baby.Sebelum meninggalkan tempat, Hayden kepikiran sesuatu. Dia menyuruh Braden dan yang lain untuk turun dulu, kemudian dia kembali ke rumahnya Samuel.Pengawal Caden sudah menahan kedua kelompok ora
Keempat bocah cilik berkata dengan serempak, “Emm, kita itu kakak beradik!”Baby merasa bingung. “Tapi, Papa nggak pernah kasih tahu aku kalau aku masih punya kakak.”Ketika mendengar, amarah Hayden langsung meluap. “Dia nggak kasih tahu kamu karena ….”Braden menarik Hayden berusaha untuk menenangkan emosi Hayden. Dia mewakili Hayden menjelaskan kepada Baby dengan tersenyum, “Itu karena dia mau beri kejutan sama kamu.”Baby sangat mencintai Samuel. Dia bahkan menganggap Samuel sebagai ayahnya. Jika mereka mengatakan yang tidak bagus tentang Samuel, mereka hanya akan membuat Baby merasa risi terhadap mereka.Usai mendengar, Baby mengedipkan matanya. “Kejutan?”“Emm! Kalau kamu nggak percaya, sekarang aku akan telepon dia. Suruh dia ngomong sama kamu.”Braden menghubungi Samuel di hadapan Baby. “Pak Samuel, ini aku Braden. Sekarang aku lagi di rumahmu. Aku lagi bersama Baby.”Saat ini, Samuel sedang perjalanan pulang. Ketika mendengar ucapan itu, dia pun merasa kaget. “Kalian bertemu de
Baby mengedipkan matanya untuk menatap Hayden, lalu menatap pengawalnya. Dia sedang meminta persetujuan dari pengawalnya.Sebelumnya Samuel pernah berpesan, saat Samuel tidak berada di sisinya, dia mesti menuruti apa kata pengawal.Pengawal memeluk Baby dengan erat, lalu menatap Hayden dengan penuh waspada. “Siapa kamu sebenarnya?”“Aku kakakmu … kakak kandungmu!”Baru saja Hayden menyelesaikan omongannya, tiba-tiba terdengar gerak-gerik dari luar sana. Pengawal yang sedang memeluk Baby semakin tegang lagi. Hayden mengerutkan keningnya. “Kamu jaga Baby dulu. Aku cari tahu apa yang terjadi di luar sana.”Hayden membuka pintu kamar, lalu melihat Braden, Jayden, dan Rayden. Selain itu ada juga pengawalnya Caden!Saat ini, Hayden segera menyapa, “Kak!”Braden melihat orang-orang yang terluka di atas lantai dengan mengernyitkan keningnya. “Ada apa ini?”Hayden menjelaskan, “Mereka semua adalah anggotanya Samuel. Kalau yang mengenakan jas itu, aku juga nggak tahu siapa mereka. Ketika aku dat
“Dari mana asal bocah tengik ini!”“Pasti bukan anggota kita. Jangan buang-buang waktu lagi. Segera pergi rebut orang itu. Kita mesti segera bawa dia pulang!”Para pria berjas masih meremehkan sosok Hayden. Mereka segera menyerbu ke sisi Hayden, ingin memasuki kamar untuk merebut Baby.Kening Hayden berkerut. Emosinya semakin membara!Padahal Hayden sudah memperingati mereka, mereka malah berani ingin menyentuh adik perempuan mereka lagi. Memang kurang ajar!Para pria yang mengenakan jas berguling-guling di atas lantai. Seluruh tangan dan kaki mereka sudah cedera semuanya!Baby dan para pengawalnya terbengong di tempat. Mata mereka hampir copot saja.Saat pertama kali bertemu, mereka mengira Hayden hanyalah seorang anak kecil saja! Ketika melihat gerakan Hayden menendang pintu, mereka mengira dia hanya seorang anak kecil yang agak dewasa saja! Saat ini, akhirnya mereka sadar bahwa anak kecil ini sangat hebat!Ketika melihat si bocah hebat menatap mereka, mereka semua spontan merinding.
Saat bertemu dengan anak perempuan itu tadi, Hayden juga hampir menggila!Sekarang setelah tahu anak perempuan yang sangat disukai Hayden adalah adiknya sendiri, Hayden hampir saja kehilangan kewarasannya!Braden tahun Hayden pasti akan pergi mencari Baby. Dia juga tidak menunda waktu, segera memanggil sopir dan tidak lupa juga dia menelepon Caden.“Kamu suruh Mama untuk jangan bersedih lagi. Kami sudah menemukan adik perempuan kami! Kalau informasi kami nggak salah, adik perempuan kami seharusnya lagi di Kompleks Futuria. Sekarang kami lagi berangkat ke sana untuk menjemput adik perempuan kami. Kalau kamu punya anggota di sana, kamu suruh mereka beraksi dulu.”Caden merasa kaget. Dia tidak menanyakan detailnya lagi, lalu mengakhiri panggilan. Dia bergegas menyuruh anggotanya ke Kompleks Futuria.…Hayden sudah tiba duluan di Kompleks Futuria. Namun baru saja berjalan keluar lift, terdengar suara berkelahi Samuel di rumah.Ketika menyadari kondisi tidak bagus, Hayden segera berlari kel
Telah terjadi banyak masalah dalam beberapa hari ini. Naomi tidak istirahat dengan baik. Masalah hilangnya Baby membuat Naomi semakin panik dan lesu.Kedua pasang mata memerah. Suaranya terisak-isak. “Mama.”Jayden yang paling cengeng itu tidak sanggup menahan dirinya. Dia pun menangis keras. “Mama, huhuhu ….”Mata Naomi juga ikut memerah! Dia berusaha menekan perasaannya dan menghibur anak-anak. “Jangan menangis lagi. Mama baik-baik saja. Setelah Mama menemukan adik perempuan kalian, Mama akan segera pulang. Jangan menangis lagi, ya ….”Namun, Naomi sendiri juga mulai meneteskan air mata.Masalah hilangnya Baby benar-benar telah mengejutkannya! Saat mengetahui Baby masih di tangan Samuel, Naomi tidak setakut ini. Sebab Naomi tahu Samuel sangat mencintai Baby, tidak akan melukainya!Namun sekarang, tidak ada yang tahu keberadaan Baby. Naomi sungguh merasa cemas. Dia sungguh takut Baby akan jatuh ke tangan orang jahat.Caden sedang duduk di samping Naomi. Dia mengusap air mata di wajah
Yang penting Hayden mesti menyimpan nomor kontak terlebih dahulu. Jangan sampai Hayden tidak bisa menemukan adik perempuan di kemudian hari.Oleh sebab itu, si anak perempuan memberi tahu nomor telepon Samuel. Hayden segera menyimpan nomor telepon itu. Kemudian, Hayden bertanya dengan gembira, “Siapa namamu?”“Baby Rasuri.”Baby Rasuri! Baby?Ketika mendengar nama itu, Hayden merasa cukup familier. Hanya saja, dalam seketika, dia tidak kepikiran dari mana dia mendengar nama itu.Saat ini, Hayden merasa sangat antusias. Semua perhatiannya tertuju pada diri anak perempuan itu. Dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan yang lain. Hayden bertanya lagi, “Kamu tinggal di mana?”Si anak perempuan menjawab dengan patihnya, “Aku datang dari tempat lain untuk mencari papaku. Papaku tinggal di tempat yang namanya Kompleks Futuria.”Hayden sungguh merasa syok. “Apa papamu juga tinggal di Kompleks Futuria? Kebetulan sekali, mama angkatku juga tinggal di sana! Papamu tinggal di gedung nomor berapa?