Share

Bab 710

Author: Erlina
Camila bukanlah tipe orang yang bisa bersabar, apalagi dia adalah tipe pembela kebenaran. Sekarang ada yang begitu arogan menindas sahabatnya. Tentu saja Camila tidak akan tinggal diam!

Emosi Camila seketika membara. Dia langsung menggebuki anggota Keluarga Tandi. Selain itu, dia juga melaporkan anggota Keluarga Tandi ke kantor polisi, menggugat mereka dengan pasal pemerasan, penipuan, dan juga pemukulan.

Anggota Keluarga Tandi mengalami luka yang cukup parah. Jadi, mereka pun menyangkal, mengatakan bahwa mereka sedang difitnah.

Keluarga Nandara bukan tergolong keluarga konglomerat, tetapi setidaknya mereka cukup kaya. Ketika orang tua Camila melihat anaknya terluka dan pihak lawan masih tidak mengakui perbuatannya, emosi mereka langsung membara!

Orang tua Camila langsung memanggil pengacara untuk membahas penyelesaian dengan anggota Keluarga Tandi. Mereka bersikeras menuntut anggota Keluarga Tandi dengan pasal pemerasan dan penipuan!

Setelah anggota Keluarga Tandi menyadari mereka be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 711

    “Bukan aku, aku nggak berbohong …. Jangan pukul aku …. Papa, kamu jangan pukul aku. Sakit! Huhuhu. Aku merasa sakit ….”Kening Caden berkerut. Dia segera berlari pergi memeluk Naomi. “Naomi!”Naomi bagai kesetrum saja. Sekujur tubuhnya gemetar dan meronta hebat. “Jangan pukul aku! Jangan pukul aku! Awas ….”Caden memeluk Naomi dengan erat. Hatinya sungguh remuk! Keluarga Tandi memang biadab!“Naomi, ini aku! Bangunlah …,” panggil Caden sembari memeluk Naomi. Dia ingin membangunkan Naomi dari mimpi buruknya.Naomi meronta beberapa saat. Pada akhirnya, dia membuka matanya. Air mata memburamkan pandangannya. Dia sungguh merasa takut. Dia mencoba mengamati sekeliling dengan penuh hati-hati. Tatapan takut itu bagai seorang anak kecil yang baru mengalami kekerasan saja.“Naomi ….” Hati Caden sungguh terasa pilu.Naomi menatap Caden beberapa saat. Sepertinya dia baru saja mengenal Caden. Air mata mulai menetes. Dia langsung masuk ke dalam pelukan Caden, lalu memeluknya dengan erat. “Aku mimpi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 712

    Setelah menangis beberapa saat di dalam pelukan Caden, Naomi baru mulai merasa tenang. Dia menarik napas dalam-dalam, kemudian berkata pada Caden, “Cewek yang tadi itu adikku. Dia itu anak kandung dari orang tua asuhku. Sudah bertahun-tahun kami nggak berjumpa, ketika bertemu tadi, aku jadi emosional. Aku … hubungan aku sama mereka nggak bagus.”Caden memeluk Naomi, lalu mencium keningnya sembari mengusap kepalanya. Dia tidak banyak bertanya dan tidak banyak berbicara.Semua yang dialami Naomi di dalam Keluarga Tandi adalah luka di hatinya. Naomi ingin mencurahkan rasa penat di hatinya. Jadi, Caden pun mendengar dengan tenang. Dia akan menjadi pendengar setia Naomi.Jika Naomi tidak ingin mengatakannya, Caden juga tidak akan sengaja membuka luka lama Naomi, nantinya malah akan membuat Naomi bersedih lagi.Dengan terisak-isak, Naomi mencurahkan isi hatinya. “Waktu aku berumur 8 tahun, aku pulang sekolah dengan memikul tas ranselku. Baru saja aku masuk ke rumah, aku pun ditampar oleh Pap

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 713

    “Setelah kita menikah, kita bisa membentuk keluarga kecil kita. Kita berusaha untuk membuat keluarga kita menjadi indah dan harmonis. Gimana menurutmu?”Jakun Caden bergerak. Hatinya terasa membara. Jantungnya berdetak dengan cepat. “Oke!”Tangan yang memeluk Naomi semakin erat lagi! Selain merasa bersalah dan juga cinta, sekarang Caden juga merasa kasihan!Naomi! Betapa inginnya Caden mengumpulkan semua rasa cinta di dunia ini untuk diberikan kepadanya!Naomi telah hidup menderita. Dia berhak untuk memiliki semua cinta di dunia ini! Dia pantas memilikinya!…Caden tidak buru-buru melampiaskan emosinya kepada anggota Keluarga Tandi. Bagi Caden, Naomi barulah yang terpenting.Caden terus menemani Naomi di hotel. Dia bernyanyi, menceritakan lelucon, lalu menceritakan masalah seru di masa kecil untuk membahagiakan Naomi. Dia bahkan mulai merencanakan masa depan mereka berdua …..Mereka makan siang di hotel. Caden turun tangan langsung untuk menyuap Naomi. Naomi tidak ingin disuap, tetapi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 714

    Sekitar jam 6 sore, Naomi sudah selesai membasuh tubuhnya. Dia juga sudah menenangkan dirinya, bersiap-siap pergi ke rumah sakit untuk menemani anak-anak.Baru saja mereka berjalan keluar hotel, langkah mereka pun diadang oleh anggota Keluarga Tandi!Entah dari mana anggota Keluarga Tandi mengetahui informasi keberadaan mereka. Bukan hanya 3 anggota keluarga saja yang datang, mereka juga datang bersama belasan preman berbadan kekar!Ketika melihat Naomi, Attar dan Sandra bukan kelihatan syok lantaran sudah 6 tahun tidak berjumpa dengan putri asuh mereka. Mereka malah merasa syok ketika melihat Caden. Bagaimanapun, Caden tergolong sangat tampan dan berkarisma. Dengan sekilas mata, dapat diketahui bahwa dia bukan orang biasa.Anggota Keluarga Tandi tidak kenal dengan Caden. Lantaran datang dengan banyak anggota, mereka juga menganggap remeh Caden.Mereka bertanya pada Naomi, “Apa dia itu pria yang baru kamu cari?”Dengan tidak gampangnya Naomi berhasil menenangkan dirinya. Ketika bertemu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 715

    Beberapa preman berbadan kekar menatap Naomi dan Caden dengan galak. Kelihatan sekali Attar tidak sedang berbohong. Mereka memang adalah penagih utang! Mereka datang untuk mengambil uang atau membawa orang!Sebelumnya Attar adalah orang biasa yang kerjaannya suka bermain kartu dan minum alkohol. Setelah mendapatkan mahar bernilai besar, dia pun berubah menjadi orang kaya baru. Kebiasaan buruknya pun semakin parah lagi!Lantaran kecanduan berjudi, Attar sudah kalah banyak uang dalam beberapa tahun ini. Dia juga sudah berutang banyak uang dari rentenir.Kepulangan anggota Keluarga Tandi kali ini juga karena mereka tidak sanggup untuk tinggal di luar negeri lagi. Tidak disangka, setelah pulang dari luar negeri, dia pun menjadi incaran penagih utang di dalam negeri!Attar tidak bisa membayar dan kemungkinan nyawa akan dipertaruhkan. Pada saat ini, kebetulan Attar mendengar Cynthia mengatakan dirinya bertemu dengan Naomi!Seketika langsung terlintas sebuah ide buruk di benak Attar. Dia ingi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 716

    Berat uang tunai sebesar 20 miliar sekitar 100 kilogram. Jika semua uang itu disusun rapi di atas meja, sepertinya akan sangat mencolok mata!Anggota Keluarga Tandi merasa girang. Kedua mata mereka terbelalak lebar. Saking girangnya, sekujur tubuh mereka pun gemetar!Ini adalah pertama kali dalam hidup mereka bisa melihat langsung uang tunai sebanyak itu!Mereka bertiga memeriksa beberapa gepok uang itu, lalu menunjukkan senyuman lebar di wajah mereka. Mereka pun bersorak di hadapan Caden dan juga para preman, “Ini uang! Iya, ini uang beneran!”“Ya Tuhan! Aku sudah kaya! Kaya! Aku benar-benar kaya! Uangnya sebanyak ini!”Caden menyilangkan kedua kakinya duduk di sofa tunggal dalam kamar. Ketika melihat wajah serakah mereka, dia pun merokok sembari menunjukkan ekspresi sinis!Caden sangat sakit hati dengan siksaan yang diterima Naomi. Dia sangat membenci anggota Keluarga Tandi! Betapa inginnya dia meremuk mereka hingga tidak bersisa! Hanya saja, Caden tidak akan membiarkan mereka lenyap

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 717

    Sandra segera melindungi Cynthia, lalu menjerit, “Jangan pukul! Bukannya hanya marah saja? Kami bisa minta maaf atau kamu bisa marahi dia kembali.”Kening Caden semakin berkerut. “Jadi, yang selalu dipukul dari kecil itu Naomi?”Kenyataannya memang seperti itu. Jadi, Sandra dan Attar tidak melanjutkan ucapan mereka.Raut wajah Caden menjadi dingin. “Kalau kalian yang turun tangan, kalian cukup menamparnya saja. Tapi kalau sampai anak buahku yang turun tangan, bisa jadi dia akan cacat.”Attar mendengus dingin. Dia ingin membalas, tetapi dia tidak berani. Pria ini bisa mengeluarkan uang 20 miliar dengan gampangnya. Seharusnya dia bukanlah orang yang boleh disinggung. Dengan terpaksa, Attar langsung menampar Cynthia!Tamparan yang dilayangkan cukup bertenaga. Alhasil Cynthia langsung jatuh di tempat!Cynthia jatuh duduk di lantai sembari memegang wajahnya. Tatapannya ketika melihat Attar kelihatan sangat syok. “Papa! Kamu pukul aku?”Ini pertama kalinya Attar memukul Cynthia. Dulu, dia ha

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 718

    Entah sudah berapa lama, wajah Cynthia juga sudah bengkak dan ujung bibirnya kelihatan berdarah. Dia pun langsung jatuh pingsan!Tangan Sandra yang terus memukul itu juga sudah membengkak. Dia menangis hingga hampir kehabisan napasnya. Hatinya sungguh remuk!Kali ini, Caden baru menyuruh anak buahnya untuk menghentikan aksi mereka.Tanpa menghiraukan bengkak di tangan, Sandra langsung memeluk putrinya sembari menangis histeris.Attar bertanya dengan mata merah, “Apa kami sudah boleh pergi?”Caden mengetuk batang rokok, lalu mengangkat kelopak mata untuk melihatnya sekilas. Ingin pergi? Tidak mungkin. Selanjutnya adalah sesi paling seru!Caden berkata, “Karena kalian sudah memarahi putraku, kupotong 2 miliar! Kalian juga sudah memarahi wanitaku, potong 2 miliar lagi!Setelah mendengar, emosi Attar pun meledak. “Padahal kamu sudah memukul putriku hingga seperti ini, kamu malah mau uang lagi!” Caden berucap, “Kalau kamu nggak bersedia keluarin uang, boleh. Kupotong lidahnya.”Attar mende

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status