Share

Bab 613

Penulis: Erlina
Begitu Samuel membuka pintu, Caden langsung menendangnya. Samuel yang lengah langsung terpental dan menabrak rak bunga. Pajangan keramik di rak pun hancur.

Tangan Samuel tergores dan lukanya cukup parah. Darah terus mengalir. Tatapan Samuel menjadi dingin. Melihat Caden membanting pintu dan berjalan masuk, Samuel langsung bangkit dan menerjang Caden.

Samuel tidak memedulikan kondisinya. Dia melawan Caden. Hari ini, mereka berdua sama-sama memendam amarah.

Caden marah karena diprovokasi Samuel dan melihat perhatian Naomi pada Samuel. Sementara itu, Samuel marah karena Naomi menyukai Caden. Hal ini benar-benar di luar perkiraan Samuel. Dia tidak menyangka Naomi bisa menyukai Caden.

Suara barang-barang pecah memenuhi rumah. Satu lengan Samuel masih dipasang gips. Meski marah, dia tetap tidak mampu melawan Caden. Jadi, dia terus dihajar.

Pukulan Caden lebih kuat dari kemarin. Tak lama kemudian, Samuel kalah dan tubuhnya babak belur. Dia menjilat darah di sudut bibirnya, lalu tiba-tiba tert
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 614

    Akhirnya, Rayden yang menarik Caden keluar dari rumah Samuel. Dia takut Caden kehilangan kendali dan melakukan sesuatu yang merugikan dirinya sendiri. Rayden yang khawatir pun pergi ke rumah Samuel untuk memeriksa kondisinya.Rayden sudah menduga Caden dan Samuel berkelahi. Dia berdiri di koridor dan melihat Caden dengan hati-hati sambil bertanya, "Papa, kamu baik-baik saja?"Rayden tidak tahu apa yang terjadi pada Caden, tetapi dia bisa merasakan ada yang tidak beres dengan Caden. Ayahnya tampak tertekan dan kecewa. Meski tidak terluka, ekspresi Caden terlihat menderita. Sepertinya, hati Caden terluka.Sudah lama Caden tidak seperti ini. Caden hanya mengernyit dan terdiam. Rayden sangat mengkhawatirkan Caden. Dia menarik lengan Caden dan memanggil, "Papa ...."Caden baru tersadar. Melihat ekspresi Rayden yang terlihat khawatir, Caden berusaha menenangkan dirinya dan menghibur, "Papa nggak apa-apa. Kamu nggak usah khawatir."Caden mengusap kepala Rayden, lalu menggendongnya dan berjala

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 615

    Mereka ingin membujuk Caden dan menemaninya minum, tetapi tidak berani. Suasana di dalam ruang privat sangat tertekan. Semuanya merasa kasihan, penasaran, dan takut. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Caden.Hari ini, Caden yang mengajak mereka berkumpul. Tadi siang, mereka bercanda dengan Caden dan mengungkit tentang tantangan ciuman intens selama 3 menit.Kemudian, mereka baru menyadari ada yang tidak beres dengan Caden. Jadi, semuanya tidak berani mengungkit hal ini lagi. Mereka menemani Caden seharian dengan gugup.Saat siang, Caden hanya tampak murung. Namun, emosinya cukup stabil. Dia bermain kartu dan sama sekali tidak berbicara, jadi semuanya hanya menemani Caden bermain.Pada malam hari, Caden tidak berhenti minum anggur. Semua orang pun ketakutan. Melihat Dylan masuk, Edward berbisik, "Bagaimana? Kamu sudah hubungi Naomi?""Sudah, kita tunggu saja," sahut Dylan. Dilihat dari kondisi Caden, sepertinya hanya Naomi yang bisa menyelesaikannya.Empat puluh menit kemudian, Nao

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 616

    Bukannya Naomi menyukai Caden? Namun, Naomi tidak mendengar peringatan Caden. Dia terus berhubungan dengan Samuel. Bahkan, hubungan Naomi lebih dekat dengan Samuel.Jadi, Naomi juga menyukai Samuel? Caden makin kesal begitu memikirkan hal ini. Di bawah pengaruh alkohol, perasaan Caden makin tertekan. Dia ingin melampiaskan emosinya.Caden menggertakkan giginya, lalu mengambil gelas anggur dan menenggaknya. Kemudian, dia berdiri dan mencium bibir Naomi seraya memegang kepalanya.Gerakan Caden sangat cepat sehingga Naomi tidak sempat menghentikannya. Semua orang terperangah. Mereka tidak menyangka Caden berani mencium Naomi di depan umum.Naomi yang baru tersadar merasa malu. Jantungnya berdegup kencang. Naomi yang pemalu tidak ingin berciuman di depan banyak orang. Dia terus memberontak.Saat ini, Caden kehilangan kendali. Dia seperti tidak melihat orang lain dan hanya fokus pada Naomi, seolah-olah di dalam ruangan hanya tersisa mereka berdua.Caden ingin membuka gigi Naomi, tetapi Naom

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 617

    Naomi berucap seraya mengernyit, "Aku nggak hubungi dia. Dia kenapa?"Dylan menjelaskan, "Dia hilang kontak. Setelah meninggalkan bar, kami nggak tahu dia pergi ke mana. Kami sudah berusaha mencarinya, tapi kami nggak temukan dia."Naomi mulai khawatir. Dia bertanya, "Kamu sudah telepon dia?"Dylan menjawab, "Sudah, tapi dia nggak jawab panggilan telepon dan nggak balas pesan. Hari ini suasana hatinya sangat buruk, jadi kami mengkhawatirkannya. Apa kamu bisa bantu kami hubungi dia?"Naomi menyahut, "Oke. Aku beri tahu kamu kalau ada kabar."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Naomi segera menelepon Caden. Sekarang dia tidak kesal lagi. Namun, Caden tidak menjawab panggilan teleponnya. Jadi, Naomi mengirim pesan kepada Caden.[ Kamu di mana? Dylan dan lainnya cari kamu. Mereka sangat mengkhawatirkanmu. Kalau kamu baca pesanku, cepat balas. ]Naomi menunggu beberapa saat, tetapi Caden tidak membalas pesannya. Dia mengirim pesan lagi.[ Aku sama sekali nggak menyukai Samuel. Kamu nggak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 618

    Jantung Naomi berdegup kencang. Dylan lanjut berkata, "Aku dan dia tumbuh besar bersama, jadi aku sangat memahaminya. Kamu boleh ragukan temperamennya, tapi jangan ragukan perasaan cintanya padamu."Dylan menambahkan, "Dia benar-benar cinta mati padamu. Kalau aku bohong, kamu boleh suruh kakakku hajar aku!"Dylan tidak takut pada apa pun. Dia hanya takut pada kakaknya. Semua orang yang kenal Dylan tahu hal ini.Setelah mengakhiri panggilan telepon, Naomi memegang ponselnya sambil termenung. Sebenarnya belakangan ini dia sama sekali tidak bahagia.Sejak tahu dirinya menyukai Caden, terutama setelah Samuel muncul, Naomi dan Caden terus bertengkar dan berdiam-diaman.Saat berdiam-diaman dengan Caden selama 3 hari, Naomi sama sekali tidak bisa tidur. Dia tidak fokus seharian dan hatinya gundah. Naomi menjadi cengeng, dia merasa sangat lelah.Hari ini, akhirnya Caden datang. Namun, dia melihat Samuel membantu Naomi memperbaiki pipa air. Jadi, Caden cemburu dan marah lagi.Bahkan, mereka ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 619

    Saat memikirkan hal ini, Caden makin panik. Kemudian, dia berenang ke tepi. Caden tidak boleh membiarkan masalahnya menjadi seperti ini. Dia tidak ingin menunggu lagi.Caden tidak ingin menyesal. Nantinya dia pasti terluka saat Naomi berhasil direbut Samuel. Caden ingin mencari Naomi dan mengungkapkan isi hatinya.Sebelum Naomi direbut Samuel, Caden harus memberi tahu Naomi perasaannya. Caden ingin memberi tahu Naomi dia cinta mati padanya. Caden hampir gila karena Naomi!Caden sudah sampai ke tepi. Angin berembus di tubuh Caden yang basah, tetapi Caden sama sekali tidak merasa dingin. Dia malah merasa tubuhnya memanas. Caden sangat antusias!Setelah kembali ke mobil, Caden mengambil ponselnya. Dia melihat panggilan telepon dan pesan dari Naomi.Caden merasa terkejut dan juga senang. Dia sangat bersemangat setelah membaca pesan Naomi yang memperhatikan dan mengkhawatirkannya. Bahkan, Caden tertawa sendiri.Jika Naomi memperhatikan Caden, itu berarti dia menyukainya. Caden menyeka air l

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 620

    Kota Jawhar sering diterpa badai salju pada musim dingin. Sekarang tiba-tiba turun hujan, sudah jelas ini termasuk cuaca ekstrem.Naomi agak linglung karena mengkhawatirkan Caden. Tentu saja, cuaca ekstrem ini membuatnya makin khawatir.Naomi bergegas keluar dari gedung sambil membawa payung. Sewaktu payung hampir terbang karena diterpa angin kencang, jantung Naomi berdebar.Petir menyambar. Suara petir yang bergemuruh membuat Naomi ketakutan hingga terjatuh ke tanah. Kebetulan satpam kompleks yang sedang berpatroli melihat Naomi. Mereka buru-buru menghampiri Naomi sembari membawa payung dan bertanya, "Bu Naomi? Kamu nggak apa-apa, 'kan?Kedua satpam memapah Naomi. Salah satu satpam bertanya lagi, "Sekarang lagi turun hujan lebat. Kenapa kamu keluar cuma pakai sandal malam-malam begini?"Naomi baru menyadari dirinya memakai sandal. Tadi dia buru-buru keluar sehingga lupa memakai sepatu. Sekarang dia merasa kedinginan karena kedua kakinya terendam dalam air hujan.Satpam membujuk, "Baju

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 621

    Bahkan, Caden melupakan keberadaan ibunya Rayden. Sekarang ada yang memberi tahu Caden ibunya Rayden sudah kembali. Kabar ini muncul begitu mendadak dan tidak mungkin palsu. Kabar yang mengejutkan ini membuat Caden kewalahan.Jika Caden memilih ibunya Rayden, dia harus melepaskan hubungannya dengan Naomi untuk sementara waktu. Sekarang Samuel memang mengincar Naomi, tetapi Caden juga tidak berani meminta Naomi menunggunya.Caden tidak mengetahui pilihan ibunya Rayden. Itu berarti dia tidak bisa memberikan Naomi masa depan yang jelas. Jika Caden meminta Naomi untuk menunggu, itu sama saja dengan menjadikan Naomi sebagai cadangan.Caden mencintai Naomi. Dia tidak akan mengizinkan dirinya berbuat seperti itu. Jika Caden memilih Naomi, bagaimana Caden memberi penjelasan pada ibunya Rayden?Sekalipun ibunya Rayden mengalah karena menghormati dan memahami keputusannya, Caden juga merasa bersalah. Enam tahun yang lalu, Caden merenggut keperawanan wanita itu. Mana mungkin dia tidak bertanggung

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status