Share

Bab 463

Penulis: Erlina
Usai mendengar, Caden pun menyipitkan matanya. Dia melirik kotak makan yang baru dibawakan Steven tadi. Isi dari makanan itu adalah makanan yang dipersiapkan oleh Naomi.

Caden terbengong sejenak. Dylan juga menyadari kotak makanan di atas meja. “Apa itu?”

Dylan hendak menyentuhnya, tapi Caden langsung menepuk tangannya. Pukulan itu sangat kuat. Suaranya juga sangat keras. Tangan Dylan menjadi merah dalam seketika. “Sialan! Kamu ngapain!”

Caden mematikan rokoknya, lalu membuka kotak makanan. Aroma wangi langsung tercium dalam seketika.

Dylan bertanya, “Sarapan?”

Caden memajangkan satu per satu kotak makanan di hadapannya. Isinya masih sama seperti biasa, hanya saja porsinya semakin banyak saja.

Mungkin Naomi menyadari Caden menghabiskan semua makanan hingga tidak berbisa. Dia mengira semua itu tidak cukup bagi Caden.

Dylan langsung berkata, “Ini pasti bukan makanan dari kantor polisi dan juga bukan seperti makanan yang dibeli dari restoran. Siapa yang turun tangan masak buat kamu? Bukan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Neli Situmorang
kapan tamatnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 464

    Naomi tidak ingin memilih. “Anak kecil baru membuat pilihan. Orang dewasa ingin semuanya!”Caden tidak membalas omongan Naomi. Dia hanya menatap Naomi, menunggu pilihan wanita itu.Beberapa saat kemudian, Naomi baru bergumam, “Kalau hanya boleh memilih 1 di antara 2, aku pasti akan memilih kamu bisa bebas dari sini dengan selamat.”Tatapan Caden menjadi aneh. Dia menyipitkan matanya. “Bukannya kamu mau uang?”“Mau.”“Kalau mau, kenapa kamu pilih aku bebas dari sini? Kalau aku bebas, kamu nggak dapat uang lagi.”“Belum pasti. Kalau kamu bisa bebas dengan selamat, kamu pasti akan gembira, ‘kan? Bisa jadi kamu berwelas hati menghamburkan uangmu kepadaku. Biasanya di TV seperti itu. Orang kaya suka menghamburkan uang mereka ketika lagi gembira.”Caden terdiam. Sepertinya orang biasa tidak akan kepikiran hal seperti ini.“Apa kamu masih ingat dengan janjimu?”“Ingat! Bukannya kamu ingin aku jawab 1 pertanyaanmu?”“Emm, kalau nanti kamu nggak jawab dengan serius, kamu akan jatuh miskin untuk

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 465

    “Apa kamu lagi mencemaskan keselamatanmu dan anak-anak? Kamu tenang saja. Selama ada aku, mereka nggak akan berani untuk menyinggung kalian,” janji Caden.Naomi membalas dengan tenang, “Kamu biarkan aku pertimbangkan masalah ini dulu.”Caden juga tidak memaksa Naomi lagi. “Emm, kamu beri tahu aku setelah kamu selesai pertimbangkan nanti.”“Oke.” Naomi pun meninggalkan kantor polisi.Caden menyalakan rokok. Dia ingin menenangkan diri sejenak. Kemudian, dia memanggil Gilbert ke ruangannya lagi.“Kamu diam-diam bocorkan masalah aku panggil Naomi ke sini. Bilang saja, aku menyampaikan wasiatku kepadanya.”Gilbert terbengong, lalu memutar bola matanya. Dalam seketika, dia mengerti maksud Caden. “Mengerti!”…Sekarang berhubung telah terjadi sesuatu dengan Caden, dunia ekonomi mulai bergejolak. Bukan hanya dunia ekonomi saja, dunia di luar ekonomi juga ikut bergejolak.Terutama setelah Gilbert membocorkan masalah “menyampaikan wasiat” ke luar, situasi di luar sana semakin tidak stabil lagi.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 466

    Tak peduli pria bertemperamen busuk ini adalah anak yatim piatu ataupun anaknya Rayden, dia cukup kasihan. Mengenai Rayden …. Sepertinya dia mengerti kenapa Rayden bisa mengalami gangguan mental.Sebagian besar anak sangat menyukai Tahun Baru. Waktu itu seharusnya adalah waktu paling menggembirakan dalam 1 tahun. Namun, bagi Rayden, hari itu adalah hari paling sengsara baginya.Tidak! Semua itu tidak akan terulang kembali!Setelah Naomi kembali, dia tidak akan mengizinkan Rayden merayakan Tahun Baru sendirian. Kelak setiap Tahun Baru, Naomi akan merayakannya bersama dengan Rayden!Naomi mengisap hidungnya. Nada bicaranya berubah semakin melembut. “Hari ini Tiara mau bawa anak-anak untuk pergi belanja pakaian, sepatu, sekalian beli beberapa camilan. Apa ada yang ingin kamu beli? Biar aku bantu beliin?”Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah Caden. Dia terdiam sejenak, baru berkata, “Apa perlu beli pakaian dan sepatu baru?”Pakaian Caden dan Rayden dirancang khusus untuk mereka. Mereka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 467

    Ketika kepikiran bebas belanja sepuasnya, Naomi merasa sangat gembira. Setelah keluar kantor polisi, dia pun menghubungi Tiara.Tiara dan keempat anak-anak sudah di perjalanan ke mal. Beberapa orang sedang janjian untuk berkumpul di depan mal. Rencananya, mereka akan pergi belanja di mal, lalu pergi ke pasar.Tahun ini Giman dan istrinya sedang dinas di luar kota, mereka tidak bisa kembali. Jadi, Tiara pun merayakan Tahun Baru bersama mereka.Setengah jam kemudian, mereka pun berkumpul di depan mal.Begitu melihat Naomi, Tiara langsung berkata, “Kenapa senyum selebar itu? Ketiban rezeki nomplok?”“Emm! Aku dapat rezeki nomplok! Hari ini terserah kalian mau beli apa saja. Aku yang bayar!”Tiara merasa bingung. “Apa kamu benar-benar dapat rezeki nomplok?”Naomi memamerkan kartu putih keemasannya. “Sekarang aku jadi wanita kaya!”“Apa? Diberi cowok liar itu?”Naomi memelototinya. “Jangan sembarangan sebut! Hari ini dia bukan cowok liar lagi, dia itu Pak Caden.”Kelak dia disebut pria liar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 468

    Sanak saudara Rayden mencari hingga ke rumah! Mereka bahkan datang bersama dengan banyak pengawal berbadan kokoh! Apa yang ingin mereka lakukan?Dari penampilan mereka, sepertinya mereka datang untuk berkelahi atau untuk merampas!Seharusnya mereka tidak akan berkelahi tanpa sebab. Kalau mereka datang untuk merampas … itu berarti mereka ingin merampas Rayden.Namun, bukannya mereka tidak suka dengan Rayden? Untuk apa mereka datang merampas Rayden?Pemikiran Naomi sangat sederhana. Dia tidak kepikiran siasat buruk yang biasanya dipermainkan oleh keluarga kaya. Jadi, dia masih tidak mengerti maksud kedatangan anggota Keluarga Pangestu kali ini.“Naomi, buka pintu! Kita tahu kamu dan Rayden lagi di rumah. Jangan berlagak nggak lagi di rumah! Kalau kamu nggak bukain pintu, kami akan dobrak pintu!” Orang yang berbicara adalah salah satu anak buah Tony, Hendry.Naomi mengerutkan keningnya. “Aku nggak kenal sama kalian. Ngapain kalian ke sini?”“Kalau aku suruh kamu buka pintu, ya buka pintu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 469

    Keempat bocah cilik terbengong di tempat.Braden dan Rayden mulai berkerut. Jayden pun ketakutan.Saat ini, emosi Hayden meluap. “Atas dasar apa mereka bawa Rayden pergi? Mereka juga nggak suka sama Rayden. Mama nggak usah takut. Ada aku di sini. Aku nggak akan izinkan mereka bawa Rayden pergi dari sini! Sekarang, aku akan usir mereka dari sini!”Naomi segera menyeret Hayden. “Jangan! Kalau kamu keluar sekarang, sama saja kamu lagi mengekspos identitasmu!”“Kalau begitu, aku akan pakai masker.”“Nggak boleh juga!”Bagaimana kalau masker itu copot? Bukankah akan sangat berisiko?Naomi berkata, “Mama akan cari cara untuk menghadapi mereka. Kalian dengarkan apa kata Mama. Nanti saat Mama berhubungan sama mereka, apa pun yang terjadi, kalian nggak boleh keluar! Barang siapa yang berani nggak turuti apa kata Mama, Mama akan sangat amat marah!”Braden masih merasa tidak tenang. Dengan IQ Naomi, ide bagus apa yang bisa dipikirkannya?“Mama, coba Mama beri tahu kami rencanamu.”Baru saja Brade

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 470

    Tanpa menunggu buka mulut dari Tony, Naomi melanjutkan omongannya, “Sebenarnya kalau kalian memperlakukan Rayden dengan tulus, kalian juga nggak usah jemput dia pulang. Aku bisa jaga Rayden di sini. Papanya Rayden juga tenang membiarkannya tinggal di rumahku.”Tony dapat mendengar makna tersirat dari ucapan Naomi. Dia menyipitkan matanya.“Kamu nggak usah ambil nama dia buat takuti kami. Dia nggak akan bisa keluar lagi.”“Nggak akan keluar? Dia akan keluar hari ini. Tadi pagi kami sempat ketemuan. Dia bilang malam ini dia bakal bawa Rayden makan di rumahmu. Dia akan menemani kalian untuk merayakan malam Tahun Baru ini.”Tony mendengus dingin. “Semua itu cuma buat kelabui kamu saja. Bukti dia membunuh sangat kuat. Dia sudah dijatuhkan hukuman mati. Hanya saja, berita itu masih belum dipublikasikan saja. Buktinya dia sudah menyerahkan Rayden kepadamu dan juga menyerahkan surat wasiat kepadamu.”Naomi merasa kaget. “Nggak mungkin!”Tony menyuruh Hendry untuk membuka rekaman suara.“Dia ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 471

    “Boleh, kalau begitu, kamu pergi bersama kami.”“Oke, kamu beri aku sedikit waktu. Aku beres-beres sebentar. Aku seduhkan teh buat kalian dulu.”Naomi langsung pergi ke dapur untuk menyeduh banyak gelas teh. Suhu di dalam ruangan sudah diatur menjadi suhu paling tinggi. Ruangan sangatlah panas. Begitu teh disajikan, semuanya segera meminum teh.“Kalian minum dulu. Aku pergi kemas pakaian Rayden dulu.” Sambil berbicara, Naomi sambil berjalan kembali ke kamarnya.Di dalam kamar anak, anak-anak sedang memantau kondisi dari CCTV. Hayden bertanya, “Apa maksudnya? Sudah terjadi sesuatu sama si Caden berengsek itu? Apa benar Mama akan bawa Rayden pergi bersama mereka?”Braden berkata, “Caden akan baik-baik saja. Aku sudah menyerahkan bukti kepadanya. Seharusnya kabar wasiat itu juga sengaja disebarkan olehnya. Mama pasti sudah menghubungi Paman Steven. Dia sedang mengulur waktu saja. Kalau aku nggak salah tebak, seharusnya Mama taruh obat di dalam minuman mereka.”“Apa Mama ingin membuat mer

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1571

    Camila tidak menjelaskan. Dia berkata dengan galak, “Sebenarnya kamu sudah hubungi Catherine belum? Hari ini dia datang atau nggak? Kalau dia nggak datang, aku pergi, nih!”Dylan segera berkata, “Datang, datang, datang. Dia balas aku kalau dia bakal datang, tapi dia datangnya agak sorean.”Kening Camila berkerut. “Kenapa sore?”Dylan berterus terang. “Aku juga nggak tahu. Kutebak mungkin sekarang dia lagi nggak di Kota Jawhar. Dia lagi perjalanan dari luar kota.”Camila merasa tidak senang. “Jadi, kenapa kamu nggak beri tahu aku sebelumnya?”Jika Camila tahu Catherine baru akan datang di sore hari, dia pun tidak akan datang ke rumah sakit di pagi hari!Apalagi hubungan mereka berdua sudah canggung!Dylan merasa agak kesal. “Kamu juga nggak tanya ….”Camila memelototinya.Belum sempat Camila kepikiran bagaimana untuk mengomeli Dylan, Dylan malah mulai muntah lagi. Dia berbaring di samping ranjang sembari mual-mual.Tadinya Camila tidak ingin menghiraukannya. Namun, ketika melihat dia mu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1570

    Kevin juga menambahkan, “Aku juga sama! Seluruh tubuhku terasa rileks!”Di kamar rawat sebelah.Begitu melihat orang tuanya, Dylan buru-buru duduk tegak dan menyapa mereka dengan hati-hati karena takut dipukul, “Ayah, Ibu.”Kevin kembali menjadi ayah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. “Nggak usah gugup, kami datang bukan untuk memukulmu. Kamu benar-benar beruntung karena ketemu sama Camila! Kelak, kamu harus perlakukan Camila dengan baik. Kalau kamu berani membuatnya marah, aku dan ibumu pasti akan menghabisimu!”Lyana juga tertawa. “Putraku yang baik, gimana keadaanmu hari ini? Sudah punya selera makan?”Dylan merasa sangat terkejut setelah melihat perubahan sikap orang tuanya. Dia juga sudah berubah dari putra durhaka menjadi putra yang baik? Camila benar-benar berhasil menghibur orang tuanya? Ya Tuhan, bagaimana Camila melakukannya?Dylan diam-diam melirik Camila. Begitu tatapan mereka bertemu, Camila segera mengalihkan pandangannya dan mengabaikan Dylan.Dylan pun mengalihkan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1569

    Kali ini, Kevin juga langsung menunjukkan sikapnya.“Camila, tenang saja. Kali ini, kami nggak akan paksa Dylan untuk menikahinya lagi. Meski aku ... sangat ingin Keluarga Hermanto memiliki penerus, juga benar-benar inginkan anak itu, aku lebih rela Keluarga Hermanto nggak punya penerus daripada harus memisahkan kalian!”Kevin bahkan hampir meneteskan air mata. Dia benar-benar menginginkan seorang cucu. Kata orang, ada 3 bentuk ketidakberbaktian seorang anak dan yang terbesar adalah tidak memiliki penerus keluarga. Keinginan agar putranya meneruskan garis keturunan Keluarga Hermanto selalu menjadi beban dalam hatinya.Tidak peduli siapa yang melahirkannya, semua itu sebenarnya sama saja bagi Keluarga Hermanto. Oleh karena itu, Kevin baru mengucapkan kata-kata seperti itu. Dia lebih rela tidak memiliki cucu daripada menghancurkan kehidupan Camila dan Dylan.Camila mengetahui beban pikiran Kevin. Setelah mendengar ucapan Kevin, dia merasa lumayan terharu. Selain merasa terharu, dia juga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1568

    “Camila, kamu benar-benar pacaran sama Dylan?”“Emm! Kami juga berencana untuk menikah dan punya anak. Tapi, aku masih belum tenang karena Leon belum tertangkap. Jadi, aku undur dulu masalah pernikahan.”Mata Lyana dan Kevin langsung berbinar. Mereka bertanya dengan tidak percaya, “Se ... serius?”“Serius!”Lyana dan Kevin buru-buru bertanya lagi, “Kamu nggak keberatan nikah sama dia?”Camila pun tertawa. “Dia bahkan nggak keberatan aku ini seorang janda. Kenapa aku harus keberatan nikah sama dia? Dia memang pernah punya banyak pacar, tapi dia juga bukan cowok berengsek. Dia punya pandangan hidup dan kepribadian yang baik, juga bisa menyenangkan orang. Setelah kami bersama, dia cuma setia padaku dan memperlakukanku dengan baik.”Hati Lyana dan Kevin yang sudah mati pun hidup kembali! Meskipun Camila tidak mengandung, Camila dan Dylan benar-benar sedang berpacaran. Selain itu, mereka juga memiliki rencana untuk menikah dan melahirkan anak. Bagi Lyana dan Kevin, ini adalah hal yang sang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1567

    Camila menenangkan diri, lalu berjalan ke arah kamar rawat sebelah. Memberi pelajaran pada Catherine bukanlah yang terpenting. Dia harus terlebih dahulu menghibur Lyana. Amarah yang terlalu besar akan sangat melukai tubuh. Camila tidak boleh membiarkan Lyana terus-menerus merasa marah.Sebelum Camila tiba di depan pintu kamar rawat, terlihat Caden berjalan keluar dari dari kamar rawat Lyana. Camila pun menyapanya, “Pak Caden.”Melihat Camila, Caden merasa agak terkejut. “Kapan kamu pulang?”Camila menjawab, “Aku baru beli tiket pesawatnya semalam dan tiba pagi ini.”Caden menghela napas panjang. “Bagus juga kamu pulang. Kak Fiona nggak tahu masalah Bibi Lyana, sedangkan aku juga nggak begitu bisa berkomunikasi dengan Bibi Lyana. Berhubung kamu sudah pulang, temani dan hiburlah dia.”Camila menjawab, “Kak Fiona lagi hamil. Sebaiknya jangan buat dia khawatir. Aku akan jaga Bibi Lyana.”“Emm. Naomi tahu kamu pulang?”Camila menggeleng. “Pesawatku terbang di tengah malam. Dia seharusnya s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1566

    “Anak yang dikandung Catherine itu anakmu atau bukan?”Dylan mengernyit. “Aku nggak tahu.”Camila bertanya lagi, “Jadi, kamu sudah pikirkan cara penyelesaiannya?”Dylan menggeleng lagi dan menjawab dengan kesal, “Belum.”Camila menghela napas panjang. “Ajak dia keluar. Bilang saja kalian akan pergi daftarkan pernikahan kalian hari ini.”Dylan langsung membelalak. “Aku nggak akan nikahi dia! Pernikahan itu bukan permainan anak. Aku nggak akan menikah dengannya!”Camila menjulingkan matanya. “Memangnya kamu nggak bisa bohong?”Dylan pun terlihat bingung. “Hmm?”Camila tidak menjelaskan, hanya berkata, “Kalau kamu mau tangani masalah Catherine dengan baik, turuti kata-kataku! Ajak dia keluar hari ini!”Dylan buru-buru bertanya, “Kamu punya cara penyelesaiannya?”Camila menjawab, “Kamu ajak dulu dia keluar. Paling bagus kalau bisa ajak dia ketemu di rumah sakit. Aku akan bicara dengannya.”Dylan segera menunjukkan tampang layaknya seekor pug dan menyanjung, “Kalau kamu bisa bantu aku tanga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1565

    Keesokan paginya.Dylan terbaring di ranjang pasien dan tidak berhenti muntah kering. Dia memanggil Caden dengan lemas, “Caden, tolong ambilkan segelas air untukku. Aku mau kumur-kumur. Cepat dikit. Mulutku bau banget.”Pintu kamar pasien dibuka seseorang, lalu tercium aroma familier seseorang ....Dylan menyadari sesuatu dan jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Dia pun buru-buru mendongak.Camila mengenakan mantel panjang dan menggeraikan rambut ikal panjangnya yang berwarna cokelat sedang berdiri di depan pintu. Dia juga memakai masker, kacamata hitam, dan sepatu hak tinggi setinggi 7 cm. Sebelah tangannya bertumpu pada koper, sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke saku mantel. Dia benar-benar terlihat layaknya seorang wanita yang mendominasi.Meskipun Camila membalut dirinya dengan rapat, Dylan tetap langsung mengenalinya. Seluruh tubuh Dylan pun menegang. Entah kenapa, dia mulai merasa panik dan jantungnya juga berdebar makin kencang. Dia hanya menatap Camila dengan mata membelal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status