Share

Bab 469

Author: Erlina
Keempat bocah cilik terbengong di tempat.

Braden dan Rayden mulai berkerut. Jayden pun ketakutan.

Saat ini, emosi Hayden meluap. “Atas dasar apa mereka bawa Rayden pergi? Mereka juga nggak suka sama Rayden. Mama nggak usah takut. Ada aku di sini. Aku nggak akan izinkan mereka bawa Rayden pergi dari sini! Sekarang, aku akan usir mereka dari sini!”

Naomi segera menyeret Hayden. “Jangan! Kalau kamu keluar sekarang, sama saja kamu lagi mengekspos identitasmu!”

“Kalau begitu, aku akan pakai masker.”

“Nggak boleh juga!”

Bagaimana kalau masker itu copot? Bukankah akan sangat berisiko?

Naomi berkata, “Mama akan cari cara untuk menghadapi mereka. Kalian dengarkan apa kata Mama. Nanti saat Mama berhubungan sama mereka, apa pun yang terjadi, kalian nggak boleh keluar! Barang siapa yang berani nggak turuti apa kata Mama, Mama akan sangat amat marah!”

Braden masih merasa tidak tenang. Dengan IQ Naomi, ide bagus apa yang bisa dipikirkannya?

“Mama, coba Mama beri tahu kami rencanamu.”

Baru saja Brade
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Na Bundana Yusuf
lanjutanny mana kaa,
goodnovel comment avatar
Noni Noni
hai bila kesudahanya ya?asyik berpelit saja..geram juga aku.
goodnovel comment avatar
Mhuefhyt
mana lanjutannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 470

    Tanpa menunggu buka mulut dari Tony, Naomi melanjutkan omongannya, “Sebenarnya kalau kalian memperlakukan Rayden dengan tulus, kalian juga nggak usah jemput dia pulang. Aku bisa jaga Rayden di sini. Papanya Rayden juga tenang membiarkannya tinggal di rumahku.”Tony dapat mendengar makna tersirat dari ucapan Naomi. Dia menyipitkan matanya.“Kamu nggak usah ambil nama dia buat takuti kami. Dia nggak akan bisa keluar lagi.”“Nggak akan keluar? Dia akan keluar hari ini. Tadi pagi kami sempat ketemuan. Dia bilang malam ini dia bakal bawa Rayden makan di rumahmu. Dia akan menemani kalian untuk merayakan malam Tahun Baru ini.”Tony mendengus dingin. “Semua itu cuma buat kelabui kamu saja. Bukti dia membunuh sangat kuat. Dia sudah dijatuhkan hukuman mati. Hanya saja, berita itu masih belum dipublikasikan saja. Buktinya dia sudah menyerahkan Rayden kepadamu dan juga menyerahkan surat wasiat kepadamu.”Naomi merasa kaget. “Nggak mungkin!”Tony menyuruh Hendry untuk membuka rekaman suara.“Dia ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 471

    “Boleh, kalau begitu, kamu pergi bersama kami.”“Oke, kamu beri aku sedikit waktu. Aku beres-beres sebentar. Aku seduhkan teh buat kalian dulu.”Naomi langsung pergi ke dapur untuk menyeduh banyak gelas teh. Suhu di dalam ruangan sudah diatur menjadi suhu paling tinggi. Ruangan sangatlah panas. Begitu teh disajikan, semuanya segera meminum teh.“Kalian minum dulu. Aku pergi kemas pakaian Rayden dulu.” Sambil berbicara, Naomi sambil berjalan kembali ke kamarnya.Di dalam kamar anak, anak-anak sedang memantau kondisi dari CCTV. Hayden bertanya, “Apa maksudnya? Sudah terjadi sesuatu sama si Caden berengsek itu? Apa benar Mama akan bawa Rayden pergi bersama mereka?”Braden berkata, “Caden akan baik-baik saja. Aku sudah menyerahkan bukti kepadanya. Seharusnya kabar wasiat itu juga sengaja disebarkan olehnya. Mama pasti sudah menghubungi Paman Steven. Dia sedang mengulur waktu saja. Kalau aku nggak salah tebak, seharusnya Mama taruh obat di dalam minuman mereka.”“Apa Mama ingin membuat mer

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 472

    Braden langsung menarik Hayden. Bahkan kaki Hayden juga belum menyentuh sisi pintu. “Coba lihat!” Braden membawa mereka buru-buru ke depan meja baca untuk melihat rekaman CCTV.Ternyata ada penyelamat!Caden telah kembali!Hati Braden gemetar ketika melihat sosok Caden dari dalam layar CCTV. Saat ini, Caden bagai seorang pahlawan yang dipenuhi dengan aura membunuh!Salah satu tangannya memeluk Naomi yang sedang terluka. Kemudian, tangan yang satu lagi menahan pergelangan tangan Hendry. Tatapannya tertuju pada diri Tony. Raut wajahnya sangatlah dingin. Aura membunuh terpancar di dalamnya!Para pengawal di lantai juga sudah terluka. Semuanya sedang berbaring di atas lantai dengan kesakitan. Hanya saja, tidak ada yang berani bersuara.Keheningan seketika memenuhi ruang tamu. Satu detik kemudian, terdengar suara derakan tulang.Pergelangan tangan Hendry dipatahkan. Suara jerit kesakitan terdengar di seluruh gedung. Caden menahan belakang kepala Naomi, lalu mendekapkan Naomi ke dalam pelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 473

    Braden melepaskan Hayden dan jayden, lalu memeluk Rayden berusaha untuk menenangkannya. “Rayden, tenangkan dirimu. Semuanya sudah berakhir. Kalau terjadi sesuatu sama kamu nanti, Mama pasti akan lebih panik lagi. Dia pasti akan segera pulang untuk melihatmu. Kalau kamu ingin Mama mengobati lukanya dengan tenang, kamu tenangkan dirimu dulu. Yang patuh, ya ….”Saat ini, Hayden dan Jayden baru menyadari ada yang berbeda dengan Rayden. Mereka segera menyeka air mata Rayden, lalu mulai menghiburnya, “Rayden, kamu jangan pikirkan orang jahat itu. Kamu cukup pikirkan Mama saja. Kamu pikirkan senyuman dan keinginan Mama saja ….”Rayden memiliki penyakit mental. Kondisinya memang sudah membaik, tetapi masih belum pulih sebelumnya. Seandainya penyakit Rayden kambuh pada kondisi seperti ini, masalah akan semakin buruk lagi.Untung saja Rayden mewarisi sikap tenang Caden. Dia memejamkan matanya bersandar di pundak Braden, memaksa dirinya untuk tetap bersikap tenang. Rayden diam-diam meneteskan air

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 474

    Caden sungguh tidak berdaya. Demi menenangkan hati Naomi, dia mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Gilbert. Ucapannya sangat singkat. “Ada yang curiga aku kabur dari kantor polisi. Mohon bantuan Pak Gilbert untuk jelaskan masalah ini.”Begitu mendengar Caden sedang menghubungi polisi, Naomi spontan menegakkan tubuhnya. “Pak Gilbert.”Setelah mendengar ucapan Caden, Gilbert dapat menebak apa yang terjadi. Dia pun tersenyum. “Bu Naomi harap tenang. Kasus sudah selesai diselidiki. Orang itu meninggal karena bunuh diri, bukan didorong kekasihmu. Dia juga bukan dipaksa oleh kekasihmu. Kekasihmu nggak bersalah. Sebentar lagi pihak kepolisian akan mengeluarkan pengumuman.”Sepertinya Naomi sudah terbiasa dengan panggilan “kekasih” yang dilontarkan Gilbert. “Emm, oke, terima kasih.”Setelah panggilan diakhiri, Caden bertanya, “Apa kamu percaya sekarang?”Naomi mengangguk. “Emm.”Tadi Caden baru saja ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba Naomi malah menangis dengan histeris.Caden merasa syok.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 475

    Namun hari ini, Caden merasa Naomi semakin berat saja. Setelah Naomi pergi, hati Caden tiba-tiba terasa hampa!“Hei, cepat turun!” Naomi yang berdiri beberapa meter dari sisi mobil memanggilnya.Setelah Naomi berjalan beberapa langkah, dia baru menyadari Caden tidak menuruni mobil. Jadi, Naomi pun berhenti menunggunya di tempat.Berhubung tadi Naomi keluar dengan buru-buru, dia juga tidak mengenakan jaket. Saat ini, Naomi hanya mengenakan sweter berwarna putih dengan celana panjang ketat berwarna hitam.Naomi merasa agak dingin. Dia menggosok-gosok kedua tangannya sembari mengentakkan kakinya. Rambut sepanjang pinggang itu terasa sangat berantakan. Terlihat bekas luka di bagian keningnya. Apalagi Naomi baru saja menangis, matanya sangat bengkak.Dalam sekilas mata, kelihatan bahwa dia bagai seorang wanita biasa-biasa saja. Hanya saja, dia malah menarik perhatian banyak orang. Mungkin karena Naomi memiliki wajah yang sangat tidak biasa. Dia kelihatan sangatlah cantik.Zaman sekarang ini

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 476

    Mereka berdua berjalan ke jalur VIP. Setelah berjalan beberapa saat, Naomi baru menyadari tangannya masih ditarik oleh Caden.Pantas saja Naomi merasa tangannya sangat hangat. Ketika Naomi hendak menurunkan tangannya, Caden malah menggenggam dengan semakin erat lagi.Jantung Naomi berdetak kencang. Dia mengingatkan Caden. “Hei, kamu … masih menggandeng tanganku!”Caden tidak melihatnya. “Aku tahu.”“Kamu, kamu, kamu … kamu tahu kamu lagi gandeng tanganku? Kalau begitu, lepaskan! Jangan sampai orang-orang salah paham sama kita.”Caden menggerakkan bibirnya, lalu membalas, “Hanya orang yang punya pemikiran seperti itu, baru peduli dengan hal seperti itu!”“Aku nggak ada pemikiran seperti itu!”“Jadi, kenapa kamu mengatakannya?”Naomi mencemberutkan bibirnya. “Aku hanya nggak terbiasa saja. Aku juga bisa jalan sendiri, nggak usah digandeng sama kamu. Lepaskan.”Caden tidak menatapnya, juga tidak melepaskannya. “Jalanmu terlalu lambat. Nggak bisa mengikutiku.”“Emm? Sejak kapan jalanku lam

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 477

    Caden berkata dengan terus terang, “Aku ingin memanfaatkan kesempatan kali ini untuk menarik semua orang yang ingin mencelakaiku. Mengenai masalah kedatangan Tony, semua itu karena aku kurang dalam pertimbangan. Aku minta maaf. Setelah Naomi keluar nanti, aku juga akan minta maaf sama dia.”Anak-anak masih mencemberutkan bibir mereka dan tidak melanjutkan omongan mereka. Setelah pemeriksaan berakhir, Naomi pun keluar. Anak-anak segera berlari ke sisinya. “Mama!”Saat ini, hati Naomi sudah terasa tenang. Hanya ada masalah biaya pengobatan di dalam benaknya. Ketika melihat anak-anak, Naomi merasa sangat gembira.“Braden, Hayden, Jayden, Rayden, kenapa kalian ke sini?”“Kami nggak tenang sama Mama, makanya kami ke sini. Mama, gimana kondisi Mama sekarang? Apa Mama sudah membaik?”Raut wajah Naomi sangat lembut. “Mama baik-baik saja. Jangan khawatir, hanya luka ringan saja.”Keempat anak-anak mengangkat kepalanya, lalu mengerutkan keningnya. Mereka menatap Naomi dengan ekspresi kasihan.

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1571

    Camila tidak menjelaskan. Dia berkata dengan galak, “Sebenarnya kamu sudah hubungi Catherine belum? Hari ini dia datang atau nggak? Kalau dia nggak datang, aku pergi, nih!”Dylan segera berkata, “Datang, datang, datang. Dia balas aku kalau dia bakal datang, tapi dia datangnya agak sorean.”Kening Camila berkerut. “Kenapa sore?”Dylan berterus terang. “Aku juga nggak tahu. Kutebak mungkin sekarang dia lagi nggak di Kota Jawhar. Dia lagi perjalanan dari luar kota.”Camila merasa tidak senang. “Jadi, kenapa kamu nggak beri tahu aku sebelumnya?”Jika Camila tahu Catherine baru akan datang di sore hari, dia pun tidak akan datang ke rumah sakit di pagi hari!Apalagi hubungan mereka berdua sudah canggung!Dylan merasa agak kesal. “Kamu juga nggak tanya ….”Camila memelototinya.Belum sempat Camila kepikiran bagaimana untuk mengomeli Dylan, Dylan malah mulai muntah lagi. Dia berbaring di samping ranjang sembari mual-mual.Tadinya Camila tidak ingin menghiraukannya. Namun, ketika melihat dia mu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1570

    Kevin juga menambahkan, “Aku juga sama! Seluruh tubuhku terasa rileks!”Di kamar rawat sebelah.Begitu melihat orang tuanya, Dylan buru-buru duduk tegak dan menyapa mereka dengan hati-hati karena takut dipukul, “Ayah, Ibu.”Kevin kembali menjadi ayah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. “Nggak usah gugup, kami datang bukan untuk memukulmu. Kamu benar-benar beruntung karena ketemu sama Camila! Kelak, kamu harus perlakukan Camila dengan baik. Kalau kamu berani membuatnya marah, aku dan ibumu pasti akan menghabisimu!”Lyana juga tertawa. “Putraku yang baik, gimana keadaanmu hari ini? Sudah punya selera makan?”Dylan merasa sangat terkejut setelah melihat perubahan sikap orang tuanya. Dia juga sudah berubah dari putra durhaka menjadi putra yang baik? Camila benar-benar berhasil menghibur orang tuanya? Ya Tuhan, bagaimana Camila melakukannya?Dylan diam-diam melirik Camila. Begitu tatapan mereka bertemu, Camila segera mengalihkan pandangannya dan mengabaikan Dylan.Dylan pun mengalihkan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1569

    Kali ini, Kevin juga langsung menunjukkan sikapnya.“Camila, tenang saja. Kali ini, kami nggak akan paksa Dylan untuk menikahinya lagi. Meski aku ... sangat ingin Keluarga Hermanto memiliki penerus, juga benar-benar inginkan anak itu, aku lebih rela Keluarga Hermanto nggak punya penerus daripada harus memisahkan kalian!”Kevin bahkan hampir meneteskan air mata. Dia benar-benar menginginkan seorang cucu. Kata orang, ada 3 bentuk ketidakberbaktian seorang anak dan yang terbesar adalah tidak memiliki penerus keluarga. Keinginan agar putranya meneruskan garis keturunan Keluarga Hermanto selalu menjadi beban dalam hatinya.Tidak peduli siapa yang melahirkannya, semua itu sebenarnya sama saja bagi Keluarga Hermanto. Oleh karena itu, Kevin baru mengucapkan kata-kata seperti itu. Dia lebih rela tidak memiliki cucu daripada menghancurkan kehidupan Camila dan Dylan.Camila mengetahui beban pikiran Kevin. Setelah mendengar ucapan Kevin, dia merasa lumayan terharu. Selain merasa terharu, dia juga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1568

    “Camila, kamu benar-benar pacaran sama Dylan?”“Emm! Kami juga berencana untuk menikah dan punya anak. Tapi, aku masih belum tenang karena Leon belum tertangkap. Jadi, aku undur dulu masalah pernikahan.”Mata Lyana dan Kevin langsung berbinar. Mereka bertanya dengan tidak percaya, “Se ... serius?”“Serius!”Lyana dan Kevin buru-buru bertanya lagi, “Kamu nggak keberatan nikah sama dia?”Camila pun tertawa. “Dia bahkan nggak keberatan aku ini seorang janda. Kenapa aku harus keberatan nikah sama dia? Dia memang pernah punya banyak pacar, tapi dia juga bukan cowok berengsek. Dia punya pandangan hidup dan kepribadian yang baik, juga bisa menyenangkan orang. Setelah kami bersama, dia cuma setia padaku dan memperlakukanku dengan baik.”Hati Lyana dan Kevin yang sudah mati pun hidup kembali! Meskipun Camila tidak mengandung, Camila dan Dylan benar-benar sedang berpacaran. Selain itu, mereka juga memiliki rencana untuk menikah dan melahirkan anak. Bagi Lyana dan Kevin, ini adalah hal yang sang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1567

    Camila menenangkan diri, lalu berjalan ke arah kamar rawat sebelah. Memberi pelajaran pada Catherine bukanlah yang terpenting. Dia harus terlebih dahulu menghibur Lyana. Amarah yang terlalu besar akan sangat melukai tubuh. Camila tidak boleh membiarkan Lyana terus-menerus merasa marah.Sebelum Camila tiba di depan pintu kamar rawat, terlihat Caden berjalan keluar dari dari kamar rawat Lyana. Camila pun menyapanya, “Pak Caden.”Melihat Camila, Caden merasa agak terkejut. “Kapan kamu pulang?”Camila menjawab, “Aku baru beli tiket pesawatnya semalam dan tiba pagi ini.”Caden menghela napas panjang. “Bagus juga kamu pulang. Kak Fiona nggak tahu masalah Bibi Lyana, sedangkan aku juga nggak begitu bisa berkomunikasi dengan Bibi Lyana. Berhubung kamu sudah pulang, temani dan hiburlah dia.”Camila menjawab, “Kak Fiona lagi hamil. Sebaiknya jangan buat dia khawatir. Aku akan jaga Bibi Lyana.”“Emm. Naomi tahu kamu pulang?”Camila menggeleng. “Pesawatku terbang di tengah malam. Dia seharusnya s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1566

    “Anak yang dikandung Catherine itu anakmu atau bukan?”Dylan mengernyit. “Aku nggak tahu.”Camila bertanya lagi, “Jadi, kamu sudah pikirkan cara penyelesaiannya?”Dylan menggeleng lagi dan menjawab dengan kesal, “Belum.”Camila menghela napas panjang. “Ajak dia keluar. Bilang saja kalian akan pergi daftarkan pernikahan kalian hari ini.”Dylan langsung membelalak. “Aku nggak akan nikahi dia! Pernikahan itu bukan permainan anak. Aku nggak akan menikah dengannya!”Camila menjulingkan matanya. “Memangnya kamu nggak bisa bohong?”Dylan pun terlihat bingung. “Hmm?”Camila tidak menjelaskan, hanya berkata, “Kalau kamu mau tangani masalah Catherine dengan baik, turuti kata-kataku! Ajak dia keluar hari ini!”Dylan buru-buru bertanya, “Kamu punya cara penyelesaiannya?”Camila menjawab, “Kamu ajak dulu dia keluar. Paling bagus kalau bisa ajak dia ketemu di rumah sakit. Aku akan bicara dengannya.”Dylan segera menunjukkan tampang layaknya seekor pug dan menyanjung, “Kalau kamu bisa bantu aku tanga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1565

    Keesokan paginya.Dylan terbaring di ranjang pasien dan tidak berhenti muntah kering. Dia memanggil Caden dengan lemas, “Caden, tolong ambilkan segelas air untukku. Aku mau kumur-kumur. Cepat dikit. Mulutku bau banget.”Pintu kamar pasien dibuka seseorang, lalu tercium aroma familier seseorang ....Dylan menyadari sesuatu dan jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Dia pun buru-buru mendongak.Camila mengenakan mantel panjang dan menggeraikan rambut ikal panjangnya yang berwarna cokelat sedang berdiri di depan pintu. Dia juga memakai masker, kacamata hitam, dan sepatu hak tinggi setinggi 7 cm. Sebelah tangannya bertumpu pada koper, sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke saku mantel. Dia benar-benar terlihat layaknya seorang wanita yang mendominasi.Meskipun Camila membalut dirinya dengan rapat, Dylan tetap langsung mengenalinya. Seluruh tubuh Dylan pun menegang. Entah kenapa, dia mulai merasa panik dan jantungnya juga berdebar makin kencang. Dia hanya menatap Camila dengan mata membelal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status