Share

Bab 477

Author: Erlina
Caden berkata dengan terus terang, “Aku ingin memanfaatkan kesempatan kali ini untuk menarik semua orang yang ingin mencelakaiku. Mengenai masalah kedatangan Tony, semua itu karena aku kurang dalam pertimbangan. Aku minta maaf. Setelah Naomi keluar nanti, aku juga akan minta maaf sama dia.”

Anak-anak masih mencemberutkan bibir mereka dan tidak melanjutkan omongan mereka. Setelah pemeriksaan berakhir, Naomi pun keluar.

Anak-anak segera berlari ke sisinya. “Mama!”

Saat ini, hati Naomi sudah terasa tenang. Hanya ada masalah biaya pengobatan di dalam benaknya.

Ketika melihat anak-anak, Naomi merasa sangat gembira.

“Braden, Hayden, Jayden, Rayden, kenapa kalian ke sini?”

“Kami nggak tenang sama Mama, makanya kami ke sini. Mama, gimana kondisi Mama sekarang? Apa Mama sudah membaik?”

Raut wajah Naomi sangat lembut. “Mama baik-baik saja. Jangan khawatir, hanya luka ringan saja.”

Keempat anak-anak mengangkat kepalanya, lalu mengerutkan keningnya. Mereka menatap Naomi dengan ekspresi kasihan.
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 478

    Kaus kaki merah, celana dalam merah, celana panjang merah, dan kemeja merah …. Semuanya berwarna merah.Caden tidak suka dengan warna merah. Biasanya dia selalu mengenakan pakaian berwarna gelap. Biasanya, pakaian berwarna muda yang dia kenakan hanyalah warna putih.Kemudian, Caden melihat ukuran celana dalam yang dibelikan Naomi untuknya … ukuran yang paling kecil!Apa Naomi telah salah paham dengan ukurannya? Untung saja, Naomi tidak pilih kasih, dia juga membelikan 3 set pakaian untuk Caden!Caden memilih pakaian berwarna agak gelap. Dia tidak mengenakan celana dalam yang dibelikan Naomi. Ukurannya terlalu kecil. Caden tidak bisa mengenakannya!Caden duluan memilihnya, lalu duduk di depan ruang tamu untuk menunggu mereka. Saat ini, dia menerima daftar nama yang dikirim Steven. Semuanya adalah orang luar. Selama 2 hari tinggal di kantor polisi, Caden sengaja menyebar kabar pembuatan wasiat juga demi daftar nama ini.Dalam daftar nama ini, ada yang berusaha untuk melenyapkan Caden, ad

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 479

    Naomi yang sedang berdiri di sana bagai seorang ratu yang memancarkan pesonanya saja. Dia yang gemulai itu kelihatan sangat cantik! Saat ini, Naomi berputar di tempat. “Gimana?”“Mama cantik sekali!”“Mama bagai Ratu saja!”Anak-anak mulai memuji. Ketika melihat Caden tidak berbicara, Rayden diam-diam menendang kakinya, lalu memberi isyarat mata. ‘Ngomong! Sekarang saatnya untuk beraksi!’Caden diam-diam melakukan gerakan menelan air liur. Dia kelihatannya sedang mengikuti kemauan Rayden, tetapi sebenarnya dia sedang memuji dengan tulus, “Cantik sekali.”Naomi mengangkat sedikit dagunya, merasa sangat bangga. “Iya, dong! Namanya aku itu Ratu! Ini kostum perang yang dipilih langsung oleh Jayden!”Caden spontan melihat ke sisi Jayden. Dia tahu Braden pintar dalam mencari nafkah dan soal komputer, sedangkan Hayden pintar dalam seni bela diri. Hanya saja, dia tidak tahu dengan kemampuan Jayden.Sebelumnya Caden mengira Jayden sama seperti Naomi yang biasa-biasa, lembek, dan tidak bisa apa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 480

    Ucapan itu terdengar sangat hangat. Naomi segera menunjukkan sikapnya. “Kamu tenang saja. Kalau mereka nggak cari masalah sama aku, aku pasti nggak akan cari masalah sama mereka. Aku juga bukan ke sana khusus buat cari masalah. Tujuanku ke sana, agar mereka tahu Rayden sudah punya mama! Mereka nggak bisa mentertawakan, apalagi menindas Rayden-ku lagi!”Rayden menatap Naomi dengan terharu. Kedua matanya kelihatan merah. Akhirnya dia sudah memiliki ibu!Ibu yang didambakan Rayden selama ini akhirnya kembali juga! Apalagi, ibunya adalah Naomi, ibu terbaik di dunia ini!Rayden tidak pernah segembira sekarang. Dia juga tidak pernah menantikan Tahun Baru. Dia ingin membawa Naomi ke hadapan orang-orang itu. Lihatlah! Inilah mamanya Rayden! Mama kandung!Caden juga terdiam menatap Naomi dalam beberapa detik. Di mata Caden, Naomi bukanlah ibu kandung Rayden. Hanya saja, setelah mendengar ucapan Naomi, dia pun merasa berterima kasih dan juga terharu.Naomi mengusap wajah Rayden dengan penuh kasi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 481

    Ketika mendapat persetujuan dari Caden, Steven baru membalas dengan tersenyum, “Oke.”Kemudian, keenam orang itu pergi dulu ke Kompleks Sunia.Hiasan Tahun Baru sudah dibeli Naomi pagi hari tadi. Semuanya adalah model terbaru tahun ini dengan model magnet, tidak perlu diberi lem lagi, sangatlah praktis.Pembagian tugas mereka berenam sangat jelas. Braden, Hayden, dan Rayden bertugas untuk mengeluarkan hiasan dari bungkusannya. Sementara, Jayden bertugas untuk menyerahkan hiasan kepada Naomi.Naomi dan Caden bertugas untuk menempel. Caden berdiri sambil mendengar instruksi Naomi dari belakang. “Miring. Agak ke kiri. Astaga! Terlalu kiri. Geser sedikit ke kanan.”Caden mengatakan, “Padahal kamu sudah beli dari tadi, kenapa kamu nggak menempelnya?”Naomi bergumam, “Kamu saja belum pulang, gimana cara aku menempelnya?”“Memangnya nggak bisa tempel kalau nggak ada aku? Apa kamu bodoh sampai nggak bisa menempel hiasan ini?”Naomi menjulingkan matanya dengan risi. “Kamu yang bodoh! Konon kata

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 482

    Di bawah suara takjub Hayden dan Jayden, Naomi melihat ke sisi Caden. “Ini … ini rumah kalian?”“Emm.”Naomi melihat lapangan golf di luar jendela. “Ru … rumah kalian semewah ini?”Caden tahu apa yang sedang dipikirkan Naomi. Dia pun berkata, “Kamu kampungan sekali. Gimana kalau kamu pergi ke rumah keluarga terkaya di Kota Jawhar? Bukannya kamu akan jantungan.”Naomi diam-diam menghela napas. “Mengagetkanku saja. Aku kira kalian itu keluarga terkaya di Kota Jawhar.”Caden merasa bingung. “Apa yang kamu takuti?”Naomi mencemberutkan bibirnya. Dia adalah istri dari anak Keluarga Pangestu, yang mana merupakan keluarga terkaya di Kota Jawhar. Dia adalah istri sah di mata hukum! Sekarang, mereka masih belum bercerai!Jika hari ini Cayden bertemu dengan Caden, itu berarti hari ini adalah hari pertemuan “pria simpanan” dengan suami sah. Kedua pria itu memang tidak mencintai Naomi. Hanya saja, ketika membayangkan gambaran itu, Naomi pun merasa takut!Naomi menjelaskan, “Aku takut. Dengar-denga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 483

    “Ada, dong. Sekarang kamu hanya punya beberapa ratus ribu saja. Uang itu juga hanya cukup untuk beberapa hari saja, ‘kan? Begini saja, kalau masih lama untuk bisa diuangkan, kamu cari aku saja. Aku akan beri kamu kapan saja kamu mau.”Caden menatap Naomi dengan tatapan kalut. “Emm ….”Keempat bocah cilik mencemberutkan bibir mereka. Mereka melihat Caden dengan tatapan meremehkan. Bohong! Ayo, karang lagi! Lihat saja bagaimana Caden mengarang kebohongan selanjutnya. Kemudian, tatapan keempat anak-anak tertuju ke sisi Naomi. IQ mama mereka memang cukup mengkhawatirkan.Naomi malah percaya dengan semua ucapan Caden. Untung saja ada mereka yang mengikuti Naomi. Jika tidak, dia pasti akan dikelabui habis-habisan.Mobil berhenti dengan stabil.Pengurus dan pelayan rumah datang membukakan pintu. “Pak.”Berhubung sudah dipesan Caden sebelumnya, mereka semua tidak memanggil nama Caden.Caden menuruni mobil dengan wajah tak berekspresi. Kemudian, dia menggendong keempat bocah cilik untuk menuru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 484

    Ini pertama kalinya Naomi masuk ke aula persembahan leluhur keluarga besar. Dia sungguh takjub ketika melihat gambaran di depan mata.Aula sangatlah luas dan sangat tinggi. Begitu memasuki aula, Naomi merasa dirinya sangatlah kecil, bagai seekor semut yang sedang memasuki gedung tinggi saja.Di atas dinding digantung foto portrait mendiang Keluarga Pangestu. Di bagian bawah setiap foto dituliskan riwayat hidup mereka. Dari kejauhan, Naomi hanya bisa melihat foto saja, tidak bisa membaca tulisan di sebelah bawah. Saat ini, ada yang sedang melantunkan doa. Secara keseluruhan, suasana terasa sangat khidmat dan sakral. Keluarga Pangestu berdiri di depan melakukan penghormatan bersama, kemudian mereka maju satu per satu secara bergilir untuk memberi penghormatan. Saat ini, Tony merupakan anggota keluarga tertua dalam Keluarga Pangestu. Dia duluan maju untuk memberi penghormatan, kemudian selanjutnya giliran Caden dan Rayden. Usia bibinya Caden memang lebih tua daripada Caden. Hanya saja,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 485

    Naomi tidak mengerti. Dia hanya meniru gerakan Caden saja. Begitu pula dengan Rayden, Braden, Hayden, dan Jayden.Tiba-tiba lilin yang diletakkan di atas meja mengeluarkan suara dan apinya seketika melonjak tinggi.Hayden merasa bingung. “Heh? Apa Kakek merasa sangat gembira?”Braden merasa yakin. “Apinya tiba-tiba menyala semakin besar. Pasti karena gembira.”Jayden juga ikut merasa gembira. “Tandanya Kakek menyukai kita.”Rayden pun tersenyum. “Tadi aku beri tahu Kakek, hari ini kedatangan menantu dan cucu mereka.”Caden dan Naomi terbengong di tempat. Raut wajah para anggota Keluarga Pangestu lainnya juga kelihatan muram.Suara anak-anak terdengar jelas di ruangan yang hening ini. Bahkan, bergema juga.Naomi merasa canggung, segera memberi isyarat tangan menyuruh anak-anak jangan berbicara lagi.Rayden tersenyum tipis. “Mama nggak usah malu. Kakek suka menantu sepertimu.”Usai mendengar, Naomi pun merasa semakin canggung lagi. Ujung bibirnya sedikit berkedut. ‘Apa ada lubang di sini

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1289

    Camila juga tidak bodoh. Saat mendengar nada bicara Caden, dia tahu Caden sedang cemburu. Camila sungguh bingung. Kenapa seorang presdir malah gampang cemburu?Pria ini jarang berpacaran. Ketika berpacaran, dia malah begitu menakutkan, cemburu terhadap segala hal!Ketika kepikiran Camila yang mengajak Naomi untuk melihat video bersama, Camila segera berkata, “Naomi, aku temani Bibi Lyana dulu, ya. Kamu jalannya yang pelan. Jangan buru-buru.”Baru saja Camila menyelesaikan omongannya, dia yang mengenakan sepatu hak tinggi segera berlari ke sisi Lyana untuk bersembunyi sejauh mungkin.Naomi tidak mengejar Camila, melainkan bertanya pada Caden, “Apa kamu belum melihat?”Raut wajah Caden kelihatan muram. Dia bagai telah dihadapkan oleh masalah besar saja. “Belum!”Kali ini, Naomi dapat merasakan ada yang aneh dengan suasana hati Caden. Dia mengejapkan matanya dengan bingung. “Belum ya belum, kenapa kamu kelihatan kesal sekali? Kalau kamu ingin lihat, kamu bisa minta sama Paman Kevin.”“Aku

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1288

    Pelayan Keluarga Hermanto masih tidak tahu apa yang terjadi. Hanya saja, mereka semua tahu diri. Mereka menyadari bahwa hari ini Kevin sangat emosi! Usai mendengar, Lyana segera berlari ke sisi aula. “Aku pergi lihat dia. Biarkan aku masuk.”“Kamu juga nggak boleh ke dalam!” jerit Kevin.Lyana menangis. “Apa kamu ingin dia mati di dalam sana!”“Kalau dia ingin mati di dalam sana, aku juga nggak akan beri dia kesempatan! Selama ini, semua generasi Keluarga Hermanto nggak pernah melakukan hal kotor seperti ini. Entah kenapa kami bisa memiliki anak kurang ajar seperti dia!”“Kalau dia nggak bersedia untuk menikahi Catherine, lapor polisi saja. Biar polisi saja yang menangkapnya!”Begitu mendengar, Lyana hampir saja terjatuh. Untung saja ada Naomi dan Camila yang memapahnya.Hati Lyana sungguh terasa sakit. “Kamu nggak boleh berbuat seperti itu. Dia itu putra kandungmu. Kalau sampai polisi menangkapnya, seumur hidupnya dia akan celaka. Huhuhu ….”Wajah Kevin kelihatan merona. “Dia bahkan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1287

    Camila hendak mengatakan sesuatu. Bibirnya mulai bergerak, tetapi pada akhirnya dia memilih untuk bungkam.Lyana menggeleng. “Dengar-dengar ada yang sengaja memasangnya demi mengintip. Alhasil, malah kedapatan video Dylan dan Catherine. Orang itu mengirim video ini kepada keluarga kami dan juga Keluarga Suryadi. Dia sekaligus memeras 2 keluarga.”“Seandainya kami nggak setuju, mereka akan memviralkan video ini tanpa sensor. Kalau sampai video itu diekspos, Dylan pasti akan ditangkap. Nama Catherine juga akan menjadi buah bibir orang-orang. Semua itu nggak bagus bagi keluarga kami.”“Sekarang, masalah pemerasan sudah diatasi, hanya tersisa masalah internal 2 keluarga saja. Kalau masalah ini bisa diselesaikan dengan melaksanakan pernikahan, masalah ini tergolong selesai. Tapi sekarang masalah ada di diri Dylan, dia nggak bersedia untuk menikah ….”Camila berkata, “Kalau dia nggak bersedia, itu berarti dia nggak suka. Kalau mereka berdua dipaksa untuk menikah, mereka juga nggak bakal baha

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1286

    Masalah ini sudah bersangkutan dengan hukum. Jika Keluarga Suryadi menggugatnya, Dylan pun bisa dijatuhkan hukuman penjara!Camila bertanya dengan kening berkerut, “Apa Bibi yakin Dylan sudah melecehkannya?”Lyana mengangguk. “Dia sudah mengeluarkan videonya! Si berengsek itu … dia … memang mengesalkan sekali. Huhuhu ….”Lyana sungguh merasa marah, khawatir, dan juga tidak berdaya! Dia marah karena putranya malah melakukan hal biadab seperti ini! Namun, dia juga khawatir Keluarga Suryadi benar-benar menggugat putranya!Lyana ingin mencari ide yang lebih bagus untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi Lyana tidak menemukannya! Itulah sebabnya Lyana merasa sangat kesal ….Naomi menarik selembar tisu, lalu menyeka air mata Lyana. “Sekarang apa kata Keluarga Suryadi?”Lyana berkata dengan terisak-isak, “Keluarga Suryadi berharap mereka berdua bisa segera menikah. Sekarang masalah seperti ini sudah terjadi, entah si Catherine akan hamil atau nggak. Mereka juga nggak ingin putri mereka dicap h

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1285

    Sebab dalam beberapa kali kumpul bersama, Anika sering berbicara dengan arogan, mirip dengan orang kaya baru saja. Dia selalu memuji putranya, lalu mengutuk menantunya!Sepertinya Anika tidak sadar bahwa putranya yang beruntung telah menikah dengan wanita dari keluarga kaya. Semua yang dimiliki Leon juga adalah pemberian Keluarga Nandara. Dia malah merasa Keluarga Nandara telah beruntung memiliki putranya? Dia bahkan merasa Camila tidak pantas untuk bersama putranya!Sebelumnya Anika pernah mengatakan bahwa Camila hanyalah seorang wanita cantik yang tidak berguna. Dia selalu menghamburkan uang, tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga, juga tidak pintar dalam melayani orang tua.‘Cewek murahan itu pasti akan jadi janda nantinya. Tunggu saja! Dia nggak cuci kaki aku, juga nggak pijat pundakku. Cepat atau lambat putraku pasti akan menceraikannya!’Konyol, ‘kan?Anika kira siapa dirinya? Malah harus mencuci kaki dan memijat pundaknya? Bahkan berharap putranya bercerai. Apa Anika kira

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1284

    Naomi spontan menyela, “Apa mereka nggak minta Paman Kevin untuk mengampuni Dylan?”“Nona Catherine sudah meminta pengampunan, tapi nggak dengan orang tuanya. Hari ini mereka kelihatan marah sekali.”Naomi tidak mengerti. Bukannya konon katanya menantu itu separuh anak sendiri? Meski marah, kenapa mereka malah membiarkan Dylan dipukul habis-habisan? Sebenarnya kesalahan apa yang diperbuat Dylan?“Tuan Caden, Tuan dan Nyonya lagi di aula persembahan. Kalau anggota Keluarga Suryadi, mereka ada di ruang tamu. Kalian ….”“Kami langsung ke aula persembahan saja,” balas Caden.“Oke, oke.” Pengurus rumah segera membawa Caden dan yang lain ke aula persembahan.Aula persembahan di Keluarga Hermanto sama dengan Keluarga Pangestu, gedungnya terletak di bagian paling belakang halaman. Dari kejauhan, mereka bisa mendengar suara pukulan yang keras. Bahkan ketika mendengar saja, mereka pun bisa merasa betapa sakitnya pukulan itu!Ekspresi Caden, Naomi, dan Camila kelihatan sangat serius!Tidaklah be

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1283

    Caden mengendarai mobil menuju ke Vila Maison sembari membalas, “Meski sudah dewasa, dia tetap adalah anak kecil di mata papanya. Kalau memang mesti dipukul, papanya juga akan memukulnya!”“Hanya saja, sudah lama Paman Kevin nggak semarah ini. Sepertinya kesalahan yang diperbuat Dylan kali ini sudah menyentuh batas kesabaran Paman Kevin.”Naomi bertanya, “Menurutmu, masalah apa?”Caden berpikir sejenak. “Kata Kak Fiona, masalah ini ada hubungannya sama Catherine. Seharusnya masalah asmara.”“Pemikiran Paman Kevin sangat konservatif, terbalik sama Dylan yang berpikiran terbuka. Bisa jadi pemikiran mereka nggak sama, jadi berantem.”Camila bertanya, “Siapa si Catherine?”Naomi menjawab, “Aku pernah ketemu dia sebelumnya. Dia itu calon istrinya Dylan. Mereka berdua berencana untuk tunangan di akhir tahun. Tapi aku dengar dari Kak Fiona, sepertinya Dylan nggak suka sama dia. Dia bisa setuju untuk bertunangan juga demi menghadapi orang tuanya.”“Apa Catherine suka sama dia?” tanya Camila.N

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1282

    [ Suamiku, apa kamu lagi sibuk? ]Naomi mengirim pesan kepada Caden.Satu detik kemudian, Caden tidak lagi mengerutkan keningnya. Raut wajah yang tadinya dingin berubah hangat. Dia pun mulai melembut.Bukan hanya bersikap lembut saja, Caden juga segera meletakkan pena di tangannya, lalu mengesampingkan pekerjaannya. Dia mengambil ponselnya untuk menghubungi istrinya.Sebelum menerima pesan singkat dari istri, pekerjaan paling penting! Setelah menerima pesan singkat dari sang istri, apa pun tidak bisa dibandingkan dengan istri!Caden berjalan ke depan jendela. Suaranya terdengar sangat lembut. “Sudah bangun?”Steven yang tahu diri segera melangkah mundur. Begitu keluar, dia pun berkata, “Selamat semuanya, kalian sudah dibebaskan. Kalian sudah boleh pergi makan siang.”Semua orang merasa syok. “Bos sudah istirahat?”“Emm, kalian terlalu kasihan, jadi ada yang menyelamatkan kalian.”Orang-orang bertanya, “Pahlawan yang mana?”“Aku tahu! Aku tahu! Pasti istrinya Bos! Aku baca di internet,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1281

    Saat ini, Salvia sudah tidak menjerit lagi. Dia berbaring di atas ranjang dengan menekan bagian perut dan meringkuk. Keningnya kelihatan berkerut. Wajahnya memucat. Keringat dingin membasahi keningnya.“Ayo, cepat … cepat suntikan obat pereda rasa sakit …. Cepat! Aku nggak bisa bertahan lagi …. Huhuhu ….”Keringat dingin tidak berhenti menetes. Dia juga tidak berani menangis terlalu keras, juga tidak berani untuk menjerit. Jika Salvia bergerak, tubuhnya akan terasa semakin sakit.Robbin sungguh kasihan ketika melihat apa yang dialami Salvia. Hanya saja, orang seperti itu tidak pantas untuk dikasihani. Robbin tidak menatapnya lagi. Dia mencari tempat kosong untuk menelepon Caden.Saat ini, Caden sedang berada di perusahaan. Setelah Naomi dan anak-anak tidur, dia langsung berangkat ke perusahaan.Berhubung Caden sudah pergi lama, memang ada Steven yang membantunya, tetap saja ada banyak pekerjaan yang menunggu untuk diselesaikan sendiri oleh Caden.Begitu mengangkat panggilan, Robbin lan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status