Tatapan Caden menjadi dingin. “Sekarang?”“Tadi! Aku ikut dia keluar kompleks. Belum sempat aku lapor ke Kak Caden, dia malah sudah menyadariku.”Caden merasa kaget. “Dia menyadarimu duluan?”“Emm! Kami bahkan sempat bertarung. Dia cukup hebat!” balas Andrew dengan serius.Raut wajah Caden semakin muram lagi.Ilmu seni bela diri Andrew cukup hebat. Gerakan Andrew sangat gesit. Tidaklah banyak yang sadar jika diekori olehnya! Jadi, jika Andrew mengatakan kemampuan orang misterius itu cukup hebat, itu berarti setidaknya kemampuan orang misterius itu mengimbangi Andrew!Bagi mereka, kabar ini bukanlah kabar bagus! Bagaimanapun, orang misterius itu ingin membunuh Caden. Dia adalah musuh Caden!Caden bertanya dengan nada serius, “Apa kamu terluka?”“Nggak. Dia juga nggak terluka.”“Di mana kalian sekarang?”“Di luar kompleks. Aku kehilangan jejaknya. Setelah dia menyadari aku, dia langsung bertarung denganku. Sepertinya dia ingin cari tahu kemampuanku. Ingin tahu apa aku itu tandingannya a
Pertama-tama, orang misterius itu sangat misterius dan berbahaya. Dia bahkan ingin membunuh Caden. Keberadaannya telah mendatangkan ancaman bagi Caden.Kedua, orang misterius itu tahu informasi ibunya Rayden.Selain itu, orang misterius itu juga mengatakan ucapan yang sangat mengejutkan Caden ….Dari ketiga alasan itu, Caden ingin sekali segera menemukannya! Sekarang Caden diam-diam merasa orang misterius itu bukanlah Leon, juga bukan Tiara. Hanya saja, mereka berdua memang cukup mencurigakan.Dari masalah Tiara membuang jasad kucing, masalah ini pasti ada hubungannya dengan Tiara!Sementara itu, Leon juga seorang maniak, apalagi dia diam-diam mencintai Naomi. Dia patut untuk dicurigai.Jadi, Caden pasti akan membuntuti kedua orang itu.Selain mereka berdua, ada lagi orang yang paling penting, yaitu Naomi!Kebetulan, Naomi sudah kembali.Caden menyipitkan matanya melihat sosok Naomi. Dia bagai sedang melihat umpan saja. Rencana memancing orang misterius seketika terlintas di benak Cad
Setelah berbunyi beberapa saat, Tiara baru mengangkat panggilan. “Halo, Naomi.”Ketika melihat sosok Tiara di dalam layar, Naomi pun merasa kaget! Dia segera mengesampingkan kameranya, lantaran takut kelihatan oleh Caden. Dia pun berkata dengan nada menyalahkan, “Kenapa kamu malah angkat panggilan video di saat lagi mandi?”Tiara berkata dengan tersenyum, “Kamu juga bukan orang luar. Lagi pula, aku sudah selesai mandi. Aku hanya membungkus tubuhku dengan handuk. Oh, ya, kenapa kamu telepon aku di saat ini? Bukannya seharusnya kamu lagi makan di rumah cowok liar itu?”Cowok liar?Ekspresi Caden seketika berubah. Apa Tiara sedang menyebutnya?Ujung bibir Naomi berkedut lantaran merasa canggung. Dia segera mengalihkan topik pembicaraan. Kamera diarahkan ke makanan laut di dalam dapur. Kemudian, Naomi bertanya apakah Tiara ingin makan di sini?Naomi juga memberi tahu bahwa ayahnya Rayden mengundangnya makan di rumah. Dia ingin berterima kasih kepada Tiara lantaran sudah menjaga Rayden sela
“Jadi, bagaimana hubungannya dengan Leon?”Naomi merasa kaget. “Apa kamu kenal sama Leon?”Caden sembarangan mencari alasan. “Dulu dia punya hubungan bisnis dengan Keluarga Nandara. Jadi, aku kenal sama dia.”“Oh, apa kataku, Tiara dan Leon boleh dikatakan memiliki hubungan yang lebih baik daripada orang biasa. Karena istrinya Leon itu sahabat kami.”“Apa biasanya dia berhubungan dengan Leon?”“Nggak.”Caden terdiam. Jadi, kira-kira siapa yang ingin memanfaatkan Tiara? Jangan-jangan Tiara adalah orang misterius itu?Jasad kucing dan orang misterius itu keluar dari gedung tempat tinggal Tiara. Semua membuktikan Tiara memiliki hubungan dengan orang misterius itu!Hanya saja, tidak ada pria mencurigakan di sisi Tiara ….“Kenapa?” Ketika menyadari ada yang aneh dengan ekspresi Caden, Naomi pun bertanya. Tanpa menunggu jawaban dari Caden, Naomi berkata lagi, “Kamu jangan sembarangan berpikir. Hubungan Tiara dan Leon sangat murni!”Naomi telah salah paham. Caden juga tidak menjelaskan.Kebet
“Kamu sudah ketahuan.” Caden meneruskan pesan yang dia terima tadi kepada Andrew.Setelah Andrew membacanya, keningnya spontan berkerut. Dia menatap ke sisi Tiara dengan sinis. Kebetulan Andrew melihat gerakan Tiara sedang memasukkan ponsel ke dalam saku.Kota Jawhar berada di sebelah utara. Musim dingin di sini sangatlah dingin, terutama di malam hari.Tiara membungkus tubuhnya dengan jaket bulu krim yang tebal. Dia sedang berdiri di depan rambu lalu lintas. Setelah memasukkan ponsel ke dalam saku, dia mengusap kedua tangannya. Dia sungguh merasa kedinginan.Seiring dengan gerakan entak kaki Tiara, telinga kelinci di atas topinya pun bergoyang. Gerakan itu kelihatan sangat imut.Setelah dilihat-lihat, sepertinya dia tidak ada hubungannya dengan orang misterius itu! Hanya saja, dia malah patut untuk dicurigai.Tidak ada yang bisa memastikan apakah pesan itu dikirim oleh Tiara atau bukan. Sebab, nomor pengirim adalah nomor virtual.Andrew berkata, “Aku pergi uji dia dulu. Nanti aku hub
“Sakit ….” Baru saja Tiara selesai melontarkan omongannya, tiba-tiba pergelangan tangannya dicengkeram dan diseret oleh Andrew.Tiara langsung berdiri, lalu terjatuh telungkup di atas lantai. Dia sedang bermesraan dengan permukaan jalan.Tiara menggerogoti salju. Pikirannya sungguh kacau. Entah berapa lama sudah berlalu, setelah Tiara berdiri dengan susah payah, dia tidak menyadari bayangan punggung Andrew.Tiara terbengong ….Di ujung jalan, Andrew sedang mengutak-atik ponsel Tiara yang diambilnya tadi. Setelah melihat beberapa saat, dia pun menghubungi Caden, “Bukan dia.”Caden baru saja menghidangkan masakannya ke atas meja makan. Naomi pun sedang memanggil anak-anak untuk cuci tangan, bersiap-siap untuk memulai makan malam.Caden mengambil ponselnya ke ruang baca. “Apa kamu sudah mengetesnya?”“Emm, nggak ada pesan mencurigakan di dalam ponselnya. Selain itu, dia juga nggak bisa seni bela diri.”Masalah memori otot sangatlah sulit untuk dikendalikan. Seandainya Tiara jago seni bela
Di sisi lain, keempat bocah cilik sudah selesai mencuci tangan, lalu duduk di depan meja makan. Hanya saja, Caden masih belum keluar dari ruang baca.Naomi pergi memanggilnya. Bagaimanapun juga, hari ini makan malam hari ini dipersiapkan oleh Caden. Dia sudah sibuk lama untuk mempersiapkan semalaman. Sepertinya tidaklah bagus jika memulai makan duluan.Saat Naomi membuka pintu ruang baca, tercium bau rokok yang cukup menyengat hidung. Dia tersedak hingga terbatuk-batuk.Naomi mengerutkan keningnya dengan tidak puas. Dia takut bau rokok akan menyebar keluar. Jadi, Naomi segera memasuki ruang baca, lalu menutup pintu. Dia berjalan ke sisi jendela sembari bergumam, “Merokok nggak bagus buat kesehatan. Apa kamu nggak tahu? Kamu kecanduan rokok parah. Nanti malah berpengaruh terhadap kesehatanmu.”Naomi membuka jendela. Caden juga tidak meladeninya. Dia sedang memikirkan masalah Tiara dengan orang misterius.Naomi berjalan ke samping Caden, lalu mengetuk-ngetuk meja.“Kenapa malah bengong?
Hayden bahkan bergumam, “Ini hadiahnya? Nggak menarik.”Caden terdiam membisu.Braden menyipitkan matanya melirik Caden sekilas. Dia malah memuji Caden dalam hati. Hadiah itu memang tergolong kejutan bagi Naomi!Braden paling memahami Naomi. Kedua mata Naomi pun sudah terbelalak lebar! Dia menatap Caden dengan sangat kaget.“Kamu kasih … kasih aku ini?”“Emm.”“Aku boleh gesek sesuka hatiku?”“Emm.”“Berapa … limitnya? Setiap bulan aku boleh gesek berapa banyak?”“Terserah kamu mau gesek berapa banyak.”Saking kagetnya, Naomi merasa kesulitan untuk bernapas. “Apa kartu ini nggak ada limitnya?”“Sementara ini nggak ada limit.”“Benarkah? Apa kamu lagi bercanda?”Caden bertanya, “Apa aku perlu bercanda sama anak umur 3 tahun?”Begitu Caden melontarkan ucapannya, kakinya pun ditendang. Rayden-lah pelakunya!Caden menatap putranya sekilas, lalu kembali menjawab pertanyaan Naomi, “Iya, aku nggak bercanda.”“Eits, nggak mungkin. Biasanya aku lihat di TV atau novel, kartu nggak ada limit itu