Pada saat bersamaan, Jessica sedang mengamuk di rumah. Dia membanting barang-barang, lalu duduk di lantai sambil menangis.Clara terbangun karena suara Jessica. Dia menyampirkan jubah tidur dan mencari Jessica. Ekspresinya berubah drastis saat melihat kekacauan di kamar putrinya. Clara bertanya, "Jessica, kamu kenapa?"Jessica memanggil sembari menangis, "Bu ...."Jessica menghambur ke pelukan Clara dan mengeluh, "Caden sudah tinggal bersama wanita sialan itu. Caden nggak menginginkan aku lagi!"Clara yang kaget bertanya, "Hari ini kamu mencari Caden?"Jessica menjelaskan, "Iya, aku lihat Naomi sialan itu turun dari mobil Caden. Dia juga menggendong Rayden masuk ke rumah Caden. Orang lain pasti akan menganggap mereka itu keluarga, aku sakit hati begitu teringat momen kebersamaan mereka! Bu, aku sangat menderita."Clara menegur sambil memelototi Jessica, "Bukannya aku sudah mengingatkanmu jangan cari Caden?"Jessica menyahut, "Aku merindukan Caden! Sudah begitu lama, Caden nggak menjawa
Jessica hanya mencebik dan tidak berbicara lagi. Clara menambahkan, "Coba kamu ceritakan detail kejadian malam ini waktu kamu mencari Caden."Setelah mendengar cerita Jessica, Clara menegur seraya mengernyit, "Sudah kubilang seharusnya kamu nggak mencari Caden. Sekarang, Caden bukan hanya nggak memaafkanmu. Dia malah makin membencimu!""Aku ... jadi apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Jessica.Clara menyahut, "Jangan panik, kamu itu penyelamat Rayden. Apa pun yang terjadi, Caden nggak mungkin mengabaikanmu. Bukannya dia tetap memulihkan kerja sama Grup Pangestu dan Keluarga Senjaya meski marah? Selanjutnya, kamu harus mematuhiku dan cari cara untuk mendekati Naomi."Jessica menimpali dengan ekspresi terkejut, "Kamu menyuruhku mendekati Naomi? Bu, bukannya tadi kamu bilang aku harus fokus pada Caden?"Clara menjelaskan, "Aku menyuruhmu mendekati Naomi demi Caden. Sekarang Naomi bertanggung jawab untuk menjaga Rayden. Kalau kamu akur dengan Naomi, kamu bisa mendekati Rayden dan Cad
Jessica mendesak, "Bu, sebenarnya apa yang kamu khawatirkan? Katakan padaku."Clara tersadar dari lamunannya. Jessica terlalu bodoh, dia pasti tidak paham meskipun Clara menjelaskan kepadanya. Nanti masalahnya malah makin runyam.Clara menyahut, "Nggak apa-apa. Kalau orang itu menghubungimu lagi, kamu harus langsung memberitahuku. Paham?"Jessica berucap, "Oke."Clara berpesan, "Pokoknya kelak kamu nggak boleh bertindak gegabah lagi. Kalau ada masalah, beri tahu aku dulu. Besok kamu harus lebih sabar waktu pergi ke TK, kamu harus buat anak-anak Naomi menyukaimu. Dengan begitu, kamu baru bisa mendekati Naomi."Jessica membalas, "Iya, Bu. Mereka hanya anak-anak, mana mungkin aku nggak bisa menaklukkan mereka? Kamu tenang saja."Sementara itu, Naomi tidak tahu dirinya diincar oleh Jessica dan Clara. Keesokan paginya, Naomi langsung melihat Rayden yang tidur di samping begitu bangun. Mata Naomi berbinar-binar.Naomi membalikkan tubuhnya dan mengamati Rayden. Dia sangat menyukai Rayden, ini
"Oh," sahut Naomi.Rayden mengalihkan perhatian Naomi, "Mama, nanti siang kita makan apa?"Naomi bertanya balik, "Kamu mau makan apa?"Rayden menjawab, "Aku mau makan nasi sapi lada hitam."Naomi membalas, "Nggak masalah. Mama masak sekarang.""Oke," ujar Rayden. Setelah Naomi pergi ke dapur, Rayden segera menghubungi Braden.Di sisi lain, Jessica sudah sampai di TK. Guru sedang mengatur para murid pergi ke lapangan untuk menerima hadiah yang dibawa Jessica.Hayden langsung mengenali Jessica, dia berseru, "Ternyata wanita jelek itu yang datang! Kakak yang baik hati apanya? Jelas-jelas dia itu nenek sihir! Huh, guru menipu kita!"Hari ini, Jessica datang ke TK untuk menyumbang uang dan hadiah. Guru tidak tahu sifat asli Jessica sehingga mereka memberi tahu para murid seorang kakak yang baik hati datang ke TK.Braden juga mengenali Jessica. Dia memandangi Jessica dari jauh sembari mengernyit. Jayden tentu mengenali Jessica. Begitu melihat Jessica, Jayden langsung teringat dirinya ditenda
Namun, sebelumnya mereka meremehkan Jessica. Setelah dipikir-pikir, wanita jahat ini cukup berguna. Saat Braden sedang merenung, guru mereka tiba-tiba datang dan bertanya, "Braden, Hayden, Jayden, kalian belum selesai?"Braden menyahut, "Um ... sebentar lagi."Guru yang berdiri di depan pintu kamar mandi berucap dengan lembut, "Bu Jessica mencari kalian. Aku tunggu kalian di luar, ya.""Oke," ucap Braden. Dia mengernyit, lalu menceletuk, "Ternyata Jessica memang mencari kita."Jayden yang gugup menimpali, "Apa dia sudah tahu kalian mirip dengan Rayden? Jadi, dia datang untuk melihat kalian?"Hayden mengepalkan tangannya dan berseru, "Dia cukup bernyali kalau berani datang! Kak, serahkan dia padaku."Braden menggeleng seraya menjelaskan, "Kalau Jessica datang untuk memastikan karena tahu rahasia kita dan Rayden, dia nggak akan menyumbang uang dan hadiah secara terang-terangan. Dia hanya perlu diam-diam melihat tampang kita. Tindakannya sekarang seperti berniat mendekati kita.""Mendekat
Guru melanjutkan, "Bu Jessica menebak kondisi keuangan keluarga kalian nggak stabil. Dia bilang orang tua kalian pasti memusingkan uang setiap hari. Bu Jessica ingin membantu kalian."Sebagai orang kaya misterius yang memiliki tabungan dalam jumlah besar, Braden hanya mendengar ucapan guru dan tidak berkomentar. Dia tidak membutuhkan bantuan Jessica!Di keluarga mereka, Naomi yang paling miskin. Hanya dia yang memusingkan uang setiap hari. Caden yang merupakan orang terkaya di kota ini tidak mungkin memusingkan masalah uang.Guru menambahkan, "Aku ingatkan kalian, Bu Jessica itu artis terkenal dan dia sangat kaya. Kalau kalian bisa dibantu Bu Jessica, beban orang tua kalian pasti lebih ringan."Guru berpesan, "Jadi, kalian harus jadi anak yang patuh waktu bertemu Bu Jessica. Nanti kalian bisa mendapatkan bantuan uang untuk membantu orang tua kalian."Guru di TK tidak tahu kondisi keluarga Braden dan lainnya. Dia mengira tekanan finansial keluarga mereka sangat besar karena dipengaruhi
Mendengar ucapan Hayden, wajah manajer menjadi tegang. Sebelum manajer sempat bicara, Hayden lanjut mengkritik, "Bibi ini bermuka tebal, seperti memakai bedak beberapa lapis. Mungkin bisa jadi masker antipeluru saking tebalnya."Hayden meneruskan, "Selain itu, wajah bibi ini berantakan. Sejujurnya, dia jelek sekali dan kelihatan tua."Kali ini, bukan hanya manajer yang merasa canggung, guru juga demikian. Biasanya Hayden adalah anak yang bermulut manis. Kenapa hari ini Hayden berbicara seperti ini?Guru buru-buru menengahi, "Hayden memang suka bercanda."Hayden segera membantah, "Aku nggak bercanda. Bibi ini memang jelek. Wajahnya tampak mengerikan, seperti alien! Benar-benar tua, jelek, dan lucu. Dilihat dari sisi mana pun, tetap nggak menarik!"Suasana menjadi canggung. Jessica merasa sangat geram. Kalau bukan karena ada wartawan dan guru di tempat, Jessica pasti akan menampar Hayden!Hayden melirik Jessica, lalu menambahkan, "Jangan marah. Bukan salahmu kalau kamu itu jelek. Kamu sa
Para guru TK tertegun. Mereka bertanya kepada Braden, "Braden, bagaimana kamu bisa tahu Bu Jessica hamil?"Braden menyahut, "Nggak boleh tahu."Guru bertanya lagi, "Apa ... dia benar-benar hamil?""Rahasia," sahut Braden.Para guru tidak bisa berkata-kata. Tak lama kemudian, kabar ini didengar oleh Naomi. Tiara yang memberitahunya.Naomi terkejut. Dia tidak tahu masalah di antara dirinya dengan Jessica. Dia juga tidak tahu wanita yang mencari Caden semalam adalah Jessica.Jadi, Naomi tidak mengerti kenapa putranya tiba-tiba mengatakan Jessica hamil. Berita ini sangat memengaruhi citra seorang artis.Naomi buru-buru ingin pergi ke TK untuk bertanya kepada Braden. Dia pun menelepon Caden untuk memintanya menjaga Rayden. Jika Caden sibuk, Naomi akan membawa Rayden ke TK.Kala ini, Caden sedang berada di bar. Dia tidak minum anggur, tetapi tidak berhenti merokok. Asbak di atas meja sudah dipenuhi abu rokok.Ponsel Caden diletakkan di atas meja. Saat melihat Naomi meneleponnya, Caden menger
Ketika melihat mereka berdua berbicara dengan semakin gembira, hati Dylan pun terasa penat. Dia memang tidak ingin melukai mereka, tetapi tidak mungkin masalah dibiarkan seperti ini!Konon katanya, semakin besar harapan, semakin besar rasa kecewanya!Kalau tidak kepikiran ide bagus, lebih baik beri tahu kenyataan kepada mereka.Dylan berpikir sejenak, lalu menyantap sesuap buah kiwi. Dia mengangkat kepalanya menatap Lyana dan Kevin, kemudian langsung berterus terang. “Papa, Mama, kalian berdua berhenti dulu. Dengar apa kataku ….”Belum selesai Dylan berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Pintu kamar pun dibuka.Ada dua ibu-ibu kaya berdiri di depan pintu. Mereka sedang mengintip ke dalam kamar. Saat melihat mereka berdua, Lyana langsung merasa tidak gembira. Orang yang berdiri di depan pintu adalah Brenda dan Gisela. Mereka adalah teman satu lingkaran yang sering bertemu di acara kumpul bersama. Hanya saja, Lyana sangat tidak menyukai mereka!Sebab, mereka selalu suka bergo
“Uwek ….”Dylan langsung duduk dan membungkukkan tubuhnya untuk muntah di samping ranjang. Kali ini, Dylan tidak memuntahkan apa-apa, dia hanya merasa mual saja.Dylan benar-benar ingin menangis. Dosa apa yang telah dia perbuat? Dia tidak sakit, tetapi kenapa dia malah muntah?Orang tua kandungnya malah menancapkan pisau di luka Dylan.“Kenapa muntah hingga separah ini? Kelihatannya sangat menyiksa. Untung saja bukan Camila yang muntah.”“Camila muntah parah dalam kehamilan kali ini. Waktu itu saat aku mengandung Dylan, reaksiku juga nggak separah ini. Sepertinya anak di dalam kandungannya bandel. Hehe, bandel saja. Lagi pula, papamu yang merasakannya. Kamu menyiksa papamu, bukan menyiksa mamamu. Kamu memang patuh.”Dylan terdiam membisu. Dia merasa dirinya bagai bonus yang diberikan ketika orang tuanya membeli pulsa saja! Dia juga merasa dirinya bagai benar-benar sedang mengandung saja!Ketika melihat buah kiwi di atas piring buah, Dylan menenangkan dirinya sejenak, lalu berkata semba
Tiba-tiba Lyana tersenyum. “Kalau benar itu mual karena hamil, berarti nggak usah terlalu khawatir, lagi pula juga bukan penyakit serius. Walaupun memang nggak nyaman, setidaknya lebih baik kamu yang merasa nggak nyaman daripada Camila.”Heh?Dylan menatap ibu kandungnya sendiri dengan tatapan tidak percaya!Apanya lebih baik Dylan yang merasa tidak nyaman daripada Camila?Satu detik kemudian, Kevin berkata, “Camila itu cewek. Terlalu kasihan untuk dia menerima siksaan ini. Lagi pula, dulu dia sudah cukup menderita, sudah seharusnya kamu mewakilinya untuk memikul penderitaan ini.”Dylan terdiam membisu. Dia menggigit bibirnya sembari melihat ayah dan juga ibu kandungnya.“Memangnya aku nggak sakit? Aku nggak tersiksa?”Usai bertanya, Dylan pun merasa menyesal. Camila juga tidak sedang mengandung. Untuk apa dia mempermasalahkan hal ini? Dengan Dylan berbicara seperti ini, seolah-olah Camila memang sedang berbadan dua saja!Tanpa menunggu Dylan menjelaskan, Lyana pun berkata, “Kamu pasti
Suster yang berada di samping adalah asisten Robbin, juga adalah adik sepupunya. Jadi, dia tidaklah asing dengan Caden dan Dylan.Saat mendengar pembahasan mereka, gadis cilik itu berkata dengan mata terbelalak, “Cowok itu nggak mungkin bisa hamil! Tapi, cowok itu bisa punya reaksi seperti ibu hamil. Pak Dylan, apa kekasihmu nggak menunjukkan reaksi apa-apa dalam masa kehamilannya?”Belakangan ini, kabar hamilnya kekasih Dylan telah tersebar luas di kalangan konglomerat. Suster ini juga adalah anggota dari Keluarga Lukman. Dia juga mengetahui masalah itu. Apalagi, Dylan juga tidak maju untuk membantah. Dia pun percaya dengan berita itu.Wajah Dylan kelihatan memucat. Belum sempat dia menjelaskan, gadis cilik berkata lagi, “Reaksi saat masa kehamilan itu bisa berpindah tempat. Ada banyak ibu hamil yang merasa tubuhnya ringan, berenergik, dan selera makannya besar. Sementara, suaminya malah mual parah. Serius.”Dylan menjulingkan bola matanya dengan napas terengah-engah!Dylan percaya re
Ternyata terjadi sesuatu dengan Kakek Kedua ….Sepertinya benar-benar ada ikatan batin di dunia ini!Sebelumnya Caden memang tidak tergolong banyak berhubungan dengan Kakek Kedua, perasaannya terhadap Kakek Kedua tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan Naomi dan Hayden. Namun ketika kepikiran dengan suara dan senyuman Kakek Kedua, Caden juga merasa sesak.Orang yang begitu unggul dan hebat malah pergi begitu saja. Seorang pahlawan besar telah gugur. Sejak saat ini, dunia benar-benar kehilangan Raja Bela Diri, sosok yang menantang negeri asing seorang diri, menumbangkan 7 perguruan bela diri, dan membuat para petarung asing gentar sekaligus membencinya!Semua ini bukan hanya kerugian dan penyesalan bagi mereka, tapi juga kerugian dan penyesalan bagi bangsa ini!“Apa kalian … baik-baik saja?”Suara Braden terdengar serak. “Semuanya sangat sedih. Hayden menangis paling sedih dan paling putus asa …. Tapi, kamu nggak usah khawatirkan kami. Kakek Buyut Kedua sudah dimakamkan. Kami sudah n
Master Bercodet tidak merahasiakannya. Dia menceritakan kenyataan kepada Hayden.Hayden mengepalkan tangannya dan menggertakkan giginya. Napasnya kelihatan terengah-engah. Amarah membaluti matanya.Braden mengira Hayden akan menggila lagi setelah mengetahui kenyataan. Dia menatap Hayden dengan penuh khawatir, hanya saja Hayden tidak melakukannya!Hayden hanya marah sejenak saja, lalu berdiri dan berkata dengan suara serak, “Kita pulang untuk temani Kakek Buyut Kedua. Nanti kita cari tempat untuk menguburnya.”Braden dan Master Bercodet serempak berkata, “Hayden ….”Hayden mengendus dengan kuat. “Kalian jangan khawatirkan aku. Aku memang sangat sedih, tapi aku nggak akan bertindak gegabah. Mama dan Kakek Buyut Kedua pernah bilang sebelumnya, bertindak gegabah itu iblis. Aku pasti akan balas dendam Kakek Buyut Kedua, tapi bukan sekarang!”Usai berbicara, Hayden melihat ke sisi Master Bercodet. “Paman Seperguruan juga jangan bersedih. Kakek Buyut Kedua sudah pergi, tapi kamu masih ada aku
Jika tidak bisa menghindar dan bertemu lagi, paling-paling Camila akan menyapa dengan sopan saja. Alhasil, begitu mencari tahu, ternyata harga kustomisasi senilai 600 triliun!Camila memang adalah seorang artis, tapi dia juga baru saja mulai tenar, dia tidak memiliki uang sebanyak itu. Dia saja sudah kewalahan untuk mengumpulkan uang 600 triliun, sekarang malah bertambah lagi sebuah barang berharga yang harganya selangit ….Camila tidak sanggup membayar ganti rugi. Dia benar-benar tidak sanggup!Meskipun Camila menjual diri sendiri, bekerja kepada Dylan untuk selamanya, menjadi budak untuk seumur hidup pun, dia masih tidak bisa melunasinya!Dengan kata lain, tidaklah mungkin Camila bisa memutuskan hubungan dengan Dylan!Camila tidak pantas untuk mengungkitnya. Sebab, dia telah berutang dengan Dylan!Naomi berkata, “Kamu jangan permasalahkan soal uang. Aku punya uang. Papaku dan Caden juga punya. Kalau kamu butuh, kamu bisa beri tahu aku. Aku akan langsung transfer kamu. Tapi … kenapa k
Saat mendengar suara Camila, Naomi merasa ada yang aneh. Dia segera bertanya, “Ada apa, Camila?”Camila bertanya, “Apa kamu tahu berapa uang yang Dylan keluarkan untuk Pak Morris demi memesan kustomisasi series musim gugur dan dingin untukku?”Naomi tidak mengetahuinya. “Aku nggak pernah tanya. Ada apa??”Camila merasa gelisah. “Coba kamu bantu aku tanya Pak Morris atau nanya Jayden. Aku ingin tahu nominalnya.”“Oke, kamu tunggu sebentar.”Naomi mengeluarkan ponselnya berjalan ke lantai atas. Dia pun duluan bertanya pada Jayden.Jayden bisa mengetahuinya karena waktu itu dia bersama dengan Morris. Morris telah memberitahunya.Jayden membalas, “Papa Dylan beri Kakek uang sekitar 600 triliun. Setelah Kakek tahu hubungan kita, tadinya dia nggak ingin menerimanya, tapi Papa Dylan bilang Kakek mesti menerimanya. Karena dia lagi menebus kesalahannya. Dengan mengeluarkan sedikit uang, dia baru bisa merasa tenang.”Naomi merasa syok. “Enam ratus triliun?”“Emm, ada apa Mama?”Naomi terdiam mem
Naomi merasa bingung ketika mendengarnya. “Sesuatu apaan?”Caden berkata, “Belakangan ini kondisi Dylan sangat buruk. Setiap hari kerjaannya cuma memabukkan diri saja dan nggak fokus.”Naomi berkata, “Apa hubungannya kondisi buruk Dylan dengan Camila? Mungkin dia nggak tahu gimana cara menangani ‘gosip kehamilan’, makanya dia baru merasa sedih?”Caden menggeleng. “Seharusnya bukan. Setahuku, semalam sebelum Camila ke luar negeri, dia bermalam di rumah Dylan. Kemudian, saat dia pergi di keesokan paginya, dia pun mengenakan pakaian Dylan. Camila tiba-tiba ke luar negeri, bisa jadi karena lagi menghindar dari Dylan.”“Belakangan ini Dylan kelihatan sangat penat dan emosian. Semua itu mungkin karena Camila.”Naomi berusaha untuk mencerna. Kedua matanya pun terbelalak lebar. “Kamu curiga Camila dan Dylan sudah berhubungan?”Caden mengangguk dengan jujur. “Emm.”Mata Naomi terbuka semakin lebar lagi.“Camila nggak suka sama Dylan. Dylan juga nggak suka sama Camila. Kenapa mereka berdua bisa