“Nggak peduli apa Naomi itu mama kandungku atau orang yang Papa cari selama ini, aku suka sama dia dan dia juga suka sama aku. Kalau begitu, kami sudah termasuk ibu dan anak yang sebenarnya. Aku mau dia jadi mamaku, juga mau punya keluarga yang lengkap. Apa Papa bisa mencoba untuk menyukainya demi aku terlepas dari apakah dia itu memang orang yang Papa cari?” tanya Rayden.Caden menatap putranya dengan terkejut dan bertanya, “Kamu mau aku bersamanya? Tapi, bagaimana kalau dia itu bukan mama kandungmu? Bagaimana kalau mama kandungmu kembali setelah kami bersama?”“Mama kembali atau nggak, nggak berpengaruh sama kalian bersama.”Caden mengerutkan keningnya dan berkata, “Aku pernah berjanji pada mamamu untuk membuatnya menjadi wanita paling bahagia dan mulia di dunia ini!”Rayden bertanya, “Memangnya dia harus menikahimu baru bisa jadi wanita paling bahagia dan mulia? Apa Papa nggak terlalu narsis?”Ejekan Rayden seketika membuat Caden terdiam.Rayden lanjut berkata, “Kalau mau tanggung j
Di dalam kamar pasien, Naomi masih merasa sangat gelisah. Begitu melihat Rayden kembali, dia buru-buru bertanya, “Rayden, apa kamu yang ubah hasil tes DNA itu?”Rayden membantu Braden dan Hayden untuk menutupi masalah ini dengan mengiakannya.“Kamu benar-benar hebat! Bagaimana kamu melakukannya dalam waktu sesingkat ini?”Rayden berbohong, “Aku suruh orang untuk bantu aku mengganti hasil tes DNA itu dengan yang palsu. Mama nggak usah khawatir, Papa dan Paman Robbin nggak tahu kok. Lagian, aku sudah bilang ke Papa untuk berhenti memaksa Mama melakukan tes DNA.”Naomi bertanya dengan terkejut, “Serius?”“Emm!”“Syukurlah!” jawab Naomi dengan gembira. Dia akhirnya tidak perlu khawatir mengenai masalah tes DNA lagi. Kemudian, dia bertanya dengan penasaran, “Rayden, dia itu orang yang susah diajak ngomong. Bagaimana kamu berhasil meyakinkannya?”Rayden menjawab, “Papa sangat patuh sama kata-kataku, juga sangat memikirkan perasaanku. Waktu aku bilang aku nggak mau dia lanjut selidiki hubunga
Rayden hanya berharap Naomi bisa bersama Caden karena dia menyayangi kedua orang tuanya.Sebaliknya, Hayden hanya menyayangi Naomi. Dalam hatinya, ibunya itu adalah dewi, ratu, dan putri! Sementara itu, Caden ... sama sekali bukan siapa-siapa dalam hatinya. Baginya, Caden sama sekali tidak layak untuk mendampingi ibunya.Di sisi lain, Braden dan Jayden lebih netral. Bagi mereka, yang paling penting tentu saja adalah Naomi. Mengenai Caden ... mereka tidak peduli punya ayah atau tidak. Mereka akan menghormati keputusan ibu mereka. Jika ibu mereka menyukai Caden, mereka akan mengakuinya sebagai ayah. Jika tidak, mereka juga tidak peduli.Oleh karena itu, orang yang paling gembira dengan hasil ini adalah Rayden, sedangkan yang paling tidak puas adalah Hayden. Sementara itu, Braden dan Jayden biasa-biasa saja. Intinya, mereka hanya mau ibu mereka merasa tenang.Braden mengelus kepala Hayden dengan penuh kasih sayang sambil berkata, “Aku tahu kamu nggak begitu senang saat ini. Tapi, coba pik
Jika Naomi adalah wanita itu, Caden tentu saja akan merasa senang. Rayden menyukai Naomi dan Naomi sudah bercerai. Jadi, dia bisa mengejar Naomi secara terang-terangan. Namun, jika Naomi bukan wanita itu .... Caden tidak akan menaruh perasaan apa pun terhadapnya sebelum menemukan ibu kandung Rayden. Dia harus menunggu ibunya Rayden dengan setia. Apabila ibunya Rayden menolaknya, dia baru akan memilih untuk bersama wanita lain.Tadi, Caden menyetujui permintaan Rayden untuk mengejar Naomi hanya demi menyenangkan Rayden. Saat ini, tugas utamanya adalah memastikan apakah Naomi adalah wanita itu atau bukan.Sebelum membaca hasil tes DNA yang dilakukan Robbin, Caden sepenuhnya yakin bahwa Naomi adalah wanita itu. Sekarang, telah timbul 1% kecurigaan dalam hatinya. Jadi, dia harus melakukan tes DNA sekali lagi.Hanya saja, Caden tidak bisa melakukannya secara terang-terangan seperti sebelumnya. Dia juga tidak akan bersikap seperti 2 hari yang lalu saat menghadapi Naomi lagi. Bagaimanapun ju
Selain itu, baik Naomi maupun Caden telah mencapai kesepakatan dengan Rayden. Siapa pun yang terlebih dahulu bersikap buruk terhadap pihak lain akan merasa bersalah pada Rayden. Jadi, mereka pun tiba-tiba menjadi “harmonis”. Namun, keharmonisan ini hanyalah sandiwara mereka di depan Rayden. Sebenarnya, mereka sama-sama memiliki niat tersembunyi.Atas permintaan Rayden, Naomi juga memasakkan semangkuk mie untuk Caden. Ketiga orang yang duduk di meja makan sambil makan bersama terlihat sangat harmonis. Rayden tidak lupa untuk memuji masakan Naomi. Setelah itu, dia juga “memaksa” Caden untuk ikut memuji Naomi.“Papa, mie buatan Mama enak nggak?” tanya Rayden sambil memberikan tatapan penuh peringatan pada Caden.Caden pun terdiam sejenak. Ini hanyalah semangkuk mie kuah. Sepintar masak apa pun seseorang, mie kuah tetap hanyalah mie kuah. Namun, meskipun berpikir begitu, dia tetap menjawab, “Enak! Enak banget!”Rayden tersenyum puas, lalu menoleh ke arah Naomi dan berkata, “Mama, Papa bila
Hari ini, Naomi baru mengetahui bahwa Rayden adalah putranya. Dia ingin membawa Rayden pulang untuk makan bersama anak-anaknya yang lain. Jadi, dia pun mengungkit masalah ini dengan Caden.“Habis Rayden keluar dari rumah sakit, aku mau bawa Rayden pulang ke rumahku.”Caden hanya melirik Naomi dan menunggunya memberi penjelasan lebih lanjut.Naomi lanjut berkata, “Anak-anakku itu teman baik Rayden. Mereka sangat khawatir soal Rayden setelah tahu Rayden sakit. Berhubung Rayden sudah baik-baik saja, mereka mau ajak Rayden makan bareng.”Naomi yang takut Caden menolak pun menambahkan, “Jangan khawatir, aku bukan mau Rayden bermalam di sana. Cuma makan bareng kok. Siap makan, aku akan antarkan Rayden pulang.”Caden menjawab, “Kalau begitu, bawa saja anak-anakmu ke rumahku. Aku traktir mereka makan.”“Nggak bisa!”“Kenapa?”“Anak-anakku nggak akan leluasa kalau ke rumahmu.”“Kalau begitu, aku akan bawa mereka ke restoran.”“Nggak bisa juga! Aku berencana untuk masak sendiri.”Caden menatap N
Setelah terdiam sejenak, Caden melirik ke arah Rayden. Saat ini, Rayden sedang mengamati dirinya dan Naomi. Kemudian, dia menjawab, “Boleh saja kamu bawa Rayden ke rumahmu tanpa aku, tapi kita harus buat kesepakatan.”“Hmm? Kesepakatan apa?”Caden langsung berkata dengan jujur, “Aku ingin melakukan tes DNA sekali lagi. Aku mau sampelmu.”Daripada Caden melakukan hal ini secara diam-diam, akan lebih bagus apabila dia mendapatkan persetujuan Naomi. Setelah hasilnya keluar, dia juga bisa membicarakan hal ini secara terang-terangan dengan Naomi.Setelah mendengar ucapan Caden, ekspresi Naomi langsung berubah. Dia berkata dengan panik, “Kamu masih mau ....”“Jangan teriak. Aku nggak akan memaksamu, cuma mau diskusi!”“Bukannya kamu sudah janji sama Rayden kamu nggak akan selidiki aku lagi? Kamu nggak boleh ingkar janji!”Caden menjawab dengan kening berkerut, “Aku lagi berdiskusi denganmu.”“Pokoknya, aku nggak setuju! Kita nggak perlu diskusi lagi!”Melihat Naomi yang begitu menolak hal in
Caden mengenal Giman, tetapi Tiara tidak pernah bertemu dengan Caden. Dia terpaku di tempat karena dikejutkan oleh wajah tampan dan aura Caden. Caden luar biasa tampan!Naomi tahu sahabatnya itu pasti terpesona oleh tampang Caden. Dia pun berseru, “Tiara!”Tiara tersadar dari lamunannya, lalu berlari menghampiri Naomi sambil tersenyum malu.“Dia Cayden Pangestu, ayahnya Rayden. Kalau dia pamannya Rayden, namanya Steven Juanda. Ini sahabatku, Tiara Bascara,” ujar Naomi untuk memperkenalkan kedua belah pihak.Caden menyapa dengan sopan, “Halo.”Steven berkata sambil tersenyum, “Halo, Bu Tiara. Panggil saja aku Steven.”Tiara masih terpesona pada ketampanan Caden. Dia pun mengangguk dan berkata, “Halo! Berhubung sudah datang, kalian mau ikut masuk nggak?”Ekspresi Naomi langsung berubah begitu mendengar ucapan Tiara. Dia juga buru-buru menyikut Tiara secara diam-diam. Kenapa Tiara malah mengundang Caden dan Steven untuk masuk ke rumah? Ketiga putranya berada di dalam rumah!‘Si wanita bod