Jika Naomi adalah wanita itu, Caden tentu saja akan merasa senang. Rayden menyukai Naomi dan Naomi sudah bercerai. Jadi, dia bisa mengejar Naomi secara terang-terangan. Namun, jika Naomi bukan wanita itu .... Caden tidak akan menaruh perasaan apa pun terhadapnya sebelum menemukan ibu kandung Rayden. Dia harus menunggu ibunya Rayden dengan setia. Apabila ibunya Rayden menolaknya, dia baru akan memilih untuk bersama wanita lain.Tadi, Caden menyetujui permintaan Rayden untuk mengejar Naomi hanya demi menyenangkan Rayden. Saat ini, tugas utamanya adalah memastikan apakah Naomi adalah wanita itu atau bukan.Sebelum membaca hasil tes DNA yang dilakukan Robbin, Caden sepenuhnya yakin bahwa Naomi adalah wanita itu. Sekarang, telah timbul 1% kecurigaan dalam hatinya. Jadi, dia harus melakukan tes DNA sekali lagi.Hanya saja, Caden tidak bisa melakukannya secara terang-terangan seperti sebelumnya. Dia juga tidak akan bersikap seperti 2 hari yang lalu saat menghadapi Naomi lagi. Bagaimanapun ju
Selain itu, baik Naomi maupun Caden telah mencapai kesepakatan dengan Rayden. Siapa pun yang terlebih dahulu bersikap buruk terhadap pihak lain akan merasa bersalah pada Rayden. Jadi, mereka pun tiba-tiba menjadi “harmonis”. Namun, keharmonisan ini hanyalah sandiwara mereka di depan Rayden. Sebenarnya, mereka sama-sama memiliki niat tersembunyi.Atas permintaan Rayden, Naomi juga memasakkan semangkuk mie untuk Caden. Ketiga orang yang duduk di meja makan sambil makan bersama terlihat sangat harmonis. Rayden tidak lupa untuk memuji masakan Naomi. Setelah itu, dia juga “memaksa” Caden untuk ikut memuji Naomi.“Papa, mie buatan Mama enak nggak?” tanya Rayden sambil memberikan tatapan penuh peringatan pada Caden.Caden pun terdiam sejenak. Ini hanyalah semangkuk mie kuah. Sepintar masak apa pun seseorang, mie kuah tetap hanyalah mie kuah. Namun, meskipun berpikir begitu, dia tetap menjawab, “Enak! Enak banget!”Rayden tersenyum puas, lalu menoleh ke arah Naomi dan berkata, “Mama, Papa bila
Hari ini, Naomi baru mengetahui bahwa Rayden adalah putranya. Dia ingin membawa Rayden pulang untuk makan bersama anak-anaknya yang lain. Jadi, dia pun mengungkit masalah ini dengan Caden.“Habis Rayden keluar dari rumah sakit, aku mau bawa Rayden pulang ke rumahku.”Caden hanya melirik Naomi dan menunggunya memberi penjelasan lebih lanjut.Naomi lanjut berkata, “Anak-anakku itu teman baik Rayden. Mereka sangat khawatir soal Rayden setelah tahu Rayden sakit. Berhubung Rayden sudah baik-baik saja, mereka mau ajak Rayden makan bareng.”Naomi yang takut Caden menolak pun menambahkan, “Jangan khawatir, aku bukan mau Rayden bermalam di sana. Cuma makan bareng kok. Siap makan, aku akan antarkan Rayden pulang.”Caden menjawab, “Kalau begitu, bawa saja anak-anakmu ke rumahku. Aku traktir mereka makan.”“Nggak bisa!”“Kenapa?”“Anak-anakku nggak akan leluasa kalau ke rumahmu.”“Kalau begitu, aku akan bawa mereka ke restoran.”“Nggak bisa juga! Aku berencana untuk masak sendiri.”Caden menatap N
Setelah terdiam sejenak, Caden melirik ke arah Rayden. Saat ini, Rayden sedang mengamati dirinya dan Naomi. Kemudian, dia menjawab, “Boleh saja kamu bawa Rayden ke rumahmu tanpa aku, tapi kita harus buat kesepakatan.”“Hmm? Kesepakatan apa?”Caden langsung berkata dengan jujur, “Aku ingin melakukan tes DNA sekali lagi. Aku mau sampelmu.”Daripada Caden melakukan hal ini secara diam-diam, akan lebih bagus apabila dia mendapatkan persetujuan Naomi. Setelah hasilnya keluar, dia juga bisa membicarakan hal ini secara terang-terangan dengan Naomi.Setelah mendengar ucapan Caden, ekspresi Naomi langsung berubah. Dia berkata dengan panik, “Kamu masih mau ....”“Jangan teriak. Aku nggak akan memaksamu, cuma mau diskusi!”“Bukannya kamu sudah janji sama Rayden kamu nggak akan selidiki aku lagi? Kamu nggak boleh ingkar janji!”Caden menjawab dengan kening berkerut, “Aku lagi berdiskusi denganmu.”“Pokoknya, aku nggak setuju! Kita nggak perlu diskusi lagi!”Melihat Naomi yang begitu menolak hal in
Caden mengenal Giman, tetapi Tiara tidak pernah bertemu dengan Caden. Dia terpaku di tempat karena dikejutkan oleh wajah tampan dan aura Caden. Caden luar biasa tampan!Naomi tahu sahabatnya itu pasti terpesona oleh tampang Caden. Dia pun berseru, “Tiara!”Tiara tersadar dari lamunannya, lalu berlari menghampiri Naomi sambil tersenyum malu.“Dia Cayden Pangestu, ayahnya Rayden. Kalau dia pamannya Rayden, namanya Steven Juanda. Ini sahabatku, Tiara Bascara,” ujar Naomi untuk memperkenalkan kedua belah pihak.Caden menyapa dengan sopan, “Halo.”Steven berkata sambil tersenyum, “Halo, Bu Tiara. Panggil saja aku Steven.”Tiara masih terpesona pada ketampanan Caden. Dia pun mengangguk dan berkata, “Halo! Berhubung sudah datang, kalian mau ikut masuk nggak?”Ekspresi Naomi langsung berubah begitu mendengar ucapan Tiara. Dia juga buru-buru menyikut Tiara secara diam-diam. Kenapa Tiara malah mengundang Caden dan Steven untuk masuk ke rumah? Ketiga putranya berada di dalam rumah!‘Si wanita bod
“Apa mungkin Bu Naomi kerasukan?”Caden menjawab dengan dingin, “Mana ada hantu di dunia ini. Meski ada, mereka juga nggak akan berani berkeliaran di wilayah kekuasaanku. Itu pasti orang yang berpura-pura menjadi hantu. Apa kamu sudah cari ahli pembaca gerak bibir untuk cari tahu apa yang dibicarakan Naomi?”“Sudah, tapi karena videonya terlalu kabur, dia nggak tahu apa yang dibicarakan Bu Naomi.”Caden menatap video itu untuk sesaat, lalu memberi perintah, “Coba periksa apa ada perangkat komunikasi di sekitar sana atau nggak.”Setelah mengembalikan ponsel Steven, Caden menyalakan sebatang rokok. Selama ini, dia sudah mengalami banyak kejadian aneh. Selain beberapa fenomena aneh yang terjadi di sekitar kuburan dan tidak dapat dijelaskan oleh sains, tidak mungkin bisa muncul roh jahat di area tempat tinggal manusia. Biasanya, itu hanyalah perbuatan orang yang berpura-pura menjadi hantu.Masalahnya, orang justru lebih mengerikan daripada hantu. Jika yang berkomunikasi dengan Naomi malam
Kartu ucapan itu berisi sebuah puisi.[ Kepada: Naomi. ][ Aku telah melintasi gunung dan menyusuri sungai. ][ Aku juga pernah mengalami banyak hal dan melihat perubahan dunia. ][ Sekarang, kamu adalah gunung dan sungaiku. ]Begitu membaca puisi itu, semua orang pasti tahu bahwa itu adalah puisi cinta. Jika Caden sudah memastikan Naomi adalah wanita yang dicarinya selama ini, mungkin saja dia akan mengejar Naomi dengan penuh semangat. Masalahnya, Caden masih belum yakin apakah Naomi adalah wanita yang dicarinya. Namun, jika kue ini bukan pemberian Caden maupun anak-anak, siapa yang mengirimkan kue ini?Tiara bertanya dengan penasaran, “Naomi, apa ini pemberian pemujamu? Apa ada orang yang mengejarmu akhir-akhir ini?”“Nggak ada.”Tiara bergumam dengan bingung, “Apa mungkin ini dari pengagum rahasiamu?”Naomi menggeleng dan menjawab, “Kali ini, aku kembali ke Jawhar secara diam-diam. Setelah kembali, aku juga selalu menjaga Rayden setiap hari. Kalau nggak berinteraksi dengan orang la
Naomi menghela napas berat dan menjawab, “Emm.”Tiara berkata dengan bersemangat, “Omong-omong, ayahnya Rayden itu ganteng banget! Ketampanannya benar-benar keterlaluan, macam bukan makhluk bumi!”“Berarti maksudmu, dia bukan manusia!”“Iya, dia itu dewa!”Naomi memanyunkan bibirnya dan bertanya, “Bukannya kamu suka cowok yang masih muda?”Tiara menjawab, “Aku memang suka cowok yang masih muda, tapi kan bukan cuma boleh suka cowok tipe begitu. Adik-adik yang masih muda dan polos itu bukan tipe semua orang. Yang modelnya kayak ayahnya Rayden baru tipe semua orang! Dia bisa jadi cowok yang garang maupun polos. Kalau yang muda dan polos itu susah banget mau jadi garang!”Caden jadi cowok polos? Heh! Naomi langsung merinding setelah membayangkannya dan menjawab, “Dia mana bisa jadi cowok polos? Dia hanya bisa jadi cowok berengsek yang garang!”Tiara tersenyum penuh arti dan berkata, “Yang begitu lebih mantap lagi! Eh, apa kamu benar-benar nggak berpikiran untuk bersamanya? Biarpun nggak me
Ketika melihat mereka berdua berbicara dengan semakin gembira, hati Dylan pun terasa penat. Dia memang tidak ingin melukai mereka, tetapi tidak mungkin masalah dibiarkan seperti ini!Konon katanya, semakin besar harapan, semakin besar rasa kecewanya!Kalau tidak kepikiran ide bagus, lebih baik beri tahu kenyataan kepada mereka.Dylan berpikir sejenak, lalu menyantap sesuap buah kiwi. Dia mengangkat kepalanya menatap Lyana dan Kevin, kemudian langsung berterus terang. “Papa, Mama, kalian berdua berhenti dulu. Dengar apa kataku ….”Belum selesai Dylan berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Pintu kamar pun dibuka.Ada dua ibu-ibu kaya berdiri di depan pintu. Mereka sedang mengintip ke dalam kamar. Saat melihat mereka berdua, Lyana langsung merasa tidak gembira. Orang yang berdiri di depan pintu adalah Brenda dan Gisela. Mereka adalah teman satu lingkaran yang sering bertemu di acara kumpul bersama. Hanya saja, Lyana sangat tidak menyukai mereka!Sebab, mereka selalu suka bergo
“Uwek ….”Dylan langsung duduk dan membungkukkan tubuhnya untuk muntah di samping ranjang. Kali ini, Dylan tidak memuntahkan apa-apa, dia hanya merasa mual saja.Dylan benar-benar ingin menangis. Dosa apa yang telah dia perbuat? Dia tidak sakit, tetapi kenapa dia malah muntah?Orang tua kandungnya malah menancapkan pisau di luka Dylan.“Kenapa muntah hingga separah ini? Kelihatannya sangat menyiksa. Untung saja bukan Camila yang muntah.”“Camila muntah parah dalam kehamilan kali ini. Waktu itu saat aku mengandung Dylan, reaksiku juga nggak separah ini. Sepertinya anak di dalam kandungannya bandel. Hehe, bandel saja. Lagi pula, papamu yang merasakannya. Kamu menyiksa papamu, bukan menyiksa mamamu. Kamu memang patuh.”Dylan terdiam membisu. Dia merasa dirinya bagai bonus yang diberikan ketika orang tuanya membeli pulsa saja! Dia juga merasa dirinya bagai benar-benar sedang mengandung saja!Ketika melihat buah kiwi di atas piring buah, Dylan menenangkan dirinya sejenak, lalu berkata semba
Tiba-tiba Lyana tersenyum. “Kalau benar itu mual karena hamil, berarti nggak usah terlalu khawatir, lagi pula juga bukan penyakit serius. Walaupun memang nggak nyaman, setidaknya lebih baik kamu yang merasa nggak nyaman daripada Camila.”Heh?Dylan menatap ibu kandungnya sendiri dengan tatapan tidak percaya!Apanya lebih baik Dylan yang merasa tidak nyaman daripada Camila?Satu detik kemudian, Kevin berkata, “Camila itu cewek. Terlalu kasihan untuk dia menerima siksaan ini. Lagi pula, dulu dia sudah cukup menderita, sudah seharusnya kamu mewakilinya untuk memikul penderitaan ini.”Dylan terdiam membisu. Dia menggigit bibirnya sembari melihat ayah dan juga ibu kandungnya.“Memangnya aku nggak sakit? Aku nggak tersiksa?”Usai bertanya, Dylan pun merasa menyesal. Camila juga tidak sedang mengandung. Untuk apa dia mempermasalahkan hal ini? Dengan Dylan berbicara seperti ini, seolah-olah Camila memang sedang berbadan dua saja!Tanpa menunggu Dylan menjelaskan, Lyana pun berkata, “Kamu pasti
Suster yang berada di samping adalah asisten Robbin, juga adalah adik sepupunya. Jadi, dia tidaklah asing dengan Caden dan Dylan.Saat mendengar pembahasan mereka, gadis cilik itu berkata dengan mata terbelalak, “Cowok itu nggak mungkin bisa hamil! Tapi, cowok itu bisa punya reaksi seperti ibu hamil. Pak Dylan, apa kekasihmu nggak menunjukkan reaksi apa-apa dalam masa kehamilannya?”Belakangan ini, kabar hamilnya kekasih Dylan telah tersebar luas di kalangan konglomerat. Suster ini juga adalah anggota dari Keluarga Lukman. Dia juga mengetahui masalah itu. Apalagi, Dylan juga tidak maju untuk membantah. Dia pun percaya dengan berita itu.Wajah Dylan kelihatan memucat. Belum sempat dia menjelaskan, gadis cilik berkata lagi, “Reaksi saat masa kehamilan itu bisa berpindah tempat. Ada banyak ibu hamil yang merasa tubuhnya ringan, berenergik, dan selera makannya besar. Sementara, suaminya malah mual parah. Serius.”Dylan menjulingkan bola matanya dengan napas terengah-engah!Dylan percaya re
Ternyata terjadi sesuatu dengan Kakek Kedua ….Sepertinya benar-benar ada ikatan batin di dunia ini!Sebelumnya Caden memang tidak tergolong banyak berhubungan dengan Kakek Kedua, perasaannya terhadap Kakek Kedua tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan Naomi dan Hayden. Namun ketika kepikiran dengan suara dan senyuman Kakek Kedua, Caden juga merasa sesak.Orang yang begitu unggul dan hebat malah pergi begitu saja. Seorang pahlawan besar telah gugur. Sejak saat ini, dunia benar-benar kehilangan Raja Bela Diri, sosok yang menantang negeri asing seorang diri, menumbangkan 7 perguruan bela diri, dan membuat para petarung asing gentar sekaligus membencinya!Semua ini bukan hanya kerugian dan penyesalan bagi mereka, tapi juga kerugian dan penyesalan bagi bangsa ini!“Apa kalian … baik-baik saja?”Suara Braden terdengar serak. “Semuanya sangat sedih. Hayden menangis paling sedih dan paling putus asa …. Tapi, kamu nggak usah khawatirkan kami. Kakek Buyut Kedua sudah dimakamkan. Kami sudah n
Master Bercodet tidak merahasiakannya. Dia menceritakan kenyataan kepada Hayden.Hayden mengepalkan tangannya dan menggertakkan giginya. Napasnya kelihatan terengah-engah. Amarah membaluti matanya.Braden mengira Hayden akan menggila lagi setelah mengetahui kenyataan. Dia menatap Hayden dengan penuh khawatir, hanya saja Hayden tidak melakukannya!Hayden hanya marah sejenak saja, lalu berdiri dan berkata dengan suara serak, “Kita pulang untuk temani Kakek Buyut Kedua. Nanti kita cari tempat untuk menguburnya.”Braden dan Master Bercodet serempak berkata, “Hayden ….”Hayden mengendus dengan kuat. “Kalian jangan khawatirkan aku. Aku memang sangat sedih, tapi aku nggak akan bertindak gegabah. Mama dan Kakek Buyut Kedua pernah bilang sebelumnya, bertindak gegabah itu iblis. Aku pasti akan balas dendam Kakek Buyut Kedua, tapi bukan sekarang!”Usai berbicara, Hayden melihat ke sisi Master Bercodet. “Paman Seperguruan juga jangan bersedih. Kakek Buyut Kedua sudah pergi, tapi kamu masih ada aku
Jika tidak bisa menghindar dan bertemu lagi, paling-paling Camila akan menyapa dengan sopan saja. Alhasil, begitu mencari tahu, ternyata harga kustomisasi senilai 600 triliun!Camila memang adalah seorang artis, tapi dia juga baru saja mulai tenar, dia tidak memiliki uang sebanyak itu. Dia saja sudah kewalahan untuk mengumpulkan uang 600 triliun, sekarang malah bertambah lagi sebuah barang berharga yang harganya selangit ….Camila tidak sanggup membayar ganti rugi. Dia benar-benar tidak sanggup!Meskipun Camila menjual diri sendiri, bekerja kepada Dylan untuk selamanya, menjadi budak untuk seumur hidup pun, dia masih tidak bisa melunasinya!Dengan kata lain, tidaklah mungkin Camila bisa memutuskan hubungan dengan Dylan!Camila tidak pantas untuk mengungkitnya. Sebab, dia telah berutang dengan Dylan!Naomi berkata, “Kamu jangan permasalahkan soal uang. Aku punya uang. Papaku dan Caden juga punya. Kalau kamu butuh, kamu bisa beri tahu aku. Aku akan langsung transfer kamu. Tapi … kenapa k
Saat mendengar suara Camila, Naomi merasa ada yang aneh. Dia segera bertanya, “Ada apa, Camila?”Camila bertanya, “Apa kamu tahu berapa uang yang Dylan keluarkan untuk Pak Morris demi memesan kustomisasi series musim gugur dan dingin untukku?”Naomi tidak mengetahuinya. “Aku nggak pernah tanya. Ada apa??”Camila merasa gelisah. “Coba kamu bantu aku tanya Pak Morris atau nanya Jayden. Aku ingin tahu nominalnya.”“Oke, kamu tunggu sebentar.”Naomi mengeluarkan ponselnya berjalan ke lantai atas. Dia pun duluan bertanya pada Jayden.Jayden bisa mengetahuinya karena waktu itu dia bersama dengan Morris. Morris telah memberitahunya.Jayden membalas, “Papa Dylan beri Kakek uang sekitar 600 triliun. Setelah Kakek tahu hubungan kita, tadinya dia nggak ingin menerimanya, tapi Papa Dylan bilang Kakek mesti menerimanya. Karena dia lagi menebus kesalahannya. Dengan mengeluarkan sedikit uang, dia baru bisa merasa tenang.”Naomi merasa syok. “Enam ratus triliun?”“Emm, ada apa Mama?”Naomi terdiam mem
Naomi merasa bingung ketika mendengarnya. “Sesuatu apaan?”Caden berkata, “Belakangan ini kondisi Dylan sangat buruk. Setiap hari kerjaannya cuma memabukkan diri saja dan nggak fokus.”Naomi berkata, “Apa hubungannya kondisi buruk Dylan dengan Camila? Mungkin dia nggak tahu gimana cara menangani ‘gosip kehamilan’, makanya dia baru merasa sedih?”Caden menggeleng. “Seharusnya bukan. Setahuku, semalam sebelum Camila ke luar negeri, dia bermalam di rumah Dylan. Kemudian, saat dia pergi di keesokan paginya, dia pun mengenakan pakaian Dylan. Camila tiba-tiba ke luar negeri, bisa jadi karena lagi menghindar dari Dylan.”“Belakangan ini Dylan kelihatan sangat penat dan emosian. Semua itu mungkin karena Camila.”Naomi berusaha untuk mencerna. Kedua matanya pun terbelalak lebar. “Kamu curiga Camila dan Dylan sudah berhubungan?”Caden mengangguk dengan jujur. “Emm.”Mata Naomi terbuka semakin lebar lagi.“Camila nggak suka sama Dylan. Dylan juga nggak suka sama Camila. Kenapa mereka berdua bisa