Share

Bab 288

Penulis: Erlina
“Emm, keluarga mereka memang akan jadi sempurna! Ayo jalankan misinya!” seru Dylan.

“Hah?”

Dylan menjawab, “Aku akan telepon Naomi untuk datang menjemput Caden sekarang juga. Begitu mereka berhubungan pada saat Caden mabuk, nasi akan menjadi bubur.”

“Apa?” Kata-kata Dylan itu langsung membuat Steven tercengang. Dia menghentikan Dylan mengeluarkan ponselnya sambil berkata, “Jangan buat onar lagi! Kalau Kak Caden sudah sadar, dia akan membunuh kita!”

“Biarpun mau bunuh kita, dia juga harus punya kesempatannya!”

“Dia mana mungkin nggak menemukan kesempatan untuk membunuh kita! Lagian, kita berdua juga nggak mampu mengalahkannya!”

Dylan menatap Steven, lalu berkata dengan ekspresi merendahkan. “Kenapa kamu bodoh banget sih? Kalau nggak bisa mengalahkannya, memangnya kita nggak bisa kabur? Sebelum dia bertindak, kita langsung kabur saja! Masa kita harus biarkan dia menghajar kita tanpa berbuat apa-apa? Lagian, dia sendiri yang meniduri orang lain setelah mabuk. Apa hubungannya itu dengan ki
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rismawati
Hmpir ep 300 tpi crtnya msih blum jelas, trllu lama mreka tau
goodnovel comment avatar
Nida Akbar
terlalu ribet ceritax
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
antarkan pulang saja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 289

    “Woi, bangun!” seru Naomi. Dia ingin menyuruh Caden untuk pulang ke rumahnya sendiri. Namun, setelah Naomi memanggil, memukul, dan bahkan menendang Caden, Caden tetap tidak bangun. Reaksi terbesar yang diberikan Caden hanyalah mengerutkan keningnya.Berhubung tidak dapat membangunkan Caden, Caden tidak mungkin bisa pulang ke rumahnya sendiri. Oleh karena itu, Naomi pun menelepon Steven dan Dylan supaya mereka bisa datang menjemput Caden. Sayangnya, Steven dan Dylan merupakan pelaku yang mengirim Caden ke rumah Naomi. Mana mungkin mereka menerima telepon Naomi?Sementara itu, Naomi hanya memiliki nomor telepon Steven dan Dylan, juga tidak mengenal teman Caden yang lain. Oleh karena itu, dia sama sekali tidak bisa menyuruh orang untuk datang menjemput Caden. Malam sudah larut, Naomi juga tidak mungkin menelepon Rayden. Lagi pula, Rayden hanyalah seorang anak kecil. Bagaimana mungkin dia bisa datang untuk menjemput orang?Setelah berpikir sesaat, Naomi membuka sebuah aplikasi dan memes

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 290

    Sopir taksi itu tiba-tiba merasa bahwa dirinya yang membiarkan Naomi duduk di belakang malah justru makin membahayakan Caden.Sepanjang perjalanan, setiap ada belokan atau mobil tiba-tiba direm, tubuh Caden akan jatuh ke arah Naomi. Sementara itu, Naomi akan mendorongnya dengan galak. Jika tidak menabrak kaca jendela mobil, kepala Caden akan menabrak tempat duduk di depan. Bahkan sopir taksi juga merasa kasihan setelah melihat keadaan Caden. Namun, Naomi sama sekali tidak peduli.Terlepas dari insiden 6 tahun lalu, Naomi sudah cukup kesal pada Caden yang menyusahkannya malam ini. Jangankan merasa kasihan pada Caden, dia merasa dirinya sudah cukup baik dengan tidak menghajar Caden habis-habisan dalam kesempatan ini.Setelah tiba di Kompleks Sunia, Naomi memberikan sedikit tips kepada sopir taksi dan menyuruhnya membantu memapah Caden ke atas.Kompleks ini dipenuhi dengan pengawal Caden. Mereka yang sedang bersembunyi dalam kegelapan pun merasa kewalahan saat melihat Naomi bersikap begit

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 291

    “Uhuk, uhuk!” Caden terbatuk beberapa kali, lalu mulai mengusap dadanya dengan kening berkerut. Dia terlihat sangat menderita.“Papa!” Begitu melihat keadaan Caden, Rayden buru-buru berlari menghampirinya. Kemudian, dia berjongkok di sisi Caden dan mengusap dada Caden sambil bertanya, “Papa, kamu kenapa? Apa kamu merasa nggak enak badan?”Rayden merasa sangat marah terhadap Caden karena Caden sudah melukai perasaan Naomi malam ini. Selain itu, Rayden juga merasa kesal karena Caden begitu bodoh hingga tidak tahu bahwa Naomi adalah wanita yang dicarinya selama ini, juga berulang kali melukai Naomi dan membuatnya menangis. Namun, Rayden tetap mencintai Caden dengan tulus. Dia memang tidak pandai mengutarakan perasaannya, tetapi dia tahu dengan jelas siapa yang bersikap baik terhadapnya. Melihat Caden yang begitu menderita, dia pun merasa sangat khawatir.Di sisi lain, Naomi benar-benar tidak ingin peduli pada pria berengsek itu. Namun, yang akan merasa tersiksa jika dia mengabaikan Caden

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 292

    Naomi tidak berani mengungkit tentang ibunya Rayden karena khawatir Rayden akan merasa sedih. Namun, Rayden malah menatap Naomi dengan penuh arti dan berkata, “Seharusnya dia rindu pada Mama.”“Emm.”Rayden bertanya, “Kalau kamu itu mama kandungku, apa kamu akan memaafkannya?”Naomi tidak pernah memikirkan hal ini. Namun, dia sendiri tidak pernah berpikir untuk memaafkan Caden. Hanya saja, dia tidak mungkin berkata jujur pada Rayden. Bagaimanapun juga, Rayden selalu berharap ayah dan ibunya bisa bersama. Jika dia menjawab dirinya tidak bisa memaafkan Caden, Rayden pasti merasa sedih.Naomi pun menjelaskan, “Cara orang menanggapi masalah dan pola pikir setiap orang berbeda. Jadi, aku nggak bisa menggantikan mamamu untuk menjawab pertanyaan ini.”Rayden masih tidak menyerah dan berkata, “Aku mau dengar pendapatmu jujur. Kamu nggak usah berpikir dari sudut pandang mamaku.”Setelah ragu sejenak, Naomi bertanya, “Rayden, apa kamu tahu apa yang sudah dilakukan papamu terhadap mamamu?”“Emm!”

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 293

    Naomi pun tercengang dan tidak berani bergerak. Dia menatap Caden dengan penuh waspada. Namun, Caden hanya mencengkeram lengannya dan mengerutkan keningnya sejenak. Naomi pun mengambil handuk itu dengan tangannya yang lain dan mencoba untuk menyeka wajah Caden lagi. Sesuai dugaan, sebelum dia sempat menyentuh wajah Caden, Caden langsung menepis tangannya dalam keadaan mata terpejam. Hanya saja, kerutan di keningnya bertambah dalam untuk menunjukkan kekesalannya.Naomi memelototi Caden dengan marah .... Apa alam bawah sadar pria bajingan ini melarang dirinya menyentuhnya? Cih! Memangnya Naomi ingin menyentuh pria bajingan ini? Jika bukan demi Rayden, dia tidak mungkin peduli pada Caden! Dia sudah menahan kekesalannya dan berbaik hati menyeka wajah Caden, tetapi Caden malah merasa keberatan. Huh! Jika begitu, biarkan saja Caden tidur dalam keadaan kotor!Naomi pada dasarnya memang tidak ingin peduli pada Caden. Setelah menepis tangan Caden, dia pun membawa handuk itu kembali ke kamar m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 294

    Setelah sesaat, Caden mengalihkan pandangannya dan membuang gelasnya ke wastafel. Kemudian, dia berjalan ke arah kloset untuk buang air kecil.Saat melihat Caden membuka ikat pinggangnya, wajah Naomi langsung memerah karena malu. Berhubung terlalu terkejut, kaus kaki di tangannya juga jatuh ke lantai. Namun, dia tidak lagi peduli pada kaus kaki itu dan buru-buru berlari keluar dari kamar mandi.“Siapa itu?” Saat mendengar suara dari belakangnya, Caden ingin mengejar Naomi, tetapi malah tersandung.Rayden berjalan keluar dari kamarnya lagi dan berdiri di depan kamar sambil bertanya, “Mama, ada apa?”Naomi menjawab dengan malu, “Papamu lagi buang air kecil di kamar mandi.”“Apa dia terjatuh?” tanya Rayden sambil berjalan ke arah kamar mandi.Alhasil, Caden memang jatuh karena sudah mabuk berat. Saat ini, tubuhnya sangat lemas dan tidak bertenaga. Rayden pun berlari ke arahnya, lalu memapahnya sambil berseru, “Papa!”Caden mengelus wajah Rayden dan berkata, “Ternyata Rayden, ya!”“Iya, in

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 295

    Di sisi lain, Caden merasa sangat gembira. Dia menatap Rayden dengan tatapan mabuk dan tersenyum berseri-seri, seperti seorang anak yang telah mendapatkan sebutir permen.Naomi pun menatap Caden dengan perasaan campur aduk .... Ini adalah pertama kalinya dia melihat Caden yang sama sekali tidak menutupi perasaannya. Saat ini, Caden terlihat bagaikan seorang anak kecil, sedangkan Rayden lebih mirip dengan ayahnya.Ada yang pernah mengatakan bahwa dalam hati setiap pria dewasa, selalu tersembunyi kepolosan seorang anak. Kepolosan ini jarang muncul karena berbagai tekanan hidup. Namun, saat bertemu dengan orang atau masalah tertentu yang bisa membuatnya mengesampingkan semua harga dirinya, kepolosannya ini akan muncul sehingga dia bertindak layaknya seorang anak kecil. Selain menunjukkan sisi terlemahnya, dia mungkin akan bermanja-manja atau mengutarakan apa yang tersembunyi dalam hatinya selama ini.Sesuai dugaan, pada detik selanjutnya, Caden tiba-tiba bertanya dengan hati-hati, “Rayde

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 296

    “Rayden, apa kamu nggak bisa tidur?” tanya Naomi. Melihat Rayden yang keluar dari kamar dengan wajah segar, dia tahu bahwa Rayden sama sekali belum tidur dari tadi.Rayden tidak mengangguk maupun menggeleng. Hari ini, sudah terjadi banyak hal. Baru saja dia menemukan ibunya, ayahnya yang bodoh itu malah membuat ibunya menangis. Baru saja ibunya merasa lebih baik, ayahnya malah membuat dirinya mabuk karena merasa sedih ....Rayden merasa kasihan pada ibunya, tetapi juga khawatir pada ayahnya. Intinya, beban pikirannya lumayan banyak.Naomi menatap Rayden dengan khawatir, lalu menariknya masuk ke kamar dan menyuruhnya untuk berbaring. Dia memberikan pengobatan akupunktur pada Rayden agar Rayden bisa tidur. Bagaimanapun juga, Rayden masih berada dalam masa pertumbuhan dan tidak boleh bergadang.Sebelum tidur, Rayden menatap Naomi dan berkata, “Mama, Papa sebenarnya sangat kasihan.”“Hmm?”“Orang yang mencintainya sangat sedikit, sedangkan yang ingin mencelakainya malah begitu banyak. Sela

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1563

    “Apa uang bisa menyingkirkannya?” tanya Caden.Dylan menggeleng. “Dia cuma mau status sebagai istriku.”Caden mengernyit. “Aku dan dia nggak punya hubungan apa pun. Kalau kamu nggak bisa bertindak, apa perlu aku yang cari dia untuk membicarakannya?”Dylan mengerutkan keningnya dan menggeleng. “Aku nggak bisa melukainya.”Caden berujar, “Tapi, kamu mau punya persiapan mental. Kalau kamu nggak bisa tangani hal ini dengan baik, Bibi dan Paman mungkin akan tertimpa masalah besar.”Hanya setelah mengetahui faktanya saja, Lyana sudah langsung pingsan. Jika dia melihat jasad janin itu, mungkin saja dia akan langsung meninggal.Dylan menjentikkan abu rokok dengan kuat. “Haih ....”Kali ini, Dylan benar-benar bertemu kesulitan. Hal ini jauh lebih serius daripada isu kehamilan beberapa hari lalu. Dia benar-benar tidak menemukan cara penyelesaiannya.Entah karena terlalu cemas atau apa, sebelum menghabiskan sebatang rokok ini, Dylan mulai muntah-muntah lagi. Berhubung lambungnya kosong, dia hanya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1562

    “Dia nggak bersedia keluar. Dia cuma kasih waktu seminggu kepada kami untuk mempertimbangkannya. Seminggu lagi, kalau aku nggak bawa dia daftarkan pernikahan kami, dia akan kirim jasad janin itu ke rumah!”Caden juga merasa sangat kesal setelah mendengar ancaman itu. Dia bertanya dengan ekspresi muram, “Kalau dia merasa itu anakmu, kenapa dia nggak bersedia lakukan tes DNA?”Dylan menjawab dengan kesal, “Aku sudah tanya, tapi dia nggak mau kasih penjelasan. Dia cuma bilang, kami boleh nggak percaya dan langsung menolak, lalu tinggal tunggu terima jasad janin itu.”Catherine tahu jelas kelemahan Kevin dan Lyana. Berhubung mereka sangat menginginkan cucu, mereka pasti tidak berani mengambil risiko. Sementara itu, Dylan adalah anak yang berbakti dan juga tidak akan berani mengambil risiko. Bagaimanapun juga, apabila Kevin dan Lyana melihat jasad janin itu, mereka pasti tidak akan bisa menerimanya. Mungkin saja, hal ini juga akan menimbulkan korban jiwa.Caden bertanya dengan nada dingin,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1561

    Ketika Caden tiba di rumah sakit, Lyana baru keluar dari UGD. Dia berbaring di atas ranjang pasien dengan tenang dan masih belum sadarkan diri.Kevin duduk di samping ranjang pasien dengan ekspresi yang sangat suram, entah karena terlalu khawatir atau terlalu marah. Di sisi lain, Dylan menyeret tubuhnya yang masih lemah dan berlutut di samping dengan tampang bersalah.Melihat situasi ini, Caden sangat terkejut. Ketika di telepon tadi, Dylan hanya mengatakan sudah terjadi masalah, tetapi tidak mengatakan apa yang terjadi.Caden berjalan masuk ke kamar rawat dan bertanya dengan pelan, “Paman, gimana keadaan Bibi?”Kevin mendongak dan menjawab dengan sepasang mata yang merah, “Dia terlalu marah sampai terkena serangan jantung dan pingsan.”Caden pun terkejut. “Waktu aku pergi, dia masih baik-baik saja. Kenapa dia bisa tiba-tiba begitu marah?”Kevin memelototi Dylan dengan dingin, lalu berseru marah, “Tanyakan saja sama anak durhaka ini! Semua ini gara-gara dia! Perbuatannya benar-benar te

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1560

    Naomi tiba-tiba berlinang air mata. Sebenarnya, dia tahu apa alasan anak-anak memamerkan sertifikat penghargaan mereka, dan Rayden memberitahunya bahwa dia berinisiatif mencari teman baru. Itu karena mereka ingin menghiburnya. Sebagai seorang ibu, dia malah dihibur oleh anak-anaknya.Naomi merasa terharu, tetapi juga bersalah. “Senang. Mama senang banget. Malam ini, Mama akan masak sendiri dan buatkan makanan enak buat kalian. Akhir-akhir ini, keadaan Mama kurang baik karena khawatir sama Braden dan Hayden. Maaf sudah buat kalian khawatir.”Jayden bertanya, “Sekarang, Mama sudah baikan?”Naomi tersenyum. “Sudah.”Baby bertanya, “Mama, kapan Kak Braden dan Kak Hayden pulang? Aku sudah kangen sama mereka.”Naomi menjawab, “Mereka akan segera pulang. Mereka juga kangen banget sama Baby.”Naomi mengobrol sejenak dengan anak-anak, lalu berkata pada Steven, “Terima kasih kamu sudah pergi jemput anak-anak. Malam ini, kamu makan saja di sini. Aku akan masak lebih banyak.”Steven buru-buru menj

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1559

    Caden mengangkat bahunya dengan tidak berdaya. “Aku juga nggak tahu jelas. Dia bilang nggak. Oh iya, hari ini, Braden menelepon.”Naomi langsung bertanya dengan buru-buru, “Apa katanya? Semuanya baik-baik saja?”Caden tidak mengungkit masalah Kakek Kedua. Dia hanya menjawab, “Dua hari lalu, Hayden demam.”Ekspresi Naomi langsung berubah. “Demam?”“Emm. Tapi, Braden suruh kita nggak usah khawatir. Itu cuma demam biasa. Kalau sudah benar-benar sembuh, mereka akan pulang. Nanti, kamu minta izin beberapa hari lagi saja untuk mereka.”Naomi merasa cemas. “Kenapa bisa demam?”“Katanya, di sana hujan beberapa hari yang lalu. Hayden kehujanan.”“Demamnya tinggi?”“Nggak.”Naomi berkata dengan sedih, “Pantas saja aku nggak berhenti mimpi buruk akhir-akhir ini. Sudah kubilang, selain Camila, pasti masih ada hal buruk lain yang terjadi. Ternyata Hayden sakit! Jangan lihat Hayden biasanya nakal dan suka berkelahi. Dia sebenarnya paling takut disuntik sama minum obat. Dulu, setiap sakit, aku harus

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1558

    Naomi bertanya, “Setiap … kalinya kamu tambah makan sebanyak ini?”“Emm!”“Tapi, kulihat-lihat sepertinya kamu nggak gendutan?”Camila tersenyum bangga. “Ajaib, ‘kan? Tuhan sayang sama aku! Meski aku makan banyak, aku nggak gemuk-gemuk! Orang-orang di perusahaan kami juga iri banget sama aku!”Naomi bertanya, “Apa ada perubahan dalam tubuhmu? Kamu makan sebanyak ini, apa lambungmu sanggup?”Camila makan sembari menjawab, “Sanggup, kok. Aku nggak merasakan ada yang nggak nyaman. Lagi pula, aku merasa sekarang aku pasti lebih sehat daripada sebelumnya. Dulu hidupku nggak sehat banget, tidurku nggak nyenyak, selera makan biasa-biasa saja, juga banyak pikiran.”“Sekarang aku punya nafsu makan. Selain itu, aku bisa langsung tidur setelah berbaring setengah jam. Keesokan paginya aku juga sangat energik. Aku merasa aku sudah kembali ke umur 18 tahun saja!”Usai berbicara, Camila menyantap mienya. “Mie kuah pedas kedai ini enak sekali, apalagi mie mereka buatan tangan. Kalau kamu dan Tiara ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1557

    Gisela segera mengangguk dan melanjutkan, “Aku tahu masalah itu! Dengar-dengar gara-gara masalah ini, Bu Joana pernah beberapa kali coba untuk bunuh diri!”“Haih, pemikiran anak zaman sekarang sangat terbuka. Mereka semua nggak bersedia punya anak. Ada banyak yang keguguran tanpa sengaja atau dengan sengaja!”“Jadi, hamil itu nggak tergolong kabar bahagia. Bisa melahirkan baru dinamakan kabar gembira. Jangan gembira terlalu cepat!”Begitu Lyana mendengar, dia semakin kesal lagi. Bukannya mereka sedang mengutuk Keluarga Hermanto?Ekspresi Lyana langsung berubah. Dia langsung menyindir, “Kenapa mengandung bukan kabar gembira? Keluarga mana yang nggak senang kalau ada yang hamil? Nggak semua keluarga berkesempatan untuk menggendong cucu!”“Lebih baik kalian berdua gunakan waktu kalian menyindirku untuk berbincang dengan putra kalian. Suruh mereka cepat punya anak!”“Oh, ya, sebelum kalian ngobrol sama anak kalian, kalian mesti ngobrol sama suami kalian dulu. Jangan sampai duluan ada anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1556

    Ketika melihat mereka berdua berbicara dengan semakin gembira, hati Dylan pun terasa penat. Dia memang tidak ingin melukai mereka, tetapi tidak mungkin masalah dibiarkan seperti ini!Konon katanya, semakin besar harapan, semakin besar rasa kecewanya!Kalau tidak kepikiran ide bagus, lebih baik beri tahu kenyataan kepada mereka.Dylan berpikir sejenak, lalu menyantap sesuap buah kiwi. Dia mengangkat kepalanya menatap Lyana dan Kevin, kemudian langsung berterus terang. “Papa, Mama, kalian berdua berhenti dulu. Dengar apa kataku ….”Belum selesai Dylan berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Pintu kamar pun dibuka.Ada dua ibu-ibu kaya berdiri di depan pintu. Mereka sedang mengintip ke dalam kamar. Saat melihat mereka berdua, Lyana langsung merasa tidak gembira. Orang yang berdiri di depan pintu adalah Brenda dan Gisela. Mereka adalah teman satu lingkaran yang sering bertemu di acara kumpul bersama. Hanya saja, Lyana sangat tidak menyukai mereka!Sebab, mereka selalu suka bergo

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status