Share

Bab 207

Penulis: Erlina
“Hmm? Ternyata kamu masih belum tidur dari tadi?”

Caden berkata dengan tatapan tajam, “Jawab dengan jujur!”

Hati Naomi berdebar tidak karuan. Saat melihat Caden yang memejamkan mata dan bernapas teratur tadi, dia mengira Caden sudah tertidur pulas. Tak disangka, Caden hanya berpura-pura tidur. Dia benar-benar licik!

“Aku nggak berniat untuk merayumu atau membunuhmu! Aku .... Oh iya, aku lagi tidur berjalan! Benar! Aku lagi tidur berjalan!”

Caden mencengkeram tangan Naomi dengan lebih kuat lagi. Dia jelas tidak percaya pada ucapan Naomi.

“Hk!” Naomi merasa pergelangan tangannya seolah-olah sudah hampir putus akibat cengkeraman Caden. Dia merasa sakit, takut, tetapi juga tidak berdaya. Dalam sekejap, air matanya juga hampir mengalir.

“Aku benar-benar nggak berniat untuk merayumu .... Longgarkan sedikit cengkeramanmu, sakit ....”

Melihat mata Naomi yang berlinang air mata, Caden mengerutkan keningnya, lalu melonggarkan cengkeramannya sedikit, tetapi tidak langsung melepaskan Naomi. Dia me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Rina Nizam
Naomi jadi salah tingkah...
goodnovel comment avatar
Rina Nizam
lebih baik jujur... dari pada diam
goodnovel comment avatar
Yulia Rongkang
jangan buat yg baca bosan dengan cerita yg bulet ae ws berdekatan yok gk mau jujur aja kok malah geger ae gk seru lama2 bacae
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 208

    Sebelum Naomi sempat berbicara, Caden berkata lagi, “Apa karena aku menciummu sebelumnya, kamu jadi salah paham? Malam ini, aku akan jelaskan semuanya dengan baik. Waktu itu, aku memang tiba-tiba menciummu. Tapi, kamu seharusnya tahu baik aku maupun kamu sudah dewasa dan pasti punya kebutuhan biologis.”“Kadang-kadang, aku memang bisa hilang kendali, tapi itu nggak berarti aku menyukaimu. Malam ini, aku akan tegaskan sekali lagi. Aku hanya mencintai ibunya Rayden. Nggak peduli dia masih hidup atau mati, aku hanya menginginkan dia seorang. Aku akan tetap menunggunya sampai Rayden dewasa, sampai aku tua dan mati.”“Selain dia, aku nggak akan menyukai orang lain, termasuk kamu! Nggak peduli apa pun yang kamu lakukan, aku nggak akan bersamamu. Jadi, aku harap kamu nggak mendekatiku dengan motif tersembunyi. Sebaiknya kamu urungkan semua niatmu malam ini juga. Aku ini bukan orang baik, juga nggak suka mengulangi kata-kataku. Lebih baik kamu nggak menyinggungku.”Setelah mendengar ucapan Cad

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 209

    “Ceklek!” Terdengar suara pintu dikunci.Caden mengerutkan keningnya, tetapi tidak mengejar Naomi. Dia bertanya pada Steven, “Ada apa ini?”Steven menjawab dengan serius, “Masalah ini aneh banget! Tadi, orang-orang kita menemukan seorang pria aneh yang berdiri di bawah dan nggak berhenti melirik jendela kamar Rayden sambil tertawa. Dia juga ingin melempar seekor mayat kucing ke arah jendela kamar Rayden. Jadi, para pengawal pun buru-buru menghampirinya.”“Tak disangka, dia itu seorang ahli bela diri. Hanya dalam sekejap, dia sudah langsung menghilang dari hadapan semua orang bagaikan hantu. Sebelum menangkapnya, Rayden malah tiba-tiba muncul di lantai bawah. Aku mengkhawatirkannya dan buru-buru membawanya naik.”“Tadi, Rayden nggak ingin bicara denganmu mungkin karena masih ketakutan akibat melihat mayat kucing itu. Waktu melarikan diri, pria itu membuang mayat kucingnya di lantai. Waktu kami menyadari keberadaan Rayden, dia sedang menatap lekat-lekat mayat kucing itu.”Setelah mendeng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 210

    “Bukan apa? Nggak ada yang salah dengannya!”Saat ini, Naomi sudah sepenuhnya panik dan kehilangan kendali. Dia buru-buru menyela ucapan Caden, lalu berdiri di hadapan Braden untuk melindunginya. Dia memelototi Caden dan terkesan seperti akan langsung bertarung mati-matian dengan Caden apabila Caden berani berebutan anak dengannya.Caden menatap Naomi dengan kening berkerut. Ada kekesalan dan kebingungan yang terpancar dari matanya.Braden melirik ibunya dengan tidak senang, lalu menarik ujung pakaiannya untuk mengisyaratkannya bersikap tenang. Kemudian, dia baru berjalan keluar dari belakang Naomi dan menatap Caden dengan kening berkerut.Kali ini, Braden sudah bisa mengendalikan perasaannya. Selain merasa kesal, dia juga terlihat agak bingung. Dia jelas-jelas sudah memusnahkan rekaman CCTV, apa lagi yang terlihat Caden? Berhubung merasa kurang yakin, dia hanya bertanya, “Ada apa?”Caden mengalihkan perhatiannya pada Braden dan bertanya, “CCTV rumah tiba-tiba rusak. Aku mau tanya apa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 211

    “Nggak tahu. Ada apa dengan Rayden?”“Ada yang aneh dengan caranya menatapku. Caranya berbicara juga aneh.”“Hah?”Rayden sepertinya merasa tidak puas terhadap Caden. Nadanya lumayan sinis dan tatapannya juga terlihat agak menantang. Ketidakpuasan ini baru muncul malam ini. Dulu, meskipun Rayden juga dingin dan tidak suka berbicara, Caden bisa merasakan bahwa Rayden menyayangi, menghormati, dan memujanya. Namun, malam ini .... Rayden tidak berhenti melawannya, juga sepertinya agak merendahkannya. Dia sangat yakin bahwa telah terjadi sesuatu.Caden sama sekali tidak terpikirkan kemungkinan bahwa orang yang berbicara dengannya bukanlah Rayden. Dia merasa keanehan Rayden malam ini berkaitan dengan pria misterius itu. Dia curiga bahwa pria misterius itu telah mengatakan sesuatu pada Rayden. Apa pria itu ingin memprovokasi hubungan mereka? Dia harus menemukan pria misterius itu dan menanyakannya dengan jelas.“Perluas ruang lingkup pencariannya. Dia nggak mungkin tiba-tiba muncul dan hilan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 212

    Langit masih belum terang. Jalanan di luar hanya diterangi oleh lampu jalan yang redup sehingga keadaannya masih cukup gelap. Setelah mengamati sekeliling, Braden tetap tidak menemukan sosok misterius itu. Dia sangat yakin orang itu adalah orang bertopeng hantu yang ditemuinya dan Hayden.Saat di bawah tadi, orang bertopeng hantu itu bersembunyi di kegelapan dan sempat tertawa sambil menatap Braden. Suara tawanya itu terdengar sangat mengerikan. Hari ini, Braden datang untuk menggantikan Rayden menghadiri upacara menyembah leluhur. Sebelum datang, dia sudah tahu bahwa ada pengawal di sekeliling. Demi mengalihkan perhatian pengawal Caden, dia telah merencanakan semuanya dengan baik. Namun, rencana Braden itu sama sekali tidak terpakai. Sebab, orang bertopeng hantu sudah terlebih dahulu menarik perhatian beberapa pengawal. Orang itu seperti sedang membantunya mengalihkan perhatian para pengawal. Apa sebenarnya yang diinginkan orang bertopeng hantu itu? Apa dia tahu mengenai rencana Br

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 213

    Steven menyerahkan ponselnya pada Caden, lalu melanjutkan, “Teleponnya masih tersambung ....”Caden mengerutkan keningnya, lalu menerima ponsel itu sambil berjalan ke ruang baca.Tony bertanya, “Apa sudah terjadi sesuatu? Kenapa kamu nggak angkat telepon?”“Nggak apa-apa.”“Baguslah kalau begitu. Aku mau pastikan sekali lagi hal mengenai upacara menyembah leluhur hari ini. Rayden benar-benar baik-baik saja, ‘kan?”Caden mengerutkan keningnya dengan gelisah. Dia juga tidak yakin apakah Rayden baik-baik saja. Saat ini, perhatiannya sedang tidak berada dalam upacara menyembah leluhur.“Berhubung kamu nggak bicara, aku anggap semuanya baik-baik saja. Kamu itu kepala keluarga saat ini, sedangkan Rayden adalah calon kepala keluarga di masa depan. Jangan datang terlambat!”“Aku tahu.”Seusai melontarkan sebuah jawaban dengan dingin, Caden pun memutuskan sambungan telepon dan mengembalikan ponselnya kepada Steven. Selanjutnya, dia menyalakan sebatang rokok.Steven menerima ponselnya, lalu berk

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 214

    Caden tidak ingin memarkirkan mobil di tempat ini. Dia pun menyuruh Steven berbelok ke sebuah jalan setapak, lalu menghentikan mobil mereka di tepi tebing yang terpencil.Tepi tebing ini memiliki sebuah pohon besar yang sudah tua. Di bawah pohon besar ini terdapat sebuah meja batu dan beberapa bangku batu. Tempat ini dikelilingi dengan rerumputan dan bunga.Pemandangan indah ini pun menarik perhatian Naomi. Begitu mobil dihentikan, dia segera membuka pintu mobil dan turun. Daerah yang dipenuhi bunga-bungaan menyebarkan aroma yang harum dan menenangkan.Melihat ke sekeliling, ada sebuah air terjun di seberang tebing. Di hamparan rumput tempat mereka berdiri, terdapat batu kerikil dan bunga-bunga yang bermekaran. Pemandangannya benar-benar indah.Berhubung musim dingin terlalu dingin, selain bunga robai yang tahan dingin, bunga lain tidak mungkin bisa mekar. Jadi, saat melihat bunga-bunga mekar yang berayun karena tertiup angin, Naomi merasa sangat terkejut.“Kenapa bunga-bunga ini bisa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 215

    Saat berjalan naik ke gunung, Caden terlebih dahulu bertanya, “Apa yang kamu katakan padanya?”“Rahasia.”Caden mengatupkan bibirnya dan tidak lanjut bertanya. Dia mengalihkan topik pembicaraan dengan bertanya, “Rayden, apa pagi ini kamu marah sama Papa?”Braden tahu apa yang dimaksud Caden. Dia pun mengaku tanpa ragu, “Aku nggak senang karena kamu bersikap buruk terhadapnya.”“Naomi? Karena aku memelototinya?”“Emm, aku nggak mau kamu memelototinya atau memarahinya! Dia sangat baik terhadapku, aku tentu saja juga akan bersikap baik terhadapnya. Selama dia menjagaku, aku akan melindunginya. Lagian, wanita pada dasarnya adalah kelompok lemah. Apalagi, dia begitu polos dan lembut. Dia seharusnya diperlakukan dengan baik.”Caden terdiam untuk beberapa saat, lalu bertanya, “Bagaimana kalau dia punya niat lain terhadap Papa?”“Hah? Dia bisa punya niat apa terhadapmu?”“Bagaimana kalau dia menyukaiku?”“Heh!” Braden langsung tertawa mengejek. Dia tahu jelas apakah ibunya menyukai Caden atau

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1224

    Cahaya dari lampu malam menerangi area tepat di depan, membuat Caden teringat pada salah satu karakter dalam anime.Pria tanpa wajah.Iya, tepat sekali, di depan sana ada pria tanpa wajah. Dia bahkan memiliki tinggi badan lebih dari 2 meter!Hanya saja, pria tanpa wajah di dalam anime sangatlah pendiam. Berbeda dengan pria tanpa wajah di depan Caden, dia malah mengeluarkan suara raungan bagai seekor beruang saja! Sangat tidak sesuai dengan karakter pria tanpa wajah.Caden menebak sesuatu, lalu menggigit bibirnya. Baru saja dia hendak bertanya, tiba-tiba muncul kericuhan dari atas kepala.Begitu mengangkat kepala, Caden langsung melihat sosok hantu. Hantu tergantung terbalik di atas dahan pohon. Wajahnya bersimbahan darah. Dalam sekilas lihat, dia sungguh menyeramkan! Bukan hanya wajahnya saja, lebih tepatnya seluruh tubuhnya bersimbahan darah.Caden sungguh kehabisan kata-kata. Dia terdiam sejenak, lalu menyapa, “Hayden, Kakek Kedua ….”Hayden segera melepaskan topeng “tanpa wajah”, l

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1223

    Ketika Kakek Pertama tidak ada di tempat, wanita tua itu akan mewakilinya untuk mengatasi masalah. Seandainya wanita itu kehabisan akal, masih ada Kakek Ketiga dan juga Kakek Keempat.Kakek Kedua dan Kakek Kelima hanya suka bermain saja. Satunya suka menyelesaikan masalah dengan tinjuan. Satunya lagi suka melakukan serangan mendadak dengan senjata! Jadi, biasanya masalah di pegunungan bukan urusan mereka. Mereka berdua hanya perlu menunggu misi dari organisasi saja.Kedudukan mereka berdua dari para master mirip seperti kedudukan Hayden di depan Braden dan Rayden.Caden mengangguk. “Masalah itu jadi tanggung jawabku. Aku minta halusinogen sama Nenek. Aku mau ….” Baru saja Caden melontarkan ucapannya, Kakek Kedua dan Hayden langsung berkata dengan penuh antusias, “Oke! Bagus! Aku dukung kamu! Lakukan saja!”Caden terdiam membisu.Mereka berdua juga tidak peduli dengan reaksi Caden. Terdengar lagi suara penuh semangat mereka.“Aku merasa rencananya menarik sekali. Nanti aku mau tunggang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1222

    Pria dewasa dan anak kecil itu semakin bersemangat saja. Tidak ada satu pun dari mereka yang memperhatikan ekspresi Caden.Kakek Kedua berkata pada Hayden, “Hayden, kamu mesti ingat apa kata Kakek Buyut. Pukulan memang nggak bisa menyelesaikan masalah, tapi pukulan bisa mengatasi orang yang menciptakan masalah! Kamu harus gebuki orang yang berani menindas mamamu!”Hayden mengepal erat tangannya, lalu mengangguk dengan kuat. “Emm! Kalau ada yang berani menindas mamaku, aku akan habisi dia! Siapa pun dia!”Kakek Kedua berkata, “Papamu juga nggak boleh menindas mamamu.”Hayden membalas, “Tentu saja! Mamaku itu orang paling penting di dunia ini!”Caden sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia juga tidak tahu seharusnya merasa bahagia atau seharusnya bersedih. Caden sungguh gembira lantaran putranya begitu mencintai istrinya, tetapi dia malah tidak sedikit pun peduli dengan perasaan ayahnya. Itulah yang membuat Caden merasa sedih.Caden tidak tersenyum dan juga tidak menangis. Dia mem

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1221

    “Ada yang ingin Papa diskusikan sama kamu.” Usai berbicara, tiba-tiba Caden merasa ada mara bahaya mendekat. Dia segera mengangkat kepalanya.Kakek Kedua melompat menuruni pohon. Tatapannya sangat tajam. Terlihat ekspresi tidak bersahabat di atas wajahnya. Caden sangat gesit, segera menghindar dari serangan si pria tua. Kakek Kedua kembali melayangkan tinjuan dengan cepat!Rasa syok mulai membaluti hati Caden. Keningnya seketika berkerut. Dia menghadapi Kakek Kedua sembari melangkah mundur.Ketika menyadari pria tua itu sedang serius, Caden juga tidak berani bersikap lengah. Hanya saja, dia tetap merasa kesulitan dalam menghadapi Kakek Kedua. Kemampuan seni bela diri Kakek Kedua sangat hebat. Dia tidak sanggup melawan pria tua itu! Belum sempat Caden mengeluarkan beberapa jurus andalannya, dia pun sudah menerima pukulan dari Kakek Kedua!Caden mengerang kesakitan. Dia tahu pukulan Kakek Kedua belum mengerahkan seluruh tenaganya. Hanya saja, Caden merasa tulang bagian pundaknya hampir

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1220

    Setelah terdiam sejenak, akhirnya Caden berbicara, “Jangan-jangan Kakek Buyut Ketiga itu Latif Juwita?”Braden mengangguk dengan serius. “Iya.”Lagi-lagi Caden terdiam membisu. Kali ini, dia tidak bisa berkata-kata dalam waktu yang cukup lama.Latif Juwita, seorang seniman dan pengusaha mode legendaris dari generasi sebelumnya. Semua orang pasti akan memberi hormat kepadanya jika bertemu dengannya.Mengenai Kakek Kedua, sepertinya Caden tidak perlu bertanya lagi. Ketika bertemu dengannya tadi, Caden langsung mengenalinya.Pria muda yang dulu begitu liar dan tak terkendalikan, bisa pergi ke 7 negara asing hanya untuk berkelahi! Dia … dialah orangnya!Lantaran ada orang asing mengejek bangsa kita sebagai kaum lemah, Kakek Kedua tidak terima dan menghabisi mereka hanya dengan 2 pukulan. Dengan kemampuannya, semua orang pun menyebutnya sebagai seekor singa!Saat Kakek Kedua masih muda, kekuatannya sangat luar biasa. Dia terus melawan negara asing hingga dicaci maki. Mereka mengutuknya kar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1219

    Gerakan master sangat gesit. Dia segera berputar ke belakang pohon, lalu bersembunyi di balik batang pohon. Kemudian, dia melompat dari 1 pohon ke pohon lain. Pistol juga terus diarahkan ke dirinya. Suara tembakan tidak berhenti terdengar.Tidak lama kemudian, suasana hening membaluti hutan. Sekelompok orang tidak menemukan tempat persembunyian master. Hanya saja, Caden dan Braden bisa melihatnya. Dia sedang bersembunyi pohon di kejauhan.Master membungkuk, mengambil beberapa batu dari tanah, lalu langsung melemparnya sambil menghindar.Batu-batu itu meluncur seperti peluru, menghantam beberapa pemburu dengan kekuatan yang sangat dahsyat!Ada yang berhasil menembus lengan si pemburu. Ada juga yang menancap di tulang paha pemburu.Orang-orang yang terluka spontan mengeluarkan jerit kesakitan yang histeris ….Dari layar komputer, dapat diketahui bahwa Master sengaja mempermainkan mereka. Sepertinya dia sengaja ingin mengulur waktu mereka. Selain terlihat titik keberadaan setiap orang, ju

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1218

    Caden mengangguk. “Emm, tapi butuh sedikit obat.”“Obat? Obat untuk menghilangkan ingatan? Setahuku, nggak ada obat yang bisa menghilangkan ingatan dalam waktu singkat.” Erha menghela napas. “Bahkan aku juga masih nggak berhasil meneliti obat itu.”Caden berkata, “Nenek sudah salah paham. Yang kubutuhkan itu halusinogen.”“Halusinogen? Kalau halusinogen, aku masih ada stok di rumah. Dulu aku pernah menggunakannya saat mengusir pemburu, tapi … halusinogen juga memiliki kelemahan, nggak efektif untuk semua orang.”Naomi memperingati, “Caden, Kakek dan Nenek sengaja mengasingkan diri di pegunungan. Mereka nggak berharap dikenali orang-orang.”Maksud ucapan Naomi adalah Caden mesti menjamin para pemburu bisa merahasiakan masalah ini.Caden mengangguk. “Aku mengerti. Zat halusinogen hanya berperan sebagai pendukung saja. Aku juga sudah punya rencana lain. Tenang saja, kamu cukup temani Nenek saja. Aku akan mengurus orang-orang ini. Aku bisa menanganinya dengan baik.”Naomi menunjukkan ekspr

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1217

    “Dia itu juga anak aku dan Caden. Yang ini namanya Baby, yang satu ini namanya Rayden. Baby, Rayden, panggil Nenek Buyut,” jelas Naomi dengan segera.Kedua bocah cilik sangat patuh. Mereka menyapa dengan serempak, “Nenek Buyut.”Erha sangat menyukai mereka. “Bagus! Bagus! Kenapa bisa punya 2 anak lagi? Wajah Rayden sangat mirip sama Braden dan juga Hayden! Baby mirip dengan Naomi!”Naomi menjelaskan dengan tersenyum, “Waktu itu mereka berdua diculik. Saat Kakek dan Nenek menemukan kami, hanya ada aku, Braden, Hayden, dan Jayden saja. Dulu, Rayden dibesarkan oleh Caden. Sementara Baby, dia diasuh oleh orang lain ….”“Nenek, nanti aku akan ceritakan masalah aku dengan anak-anak. Sekarang kamu jelaskan dulu masalah kamu dengan Kakek. Kenapa hanya kamu dan Kakek Kedua saja yang kembali? Bagaimana dengan kakek yang lain?”“Apa yang terjadi semalam? Kenapa kalian nggak ada di rumah? Dulu selalu ada yang berjaga di rumah. Selain itu, kenapa kalian nggak tahu kalau kalian didekati oleh pemburu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1216

    Siapa dia? Dia adalah penerus dari aliran Budhem, Erha Barbara!Dalam ratusan tahun belakangan ini, sosok wanita ini cukup berotoritas di dunia kedokteran! Erha sangat mahir dalam soal memproduksi obat maupun racun! Boleh dikatakan bahwa Erha sangat legendaris dalam dunia kedokteran!Kenapa Keluarga Santana bisa memiliki kedudukan tinggi di dunia kedokteran? Semua itu karena kakeknya Salvia memiliki hubungan baik dengan wanita tua ini, juga merupakan murid terakhir dari wanita itu!Itulah sebabnya kakeknya Salvia bisa menjadi kepala dari Asosiasi Medika! Selain berkompeten, faktor lainnya juga berkat dukungan dari Erha!Mengenai cerita legendaris Erha, sepertinya meski bercerita selama setahun, ceritanya juga tidak akan selesai!Intinya, Erha bisa menghidupkan orang yang sudah mati dalam hitungan menit! Sebaliknya, dia juga bisa mematikan orang yang masih hidup!Dia meneliti obat penawar untuk menyelamatkan nyawa manusia, juga meneliti racun untuk mencelakai orang lain! Jadi, Caden per

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status