Share

Bab 151. Apa Rimbun diculik?

Bab 151. Malu sendiri.

Hari sudah berganti hari. Sudah lebih dari sepekan Rimbun tinggal bersama keluarganya.

"Kamu senang tinggal bersama kami?" tanya Kakek.

"Ah iya Kek. Tentu aku senang." jawab Rimbun.

"Bahagianya hati Kakek Rimbun. Akhirnya cucu perempuan Kakek bisa kembali pada Kakek." Kakek mengusap usap punggung tangan Rimbun.

"Rimbun, Rimbun. Sesuai dengan kemauanku, saat kamu lahir. Memberimu nama Rimbun yang artinya teduh. Kamu meneduhkan hati semua orang yang ada di sekitarmu. Sejuk, damai rasanya jika ada kamu seperti ini." ucap Kakek, masih mengusap usap punggung telapak tangan Rimbun.

"Ck, kenapa bisa secocok itu pendapat kalian. Ayah dan ibu juga pernah berkata demikian. Bahkan mereka tidak pernah mau memanggilnya nama panjangku. Rimbun. Rimbun. Selalu itu."

"Haha.. Ternyata, orang tua angkatmu peka juga. Melihat namamu di dalam kalung itu. Dan memiliki pemikiran yang sama dengan kita."

"Tapi kek, aku jadi penasaran dengan kalung itu. Sebesar apa sih kalungnya? Kok muat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status