Share

Bab 153. Pelan tapi pasti.

"Aku sangat merindukanmu, Jelek. Kamu tidak merasakan itu." Ken menyentuh bibir Rimbun, dengan satu tangan menahan kepala Rimbun.

Rimbun ingin bersuara, tapi kerongkongan nya seperti tercekik saja. Hanya bisa menatap kedua mata Ken. Dengan jantung yang sudah tak karuan.

"Apa sedikit pun, kamu tidak merindukan aku?" tanya Ken, tanpa melepaskan pandangannya.

"Aku, aku merindukan mu, jika tidak, mana mungkin aku kemari untuk menemui mu." jawab Rimbun, juga masih tak melepaskan pandangannya.

"Sungguh?"

Rimbun hanya mengangguk.

"Bukan Rindu untuk memukulku?"

Rimbun menggeleng.

"Bukan Rindu, untuk bertengkar denganku?"

Rimbun kembali menggeleng.

"Kamu Rindu pelukanku?"

Rimbun mengangguk kecil.

"Kamu Rindu ciumanku?" tangan Ken kembali menyentuh bibir Rimbun.

Rimbun kembali mengangguk kecil. "Aku merindukan semuanya."

Hati Ken mendadak berbunga bunga. Dada pria itu hampir meledak dibuat oleh jawaban Rimbun kali ini.

"Sungguh?"

Rimbun mengangguk kembali.

"Kalau begitu, aku ingin mencium mu. K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
vanya Parengkuan
thank u Thor....udh buat cerita Rimbun&Ken yg so sweet
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status