Share

Bab 72

"Cih! Mardi, jangan buang-buang waktu!" Melvin berkata dengan jengkel, "Kalau kamu nggak berlutut dalam hitungan ketiga, aku akan turun tangan!"

"Satu ...."

Detik berikutnya, anak buah Melvin perlahan mendesak ke arah rombongan Mardi. Mereka akan menyerbu ke depan ketika hitungan mundur berakhir.

Ada beberapa orang yang gemetar karena tekanan yang terlalu besar.

"Dua ...."

Mardi berada di pusat dari segala tekanan.

Semua orang memusatkan perhatian pada Mardi, melihat apakah Tuan Muda Ketiga Keluarga Winta dari Kota Arina akan berlutut atau tidak.

Tubuh Mardi gemetar hebat. Gusinya sampai berdarah karena menggertakkan gigi terlalu kuat.

Melvin menyebutkan angka terakhir, "Tiga!"

Melihat Mardi masih berdiri, Melvin tersenyum bengis. "Maju! Patahkan kakinya!"

"Tunggu! Aku ... berlutut!"

Garis pertahanan psikologis Mardi hancur total.

Teriakan itu seolah-olah menguras semua stamina Mardi. Mardi langsung berlutut di lantai.

"Nona Helen, mohon maafkan kelancanganku sebelumnya."

Seketika, Hel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status