Share

Bab 55

Awalnya, Doni masih mempertahankan kebiasaan berpakaian seperti di desa. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Doni merasa hal itu harus diubah.

Jika ingin membangkitkan Istana Senorim, sang pemimpin harus tampak berwibawa.

Oleh karena itu, Doni mengiakan permintaan Seno.

Helen mengernyit sambil mengangguk, tidak menolak.

Usai makan, di bawah desakan Seno, Doni dan Helen pun berangkat.

Helen mengemudikan mobil ke pusat kota dan memberikan satu kartu bank pada Doni. "Isinya ada seratusan juta. Kamu bisa beli pakaian yang layak, arloji, ponsel, dan yang lain di mal. Pilih sendiri. Ingat, beli di mal. Jangan beli barang imitasi di pasar grosir karena lebih murah! Aku jemput kamu di sini nanti sore."

Tepat saat itu, seorang wanita yang berpakaian alay berjalan kemari.

"Haha! Helen! Kamu telat!"

"Loh .... Siapa ini?"

"Katanya ada kampungan yang terus mengikutimu. Jangan-jangan ini orangnya?"

Doni mengernyit. "Wanita bodoh dari mana ini?"

"Doni! Jaga tutur katamu!" Helen mengernyit. "Ini t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status