Share

Bab 54

Sesaat kemudian, Reani membuka mata dengan heran. Tidak ada seorang pun di depan. Reani hanya merasakan hawa dingin ketika angin sepoi berembus ke tubuhnya.

Mana ada pedang? Pria itu hanya menakutinya!

"Bajingan! Sialan! Beraninya mempermainkan aku!"

Reani mengepalkan tangan erat-erat. Wajahnya memerah karena marah.

Baru pada saat itu, Reani mendapati dirinya sudah bisa bergerak. Reani bergegas berdiri dan memakai baju.

Aura ganas muncul di dalam mata Reani.

"Berengsek! Sayang sekali aku nggak langsung bunuh kamu!"

"Tapi terkena serangan tapakku, kamu paling lama hanya bisa hidup tiga hari lagi!"

...

Doni berjalan pulang sambil menggerutu dalam hati.

Sial sekali!

Malah menyelamatkan seorang wanita gila!

Mereka tidak kenal, tetapi wanita itu ingin membunuhnya!

Memangnya aku sudah menghancurkan makam keluargamu?

Doni mengumpat dalam hati, tetapi tahu bahwa wanita itu bukan orang biasa.

Serangan tapak wanita itu sangat kejam.

Namun, Doni telah memakan beragam racun demi mempelajari ilmu r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status