Share

Bab 62

Doni menyeringai. "Ayahmu mau datang?"

"Kenapa? Takut? Jangan pergi kalau kamu berani!"

Doni mengangkat bahu dengan ekspresi geli, bahkan agak menantikan.

Pingky tetap mengadang di depan Doni sambil merentangkan tangan, ditemani oleh teman-temannya. Tatapan mata mereka saat melihat Doni seperti sedang melihat mayat.

"Kampungan, kamu pasti mati!"

"Cepat berlutut dan minta maaf."

"Sudah nggak ada gunanya minta maaf sekarang. Kamu hanya bisa mohon Tuan Muda Calvin berbelas kasihan untuk membiarkanmu mati dengan cepat!"

"Ayahnya Calvin adalah bos dari Grup Harris, orang kaya di Kota Timung!"

"Mudah sekali kalau mau bunuh kamu!"

"Helen, cepat tinggalkan dia. Jangan sampai kamu terlibat dalam masalah!"

...

Helen sangat cemas. Jika berpangku tangan terhadap Doni, dia tidak akan bisa memberi pertanggungjawaban pada kakek! Akan tetapi, Helen tidak tahu harus berbuat apa.

Dasar Doni si keparat! Apakah Doni tidak pernah memikirkan konsekuensinya sebelum bertindak?

Hanya dalam beberapa menit, Harr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status